Monev Kinerja PNS Jakarta Timur 2023

Jakarta | Rabu, 20 Desember 2023 - Kepada yang terhormat, seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Timur.

Pembuatan Pesan Izin GDPR

Rabu, 1 November 2023 - Admin berniat ingin membuka google adsense guna mengecek penghasilan dari adsense,...

Asphalt 9: Ares S1 Grand Prix - Greenland Coastal Ice

Senin, 16 Oktober 2023 - Setelah mencoba tes rekam video melalui software Clipchamp, akhirnya gw mencoba kembali merekam video game.

Claim Daily Events Asphalt 9

Senin, 16 Oktober 2023 - Testing record video pake software Clipchamp.

Penginputan EKIN Bulan Juli 2023

Selasa, 1 Agustus 2023 - Info PTK memberitahukan kepada seluruh PNS dan CPNS di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

PT. HIJAS LINE TUJUH TUJUH - HIJAS TRANS 77
Tampilkan postingan dengan label Makalah Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah Ekonomi. Tampilkan semua postingan

GEN Z - Khusus Usia 11-26 Tahun

Minggu, 29 Oktober 2023 - Assalamu’alaikum Wr. Wb. Perkenalkan, saya Ismail Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Pada kesempatan kali ini, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk berkenan mengisi kuesioner terlampir dalam rangka membantu saya dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Islamic Branding dan Religiusitas terhadap Preferensi Generasi Z dalam Memilih Hotel Syariah di Jabodetabek". Saya mencari responden yang memenuhi kriteria berikut: 

  1. Responden dengan umur 11-26 tahun (Gen Z). 
  2. Berdomisili di JABODETABEK. 
  3. Responden yang memiliki preferensi dalam memilih Hotel Syariah di JABODETABEK. 

Wassalamualaikum Wr. Wb. 

* * * 

Berikut isian pembuka yang terdapat dalam kuesioner: 

Apakah Anda tertarik dengan hotel syariah? 

  • Ya. 
  • Tidak (Jika tidak, maka Anda tidak perlu melanjutkan untuk mengisi kuesioner ini). 

Apakah anda pernah mencari informasi mengenai hotel syariah? 

  • Ya. 
  • Tidak (Jika tidak, maka Anda tidak perlu melanjutkan untuk mengisi kuesioner ini). 

Setelah menjawab Ya dan melanjutkan ke halaman selanjutnya, maka akan ada beberapa isian wajib berupa identitas. 

Nama/Inisial: __________

Tahun Kelahiran: 

  • 1997. 
  • 1998. 
  • 1999. 
  • 2000. 
  • 2001. 
  • 2002. 
  • 2003. 
  • 2004. 
  • 2005. 
  • 2006. 
  • 2007. 
  • 2008. 
  • 2009. 
  • 2010. 
  • 2011. 
  • 2012. 

Jenis Kelamin: 

  • Laki-laki. 
  • Perempuan. 

Domisili: 

  • DKI Jakarta. 
  • Bogor. 
  • Depok. 
  • Tangerang. 
  • Bekasi. 

Agama: 

  • Islam. 
  • Kristen. 
  • Hindu. 
  • Buddha. 
  • Konghucu. 
  • Katolik. 

Pendidikan: 

  • SMP/sederajat ke bawah. 
  • SMA/sederajat. 
  • Diploma (D1/D2/D3). 
  • Sarjana (S1). 
  • Magister (S2). 

Pekerjaan: 

  • Pelajar/Mahasiswa. 
  • Guru/Dosen. 
  • PNS. 
  • Pegawai Swasta. 
  • Wirausaha. 
  • Yang lain: __________

Dimana Anda mencari informasi mengenai hotel syariah? 

  • Website. 
  • Sosial Media. 
  • Online travel Agent (Traveloka, Trip.com, Agoda, dll.). 

Hotel Syariah apa yang pernah Anda ketahui? __________

Untuk apa Anda mencari informasi mengenai hotel syariah? 

  • Bekerja. 
  • Staycation. 
  • Yang lain: __________

Islamic Branding (X1) 

A. Petunjuk Pengisian. 

Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dengan memberikan tanda centang (√) untuk jawaban yang dipilih. 

Keterangan: 

  • STS: Sangat Tidak Setuju. 
  • TS: Tidak Setuju. 
  • N: Netral. 
  • S: Setuju. 
  • SS: Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena Hotel Syariah sudah menggunakan label halal.

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena saya yakin bahwa Produk/Jasa Hotel Syariah terjamin kehalalannya. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena Hotel Syariah telah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena operasional Hotel Syariah telah sesuai dengan syariat Islam. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena Hotel Syariah mencerminkan perusahaan islami yang berasal dari negara mayoritas Islam. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya tertarik memilih Hotel Syariah karena Hotel Syariah menyajikan produk/jasa yang halal. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena Hotel Syariah menjamin produk/jasa nya terhindar dari produk/jasa non halal. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Religiusitas (X2) 

A. Petunjuk Pengisian. 

Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dengan memberikan tanda centang (√) untuk jawaban yang dipilih. 

Keterangan: 

  • STS: Sangat Tidak Setuju. 
  • TS: Tidak Setuju. 
  • N: Netral. 
  • S: Setuju. 
  • SS: Sangat Setuju. 

Saya Meyakini Tiada Tuhan Selain Allah SWT dan Rasulullah utusan Allah SWT. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya selalu melaksanakan solat wajib 5 waktu dan solat berjamaah di masjid. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya rutin berpuasa pada bulan Ramadhan dan berpuasa sunah. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya menunaikan ibadah zakat ketika sudah mencapai nisab dan haul nya. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya rutin mengikuti kajian keislaman sehingga dapat meningkatkan pengetahuan keislaman. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya dapat membedakan antara halal dan haram. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya suka membaca buku tentang keislaman. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Dengan menjauhi hal yang haram saya merasa dekat dan dicintai Allah. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya menggunakan Hotel Syariah karena meyakini terdapat larangan mengkonsumsi atau menggunakan hal-hal yang haram di dalam Kitab Suci Al-Qur’an. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Preferensi Konsumen (Y) 

A. Petunjuk Pengisian. 

Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dengan memberikan tanda centang (√) untuk jawaban yang dipilih. 

Keterangan: 

  • STS: Sangat Tidak Setuju. 
  • TS: Tidak Setuju. 
  • N: Netral. 
  • S: Setuju. 
  • SS: Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena saya yakin pelayanan yang akan diberikan oleh Hotel Syariah sangat ramah. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena saya yakin Pelanggan Hotel Syariah akan diperlakukan secara adil. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena saya yakin ruangan yang akan disediakan oleh Hotel Syariah bersih dan nyaman. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena saya yakin pelayanan yang akan diberikan oleh Hotel Syariah cepat dan tanggap. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena harga produk/jasa Hotel Syariah terjangkau. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena informasi harga yang diberikan Hotel Syariah lengkap, jelas, dan jujur. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena promo-promo yang Hotel Syariah sediakan sangat menarik. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena branding Hotel Syariah menarik/terkenal, dan sesuai dengan syariat Islam. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena ruangan parkir yang disediakan oleh Hotel Syariah cukup luas dan memadai. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena Hotel Syariah memiliki desain interior yang menarik. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena saya mendapatkan produk/jasa halal di Hotel Syariah. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Saya memilih Hotel Syariah karena mempertimbangkan kehalalan produk/jasa di Hotel Syariah. 

  1. Sangat Tidak Setuju. 
  2. Tidak Setuju. 
  3. Netral. 
  4. Setuju. 
  5. Sangat Setuju. 

Setelah mengisi semuanya, kemudian klik kirim tanggapan kuesionernya. 

Sumber: WSS.

Kuesioner Penelitian Ilmiah

PENGARUH PERAN AUDIT INTERNAL, KOMITE AUDIT, DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
(Studi Empiris pada Beberapa Perbankan Pemerintah di Jakarta) 
 
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan ini bahwa Sumarni (NIM. 107082003003) mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Semester VIII pada bulan Juli 2011, bermaksud untuk melakukan penelitian ilmiah dalam penyusunan skripsi dengan judul "Pengaruh Peran Audit Internal, Komite Audit, dan Pengendalian Internal Terhadap Prinsip Good Corporate Governance (Studi Empiris pada Beberapa Perbankan Pemerintah di Jakarta)".

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu aktivitas Bapak/Ibu dalam bekerja. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kerja di tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan sumber kunci untuk mengetahui pengaruh peran audit internal, komite audit, dan pengendalian internal terhadap prinsip good corporate governance (studi empiris pada beberapa perbankan pemerintah di Jakarta). Adapun yang harus diperhatikan sebelum mengisi lembar kuesioner ini antara lain:
  • Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi, maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
  • Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan Anda, yang penting memilih jawab yang sesuai dengan pendapat Anda.
Demikian surat izin permohonan dalam mengisi kuesioner ini saya buat, atas ketersediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
Peneliti

Sumarni
----------------------------------------------------------------------------
DATA RESPONDEN

A. Pertanyaan Umum.
Isilah identitas pengenal Bapak/Ibu/Saudara.
Nama Bank: ............................
Jenis Kelamin: ..........................
Umur: ......................................
Pendidikan Terakhir: ................
Jabatan Pekerjaan: ...................
Lama Bekerja: .........................
B.  Pertanyaan Khusus.
Bapak/Ibu/Saudara cukup memberikan tanda pada jawaban yang tersedia (rentang angka dari 1 - 5) sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara. Setiap pertanyaan, penulis mengharapkan hanya satu jawaban dan bila memilih jawaban lain-lain, maka diharapkan untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Setiap akan mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju, bernilai 5
S : Setuju, bernilai 4
N : Netral, bernilai 3
TS : Tidak Setuju, bernilai 2
STS : Sangat Tidak Setuju, bernilai 1
 Tabel 1 : Audit Internal 
  1. Auditor Internal memberikan informasi yang dibutuhkan manajer dalam menjalankan tanggung jawabnya.
  2. Auditor Internal membantu manajemen dalam mengevaluasi perusahaan.
  3. Auditor Internal harus independen terhadap aktivitas audit di semua tingkatan manajemen.
  4. Penggunaan sumber daya yang tepat dan sesuai dengan yang digunakan.
  5. Auditor Internal menyusun prosedur dan kebijakan secara tertulis sebagai pedoman bagi staff auditor.
  6. Auditor Internal melakukan evaluasi, pengawasan, dan pengontrolan dalam pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).
  7. Auditor Internal melakukan penilaian terhadap program yang berjalan untuk memastikan bahwa sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
  8. Auditor Internal mengkomunikasikan hasil audit dan memberikan rekomendasi kepada manajemen.
Tabel 2 : Komite Audit
  1. Komite Audit melakukan pengawasan terhadap proses laporan keuangan bank.
  2. Komite Audit memiliki hubungan kerja yang baik dengan manajemen dan auditor internal.
  3. Komite Audit mengerti semua persoalan mengenai kinerja auditor internal, sistem pengendalian internal dalam pelaksanaan GCG.
  4. Komite Audit wajib melakukan pertemuan dengan auditor internal dan manajemen bank minimal satu bulan sekali.
  5. Komite Audit diberi wewenang untuk mengakses penuh terhadap catatan, karyawan, dana, aset, serta sumber daya perusahaan bank lainnya.
  6. Komite Audit memeriksa ulang laporan keuangan, apakah sudah sesuai dengan standar dan kebijakan tersebut.
Tabel 3 : Pengendalian Internal
  1. Peranan dan sasaran pengendalian internal fokus terhadap pencapaian sasaran strategi perusahaan.
  2. Perusahaan memiliki struktur organisasi sesuai dengan tugasnya dan tanggung jawab yang jelas.
  3. Perusahaan memiliki prosedur akuntansi yang tertulis digunakan untuk penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.
  4. Perusahaan menjalankan sistem pengendalian internal secara efektif dalam mengelola perusahaan guna mencapai pelaksanaan GCG.
  5. Adanya pemisahan fungsi antara pencatatan, penerimaan, pengeluaran, penyimpanan, serta membandingkan catatan sebelumnya.
  6. Laporan pengendalian internal mecakup manfaat sebagai rekomendasi untuk mengevaluasi kinerja perusahaan untuk kedepannya.
Tabel 4 : Good Corporate Governance
  1. Menjaga kerahasiaan perusahaan untuk semua karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dan analisa manajemen untuk dibagikan kepada pihak yang membutuhkan.
  3. Pelaksanaan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten untuk semua anggota perusahaan.
  4. Perusahaan memiliki pedoman Corporate Governance yang tertulis dimana untuk mengatur secara rinci mengenai pengungkapan (disclosure).
  5. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam organ perusahaan harus jelas selaras dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.
  6. Pedoman kode etik didistribusikan kepada semua karyawan perusahaan untuk dipelajari dan dimengerti.
  7. Pedoman kode etik tersedia bagi para pemegang saham untuk dipelajari dan dimengerti.
  8. Perusahaan mempunyai pejabat khusus bertugas untuk memastikan perusahaan taat pada hukum dan peraturan yang berlaku.
  9. Melaksanakan tanggung jawab sosial, seperti peduli terhadap lingkungan sekitar.
  10. Adanya sistem penghargaan dan sanksi terhadap kinerja organ perusahaan.

Peran BPK dalam Mendorong Terwujudnya Kesejahteraan Rakyat

Oleh Dr. Bahrullah Akbar, MBA.

Tujuan bernegara dicetuskan oleh para Founding Fathers dalam Pembukaan UUD 1945, diantaranya:
  1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
  2. Memajukan kesejahteraan umum.
  3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
  4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sedangkan kesejahteraan rakyat terdapat dua hal, yakni:
  1. Terwujudnya Welfare Economics.
  2. Terdapat dua kondisi, yaitu tersedia penghasilan yang memadai dan tersedia pilihan barang dan jasa.
Menurut data statistik, presentase tingkat kemiskinan di Indonesia pada Februari 2004 sebesar 36,1%, kemudian pada tahun berikutnya Februari 2005 sebesar 35,1%, dalam kurun waktu 1 tahun sudah menurun 1%. Namun pada Maret 2006, tingkat kemiskinan di Indonesia naik menjadi 39,3%, akan tetapi kenaikan tersebut tidak berlanjut lama, dikarenakan pemerintah Indonesia sudah berupaya sedemikian mungkin untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang dialami oleh penduduk Indonesia. Dan sejak tahun 2006 sampai September 2012, tingkat kemiskinan sudah berangsur menurun sampai di titik 28,59%. Data tersebut bersumber dari Berita Resmi Statistik (BPS) Nomor 06/01/Th.XVI tanggal 2 Januari 2013.

Mengenai masalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia dikarenakan adanya faktor pemerintah Indonesia yang sudah merasa berjasa untuk negeri, padahal pada kenyataannya pemerintah masih belum dianggap sukses dalam menghadapi persoalan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI kelima tanggal 17 Agustus 1950, pernah menyatakan bahwasanya: "Janganlah sudah cukup merasa berjasa untuk negeri, dengan turunnya Si Tigawarna (Belanda). Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pelosok negeri, belumlah pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat."

Dan pidato serupa pernah dilansirkan oleh Presiden Brazil Luis Inazio "Lula" Da Silva pada Konferensi World Social Forum 2003, bahwasanya: "Saya berharap pada suatu hari nanti semua rakyat akan mempunyai tanah, bahwa tidak ada lagi anak yang bangun pagi dengan ketakutan karena tidak mendapat sarapan pagi, bahwa di Brazil tidak ada lagi anak-anak yang kekurangan gizi, rakyat bisa mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan dengan mudah dan murah, dan suatu hari nanti akan terbangun masyarakat yang penuh solidaritas, ketulusan, setara, dan adil."

Peran pemerintah dalam ekonomi, antara lain:
  1. Alokasi, maksudnya adanya keterbatasan sumber daya harus dialokasikan kepada publik dan swasta dalam memproduksinya.
  2. Distribusi, maksudnya kebijakan agar alokasi dapat terdistribusi dengan baik, misalnya kebijakan pajak dan subsidi.
  3. Stabilisasi, maksudnya terkendalinya indikator-indikator ekonomi makro, seperti inflasi dan suku bunga.
Mixed Economy:
  • Zaman Soekarno: ORI, Program Pinjaman Nasional, Badan Perancang Ekonomi, Kasimo Plan, Senering, Program Benteng, Nasionalis De Javasche Bank.
  • Zaman Soeharto: Trilogi pembangunan yang terdiri dari stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan.
  • Zaman Habiebie: nilai kurs yang stabil berada pada tingkat Rp7.000/USD.
  • Zaman Gusdur: pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
  • Zaman Megawati: meminta Paris Club menunda pembayaran utang sebesar USD 5,8 Milyar dan melakukan privatisasi BUMN.
  • Zaman SBY: adanya pembentukan KEK (Koridor Ekonomi).
Mixed Economics:
  • Negara yang menjalankan sistem perekonomian oleh swasta dan pemerintah.
  • Ternyata dilakukan juga oleh Amerika Serikat (AS) dan Perancis.
  • Merchantilism, peran pemerintah dalam proses produksi di Perancis.
  • John Maynard: The great depression, full employment act, akibat perang dunia.
  • War on Proverty, dilakukan oleh Presiden Lyndon B. Johnson.
Very ideological....?
Greenspan backs bank natinalisation:
Looking back at that belief during hearings this fall on Capitol Hill, Alan Greenspan said out loud, "I have found a flaw." Congressman Henry Waxman pushed him, responding, "In other words, you found that your view of the world, your ideology, was not right; it was not working." Absolutely, precisely," Greenspan said.
Jadi, kesimpulannya adalah peran BPK meliputi auditif dan menangani pengawasan keuangan negara. Atau kalau dalam rumusnya:
GDP = C+I+G+( X - I )

Sistem Perencanaan Strategik dengan Rerangka Balanced Scorecard

Oleh : Ahmad Farid, Denny Kurniawan, M. Sofwan, Nurdin, Resha Rachmansyah

Setelah visi, misi, tujuan, dan strategi dirumuskan dalam sistem perumusan strategik, tahap selanjutnya adalah perencanaan strategik. Tahap kedua dalam sistem manajemen strategik ini menempati posisi yang krusial, karena tahap ini menentukan kekomprehensivan, kekoherenan, dan keseimbangan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek yang dihasilkan oleh organisasi.

Balanced scorecard menyediakan rerangka untuk menerjemahkan strategi pilihan ke dalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif dan koheren. Di samping itu, balanced scorecard juga menyediakan rerangka untuk menjadikan sasaran strategik terukur (measureable), agar sasaran tersebut dapat dikelola, sehingga pada akhirnya dapat diwujudkan.

Keluaran dan proses perencanaan strategik meliputi beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
  1. Sasaran strategik. Yaitu kondisi yang akan diwujudkan di masa depan, yang juga merupakan penjabaran tujuan organisasi. Sasaran strategik ini berupa pernyataan kualitatif yang melukiskan kondisi yang akan diwujudkan di masa depan.
  2. Target. Di samping itu, dalam proses perencanaan strategik, sasaran strategik ini perlu ditentukan target untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran tersebut. Target ini ibarat tonggak yang menjadi pertanda keberhasilan antara yang dicapai dalam perjalanan mewujudkan sasaran strategik.
  3. Inisiatif strategik. Pernyataan kualitatif tentang langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Dalam memilih inisiatif strategik, tim perumus harus memilih langkah besar yang memerlukan beberapa program dan beberapa tahun ke depan untuk menjabarkannya.
Berdasarkan rerangka balanced scorecard, tahap-tahap proses perencanaan strategik di desain sebagai berikut :
  • Penerjemahan strategi ke dalam sasaran strategik yang komprehensif, koheren, dan seimbang.
  • Penentuan ukuran sasaran strategik berupa ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja.
  • Penentuan target yang akan diwujudkan dalam pencapaian sasaran strategik untuk jangka waktu tertentu di masa depan.
  • Perumusan inisiatif strategik untuk mencapai sasaran strategik.
Penerjemahan Strategi ke dalam Sasaran Strategik yang Komprehensif, Koheren, dan Seimbang
Langkah-langkah penerjemahan strategi dilaksanakan sebagai berikut :
  • Pertimbangkan dan pilih sasaran strategik dalam setiap perspektif untuk mewujudkan visi dan tujuan organisasi melalui strategi yang telah ditetapkan.
  • Bangun kekoherenan sasaran strategik. Balanced scorecard menyediakan rerangka untuk membangun sasaran strategik yang koheren. Kekoherenan sasaran strategik yang dibangun dengan menciptakan hubungan sebab-akibat antara satu sasaran strategik dengan sasaran strategik yang lain.
  • Bangun keseimbangan sasaran strategik. Istilah balanced scorecard terdiri dari dua kata yaitu scorecard dan balanced, yang secara harfiah berarti kartu skor yang seimbang. Dengan demikian dalam merumuskan sasaran strategik di keempat perspektif, tim penyusun rencana strategik perlu mempertimbangkan keseimbangan sasaran-sasaran strategik yang dirumuskan.
Mengapa sasaran strategik lebih diarahkan ke perspektif non keuangan ?
  • Di perspektif non keuangan itulah pemacu sesungguhnya, kinerja keuangan perusahaan dapat dihasilkan.
  • Nilai pasar perusahaan-perusahaan di era teknologi informasi sekarang ini lebih dipacu oleh aktiva tidak berwujud daripada aktiva berwujud.
Ukuran Hasil (Outcome Measure)
  • Ukuran hasil pencapaian sasaran strategik "pertumbuhan pendapatan" ditunjukkan dengan ukuran pertumbuhan pendapatan, dan ukuran hasil ini dipacu oleh "bauran pendapatan (revenue mix)". Jika perusahaan dapat mendapatkan kombinasi optimum pendapatan dari berbagai golongan customers, maka diharapkan akan terjadi pertumbuhan pendapatan penjualan.
  • Ukuran hasil pencapaian sasaran strategik "berkurangnya biaya" ditunjukkan dengan ukuran penurunan biaya, dan ukuran hasil ini dipacu oleh "peningkatan cycle effectiveness". Jika perusahaan dapat meningkatkan cycle effectiveness, proses yang digunakan untuk menyediakan produk dan jasa bagi customer, maka perusahaan diharapkan dapat menikmati penurunan biaya dalam jumlah yang signifikan.
  • Ukuran hasil pencapaian sasaran strategik "meningkatnya kepercayaan customer" ditunjukkan dengan ukuran presentase pendapatan dari customer baru, dan ukuran hasil ini dipacu oleh bertambahnya customers baru.
  • Sasaran strategik "kepercayaan layanan" diukur dengan menggunakan ukuran hasil "throughput time" - waktu yang diperlukan untuk setiap jenis pelayanan yang disediakan kepada customer.
  • Keberhasilan pencapaian sasaran strategik "quality relationship dengan customer" diukur dengan menggunakan ukuran hasil "customer retention". Semakin banyak customer yang tetap menggunakan jasa yang disediakan oleh perusahaan merupakan indikator keberhasilan pembangunan hubungan berkualitas antara perusahaan dengan customer.
Ukuran Pemacu Kinerja (Performance Driver Measure)
  • Pencapaian sasaran strategik "meningkatnya proses layanan kepada customer" diukur dengan menggunakan ukuran hasil "service error rate".
  • Keberhasilan pencapaian sasaran "state of the art technology" diukur dengan menggunakan ukuran hasil "perbandingan nilai peralatan mutakhir dengan dalam peralatan nilai peralatan lama investasi baru".
  • Sasaran strategik "terintegrasikannya proses layanan kepada customer" diukur dengan menggunakan ukuran hasil "respond team" - kecepatan perusahaan dalam memberikan respond atas permintaan dari customer.
  • Sasaran strategik "meningkatnya kapabilitas personel", diukur keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan hasil "revenue per employee".
  • Keberhasilan pencapaian sasaran strategik "meningkatnya komitmen personel", diukur dengan hasil "kepuasan personel". Sebagai ukuran pemacu kinerja digunakan ukuran "survei personel".
Penentuan Target
Penentuan target merupakan suatu proses yang dapat dilakukan pada saat penyusunan rencana strategik, namun penentuan ini sifatnya sementara.

Perumusan Inisiatif Strategik
Inisiatif strategik merupakan action program yang bersifat strategik untuk mewujudkan rencana strategik. Inisiatif strategik dirumuskan dengan membuat suatu persyaratan kualitatif yang berupa langkah besar yang akan dilaksanakan di masa depan untuk mewujudkan sasaran strategik.

PERWUJUDAN KEYAKINAN DASAR DAN NILAI DASAR ORGANISASI 
DALAM PERENCANAAN STRATEGIK

Keyakinan dasar merupakan keyakinan kuat tentang kebenaran misi yang dipilih oleh organisasi untuk menuju ke masa depan. Keyakinan dasar juga merupakan keyakinan kuat tentang kebenaran visi dan tujuan yang akan diwujudkan oleh organisasi di masa depan. Keyakinan dasar memacu semangat seluruh anggota organisasi dalam mewujudkan visi organisasi.

Besarnya keyakinan dasar yang tertanam dalam diri penyusun rencana strategi tercermin dalam pemilihan sasaran-sasaran strategik dan target yang ditetapkan dalam pencapaian sasaran tersebut. Begitu juga target yang ditetapkan dalam pencapaian sasaran strategik akan dapat dipakai sebagai petunjuk tentang kuat atau tidaknya keyakinan dasar tim penyusun rencana strategik atas kebenaran misi, visi, dan tujuan organisasi.

SISTEM MANAJEMEN TERPADU DENGAN KERANGKA BALANCED SCORECARD

Sistem manajemen kinerja terpadu (integrated performance management system) adalah sistem manajemen strategik yang difokuskan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan berjangka panjang. Sistem manajemen strategik didesain untuk memungkinkan perusahaan melaksanakan rapid quantum leap improvement secara bersistem. Untuk lebih memfokuskan rapid quantum leap improvement ke usaha untuk melipatgandakan kinerja keuangan berjangka panjang, perusahaan perlu secara khusus mendesain sistem manajemen kinerja terpadu.

OPEN BOOK MANAGEMENT DAN PERENCANAAN STRATEGIK 
DENGAN KERANGKA BALANCED SCORECARD

Open book management merupakan metode untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang melibatkan seluruh personel perusahaan dengan menunjukkan apa yang harus mereka lakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan alasan mengapa mereka perlu untuk mewujudkan kinerja tersebut.

Prinsip-prinsip open book management :
  • Perusahaan dijadikan sebagai sebuah organisasi transparan, yang di dalamnya setiap personel memahami angka sesungguhnya, angka yang digunakan oleh manajemen untuk menjalankan bisnis untuk mengukur kinerja bisnis.
  • Perusahaan dijadikan sebagai organisasi bisnis. Organisasi akan menghasilkan kinerja terbaik jika seluruh personelnya bukan sekedar karyawan gajian (hired hands), personel yang hanya mengerjakan pekerjaannya, namun personel yang berkepentingan atas sasaran bisnis yang dituju organisasi.
  • Perusahaan menuntut seluruh karyawannya berfikir dan bertindak sebagai pemilik.
Perencanaan strategik dengan kerangka balanced scorecard dan activity based cost system merupakan dua alat manajemen kontemporer yang dapat digunakan untuk mewujudkan prinsip-prinsip open book management tersebut.

Keunggulan balanced scorecard sebagai pengukur kinerja personel :
  • Balance scorecard mengajarkan kepada seluruh personel bahwa tidak ada satu pun kinerja yang berdiri sendiri. Oleh karena balanced scorecard menghasilkan rencana strategik yang komprehensif dan koheren, maka setiap usaha untuk mewujudkan sasaran strategik di perspektif tertentu harus memperhitungkan dampak keseimbangannya (balanced) terhadap pencapaian sasaran strategik di perspektif lain yang terkait.
  • Pencapaian sasaran strategik di perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis/intern, dan customer hanya akan bermakna jika berdampak terhadap perspektif keuangan (shareholder value).
Ada empat keunggulan perencanaan strategik yang diperoleh dari penggunaan rerangka balanced scorecard dalam penyusunan rencana strategik, yaitu dihasilkannya sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, terukur, dan seimbang.

KOMPREHENSIVAN SASARAN STRATEGIK
Balanced scorecard menjanjikan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangannya dalam jangka panjang melalui kekomprehensivan sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik. Dengan balanced scorecard, kinerja keuangan diperoleh dari usaha-usaha nyata (real efforts) yang menjadi penyebab utama diwujudkannya kinerja keuangan. Balanced scorecard memperluas sasaran strategik ke perspektif nonkeuangan yang mencakup perspektif customer, proses bisnis/intern, dan pembelajaran & pertumbuhan.

Sasaran strategik di ketiga perspektif tersebut, merupakan penyebab sesungguhnya pencapaian dan sasaran keuangan. Untuk menghasilkan kinerja keuangan sesungguhnya (bukan artifisal atau semu), perusahaan harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan value terbaik bagi customer (perspektif customer), harus mengoperasikan proses untuk melayani customer secara cost effective (perspektif proses bisnis/intern), dan harus mempekerjakan personel yang produktif dan berkomitmen (perspektif pertumbuhan dan pembelajaran).

Dengan demikian, perluasan sasaran strategik ke perspektif nonkeuangan mengarahkan perhatian personel ke usaha-usaha yang menjadi pemacu sesungguhnya (the real drivers) diwujudkannya sasaran keuangan.

KEKOHERENAN SASARAN STRATEGIK
Kekoherenan sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik menjanjikan pelipatgandaan kinerja keuangan. Penggunaan rerangka balanced scorecard dalam perencanaan strategik dapat menghasilkan sasaran-sasaran strategik yang koheren, yaitu dibangunnya hubungan sebab akibat (kausal) antara sasaran strategik nonkeuangan dan sasaran strategik keuangan, serta hubungan sebab akibat antara sasaran strategik nonkeuangan yang satu dengan nonkeuangan lainnya.

Setiap sasaran strategik yang dipilih dalam perspektif nonkeuangan diarahkan untuk mewujudkan sasaran strategik nonkeuangan yang lain, atau secara langsung diarahkan untuk mewujudkan sasaran strategik di perspektif keuangan.

KETERUKURAN SASARAN STRATEGIK
Keterukuran sasaran strategik menjadikan sasaran tersebut jelas, sehingga menjanjikan ketercapaian (achievability) sasaran-sasaran strategik yang dihasilkan dan perencanaan strategik dengan rerangka balanced scorecard. Sasaran strategik yang dihasilkan dengan rerangka balanced scorecard ditentukan ukuran pencapaiannya melalui dua macam ukuran, yaitu ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja.

Balanced scorecard mengharuskan personel menentukan ukuran pencapaian sasaran strategik yang dipilih, meskipun untuk sasaran-sasaran strategik di perspektif nonkeuangan, penentuan ukurannya seringkali sulit untuk dilakukan. Balanced scorecard menanamkan keyakinan ke dalam diri personel, bahwa "if we can measure it, we can manage it, if we can manage it, we can achieve it".

KESEIMBANGAN SASARAN STRATEGIK
Sasaran strategik yang dirumuskan dalam perencanaan strategik perlu diarahkan ke empat perspektif secara seimbang. Keuangan, customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif customer diwujudkan untuk menghasilkan value terbaik bagi customer. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diwujudkan melalui pembangunan kualitas sumber daya manusia. Keuangan dan proses merupakan perspektif yang berfokus pada proses-proses untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer, serta proses untuk menghasilkan financial returns bagi investors.

Perspektif proses, pembelajaran, dan pertumbuhan berorientasi ke dalam perusahaan, sedangkan perspektif keuangan dan customer berorientas ke luar perusahaan. Sasaran strategik harus diarahkan ke empat perspektif secara seimbang :
  1. Seimbang antara fokus ke proses, pembelajaran, dan pertumbuhan, serta
  2. Seimbang antara fokus ke intern perusahaan dan ke luar perusahaan.
HUBUNGAN ANTARA PERENCANAAN STRATEGIK 
DENGAN PENYUSUNAN PROGRAM

Rencana strategik yang komprehensif dan koheren menyediakan kemudahan dan kejelasan untuk penyusunan program. Dengan rerangka balanced scorecard, perencanaan strategik menghasilkan berbagai inisiatif strategik yang dengan jelas menunjukkan :
  • Sasaran strategik yang hendak dituju di masa depan.
  • Ukuran pencapaian sasaran dan informasi tentang pemacu kinerja (performance driver).
  • Target yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu di masa depan.
Ketiga macam informasi tersebut sangat memudahkan pemilihan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam proses penyusunan program. Dalam penyusunan program, inisiatif strategik dijabarkan ke dalam program suatu rencana laba jangka panjang untuk mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan, beserta taksiran sumber daya yang akan diperoleh dari dan/atau yang akan diperlukan untuk pelaksanaan program tersebut. Program-program tersebut, kemudian ditentukan kebutuhan sumber dayanya, sumber daya keuangan, dan sumber daya manusia dalam proses yang disebut capital budgeting.

Penjabaran Program dalam Anggaran
Rencana strategik yang telah dijabarkan ke dalam program, kemudian dirinci lebih lanjut ke dalam rencana laba jangka pendek tahunan. Anggaran pada dasarnya merupakan irisan tahunan berbagai program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan dalam tahun anggaran tertentu, merupakan rencana kegiatan yang dimasukkan dalam anggaran.

  *Diedit oleh Moh. Hibatul Wafi
**NB: Bisa diunduh juga kalau yang berminat dalam Ms. Power Point

Memaksimalkan Sistem CSR pada PT. Hero Supermarket untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan

MASTERPLAN IT

Oleh Shoimatul Ishmah
NRP. 55111120200
Mahasiswi S2 Universitas Mercu Buana

BAB 1
PENDAHULUAN

Masterplan IT "Memaksimalkan Sistem CSR untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan"
CSR atau Central Stock Replenishment adalah sebuah sistem yang dijalankan oleh sebuah tim, dimana melayani kebutuhan pengadaan stock seluruh toko. Tujuan dari sistem tersebut, yaitu untuk memudahkan pengadaan stock di toko-toko agar karyawan tidak perlu repot untuk melakukan sistem order dari toko, namun pada kenyataannya sistem tersebut belum berjalan secara maksimal, dalam arti belum terlihat manfaat yang begitu signifikan, baik dalam segi peningkatan kinerja karyawan di toko maupun dalam segi peningkatan penjualan yang signifikan pula.

Alasan Pembuatan Masterplan
Karena sistem yang sudah ada belum maksimal sehingga perlu dilakukan pembaharuan untuk mencapai tujuan pada saat awal diciptakannya sistem tersebut.

Tujuan Pembuatan Masterplan
Untuk memaksimalkan sistem yang sudah ada sehingga kinerja karyawan dapat meningkat dan diharapkan penjualan pun akan meningkat pula.

BAB 2
PEMBAHASAN

Organisasi
PT. Hero Supermarket, Tbk. didirikan oleh Bapak MS Kurnia (alm.) pada tahun 1951 yang bermula dari sebuah warung kelontong yang kemudian berkembang menjadi sebuah perseroan terbatas dan pada tahun 1989 sampai sekarang bergabung dengan Dairy Farm yang merupakan pebisnis retail yang terbesar di Asia Pasifik. Pada saat ini, PT. Hero Supermarket, Tbk. memiliki 4 unit bisnis yaitu Hero Supermarket, Giant Supermarket dan Hypermarket, Guardian Health and Beauty, serta Starmart Minimarket.

PT. Hero Supermarket Tbk. mempunyai filsafat yang terdiri dari 3 prinsip, yaitu selalu mengutamakan servis yang terbaik bagi pelanggan; selalu menyediakan produk yang bermutu tinggi sesuai dengan kebutuhan pelanggan; dan bersama-sama menciptakan kesatuan management yang sempurna sehingga Hero dapat berpartisipasi dalam pembangunan negara kita mencapai kesejahteraan sesama karyawan menuju kemajuan perusahaan. Pelayanan (service) terbaik yang meliputi penyediaan barang yang bermutu tinggi, memberikan “excellent customer service”, memberikan suasana yang nyaman bagi customer saat berbelanja di outlet-outletnya dan memberikan informasi yang tepat dan bermanfaat bagi para pelanggannya.

Guardian adalah salah satu unit bisnis PT. Hero Supermarket Tbk. yang bergerak di bidang kesehatan dan kecantikan. Guardian memiliki fokus bisnis yang agak berbeda dengan unit bisnis yang lain, dimana Guardian lebih banyak menyediakan produk kesehatan seperti suplemen kesehatan, obat-obatan baik itu obat bebas-bebas terbatas (OTC), maupun obat yang harus diberikan dengan resep dokter (obat ethical) karena sisi yang ditonjolkan untuk unit bisnis Guardian adalah Health and Beauty. Ketersediaan barang yang bermutu tinggi dan terpercaya keasliannya menjadi salah satu faktor yang mendukung perkembangan Guardian. Sampai saat ini, Guardian telah berkembang dengan sangat pesat sejak berdiri dari tahun 1990 dan telah berhasil membuka 250 gerai toko di seluruh Indonesia.

Visi
Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dari segi penjualan dan jangka panjang penciptaan nilai stakeholder.

Misi
  • Kami memiliki 5 merek toko (Hero Supermarket, Guardian, Starmart, Giant Hypermarket, dan Giant Supermarket) yang dapat memuaskan semua segmen pelanggan dan kita akan mengembangkannya di seluruh Indonesia, memberi keuntungan dengan memperkuat penawaran masing-masing toko.
  • Kami meningkatkan dan memotivasi talenta lokal terbaik dalam perusahaan.
  • Kami berusaha keras menjadi yang terbaik bagi pelanggan, lebih sederhana bagi karyawan dan murah bagi perusahaan.
  • Kami sebagai pelopor ritel di Indonesia akan melanjutkan bekerja sama untuk tumbuh seiring dengan perkembangan negara kita, memajukan perusahaan kita dan meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan.
Struktur Organisasi

Strategi Bisnis
3 Year Strategy Plan 2011-2013
  • Drive group procurement participant.
  • Drive corporate brands.
  • Accelerate GMS sales.
  • Standardize business processes & system.
  • Address under performers.
  • Improve supply chain processes.
  • Focus and fresh.
  • Extend the reach of our existing business.
  • Build strategic competence & retail brand equity.
  • Develop, motivate and nurture our talent.
KNOW OUR COSTUMER, MEET THEIR NEEDS

Infrastruktur Informasi
Dari infrastruktur informasi ini terdapat dua aplikasi yang mempunyai peranan fungsi, diantaranya SAP yang berfungsi sebagai daily operational system (seperti data master product, receiving intern & extern, IBT out, management sales report, LPHJ, absensi, menu HRD, dll.). Dan yang kedua adalah email, yang berfungsi sebagai komunikasi dua arah dengan store-store lain, kantor pusat (HO), supplier, dan lain-lain.

Infrastruktur Teknologi
Infrastruktur ini terbagi dalam aplikasi Hardware dan aplikasi Software.
- Hardware.
  1. Computer, berfungsi untuk operasional sistem komputerisasi (status aktif).
  2. Printer Monarch, berfungsi untuk mencetak label price card (status aktif).
  3. Modem TP Link, berfungsi sebagai penghubung jaringan internet (status aktif).
  4. Cash Register, berfungsi untuk transaksi jual beli, terhubung dengan linux yang secara otomatis memotong stock toko apabila terjadi transaksi jual beli (status aktif).
  5. Mesin EDC, berfungsi untuk pembayaran dengan credit card atau debit card (status aktif).
- Software.
  • Linux, berfungsi sebagai daily operational system diantaranya productivity sales report, banking functions, SOD/EOD, supervisor intervention report, dan lain-lain.
BAB 3
BLUE PRINT

Seperti yang telah dijabarkan, PT. Hero Supermarket Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang retail dimana perlu aplikasi pendukung untuk pengadaan stock di toko. Sistem CSR (Central Stock Replenishment) merupakan suatu sistem yang diintegrasi untuk memudahkan dalam pengadaan suatu barang, sistem pengorderan dilakukan oleh suatu team dengan melihat OOS (out of stock) dari suatu toko. Namun pada kenyataannya dengan melihat data OOS saja ternyata tidak cukup karena apabila OOS tersebut dilakukan order pada 1 toko belum tentu laku sama seperti toko lain. Hal tersebut bahkan dapat mengakibatkan over stock atau bahkan dead stock (stock yang tidak bergerak dalam kurun waktu 3 bulan) pada suatu toko yang tentunya dapat merugikan suatu toko apabila barang tersebut tidak laku dan bahkan expired atau rusak di toko. Perlu ada komponen tambahan pada aplikasi ini dimana selain dapat menampilkan data OOS di suatu toko selain itu juga dapat menampilkan data penjualan pada produk OOS tersebut dalam kurun 2 bulan terakhir. Apabila aplikasi ini sudah lengkap dengan memunculkan data penjualan maka CSR ini dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.

GAP ANALYSIS

BAB 4
STRATEGI IMPLEMENTASI

Juni 2012
Penerapan program CSR
  • Program tersebut serentak dijalankan untuk seluruh toko di Indonesia.
  • Dalam aplikasi tersebut ditampilkan data OOS pada setiap toko.
Agustus 2012
  • Evaluasi aplikasi tersebut oleh tim operation dengan meninjau sejauh mana efektivitas aplikasi tersebut.
November 2012
  • Penambahan komponen pada perangkat aplikasi yaitu data penjualan dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.
Februari 2013
  • Evaluasi efektivitas aplikasi yang telah diperbaharui tersebut.

NB:
*Makalah ini dapat diunduh dalam file .pdf