Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan

Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas

LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024

Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi

LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana

Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus

Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas

Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi

Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal

Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif

Tersangka Penipuan Bekasi

Kronologisnya:
Pada awal mula si korban Mr. X (Pamannya Andriansyah bin Yasin) kenal dekat dengan tersangka, kemudian mereka melakukan kerjasama dalam bentuk Catering Wedding. Sebelumnya si korban tidak menyangka sama sekali kalau tetangganya tersebut adalah pelaku kriminal dan sudah masuk daftar pencarian orang di kepolisian. Sudah banyak korban yang menjadi tumbalnya. Bentuk penipuannya mungkin sama dengan kasus-kasus lainnya yang pernah terjadi di Indonesia, tidak lain kerjasama bisnis dan penyewaan mobil.



Dalam kasus ini, tersangka adalah sepasang suami isteri yang bernama WARKIN (suami) dan TRI WAHYUNI (isteri), tinggal di Bekasi. Status saat ini adalah rumah tersangka sudah disegel oleh pihak kepolisian, dan tersangka sekarang masih dalam pencarian. Informasi terakhir yang didapat dari keponakan korban adalah tersangka berada di rumah orangtuanya di daerah Cibitung - Kampung Utan.

Informasi tambahan, pada Senin, 22 Desember 2014 pukul 17.00 WIB tersangka terlihat sedang membeli pulsa di konter pulsa dekat Indomaret pas belokan Kampung Utan. Tersangka juga sempat menawarkan mobil Daihatsu Xenia bernopol B 1253 TFX berwarna merah tua kepada salah satu calon pembeli yang bernama Safe Forever (nama akun FB), tetapi calon pembeli tersebut menolak penawaran mobil tersebut dengan harga murah.


Bagi yang melihat atau menemukan pelaku kejahatan atau mobil diatas, harap segera lapor kepolisian setempat atau dapat menghubungi:
Andriansyah Bin Yasin - 089646476759 atau Dion Kus - 081510233909 (Pemilik Mobil)

Lokakarya Dibuka Oleh Gubernur DKI

Berita Acara (21/12) - Lokakarya pada festival agung keraton tanggal 13 Desember silam dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau rakyat ibukota sering memanggi namanya dengan sebutan AHOK. Beliau menyambut tamu undangan dari berbagai aspek, ras, dan agama dengan salam pembuka. Adapun teks yang disampaikan oleh beliau adalah sebagai berikut:
Assalamu'alaikum Wr. Wrb.
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita, Om Swastiasti, Namo Budaya.

Atas nama Pemerintah DKI Jakarta, saya menyambut baik penyelenggaraan Lokakarya Festival Agung Keraton Sedunia (World Royal Heritage Festival) 2014 sebagai tindak lanjut WRHF 2013 dan Persiapan WRHF 2015, sesuai dengan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelenggarakan WRHF setiap dua tahun sekali.

Kita tentu bersyukur dan telah sama-sama menyaksikan pada event WRHF yang pertama kali tahun 2013 yang lalu, telah mendapatkan sambutan dan apresiasi dari berbagai kalangan, terutama masyarakat luas dan media massa. Kawasan Monas benar-benar menjadi lautan manusia yang dengan antusias menyaksikan perhelatan tersebut. Inilah gagasan besar dari Presiden RI Bapak Jokowi yang pada saat tersebut masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Visi beliau untuk mempromosikan kekayaan khasanah budaya Nusantara, sungguh merupakan cita-cita yang sangat mulia, yang ingin menegaskan bahwa kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Kekayaan budaya Nusantara bahkan mampu memberikan sumbangan terhadap peradaban dunia. Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta optimmis bahwa WRHF dapat menjadi event unggulan dan agenda utama festival-festival di Jakarta, dan sekaligus menjadi daya tarik bagi kunjungan wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara.

Dengan demikian, Lokakarya ini diharapkan dapat menghasilkan point-point penting dan sumbang saran untuk penyelenggaraan WRHF tahun 2015 mendatang, sebagai berikut:
  1. WRHF mampu menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keragaman budaya tetapi tetap bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
  2. Jakarta sebagai Ibukota Negara dan “Jendela Indonesia” dapat menjadi pintu gerbang utama wisatawan mancanegara, dan pusat wisatawan nusantara, dengan berbagai event budaya baik nasional maupun internasional.
  3. Mengangkat citra Jakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya dan heritage yang mempunyai daya saing di kawasan Asia.
Akhirnya, dengan memohon kekuatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Lokakarya Festival Agung Keraton Sedunia (World Royal Heritage Festival) serta Peluncuran Logo dan Website WRHF saya nyatakan dimulai.

Selamat mengikuti Lokakarya, Semoga sukses….
Enjoy Jakarta…………!!!
Begitulah teks yang disampaikan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Lima Asosiasi Keraton

Oleh Mohammad Hibatul Wafi Albadruzzaman*

Pada saat menjelang lokakarya yang lalu di Hotel Grand Cempaka, muncul sosok Raja Maluku XIV yang saat ini dipimpin oleh Ukulatu ML Raja Samu Samu VI, dimana beliau sangat dikenal oleh kalangan kerajaan di Indonesia. Saat bertemu di acara tersebut, beliau sangat antusias terhadap Lokakarya Festival Agung Keraton Sedunia (World Royal Heritage Festival) tahun 2014. Persiapan ini sangat penting guna kelancaran acara FAKS 2015 mendatang, yang rencananya akan digelar di Jakarta.

Beliau juga mengungkapkan sejarah kerajaan Maluku sampai terbentuknya asosiasi keraton di Indonesia. Mulai dari awal berdirinya kerajaan Maluku tahun 1976 dipimpin oleh Raja I, pemimpin ini sangat ekstrimis ketika melawan para penjajah Belanda. Sebelumnya pada tahun 1527, kerajaan ini pernah membantu kerajaan Ternate.

Asosiasi keraton yang berada di Indonesia saat ini hanya ada 6 asosiasi, diantaranya sebagai berikut:
  1. Badan Pengurus Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara (BP Silatnas).
  2. Forum Komunikasi dan Informasi Keraton Se-Nusantara (FKIKN).
  3. Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).
  4. Yayasan Raja dan Sultan Nusantara (Yarasutra).
  5. Asosiasi Kerajaan dan Kesultanan Indonesia (AKKI).
BP Silatnas saat ini diduduki oleh Raja Samu Samu VI selaku Sekretaris Jenderal. Asosiasi ini ternyata memiliki badan hukum resmi yang telah diaktekan oleh pihak notaris sejak tanggal 18 Desember 2008 dan sekaligus menjadi kegiatan Silatnas yang pertama. Kemudian pada 7 Agustus 2009, BP Silatnas baru dibuka resmi oleh Susilo Bambang Yudhoyono (mantan Presiden) di Istana Merdeka.

Adapun Silatnas ke-II telah diadakan pada tahun 2011 di Bandung. Sedangkan Silatnas ke-III diadakan di Malang pada 22 s/d 24 Juni 2013. Dan kemudian akan digelar kembali Silatnas yang ke-IV pada 27 April s/d 1 Mei 2015 mendatang di Puri Agung Klungkung Bali, pada Silatnas IV ini akan dibuka oleh Panglima TNI, yang juga akan mengisi sebagai narasumbernya.

FKIKN dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang bernama Gusti Moen' atau sering disebut GKR, dan nama aslinya adalah Koes Muriyah Wardan Sari Gusti Mung. Pada tahun 1996 silam, Festival Keraton Nusantara pernah diadakan dan sekarang sudah menjadi agenda kegiatan 2 tahun sekali.

FSKN sendiri dipimpin oleh Raja Denpasar IX sebagai Ketua Umum, badan organisasi ini telah mempunyai akte notarisnya. Menurut Raja Samu Samu VI, asosiasi ini terpecah menjadi 2 bagian, yakni FSKN dan FSK Se Nusantara karena adanya konflik internal. FSK Se Nusantara dipimpin oleh Ketua Umum yang bernama Sinuhun Tedjo Wulan.

Aosisasi selanjutnya adalah Yarasutra (telah berakta) dipimpin oleh Sultan Mahmud Iskandar Badaruddin (Sultan Palembang) selaku Ketua Umum. Dan asosiasi terakhir adalah AKKI diketuai oleh Executive National bernama Lalu Parma Padmanegara.

*Saat bertemu dengan Raja Samu Samu VI di ruang Semanggi VIP Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.

Interstellar

Gambar : Pimedia Online
Film berdurasi 169 menit ini dirilis pada 7 November 2014 yang disutradai oleh Christopher Nolan, jenis film ini bergenre fiksi ilmiah (Sci-Fic), petualangan, dan misteri. Film ini menceritakan tentang misi memperjuangkan kelangsungan hidup manusia yang semakin sempit untuk bertahan hidup di dunia karena struktur bumi sudah hancur. Manusia harus mencari sebuah planet baru untuk kelangsungan hidup. NASA akhirnya mengutus para penjelajah untuk berperh\gian ke luar galaksi untuk mengetahui apakah ada tempat yang layak untuk dijadikan tempat tinggal oleh para manusia.

Cooper (Matthew Mc Conaughay), Amelia (Anne Hathway) bersama kedua rekan lainnya yaitu Doyle (Wes Bentley) dan Romily ( David Gyasi) diberi kepercayaan untuk pergi menjelajahi luar angkasa mencari galaksi lain melalui Worm Hole (lubang cacing). Worm Hole adalah sebuah jalan pintas melintasi ruang atau sebuah penghubung dari satu dimensi ke dimensi lain yang letaknya sangat jauh dan di dalam Worm Hole juga terdapat sebuah dimensi PARALEL, dimana dalam dimensi tersebut semua alat komunikasi dan mesin tidak dapat berfungsi, namun dalam dimensi itu terdapat sebuah pemandangan menakjubkan yang mana mata tak kuasa memalingkan pandangan untuk terus mengamati sebuah fenomena yang sangatt indah. Setelah pesawat yang dinahkodai oleh Cooper dan timnya memasuki dimensi Paralel secara otomatis semua mesin dan alat komunikasi mati secara total, tidak banyak yang bisa mereka lakukan, hanya menunggu keberuntungan saat melewati dimensi tersebut dan berharap bisa menembus.

Amelia, Doyle dan Romily, ketiga rekan Cooper yang memecahkan teori relativitas serta gravitasi yang menjadi dunia lima dimensi agar para manusia dapat bertahan hidup di galaksi lain. Teori relativitas yang dikemukakan oleh Albert Einstein adalah teori yang mengungkapkan bahwa satu jam dunia sama dengan 70 tahun dalam planet lain. Cooper yang memiliki dua anak perempuan dan satu lelaki yaitu Murphy (Jessica Chastain) dan Tom (Mackenzie Foy) meragu untuk menjelajahi sebuah planet karena tidak mampu untuk kehilangan keluarganya hingga berpuluh-puluh tahun lamanya.

Interstellar merupakan film Sci-Fic yang mampu memaparkan teori luar angkasa dengan menghadirkan Worm Hole, Dunia Lima Dimensi, dan teori relativitas milik Einstein dengan performa luar biasa, sehingga penonton mampu merasakan kenyataan yang ada di luar angkasa. Film Interstellar ini juga menghadirkan ketajaman warna yang sangat luar biasa untuk menggambarkan kemegahan luar angkasa. Bukan hanya itu saja, film ini juga menampilkan efek visual yang tak kalah menakjubkan, terutama pada penampakan Black Hole dan Gargantua dengan menggunakan efek Double Negative yang dibuat oleh Paul Franklin dan timnya.

Tak diragukan lagi Christopher Nolan adalah sutradara yang luar biasa dalam dunia perfilman dengan semua karyanya, seperti Trilogi Batman dan film lainnya yang pantas mendapat acungan jempol oleh para penggemar film.

Sang Martir

Gambar Wikipedia
Rangga (Adipati Dolken), mahasiswa usia 20 tahun tinggal sejak kecil di panti asuhan Al-Quba (dalam film) bersama adiknya Sarah (Ghina Salsabila). Panti asuhan yang Islami ini milik Haji Rachman (Jamal Mirdad) dan istrinya Hajjah Rosna (Henidar Amroe) yang tidak punya keturunan, dan menjadi orang tua bagi anak-anak Panti. Suatu hari, Lili (Widy Vierra) gadis usia 17 tahun diperkosa oleh Jerink (Edo Borne) seorang preman wilayah Panti yang dikuasai oleh Rambo (Tio Pakusadewo), kakak Jerink.

Rangga meminta pertanggung jawaban Jerink yang mengakibatkan mereka terlibat duel, hingga Jerink terbunuh. Rangga dipenjara selama 3 tahun. Situasi panti setelah Rangga di penjara berubah tragis, Haji Rachman mati oleh Rambo untuk menguasai kepemilikan areal panti. Anak-anak panti diberhentikan sekolahnya, dan dijadikan pengemis jalanan, gelandangan, dan juga seorang pengamen.

Saat Rangga menghirup kebebasan, orang-orang suruhan Rambo siap menghabisinya, namun genk anak buahnya Jerry (Ray Sahetapy), kepala genk preman musuh bebuyutan Rambo menyelamatkannya. Rangga menempati rumah kontrakan milik Jerry berdekatan dengan gereja. Hampir setiap hari seorang gadis remaja, Cinta (Nadine Alexandra) berdiri di luar gereja. Rangga penasaran melihat gadis itu berdoa di luar. Rangga dan Cinta saling mengenal dan menjadi dekat, kedua remaja yang berbeda keyakinan ini saling mengagumi dan jatuh cinta.

Konflik genk Rambo dan Jerry semakin memanas karena perebutan wilayah, bahkan situasi jadi lebih parah saat Rambo mendapatkan order seorang oknum untuk mengalihkan perhatian publik atas kasus korupsinya, dengan perang antar genk dan isu bom gereja. Rambo membidik gereja di wilayah Jerry. Sebagai penguasa wilayah panti, Rambo memaksa Rangga untuk jadi martir, sebagai ganti keselamatan semua anak-anak panti asuhan Rangga dan Cinta, sepasang remaja jadi saksi yang mewakili kondisi karut marut sosial bangsa ini. Bagi mereka perbedaan adalah takdir yang harus saling dihargai. Dilematis yang menyakitkan bagi Rangga, antara menyelamatkan anak-anak panti asuhan atau mengikuti perintah Rambo untuk mem-bom gereja.

Namun ketika pada saat menyambut natal, kelompok genk Jerry sedang berdoa bersama di gereja, yang mana seharusnya Rangga akan membom, sahabatnya mencegah perbuatannya dan mengambil keberanian untuk menggantikannya. Sahabat Rangga berniat berjihad di jalan Allah untuk membom rumah dari sang Penguasa, yaitu Rambo.

Nilai-Nilai Keraton Nusantara dalam Perkembangan Peradaban

Oleh Ahmad Salehudin*

Dalam sebuah diskusi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Desember 2010, seorang narasumber dengan “nada bercanda” mengatakan bahwa keraton adalah kera yang ditonton. Tak pelak, candaan tersebut memantik protes dari masyarakat Yogyakarta. Bahkan sang narasumber dilaporkan ke polisi dan rumahnya digerebek massa. Kejadian empat tahun yang lalu tersebut sangat menarik untuk melihat bagaimana “orang” melihat keraton. Ada banyak yang mendukung, namun tidak sedikit yang mencibirnya. Mereka yang mendukung menggap bahwa keraton merupakan simbol “peradaban” dan identitas sebuah daerah sehingga bersikap tidak hormat dianggap melecehkan dan menghina daerah tersebut. Dan untuk itu semua, tidak sedikit orang yang berela hati untuk mengorbankan jiwaraganya. Sedangkan mereka yang mencibir beranggapan bahwa keraton merupakan simbol feodalitik yang tidak cocok dengan alam modern yang demokratis, sehingga keraton harus “ditiadakan”, baik secara langsung atau tidak langsung. Namun demikian, kita patut mengajukan pertanyaan, apakah keraton tidak boleh hidup di Negara ini? Bukankah di negara-negara Eropa, seperti Inggris dan Belanda, sistem kerajaan masih tetap dipelihara?

Jika diamati secara serius mendalam, munculnya kelompok pendukung dan kontra keraton dipengaruhi oleh faktor sosial budaya dan ekonomi politik. Faktor sosial budaya dan ekonomi politik memberikan referensi mereka yang mendukung ataupun yang kontra untuk melihat keraton dan bagaimana cara “memperlakukannya”. Keraton –dengan sekian macam variannya—merupakan tapak sejarah (baca: prasasti) peradaban manusia. Keraton –bagi bangsa Indonesia-- merupakan “masalalu” yang membentuk masakini dan masa depan. Sebagai prasasti, maka untuk memahami keraton kita harus masuk ke dalam kosmologi keraton, dan menggunakan worldview mereka untuk memahaminya. Mereka yang menggunakan kacamata modernitas tidak akan mampu melihat, memahami dan menilai keraton secara benar dan tepat, karena memiliki paradigma yang berbeda. Misalnya, bagi para pendukung demokrasi, keberadaan Keraton dimana sistem kepemimpinanya diwariskan secara turun-temurun pastilah bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.

Pemahaman yang benar dan tepat atas keraton bukan untuk “membekukan” dan menjaga keraton untuk tidak berubah sama sekali, tetapi bagaimana pemahaman tersebut dapat digunakan sebagai bekal dan landasan untuk melakukan transformasi keraton yang selaras dengan perkembangan zaman namun tanpa kehilangan jatidirinya. Selain itu, sebagai tapak sejarah peradaban, pemahaman yang benar dan tepat terhadap keraton dapat menjadi sumber inspirasi untuk membangun bangsa Indonesia agar mencapai kejayaan dan terselamatkan dari kesesatan. Misalnya dengan melakukan kajian atas kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, kita akan tahu bagaimana kedua kerajaan tersebut membangun kejayaannya dengan berlandaskan kepada kondisi alamnya. Selain itu, kita juga dapat mengambil pelajaran agar tidak “karam” sebagaimana yang dialami oleh Sriwijaya dan Majapahit. Namun demikian, harus disadari bahwa keraton tidak mungkin bertahan untuk tidak berubah sama sekali, tetapi bagaimana keraton berdialog dengan masa kini, untuk merumuskan masa depan tanpa kehilangan ke-jatidirian-nya.

Tulisan ini akan dimulai dengan pembahasan tentang keraton sebagai simbol peradaban, dan dilanjutkan dengan pembahasan tentang nilai-nilai yang menopang keraton-keraton di Nusantara.  Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan tentang bagaimana nilai-nilai tersebut ditransformasikan baik untuk kepentingan keraton, maupun untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Penutup dari tulisan ini adalah kesimpulan yang merupakan ekstraksi dari pemaparan-pemaparan dari pembahasan sebelumnya.

Keraton-keraton Nusantara merupakan tapak sejarah perjalanan hidup bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari sejarah perjalanan bangsa, maka sudah sewajar dan seharusnya jika kita memposisikan keraton sebagai bagian untuh dari perjalanan bangsa ini. Namun demikian, ada juga pihak-pihak yang terus berupaya untuk menegasikan keberadaan keraton karena beranggapan keraton “tidak sejalan” dengan perkembangan zaman. Dalam sejarah Indonesia misalnya, walaupun dalam buku-buku sejarah dituliskan dan diajarkan peran penting keraton-keraton dalam kemerdekaan Indonesia, bahkan menjadi sumber inspirasi bagi Indonesia dalam membangun ideologi bangsanya, peran keraton sempat dimarginalkan. Baru pada zaman reformasi, ketika setiap kelompok masyarakat memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapat dan menunjukkan eksistensinya, keberadaan keraton-keraton Nusantara mulai kembali diakui.

“Mengangkat batang terendam” bukan persoalan mudah. Pun demikian dengan upaya untuk mengembalikan eksistensi keraton-keraton Nusantara tersebut juga bukan persoalan yang mudah, karena setting sosial budaya dan ekonomi politik yang menopangnya sudah jauh berbeda dari zaman dimana keraton-keraton tersebut dulunya eksis. Misalnya terkait dengan kekuasan raja atau sultan, tentu tidak dimungkinkan mengembalikan kekuasaan raja atau sultan seperti sebelum kemerdekaan. Revitalisasi keraton tentu saja harus berlandaskan kepada tata-aturan perundangan yang berlaku, sehingga keberadaan keraton dapat menjadi sumbangan positif dalam upaya mendorong kejayaan Indonesia. Namun demikian, perlu juga dipahami bahwa dalam merevitalisasi keraton juga harus didasarkan nilai-nilai yang dimiliki oleh keraton.

Keraton tidak semata-mata sebuah sistem pemerintahan yang hidup pada zaman dan wilayah tertentu. Keraton adalah manifestasi dari multi-nilai yang hidup dan diyakini oleh masyarakat pendukungnya. Keraton adalah simbol dari tapak peradaban. Menurut Geertz (1992: 3), simbol berfungsi untuk mensintesiskan suatu etos bangsa. Dengan memposisikan keraton sebagai simbol peradaban, maka melalui keraton kita dapat mengetahui bagaimana etos masyarakat yang menjadi pendukung dari keraton tersebut. Menurut Geertz, etos bangsa tersebut meliputi nada, ciri, dan kualitas kehidupan mereka, moralnya dan gaya estetis dan suasana hati mereka, dan pandangan dunia mereka, yaitu gambaran yang mereka miliki tentang cara bertindak, gagasan-gagasan paling komprehensif tentang gagagsan.

Dengan memposisikan keraton sebagai manifestasi dari etos “bangsa” yang mendukungnya, maka untuk memahaminya kita perlu masuk dan menggunakan bahasa dan istilah-istilah yang digunakan oleh keraton. Kita tidak mungkin memahami keraton hanya berdasarkan sistem nilai modernitas. Misalnya melihat penting tidaknya merevitalisasi keraton dengan menggunakan semata-mata ukuran demokrasi hanya akan menghasilkan kesimpulan yang kurang tepat dan tidak bermanfaat untuk keraton. Dengan memposisikan keraton sebagai sebuah simbol dari sebuah tahapan proses peradaban, maka kita senantiasa akan menyadai betapa pentingnya keberadaan keraton. Keberadaan bangsa Indonesia saat ini, dengan Pancaila sebagai ideologinya, merupakan gerak lanjut dari proses dari perdaban untuk menjadi lebih baik. Jika saat ini lebih baik, bukan berarti yang lebih dulu menjadi tidak baik, tetapi dapat menjadi sumber informasi bagaimana sebuah nilai tersebut berproses dan menjadi seperti saat ini.

Untuk memhami nilai-nilai yang terkandung dalam keraton, harus dibangun kesadaran bahwa keraton-keraton Nusantara yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia tidak hanya tumbuh dalam setting historis tertentu, tetapi juga berkembang berdasarkan interaksinya dengan lingkungannya. Perkembangan historis dapat dilihat dari sejarah bagaimana sebuah keraton dibangun dan didirikan. Ada sebuah ide yang hendak dibangun dan direalisasikan dibalik pendirian sebuah keraton. Munculnya ide-ide tersebut merupakan hasil dari proses interaksi dengan lingkungannya. Keraton-keraton yang berada di daerah pesisir cenderung memiliki karakter yang berbeda dengan keraton-keraton yang berada di daerah pedalaman. Interaksi antara keraton dengan lingkungaannya tersebut menyebabkan setiap keraton memiliki keunikan-keunikan tersendiri dalam proses pembentukan dan perkembangannya.

Jika masih sepakat memposisikan keraton sebagai “simbol” sebagaimana diajukan oleh Geertz di atas, yaitu sebagai manifestasi etos bangsa, maka keraton adalah potret dari salah satu pencapaian kebudayaan masyarakat.  Kebudayaan menurut Geertz (1992: 3) adalah suatu pola makna-makna yang diteruskan secara historis yang terwujud dalam simbol-simbol. Keraton dengan demikian adalah pola makna-makna. Dengan kata lain, dengan memahami pola makna-makna tersebut, kita akan mengetahui apa yang terkandung dalam simbol keraton. Lebih lanjut, Geertz mengatakan bahwa kebudayaan adalah suatu sistem konsep-konsep yang diwariskan yang terungkap dalam bentuk-bentuk simbolis yang dengannya manusia berkomunikasi, melestarikan dan memperkembangkan pengetahuan mereka tentang kehidupan dan sikap-sikap terhadap kehidupan.

Keraton adalah cara sebuah masyarakat berkomunikasi, melestarikan dan memperkembangkan pengetahuan mereka tentang kehidupan dan sikap-sikap terhadap kehidupan. Membicarakan tentang kehidupan dan sikap-sikap kehidupan keraton, ada empat model interaksi yang menjadi pembentuknya, yaitu interaksi keraton dengan lingkungan alamnya, interaksi keraton dengan keraton yang lain, dan interaksi keraton dengan kebudayaan global.

Interaksi keraton dengan lingkungan alamnya maksudnya membentuk dan menumbuhkan kesadaran kosmologi keraton-keraton Nusantara yang unik. Ada tiga hal yang menjadi perwujudan dari kosmologinya. Pertama, kesadaran untuk membangun budaya bahari. Keraton menyerap pengetahuan dari alam sekitarnya, tidak saja untuk merumuskan strategi dalam menyikapi alamnya, tetapi juga bagaimana membangun pengetahuan untuk merumuskan strategi bagaimana meraih kejayaannya. Sejarah awal keraton-keraton di Nusantara menunjukkan hal tersebut. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit membangun kejayaanya dengan memanfaatkan potensi alamnya, yaitu membangun budaya maritim. Memperkuat budaya maritimnya sebagai pengejawantahan dari kesadaran atas lingkungannya telah menjadikan kerajaaan Sriwijaya dan Majapahit memiliki pengaruh yang luar biasa dalam percaturan sosial budaya dan ekonomi politik tidak saja di asia tenggara, tetapi juga di dunia. Dalam konteks Indonesia kini, kerajaan Sriwijaya dan Majapahit telah menjadi sumber inspirasi bagaimana mengembangkan dan memperkembangkan Indonesia.

Kedua, merumuskan tata ruang keraton. Berdasarkan pengalaman mengunjungi berbagai situs keraton-keraton Nusantara, penulis mengetahui bahwa keraton-keraton berdekatan dengan air besar: lautan atau sungai-sungai besar. Selain kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, kita dapat menyaksikan situs-situs keraton nusantara berada dekat dengan sungai-sungai besar, seperti Kesultanan Yogyakarta, Solo, kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat dan di Sumatera Timur. Pemahaman atas kosmologinya dapat juga dilihat dari karya seni dan lukisan-lukisan yang terdapat di keraton. Ketiga, kesadaran kosmologi keraton-keraton Nusantara juga menjadi landasan dalam pengembangan teknologinya, khususnya teknologi transportasi laut. Dari relief-relief candi yang ada di Indonesia, dapat kita ketahui bahwa perahu dan kapal-kapal dari kerajaan Nusantara dapat menjelajah hingga daerah-daerah yang sangat jauh. Pelaut-pelaut Bugis dengan kapal Pinisinya mampu menjelajahi berbagai macam belahan dunia. Dengan berdasarkan kepada teknologi kapal lautnya, Mahapatih Gajah Mada berobsesi menyatukan Nusantara.

Berdasarkan kemajuan teknologi kapal yang dimiliki kerajaan-kerajaan Nusantara saat itu, penulis ingin mengajukan tesis baru terkait sejarah masuknya agama-agama “asing” ke Indonesia. Jika selama ini kita menganggap bahwa budaya India dengan Agama Hindu dan Buddhanya yang datang ke Nusantara, maka dengan kenyataan bahwa India saat itu tidak memiliki teknologi kapal yang canggih, kita perlu mengajukan tesis baru terkait masuknya budaya India ke Nusantara. Yaitu bahwasannya bukan India yang datang ke Indonesia, tetapi orang-orang dari Nusantara yang dengan sengaja mengunjungi dan belajar India. Akibat dari proses yang demikian itu, agama Hindu dan Buddha yang ada di Indonesia relative berbeda dengan yang ada di tanah asalnya India. Hal ini semakin membuktikan bahwa bukan India yang mempengaruhi masyarakat Nusantara, tetapi masyarakat Nusantara yang secara kreatif “menyerap” budaya India sesuai dengan kebutuhannya.

Kejayaan kerajaan-kerajaan Nusantara sebagai bangsa bahari lambat laun mulai tergerus seiring masuknya kolonialisme ke bumi Nusantara. Kaum penjajah merekonstruksi ulang kesadaran masyarakat Nusantara dari kesadaran bahari menjadi kesadaran berbasis daratan. Proses ini ditandai dengan mulai berkembangnya sistem pertanian dan perkebunan. Kaum penjajah memaksa masyarakat untuk memalingkan muka dari lautan menuju daratan. Jika pada awalnya peradaban dibangun dengan memangku air (baca: lautan), maka pasca masuknya kolonialisme berubah menjadi memunggungi lautan. Setelah sekian lama terlupakan, saat ini muncul kembali kegairahan untuk memangku laut, dan semoga nyanyian nenek moyangku seorang pelaut kembali terdengar membanggakan.

Sedangkan interaksi keraton dengan masyarakatnya maksudnya keberadaan keraton sebagai sebuah simbol yang berpusat kepada raja atau sultan, tidak dapat dipisahkan dari komunitas pendukungnya. Sebagai sebuah simbol, keraton akan tetap bernilai dan tetap memiliki fungsi legitimasi selama masih didukung oleh masyarakatnya. Sedangkan apabila ditinggalkan, maka dengan sendirinya simbol itu akan kehilangan fungsinya. Sebagai pusat kosmos dan wakil Tuhan di muka bumi misalnya, seorang sultan atau raja tidak semata-mata mendapatkan “pengabdian” dari rakyatnya, tetapi juga harus membayar pengabdian rakyatnya tersebut dengan memberikan dan menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakatnya. Jika fungsi-fungsi tersebut hilang,  maka raja atau sultan akan kehilangan legitimasinya dan ditinggalkan pengikutnya. Dalam konteks ini maka benar apa yang disampaikan oleh Raja Ali Haji dalam karyanya Gurindam Duabelas: raja adil disembah raja lalim disanggah.

Dalam sejarah perkembangan keraton-keraton Nusantara, kita banyak menemukan keraton-keraton yang runtuh karena ditinggalkan oleh para pendukungnya. Dalam perjalanan mengunjungi salah satu situs keraton di Kalimantan Barat, penulis bertemu dengan seorang raja. Sang raja bercerita bahwa lembaga adat yang menaungi keraton-keraton di Kalimantan Barat menghimbau agar ritual-ritual keraton yang kurang sesuai dengan ajaran agama ditinggalkan. Merespon himbauan tersebut, sang raja mengatakan bahwa dia lebih baik  keluar dari lembaga adat tersebut jika harus menghilangkan tradisi keraton karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama. Sikap lain misalnya disampaikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang mendedikasikan “tahtanya” kepada rakyat. Apa yang dilakukan sang Raja merupakan hasil dari interaksinya dengan masyarakatnya.

Dalam sejarah keraton Nusantara, masuknya penjajahan asing yang hanya berorientasi ekonomi telah menyebabkan perubahan interaksi antara keraton dengan masyarakatnya. Keraton yang pada awalnya “melayani” rakyat, berubah haluan dengan menjadi “pelayan” kaum penjajah. Pemimpin yang seharusnya “hanya” didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting, menjadi sangat jauh dan bahkan melupakan kepentingan-kepentingan rakyatnya.

Interaksi keraton dengan keraton yang lain maksudnya Dalam membangun nilai-nilainya, keraton tidak hanya terpaku dengan wilayahnya sendiri, tetapi berinteraksi dengan keraton-keraton lainnya. Interaksi ini dapat dilihat dari adanya jaringan-jaringan antara keraton-keraton di Nusantara. Di Kerajaan Sintang misalnya, terdapat “patung” burung garuda, seperangkat gamelan, dan tanah yang diberikan Majapahit untuk pernikahan Patih Logender yang merupakan prajurit Majapahit dengan Dara Juanti putri kerajaan Sintang. Dalam perkembangannya, patung burung garuda tersebut menginspirasi Sultan Kadriyah Pontianak untuk menjadikannya sebagai lambang negara Indonesia.

Interaksi antara keraton tersebut, telah memunculkan kesadaran baru tentang perlunya menumbuhkan semangat persatuan, kerjasama, dan saling menghormati. Selain aspek tersebut, interaksi keraton dengan keraton lainnya telah menyebabkan adanya sharing kebudayaan sehingga masing-masing kerajaan dapat saling belajar. Mungkin bukan sebuah kebetulan gelar raja, struktur pemerintahan, ritual-ritual antara keraton yang satu dengan keraton yang lainnya seringkali terdapat kemiripan.

Interaksi keraton dengan kebudayaan global maksudnya Interaksi keraton dengan kebudyaan global telah ikut memperkaya nilai-nilai keraton. Teknologi kapal laut yang dimiliki kerajaan Sriwijaya dan Majapahit misalnya, --dan tentu saja kerajaan-kerajaan lainnya juga—telah memunculkan semangat internasionalisasi. Keberhasilan Sriwijaya dan Majapahit membangun peradabannya selama berabad-abad merupakan bukti nyata adanya semangat global ini. Kita tidak boleh terjebak untuk hanya bangga menjadi bangsa “lokal”, tetapi harus mampu membelah lautan untuk membangun peradaban yang lebih baik. Namun demikian, juga harus dibarengi dengan kesadaran bahwa yang dari luar belum tentu lebih baik, dan yang dari dalam lebih jelek. Dalam masyarakat global kita tidak mungkin menolak datangnya kebudayaan-kebudayaan asing, yang dapat dan harus dilakukan adalah menyikapinya agar kebudayaan asing tersebut memperkaya peradaban dalam negeri, bukan malah menggerusnya.

Dalam sejarah keraton Nusantara, kita dapat menemukan betapa interaksi keraton dengan kebudayaan global telah mampu meningkatkan “nilai” dan martabat Nusantara. Pertemuan dengan budaya India, telah menghasilkan peradaban kerajaan serta agama Hindu-Buddha yang khas Indonesia. Pertemuan dengan kebudayaan Arab menghasilkan kebudayaan Kesultanan serta hadirnyanya agama Islam yang khas Nusantara, pertemuan dengan Tioangkok mengahasilkan peradaban seni yang luarbiasa, dan pertemuan keraton dengan dunia Barat mengahasilkan peradaban negara modern serta hadirnya agama Kristen dan teknologi-teknologi lainnya.

Interakasi keraton dengan budaya global tersebut menunjukkan bahwa keraton Nusantara dapat menyikapinya dengan cerdas, yaitu melakukan penyikapan terhadap asing secara kreatif berdasarkan kebutuhan lokal. Hindu-Buddha di Nusantara misalnya, relatif berbeda dengan Hindu-Buddha di daerah asalnya India. Bahkan jika di India kedua agama tersebut sering berkelahi dan saling meniadakan, di Nusantara keduanya saling memperkaya. Potret bagaimana keduanya dapat hidup rukun dapat dilihat dari Hindu Bali yang merupakan agama Ciwa Buddhisme, serta candi Plaosan di Klaten Jawa Tengah. Struktur bangunan dan lokasi candi Plaosan yang Buddha menunjukkan toleransi dan akomodasi terhadap Hinduisme.

Keempat interaksi keraton tersebut mengalami perubahan ketika hadirnya penjajah di bumi Nusantara. Peran-peran kerajaan mulai dihilangkan, bahkan dihilangkan sama sekali. Jika sebelumnya  raja atau sultan merupakan “pelayan” rakyat, maka penjajah telah menjadikan raja atau sultan menjadi pelayan penjajah. Kondisi ini terus berlanjut seiring masuknya ide negara modern yang demokratis ke bumi Nusantara. Keraton yang diidentikkan dengan sistem monarkhi yang feodalistik semakin dijauhi, dan bahkan tidak jarang dianggap sebagai “dosa” yang harus dihindari.

Benarkah keraton harus dikubur seiring masuknya sistem ketatatnegaraan baru dengan demokrasi sebagai ruhnya? Eksistensi kerajaan Inggris, kerajaan Belanda, kekaisaran Jepang, dan kerajaan-kerajaan dunia lainnya dapat menjadi basis argumen untuk mengatakan bahwa sistem ketatanegaraan baru tidak harus diikuti dengan “pemusnahan” keraton Nusantara. Menurut hemat penulis, yang harus dilakukan keraton adalah melakukan transformasi ulang dengan mempertimabngkan konteks sosial budaya dan ekonomi politik yang telah berubah. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubowo IX ---untuk menyebut salah satu contoh saja-- ketika ambil bagian dalam gerakan kemerdekaan Indonesia.

Keraton-keraton Nusantara, sebagaimana telah penulis sampaikan sebelumnya, memiliki kemampuan untuk bertransformasi sesuai dengan perubahan sosial budaya dan ekonomi politik, namun penjajahan telah menjadikan keraton-keraton nusantara kehilangan “jati dirinya”. Penjajah telah menjadikan keraton-keraton Nusantara kehilangan kesadaran kosmologinya sebagai bangsa bahari, kehilangan semangat persatuan, dan kesadaran pluralisme. Celakanya, mentalitas penjajahan tersebut tidak hanya dimiliki oleh para penjajah, tetapi mereka yang “dididik” dan bangga dengan penjajah. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan pimpinan negara masalalu yang cenderung membuat kebijakan yang tidak berpihak kepada keraton. Dalam buku-buku sejarah dituliskan betapa peran-peran keraton sangat besar dalam meraih kemerdekaan Indonesia, tetapi hanya ada sedikit affirmative action untuk “melestarikan” keraton.

Bagaimana seharusnya keraton melakukan transformasi sesuai dengan konteks sosial-budaya dan ekonomi-politik saat ini? Tentu saja tidak dengan mengembalikan keraton sebagai basis kekuasaan, karena seiring Proklamsi 1945 kekuasan keraton bertransformasi menjadi kekuasan negara modern bernama Indonesia. Peran yang dapat diambil adalah melakukan transformasi agar nilai-nilai keraton dapat menjadi penopang kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Sedikitnya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, bangsa Indonesia telah memilih untuk menjadi negara modern dengan Pancasila sebagai dasarnya. Kedua, kehidupan masyarakat yang semakin menjauh dari nilai-nilai luhur bangsa. Ketiga, melemahnya institusi-institusi kebudayaan yang seharusnya berperan dalam pembentukan, pemeliharaan, dan pengembangan nilai-nilai dan praktek sosial. Ketiga konteks tersebut yang harus menjadi landasan pijak keraton untuk mentransformasikan dirinya.

Berdasarkan ketiga konteks tersebut, ada tiga hal yang harus dilakukan keraton. Pertama, dalam kehidupan bernegara, keraton dapat menjadi jangkar agar negara tidak keluar dari nilai-nilai luhur bangsanya. Kedua, keraton harus kembali menjadi bagian masyarakat, yaitu agar nilai-nilai luhur keraton dapat menjadi referensi masyarakat dalam bertindak. Ketiga, keraton harus memposisikan diri sebagai pembentuk, pengembang, dan pemelihara kebudayaan masyarakat. Secara keseluruhan, penulis membayangkan keraton nusantara beperan seperti agama Tokugawa di Jepang, yaitu menjadi landasan pijak negara Jepang untuk menjadi negara maju. Kepatuhan dan jiwa Busido ditransformasikan menjadi kerelaan untuk berjuang sampai “mati” untuk meraih dan memenangkan persaingan ekonomi. 

 * Kepala Peneliti Budaya Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKKBM) Yogyakarta, Dosen Antropologi Agama dan wakil kepala Inclusive and Sustainable Development Institute (ISD Institute) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dan makalah ini disampaikan dalam Lokakarya “Festival Agung Keraton Se-Dunia”, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara, 12-14 Desember 2014.

Skenario World Royal Heritage Festival 2014

Berita Acara (12/12) - Sebagai tindak lanjut event Festival Agung Keraton Sedunia tahun 2013 lalu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Lokakarya Festival Agung Keraton Sedunia (World Royal Heritage Festival) pada tanggal 12 s.d. 14 Desember 2014 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan bahwa “Tujuan dari Lokakarya ini adalah untuk melakukan evaluasi penyelenggaraan WRHF 2013 dan menampung sumbang saran dan menyusun perencanaan yang lebih matang untuk penyelenggaraan WRHF 2015 mendatang. Sesuai dengan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa WRHF akan menjadi agenda rutin setiap dua tahun sekali. Diharapkan penyelenggaraan WRHF 2015 akan lebih banyak partisipannya dan mendapatkan publikasi yang lebih luas. sehingga mampu meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, khususnya Jakarta”.

Lokakarya ini akan menghadirkan para narasumber yang kompeten berjumlah 6 orang yaitu :
  1. Unsur Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), Ibu Naniek Widayati Priyomarsono dengan makalah “Review FSKN selaku mitra Pemprov DKI Jakarta dalam event WRHF 2013”.
  2. Unsur Kementerian Dalam Negeri, Direktur Seni Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, Bapak Budi Prasetyo, dengan makalah “Perbedaan budaya dalam perspektif NKRI”.
  3. Unsur Kementerian Luar Negeri, Staf Ahli Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya, Bapak Mohamad Wahid Supriadi, dengan makalah “Meningkatkan hubungan internasional melalui kerjasama budaya”.
  4. Sultan Kasepuhan XIV Cirebon, Yang Mulia PRA Arief Natadiningrat, SE., dengan makalah “Hubungan sejarah Jakarta dan Kesultanan Cirebon”.
  5. Unsur Malay Heritage Centre Singapore, Yang Mulia Tengku Mohammed Shawal Ibni Alm. Yang Mulia Tengku Abdul Aziz, dengan makalah “Kerajaan-Kerajaan di Asia Tenggara pada Masa Kejayaan Bumi Nusantara”.
  6. Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) Yogyakarta, Ahmad Salehudin, S.Ag. M.A. dengan makalah “Peran nilai-nilai Keraton dalam perkembangan peradaban”.
Peserta Lokakarya berjumlah 100 orang terdiri dari : Perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se Indonesia, Rektorat, Asosiasi Kerajaan (FSKN, FKIKN, Yarasutra, Silatnas, dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat), Stakeholder Kepariwisataan, Dewan Pimpinan Daerah, Mahasiswa dan Pemerhati Budaya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Arie Budhiman menambahkan bahwa “Pada event Lokakarya ini juga sekaligus akan diluncurkan Logo dan website WRHF sebagai media komunikasi dan publikasi segala aktivitas WRHF”.**(i.s.).

Lokakarya Festival Agung Keraton Sedunia 2014

Berita Acara (10/12) - Keraton merupakan sebuah bentuk peradaban dari manusia yang menjadi latar belakang kebudayaan suatu bangsa dan berdirinya sebuah negara. Pada beberapa negara, bentuk pemerintahan kerajaan masih digunakan, hal ini menarik seiring perkembangan zaman masih ada bentuk pelestarian dan penghormatan terhadap kerajaan.

Dalam upaya meningkatkan pelestarian terhadap sejarah keraton yang ada di Indonesia dan Dunia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Lokakarya Festival Agung Keraton Sedunia (World Royal Heritage Festival). Hal ini dilaksanakan guna daya tarik Kota Jakarta sebagai destinasi pariwisata sekaligus positioning sebagai Kota Budaya

Bentuk apresiasi kegiatan ini berupa simposium dan kunjungan kerja yang hasilnya akan dijadikan referensi pelaksanaan Festival Agung Keraton Sedunia pada tahun 2015 untuk kedua kalinya.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini antara lain:
  1. Guna mendapatkan input dari perwakilan paguyuban keraton nusantara dan pemerintah daerah melalui simposium yang dapat dijadikan referensi dalam penyelenggaraan Festival Agung Keraton Sedunia.
  2. Mendapatkan gambaran umum secara langsung melalui kunjungan kerja ke keraton dan pusat pelestarian budaya yang dapat dijadikan referensi dalam pengelolaan pusat pelestarian budaya yang ada di Indonesia.
  3. Meningkatkan kerja sama antara paguyuban keraton nusantara dan pemerintah daerah dalam upaya pelestarian budaya.
  4. Meningkatkan citra Kota Jakarta sebagai destinasi pariwisata dan budaya melalui penyelenggaraan Festival Agung Keraton Sedunia.
Guna mengoptimalkan penyelenggaraan event budaya dimaksud, diperlukan masukan dari berbagai stakeholder melalui Seminar Lokakarya Festival Agung Keraton Sedunia yang akan dilaksanakan pada 12 s/d 14 Desember 2014 di Semanggi Ballroom, Hotel Grand Cempaka.

MELAMAR KERJA LANGSUNG INTERVIEW ???

Kabar Gembira untuk Pencari Tenaga Kerja baik berpengalaman maupun Fresh Graduate, DATANG ke :

Tempat : Roxy Square Mall
Alamat : Grogol Jakarta Barat
Tanggal : 10-11 Desember 2014
Pukul : 09.00 sd 16.00 Wib

Ada Bursa Kerja Al Ijarah Indonesia Finance untuk penempatan di JABODETABEKSERI (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang dan Cileungsi), bawa lamaran lengkapnya dan langsung interview ditempat.

Saatnya anda menjadi bagian dari Perkembangan Multifinance Syariah di Indonesia.

Bantu sebarkan informasi ini untuk saudara kita yang membutuhkan pekerjaan, Salam Gerakan Ekonomi Syariah...!!!

Rencana Kegiatan Bidang Rohani

Oleh Imam Wahyono

Imam Wahyono adalah seorang pengurus RT 17 di daerah Ciledug pada periode 2011 s/d 2013, beliau merencanakan program kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakatnya, diantaranya sebagai berikut:
  1. Memberantas buta huruf arab (membaca Al-Qur'an), bagi warga yang belum bisa atau memperbaiki bacaan mohon keikhlasan untuk tidak malu belajar, Insya Allah kami siap membantu dan dirahasiakan.
  2. Pengajian gabungan dengan taklim ibu-ibu pada acara-acara tertentu selain yang sudah berjalan (Tarhib dan Halal Bil Halal).
  3. Adanya upaya mendorong bapak-bapak untuk bisa hadir dalam taklim rutin jum'atan.
Begitulah yang disampaikan oleh beliau, semoga bisa menjadi agenda kita bersama.
Wassalamu'alaikum wr wb.

Senayan Digoyang Musik 36 Jam Nonstop

Berita Acara (29/11) - Setelah diadakannya konferensi pers Jakarta Music Festival tahun 2014 di Cafe Rolling Stone, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar acaranya di Lapangan D Gelora Bung Karno Senayan pada 29 s/d 30 November 2014. Tujuan diadakan acara ini dimaksudkan agar warga masyarakat yang berada di DKI Jakarta dapat menikmati musik-musik Indonesia secara gratis, dan rencananya akan diagendakan setiap tahun.


Acara JMF akan dimulai pada hari ini pukul 08.30 WIB, sebagai prosesi awal pembukaan yang diiringi oleh atraksi tarian dari kalangan seniman, budayawan, dan musisi Indonesia.

Hampir seluruh aliran musisi Indonesia akan hadir dalam festival tersebut. Mulai dari genre ska, pop, rock, country, akustik, jazz, ethnic, melayu, dangdut, musik anak, reagge, sampai musik tradisional pun ada.

Adapun artis yang akan hadir dalam Jakarta Music Festival antara lain:
  1. Sherley Mey.
  2. Budi Doremi.
  3. Hello
  4. Jhon B.
  5. Winner.
  6. Momonon.
  7. Monkey Booth.
  8. Neng Oshin.
  9. Bass Project.
  10. 18+
  11. Wali Band.
  12. The Rain.
  13. Lovana Band.
  14. The Fly.
  15. Es Coret.
  16. T Five.
  17. Iris Indonesia.
  18. Grass Rock.
  19. Super Glad.
  20. Boomerang.
  21. Arlodia.
  22. Frozencast.
  23. Johan Untung.
  24. Baby.
  25. Metha.
  26. Vera.
  27. Pink.
  28. Ceria.
  29. Irang.
  30. The Rollies.
  31. Ita Purnama Sari.
  32. Zian and Friends.
  33. Siti Liza.
  34. Cong Q.
  35. Ria KDI.
  36. Home Band Yunus.
  37. Mela Barbie.
  38. Dyrga Dadali.
  39. Kangen Lagi.
  40. Shreya Maya.
  41. Ilir 7.
  42. Asbak Band.
  43. Nirwana.
  44. Alice.
  45. Ira Swara.
  46. Chyntia Sari.
  47. DJ Chantal.
  48. DJ Kirana.
  49. Amanda Celo.
  50. DJ Farra.
  51. Mus Mujiono.
  52. Home Band Rudysta.
  53. Home Band New Java Dut.
  54. dan masih banyak lagi artis yang akan tampil.
Selain itu juga, yang paling gak kalah serunya adalah festival ini dilaksanakan selama 36 jam nonstop tanpa henti. Dalam suasana malam minggu akan terdengar romantis bagi pasangan muda yang ingin menikmati suasana musik di taman Senayan.
Media-media yang akan meliput secara siaran langsung (live) yakni: TVRI, Berita Satu, Rajawali TV, dan Indosiar.

Kriteria Bantuan Koperasi

Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengeluarkan dana hibah sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang dibagikan ke seluruh koperasi-koperasi yang aktif. Adapun kriteria persyaratannya sebagai berikut:

  1. Koperasi aktif minimal 4 (empat) tahun berjalan.
  2. Telah dilaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) setiap 1 (satu) tahun sekali.
  3. Adanya laporan pertanggungjawaban.
  4. Adanya laporan keuangan.
  5. Pernah diaudit.
  6. Berbadan hukum.
  7. Diakui oleh dinas koperasi setempat.

Persiapan "Hari Pariwisata Dunia" di Jakarta

Berita Acara (23/9) - Sejak tanggal 8 September 2014 lalu sampai saat ini, persiapan dari crew yang akan mengadakan event Gebyar Budaya dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia. Hari Pariwisata Dunia sering disebut ke dalam bahasa Inggris, yakni World Tourim Day (WTD). 

Seiring waktu berjalan, WTD sudah ada sejak zaman pra sejarah (pra history) hingga pariwisata dalam dunia modern. (Read: Sejarah Pariwisata Dunia).

Hari Pariwisata Dunia telah ditetapkan UNWTO (United Nation World Tourism Organization) sejak tanggal 27 September. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata & Budaya DKI Jakarta akan mengadakan acara yang pertama kalinya di DKI Jakarta. Tujuannya adalah agar mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pariwisata sebagai bagian dari pembangunan, seperti ekonomi, sosial, dan budaya yang berkelanjutan.

Momentum bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan potensi pariwisata yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Hal ini juga merupakan barometer Indonesia sebagai pusat budaya Nusantara. Selain itu, dapat mewujudkan sebagai pusat budaya Nusantara dan destinasi pariwisata utama di Indonesia yang patut dibanggakan.

Acara ini digelar oleh Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta dan akan dilaksanakan Dyandra Convex sebagai tim eksekutor lapangan.

STRUKTUR TIM PELAKSANA
Persiapan yang telah dilakukan beberapa hari yang lalu oleh tim diantaranya:
  • Pembuatan kontrak penawaran.
  • Pembuatan surat permohonan dukungan SKPD terkait.
  • Pembuatan anggaran konsumsi.
  • Perancangan agenda program kegiatan.
  • Pembuatan surat perjanjian kontrak.
  • Pembuatan surat perintah mulai kerja (SPMK).
  • Perancangan list tamu undangan.
  • Pembuatan logo, buku acara, kartu undangan, pin, id-card, spanduk, umbul-umbul, flyer, dan masih banyak lagi sebagai penunjang informasi.
Progress persiapan saat ini baru sampai tahap:
  1. Produksi cetak poster dan flyer.
  2. Cetak list tempat duduk sebanyak 559 tamu undangan.
  3. Terbitnya surat dukungan dari dinas perhubungan, Satpol PP, dinas pemadam kebakaran, dinas pertamanan, dinas kesehatan, dinas PE, dinas kebersihan, dan dinas kominfomas.

Jakarta Menyambut Hari Pariwisata Dunia

Jakarta (19/9) - Berita acara kali ini adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta akan menggelar Gebyar Budaya 2014 di Taman Monas, Jakarta Pusat, pada  27 September 2014 mendatang. Acara ini diadakan dalam menyambut Hari Pariwisata Dunia.

Gebyar Budaya ini akan menampilkan berbagai budaya Nusantara dari Sabang sampai Merauke, sekaligus mengeksplorasi keanekaragaman budaya tradisional nusantara.

"Acara ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Kota Jakarta sebagai pusat budaya nusantara, destinasi pariwisata dan budaya utama di Indonesia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Gebyar Budaya juga akan menjadi media apresiasi terhadap keragaman seni budaya nusantara sebagai kekayaan bangsa Indonesia yang patut dibanggakan.

"Kita ingin meningkatkan promosi keragaman event seni budaya nusantara sebagai daya tarik pariwisata di Kota Jakarta," sambung Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Gebyar Budaya ini diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya nusantara yang beranekaragam sebagai kebanggaan bangsa Indonesia.

Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) ditetapkan oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO) dan dirayakan setiap tanggal 27 September.

Perayaan ini sengaja dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat Internasional akan pentingnya pariwisata sebagai bagian dari pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya yang berkelanjutan.

Kepedulian ini diharapkan tumbuh dari semua pihak baik pemerintah, dunia usaha pariwisata, dan masyarakat. Penerapan pembangunan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development) dinilainya sangat tepat diterapkan dalam pengembangan produk pariwisata khususnya wisata budaya dan sejarah, wisata alam dan ecowisata, wisata olahraga rekreasi (menyelam, selancar, kapal layar, golf, sepeda, dan marathon) dengan mengoptimalkan potensi keragaman budaya dan keindahan alam yang dimiliki masyarakat setempat melalui event pariwisata.

Hari Pariwisata Dunia merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk terus menggali dan mengembangkan potensi pariwisata yang tersebar dan Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampe Rote untuk terus memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan kepariwisataan nasional, khususnya Jakarta sebagai kota metropolitan merupakan barometer Indonesia di kancah dunia.

Jakarta juga merupakan "melting pot" dan miniature Indonesia, merupakan pusat budaya nusantara, dimana keanekaragaman budaya nusantara tumbuh dan berkembang di Jakarta.

Sejalan dengan tema Hari Pariwisata Dunia 2014 "tourism and community development" maka event-event budaya yang ditampilkan di Jakarta melibatkan seluruh potensi masyarakat dan komunitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. (+)


Kebakaran di Meruya Selatan

Berita Acara Rabu (06/08) - Telah terjadi kebakaran di Jl. Raya Meruya Selatan dekat Universitas Mercu Buana pada pukul 03.00 WIB dini hari. Menurut keterangan saksi dari tim Damkar Kembangan, dugaan saat ini disebabkan oleh adanya korsleting listrik. Sebanyak 3 unit rumah berbentuk jenis usaha hangus dan ludes terbakar. Kejadian ini sudah dijinakkan oleh tim Damkar Kembangan dengan mengerahkan mobil pemadam kebakaran sebanyak 17 unit termasuk kendaraan pendukung.

Pantauan ini didapat pada siang hari ketika sedang melewati wilayah itu. (Wafi)

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Kopma UIN Syahid

I. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. Tahun Fiskal
Koperasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan Anggaran Dasarnya memiliki tahun fiskal yang dimulai setiap tanggal 1 Januari dan berakhir setiap tanggal 31 Desember.
B. Dasar Penyajian.
Laporan-laporan keuangan konsolidasi melibatkann perkiraan-perkiraan organisasi dan perkiraan-perkiraan dari unit usaha yang ada. Perkiraan-perkiraan dan transaksi-transaksi antar unit telah dihilangkan.
C. Jenis Usaha.
Saat ini Kopma UIN Syahid Jakarta memiliki unit usaha sebagai berikut:
  • Cafetaria.
  • ATK, Cell, Jasa Penitipan Helm, dan Jasa Print.
  • Fotokopi dengan sistem sewa tempat.
  • Logies.
D. Dasar Penetapan Harga Pelayanan.
  1. Unit Cafetaria - Pada unit ini harga yang ditetapkan pada semua jenis produk sama antara anggota dengan non anggota.
  2. Unit ATK, Cell, Jasa Penitipan Helm, dan Jasa Print - Pada unit ini terdapat empat lini usaha, yaitu ATK, Cell, Jasa Penitipan Helm, dan Jasa Print. Pada unit usaha ini tidak terdapat perbedaan harga antara anggota dan non anggota.
  3. Unit Fotokopi - Pada unit ini belum ada indikasi perbedaan harga untuk kalangan anggota, karena usaha ini dikelola oleh pengusaha luar. Sedangkan Kopma UIN Syahid Jakarta hanya memperoleh ongkos sewa tempat.
  4. Logies - Ini merupakan jenis usaha baru yang sedang dirintis Kopma UIN Syahid Jakarta. Usaha ini bergerak dalam bidang jasa, yakni les privat.
E. Pengakuan Pendapatan dan Beban.
Kopma UIN Syahid Jakarta saat ini menggunakan akuntansi sistem akrual, bukan sistem kas. Sehingga pendapatan dan biaya diakui pada saat terjadinya, bukan pada saat penerimaan/pengeluaran kas.
Dalam hal ini, pendapatan dan beban pelayanan usaha diperlakukan sama antara anggota dan non anggota. Sehingga belum bisa ditetapkan seberapa besar tingkat partisipasi anggota dalam transaksi harian.
F. Persediaan.
Dalam tahun buku 2012 ini, persediaan menggunakan sistem periodik basis berdasarkan stock opname yang diadakan setiap akhir bulannya.
G. Inventaris dan Peralatan.
Inventaris dan peralatan Kopma UIN Syahid Jakarta dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:
  • Peralatan elektronik, disusutkan dengan metode garis lurus selama 5 tahun tanpa nilai residu.
  • Peralatan non elektronik, disusutkan dengan metode garis lurus selama 10 tahun tanpa nilai residu.
H. Pendapatan Diterima Di Muka.
Pendapatan ini adalah pendapatan sewa tempat yang diperoleh dari usaha fotokopi yang dibayar secara tahunan. Pendapatan ini tidak diakui langsung pada saat penerimaan, tetapi diakui secara berkala setiap akhir bulannya.
I. Utang Usaha.
Utang usaha merupakan utang pada supplier yang terdiri dari hutang pada unit ATK. Utang pada toko ATK muncul sebagai dampak transaksi yang menggunakan sistem konsinyasi pada produk ATK, majalah, dan aksesoris kampus. Utang ini dibayar dalam masa yang berbeda di antara supplier. Ada tiap 1 minggu, 1 bulanan, dan 1 tahunan. Dan kebanyakan supplier cenderung menagihnya pada awal tahun, terutama pada bulan Februari dan Maret.
J. Simpanan Anggota.
Simpanan anggota berbentuk Simpanan Pokok sebesar Rp 10.000,-/orang dan Simpanan Wajib sebesar Rp 2.000,-/bulan. Kemudian terjadi perubahan yaitu Simpanan Pokok sebesar Rp 20.000,-/orang dan Simpanan Wajib sebesar Rp 10.000,-/bulan. Nominal simpanan ini berlaku mulai dari bulan September sesuai dengan RALB (Rapat Anggota Luar Biasa) bulan Agustus. Selanjutnya terdapat Simpanan Sukarela yang tidak ditetapkan jumlahnya. Sampai saat ini belum ada indikasi untuk menerbitkan jenis simpanan lainnya.
K. Pendistribusian SHU.
Sisa hasil usaha yang diperoleh pada tahun buku ini akan didistribusikan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar. Dan khusus SHU (Sisa Hasil Usaha) bagian anggota akan didistribusikan secara langsung. Untuk waktu pengambilannya ditetapkan oleh pengurus periode selanjutnya. Jika belum diambil hingga batas ketentuan, maka akan dimasukkan ke dalam Simpanan Sukarela masing-masing dan dapat diambil kapan saja.
L. Pendistribusian Dana Kegiatan Mahasiswa.
Dana Kegiatan Mahasiswa adalah dana yang diperoleh dari pihak Rektorat untuk kegiatan mahasiswa. Kopma UIN Syahid Jakarta sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa, juga memperoleh dana ini. Dana ini didistribusikan untuk keperluan administrasi kantor dan kegiatan anggota, baik berbentuk kegiatan kaderisasi atau kegiatan pendidikan dan keterampilan lainnya. Proporsinya ditetapkan sesuai dengan program yang ada dan disesuaikan selama periode berjalan.
II. STRUKTUR HARTA

Saat ini Kopma UIN Syahid Jakarta memiliki harta sebesar Rp 97.034.990,-

A. Harta Lancar.
Harta lancar Kopma UIN Syahid Jakarta sebesar Rp 93.169.350,- terdiri dari:
  1. Kas - Pada akhir tahun, kas yang berada pada divisi telah disetorkan sehingga keseluruhan kas berada pada Kabid (Kepala Bidang) Keuangan, yaitu sebesar Rp 1.291.000,-
  2. Bank - Dana kas yang disimpan dalam rekening Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp 15.130.212,- dan dalam rekening Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 59.582.257,-
  3. Piutang Non Anggota - Piutang non anggota merupakan piutang yang diberikan kepada non anggota koperasi UIN Jakarta yaitu kepada piutang karyawan sebesar Rp 700.000,- ditambah piutang non anggota tahun 2011.
  4. Piutang Anggota - Piutang anggota ini merupakan saldo akhir setelah piutang tahun lalu yang mulai dibayar oleh anggota yang bersangkutan. Piutang ini muncul sebagai dampak adanya anggota yang membutuhkan dana untuk keperluan mendesak. Saldo piutang anggota akhir tahun 2012 adalah sebesar Rp 1.255.000,-
  5. Piutang Simpanan - Piutang ini terjadi sebagai dampak adanya anggota yang belum membayar simpanan wajib mereka dan tambahan simpanan pokok mereka sebesar Rp 10.000,- akibat dari RALB yaitu sebesar Rp 5.892.000,-
  6. Piutang Lain-Lain - Piutang lain-lain ini merupakan pinjaman yang diberikan kepada UKM Arkadia sebesar Rp 1.700.000,-
Persediaan dagang sebesar Rp 6.618.881,- terdiri dari:
  • Persediaan minuman sebesar Rp 3.202.800,-
  • Persediaan rokok sebesar Rp 777.100,-
  • Persediaan snack sebesar Rp 386.400,-
  • Persediaan ATK & Cell sebesar Rp 2.252.581,-
B. Aset Tetap (Inventaris).
Inventaris yang dimiliki saat ini terdiri dari inventaris kantor dan inventaris usaha. Jumlah inventaris kantor yaitu sebesar Rp 3.422.423,- dengan nilai akumulasi penyusutan sebesar Rp 720.783,-. Sehingga nilai buku inventaris kantor yang dimiliki saat ini sebesar Rp 2.701.640,-. Sedangkan jumlah dari inventaris usaha yaitu sebesar Rp 4.644.900,- dengan nilai akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.729.517,-. Sehingga nilai buku inventaris usaha yang dimiliki saat ini sebesar Rp 1.915.383,-.
III. STRUKTUR KEWAJIBAN

Saat ini Kopma UIN Syahid Jakarta memiliki hutang sebesar Rp 23.016.840,-. Hutang ini ada yang berbentuk hutang pada supplier, pada anggota sekarang, dan yang telah diputihkan, yang terdiri dari:

A. Utang Usaha.
Sisa utang sebesar Rp 462.187,- ini adalah utang kepada vendor aksesoris, seperti stiker, gantungan kunci, dan lain-lain.
B. Utang Simpanan Anggota.
Utang simpanan adalah saldo simpanan anggota yang telah diputihkan pada tahun 2011 dan pemutihan di tahun 2012, tetapi belum mengambil simpanannya yaitu sebesar Rp 1.535.528,-.
C. Dana Pendidikan.
Dana sebesar Rp 6.069.271,- ini berasal dari sisa pendistribusian SHU tahun 2010 ditambah dengan pendistribusian SHU tahun 2011.
D. Dana Sosial.
Dana sosial sebesar Rp 199.698,- berasal dari sisa pendistribusian SHU tahun 2010 setelah digunakan sebesar Rp 1.500.000,-.
E. Dana Pembangunan Daerah Kerja.
Dana sebesar Rp 5.412.847,- ini berasal dari pendistribusian SHU tahun 2010  ditambah pendistribusian SHU tahun 2011 setelah digunakan sebesar Rp 300.000,-.
F. Simpanan Sukarela.
Simpanan sukarela ini adalah saldo simpanan anggota yang bersifat bebas dan dapat ditarik kapan pun, yaitu sebesar Rp 4.469.459,-.
G. Dana Pengurus dan Pengawas.
Dana ini berasal dari insentif pengurus dan pengawas tahun 2012 yang telah mencapai target laba bersih minimal Rp 5.000.000,- dalam tiga bulan sesuai dengan ketentuan anggaran rumah tangga yang belum diambil.
IV. STRUKTUR MODAL

Secara keseluruhan Kopma UIN Syahid Jakarta saat ini memiliki modal sebesar Rp 74.769.533,- yang terdiri dari:

A. Modal.
Modal Kopma UIN Syahid Jakarta saat ini memiliki modal sebesar Rp 27.938.966 terdiri dari:
  • Simpanan Pokok anggota sebesar Rp 2.920.000,-
  • Simpanan Wajib anggota sebesar Rp 9.624.000,-
  • Dana Hibah sebesar Rp 0,-
  • Dana Cadangan (berasal dari distribusi SHU) sebesar Rp 15.394.966,-
B. SHU Tahun Berjalan.
Ini adalah sisa hasil usaha yang diperoleh pada tahun ini, yaitu sebesar Rp 45.285.612,- yang akan didistribusikan sesuai dengan ketetapan yang ada dalam Anggaran Dasar Kopma UIN Syahid Jakarta.
V. STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Usaha.
Pendapatan sebesar Rp 349.017.800,- ini adalah pendapatan yang diperoleh langsung dari kegiatan usaha yang ada, yang teridiri dari:
  • Penjualan minuman sebesar Rp 176.331.500,-
  • Penjualan rokok sebesar Rp 96.081.500,-
  • Penjualan makanan kecil sebesar Rp 20.995.550,-
  • Penjualan produk ATK sebesar Rp 13.996.300,-
  • Penjualan Kopma Cell sebesar Rp 27.627.500,-
  • Penjualan buku (buku yang terdapat di gudang) sebesar Rp 446.000,-
  • Pendapatan jasa print sebesar Rp 534.100,-
  • Pendapatan penitipan helm sebesar Rp 1.883.000,-
  • Pendapatan komisi buku sebesar Rp 70.000,-
  • Pendapatan konsinyasi produk ATK sebesar Rp 709.750,-
  • Penjualan tak tercatat sebesar Rp 10.342.600,- (Cafetaria sebesar Rp 10.285.150,- dan ATK sebesar Rp 57.450,-)
B. Harga Pokok Penjualan.
Total harga pokok penjualan tahun ini sebesar Rp 295.539.099,- meliputi:
  • HPP minuman sebesar Rp 142.769.321,-
  • HPP rokok sebesar Rp 99.797.810,-
  • HPP makanan kecil sebesar Rp 19.791.222,-
  • HPP ATK dan Kopma Cell sebesar Rp 33.180.746,-
C. Laba Kotor Usaha.
Dengan total pendapatan usaha sebesar Rp 349.017.800,- dan harga pokok penjualan sebesar Rp 295.539.099,- tahun ini Kopma UIN Syahid Jakarta dapat membukukan laba kotor usaha sebesar Rp 53.478.701,-.
D. Pendapatan Organisasi.
Pendapatan ini adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan unit usaha yang ada, tetapi berasal dari kegiatan administrasi. Untuk ini diperoleh sebesar Rp 31.022.697,- yang terdiri dari:
  1. Pendapatan Sewa - Pendapatan ini berasal dari penyewaan tempat untuk fotokopi sebesar Rp 8.500.000,- ditambah sewa pedagang di Cafetaria sebesar Rp 21.525.000,-.
  2. Pendapatan Bagi Hasil Bank - Pendapatan bagi hasil ini adalah bagi hasil rekening simpanan di Bank Muamalat sebesar Rp 88.975,- dan Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 865.716,-.
  3. Pendapatan Lain-Lain - Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan komisi rak rokok supplier sebesar Rp 200.000,- dan pendapatan lain-lain ATK sebesar Rp 43.000,-
VI. STRUKTUR PENGELUARAN
Tahun ini pengeluaran Kopma UIN Syahid Jakarta sebesar Rp 37.670.831,-.
A. Beban Operasional Usaha.
Beban operasional usaha pada tahun ini adalah sebesar Rp 30.955.620,- terdiri dari:
  1. Gaji Karyawan - Gaji karyawan tahun ini sebesar Rp 11.838.500,- terdiri dari gaji pokok karyawan Cafetaria sebesar Rp 7.218.500,- dan gaji pokok karyawan ATK dan Cell sebesar Rp 4.640.000,-.
  2. Transport dan Makan - Transport dan makan karyawan sebesar Rp 11.564.100,- terdiri dari transport dan makan karyawan Cafetaria sebesar Rp 6.924.100,- serta transport dan makan karyawan ATK dan Cell sebesar Rp 4.640.000,-.
  3. Insentif - Insentif adalah bonus yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai kinerja yang baik, dan selain itu insentif ini juga berbentuk THR. Tahun ini insentif diberikan sebesar Rp 1.340.000,- yaitu insentif Cafetaria sebesar Rp 920.000,- dan insentif ATK & Cell sebesar Rp 420.000,-.
  4. Perlengkapan - Perlengkapan adalah berbagai alat dan benda yang membantu dalam pelayanan usaha. Pada tahun ini sebesar Rp 2.877.000,- yaitu perlengkapan Cafetaria sebesar Rp 2.517.500,- ; perlengkapan ATK dan Cell sebesar Rp 359.000,-.
  5. Administrasi - Beban administrasi adalah beban yang terjadi sebagai dampak tertib administrasi usaha. Total beban pada tahun ini hanya pada unit toko buku, sebesar Rp 494.200,-.
  6. Penyusutan Peralatan - Beban penyusutan ini adalah akumulasi beban penyusutan dengan total Rp 1.520.256,-. Diantaranya penyusutan peralatan Cafetaria sebesar Rp 862.752,- ; penyusutasn peralatan ATK dan Cell sebesar Rp 657.504,-.
  7. Reparasi - Beban ini sebesar Rp 667.000,- karena adanya perbaikan pada etalase-etalase ATK.
  8. Kebersihan - Beban ini adalah biaya kebersihan yang dibayarkan pada pengelola gedung setiap bulannya.
  9. Promosi - Beban promosi sebesar Rp 830.400,- yang terdiri dari promosi yang dilakukan oleh Cafetaria sebesar Rp 50.000,- untuk pembuat banner, promosi oleh ATK sebesar Rp 780.400,-. Promosi oleh ATK terkait pembuatan banner usaha dan beban dari usaha baru yang mulai dirintis, yakni Logies.
  10. Lain-Lain - Beban lain-lain sebesar Rp 415.300,- terdiri dari beban lain-lain Cafetaria sebesar Rp 415.300,-.
B. Beban Lain-Lain.
  1. Beban Administrasi Bank - Beban ini merupakan beban administratif dari Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 219.223,- sedangkan untuk Bank Muamalat Indonesia tidak terkena beban administratif, per bulan juga tidak ada beban transfer, dan lainnya.
  2. Pajak Bagi Hasil Bank - Pajak ini sebesar Rp 253.555,- yang merupakan potongan pajak terhadap bagi hasil yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri.
  3. Kerugian Kehilangan Persediaan - Kerugian kehilangan persediaan merupakan hilangnya persediaan pada unit usaha ATK dan KOPMA Cell sebesar Rp 201.447,-.
  4. Insentif Pengurus dan Pengawas sebesar Rp 5.149.850,-. Insentif ini diperoleh dari target laba bersih yang mencapai minimal Rp 5.000.000,- sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga.
Sisa hasil usaha adalah hasil bersih yang diperoleh Kopma UIN Syahid Jakarta dari pendapatan setelah dikurangi pengeluaran. Pada tahun ini SHU yang diperoleh adalah sebesar Rp 46.830.567.-

Rundown Acara Sosialisasi Pemilu Tahun 2014

Senin (16/6) - Tim S4C (Sahabat Azis Center) diundang organisasi masyarakat ASMAWI-UNJ untuk menghadiri sebuah acara bertajuk "Sosialisasi Pemilu 2014" yang diadakan oleh Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta. Acara dilaksanakan selama 3 hari, mulai tanggal 16-18 Juni 2014 di lokasi Puri Avia Resort atau lokasi tepatnya Jl. Raya Puncak KM. 65 No. 179, Cipayung. Pada acara tersebut, akan membahas materi-materi yang telah disediakan oleh panitia KESBANGPOL Pusat. Adapun rincian dari agenda acara tersebut, diantaranya:

Senin, 16 Juni 2014 
Pukul 09.00 - 10.00 WIB : Peserta kumpul di Lapangan Ex. IRTI Monas
Pukul 10.00 - 12.00 WIB : Peserta berangkat menuju Puri Avia Hotel
Pukul 12.00 - 16.00 WIB : Peserta Check In di Puri Avia Hotel
Pukul 16.00 - 19.00 WIB : ISHOMA
Pukul 19.00 - 19.30 WIB : Upacara Pembukaan
  • Laporan Panitia Penyelenggara
  • Kata Sambutan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta
Pukul 19.30 - 21.30 WIB :
  • Ceramah dan Diskusi I, topik "Peran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka Fasilitasi Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014"
Pukul 21.30 - 06.00 WIB : Snack dan istirahat

Selasa, 17 Juni 2014
Pukul 06.00 - 08.30 WIB : Sarapan Pagi dan Absensi
Pukul 08.30 - 11.30 WIB : 
  • Ceramah dan Diskusi II, topik "Membangun Karakter Mahasiswa yang Paham Arti Pentingnya Pemilu Tahun 2014" (Outbond)
  • Ceramah dan Diskusi III, topik "Menginventarisir sejauh mana pemahaman peserta akan arti pentingnya Pemilu Tahun 2014 demi masa depan Indonesia" (Outbond)
Pukul 11.30 - 13.00 WIB : ISHOMA
Pukul 13.00 - 14.30 WIB : 
  • Ceramah dan Diskusi IV, topik "Pemilu dalam Perspektif Agama"
Pukul 14.30 - 15.30 WIB : Istirahat dan Shalat Ashar
Pukul 15.30 - 17.30 WIB :
  • Ceramah dan Diskusi V, topik "Peran Strategis Bawaslu Provinsi DKI Jakarta dalam Rangka Mengawasi Pelaksanaan Pemilu Tahun 2014 yang Jujur, Adil, dan Bermartabat"
Pukul 17.30 - 19.00 WIB : Snack dan ISHOMA
Pukul 19.00 - 21.00 WIB :
  • Ceramah dan Diskusi VI, topik "Pentingnya Pemilu dan Peran KPU dalam Rangka Sukses Pelaksanaan Pemilu Tahun 2014
Pukul 21.00 - 06.00 WIB : Snack dan Istirahat

Rabu, 18 Juni 2014
Pukul 06.00 - 08.00 WIB : Makan Pagi
Pukul 08.00 - 10.00 WIB : Check Out (kembali ke Jakarta)

Kuesioner Penelitian Ilmiah

PENGARUH PERAN AUDIT INTERNAL, KOMITE AUDIT, DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
(Studi Empiris pada Beberapa Perbankan Pemerintah di Jakarta) 
 
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan ini bahwa Sumarni (NIM. 107082003003) mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Semester VIII pada bulan Juli 2011, bermaksud untuk melakukan penelitian ilmiah dalam penyusunan skripsi dengan judul "Pengaruh Peran Audit Internal, Komite Audit, dan Pengendalian Internal Terhadap Prinsip Good Corporate Governance (Studi Empiris pada Beberapa Perbankan Pemerintah di Jakarta)".

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu aktivitas Bapak/Ibu dalam bekerja. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kerja di tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan sumber kunci untuk mengetahui pengaruh peran audit internal, komite audit, dan pengendalian internal terhadap prinsip good corporate governance (studi empiris pada beberapa perbankan pemerintah di Jakarta). Adapun yang harus diperhatikan sebelum mengisi lembar kuesioner ini antara lain:
  • Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi, maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
  • Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan Anda, yang penting memilih jawab yang sesuai dengan pendapat Anda.
Demikian surat izin permohonan dalam mengisi kuesioner ini saya buat, atas ketersediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
Peneliti

Sumarni
----------------------------------------------------------------------------
DATA RESPONDEN

A. Pertanyaan Umum.
Isilah identitas pengenal Bapak/Ibu/Saudara.
Nama Bank: ............................
Jenis Kelamin: ..........................
Umur: ......................................
Pendidikan Terakhir: ................
Jabatan Pekerjaan: ...................
Lama Bekerja: .........................
B.  Pertanyaan Khusus.
Bapak/Ibu/Saudara cukup memberikan tanda pada jawaban yang tersedia (rentang angka dari 1 - 5) sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara. Setiap pertanyaan, penulis mengharapkan hanya satu jawaban dan bila memilih jawaban lain-lain, maka diharapkan untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Setiap akan mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju, bernilai 5
S : Setuju, bernilai 4
N : Netral, bernilai 3
TS : Tidak Setuju, bernilai 2
STS : Sangat Tidak Setuju, bernilai 1
 Tabel 1 : Audit Internal 
  1. Auditor Internal memberikan informasi yang dibutuhkan manajer dalam menjalankan tanggung jawabnya.
  2. Auditor Internal membantu manajemen dalam mengevaluasi perusahaan.
  3. Auditor Internal harus independen terhadap aktivitas audit di semua tingkatan manajemen.
  4. Penggunaan sumber daya yang tepat dan sesuai dengan yang digunakan.
  5. Auditor Internal menyusun prosedur dan kebijakan secara tertulis sebagai pedoman bagi staff auditor.
  6. Auditor Internal melakukan evaluasi, pengawasan, dan pengontrolan dalam pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).
  7. Auditor Internal melakukan penilaian terhadap program yang berjalan untuk memastikan bahwa sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
  8. Auditor Internal mengkomunikasikan hasil audit dan memberikan rekomendasi kepada manajemen.
Tabel 2 : Komite Audit
  1. Komite Audit melakukan pengawasan terhadap proses laporan keuangan bank.
  2. Komite Audit memiliki hubungan kerja yang baik dengan manajemen dan auditor internal.
  3. Komite Audit mengerti semua persoalan mengenai kinerja auditor internal, sistem pengendalian internal dalam pelaksanaan GCG.
  4. Komite Audit wajib melakukan pertemuan dengan auditor internal dan manajemen bank minimal satu bulan sekali.
  5. Komite Audit diberi wewenang untuk mengakses penuh terhadap catatan, karyawan, dana, aset, serta sumber daya perusahaan bank lainnya.
  6. Komite Audit memeriksa ulang laporan keuangan, apakah sudah sesuai dengan standar dan kebijakan tersebut.
Tabel 3 : Pengendalian Internal
  1. Peranan dan sasaran pengendalian internal fokus terhadap pencapaian sasaran strategi perusahaan.
  2. Perusahaan memiliki struktur organisasi sesuai dengan tugasnya dan tanggung jawab yang jelas.
  3. Perusahaan memiliki prosedur akuntansi yang tertulis digunakan untuk penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.
  4. Perusahaan menjalankan sistem pengendalian internal secara efektif dalam mengelola perusahaan guna mencapai pelaksanaan GCG.
  5. Adanya pemisahan fungsi antara pencatatan, penerimaan, pengeluaran, penyimpanan, serta membandingkan catatan sebelumnya.
  6. Laporan pengendalian internal mecakup manfaat sebagai rekomendasi untuk mengevaluasi kinerja perusahaan untuk kedepannya.
Tabel 4 : Good Corporate Governance
  1. Menjaga kerahasiaan perusahaan untuk semua karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dan analisa manajemen untuk dibagikan kepada pihak yang membutuhkan.
  3. Pelaksanaan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten untuk semua anggota perusahaan.
  4. Perusahaan memiliki pedoman Corporate Governance yang tertulis dimana untuk mengatur secara rinci mengenai pengungkapan (disclosure).
  5. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam organ perusahaan harus jelas selaras dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.
  6. Pedoman kode etik didistribusikan kepada semua karyawan perusahaan untuk dipelajari dan dimengerti.
  7. Pedoman kode etik tersedia bagi para pemegang saham untuk dipelajari dan dimengerti.
  8. Perusahaan mempunyai pejabat khusus bertugas untuk memastikan perusahaan taat pada hukum dan peraturan yang berlaku.
  9. Melaksanakan tanggung jawab sosial, seperti peduli terhadap lingkungan sekitar.
  10. Adanya sistem penghargaan dan sanksi terhadap kinerja organ perusahaan.

Lowongan Telemarketing

BANK ANZ kini sedang membutuhkan tenaga pada bagian divisi PERSONAL LOAN.

Kriteria:
  1. Pria / Wanita.
  2. Umur 20th - 40th.
  3. Minimal SMU sederajat.
  4. Good looking.
  5. Networking.
  6. Bisa bekerja dengan baik dalam team maupun individu.
  7. Tanggung jawab.
  8. Pekerja keras.
  9. Pengalaman / non pengalaman.
Bagi yang berminat hubungi 081212175699 / Pin BB 288ADBD5

Lowongan Kerja - Modern Plus Education Center


BIMBINGAN BELAJAR & ENGLISH PROGRAM:
Kami adalah Lembaga Bimbingan Belajar & English Program dengan visi dan misi : “Mewujudkan generasi berprestasi tinggi, berakhlak terpuji & mandiri” yang sedang berkembang pesat di Jabotabek,
Adapun yang dibutuhkan, diantaranya:
  1. GURU BAHASA INGGRIS KELAS KARYAWAN / UMUM.
  2. GURU TETAP / GURU BANTU / GURU FREELANCE.*
  3. GURU SDIT MODERN PLUS SCHOOL TANGERANG.
  4. SEKRETARIS & STAFF MARKETING KANTOR PUSAT.
  5. PIMPINAN CABANG.
*UNTUK PENEMPATAN WILAYAH JAKARTA & TANGERANG:
  • SMA : Mtk, Fisika,Kimia, Biologi
  • SMP : Mtk, IPA, Bahasa Inggris
  • SD : Matematika, B Inggris
TEKNIS PELAMARAN: 
Kirimkan CV lengkap anda ke alamat email: modernpluscenter@gmail.com

Gathering Bulanan DEBUFrendz

Salam DEBUfrenz, jangan lewatkan kesempatan untuk menghadiri Gathering bulanan DF sambil menikmati performance oleh DEBU, Melati, Kafilah dan teman musisi lainnya.

Hari/Tanggal: Rabu, 11 Juni 2014
Waktu: Pukul 19.00 WIB
Tempat: Kampung 99 Pepohonan - Jl. KH. Muhasan II, Meruyung, Limo, Depok (seberang Mesjid Kubah Mas Dian Al Mahri)

HTM: FREE/GRATIS
(belum termasuk pesanan makan/minum menu cafe)

Ayo ajak teman sebanyak-banyaknya!