Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan

Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas

LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024

Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi

LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana

Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus

Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas

Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi

Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal

Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif

Tampilkan postingan dengan label Berita Fakta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Fakta. Tampilkan semua postingan

Dua Kali Kecelakaan Dekat Terminal Sukaraja

Tabrakan beruntun telah terjadi tadi sore selepas Maghrib, yang mengakibatkan mobil Honda Jazz berwarna merah bernopol F 1408 TK dalam keadaan rusak paling parah. Terlihat juga mobil Honda Jazz dengan posisi menabrak mobil Avanza putih F 1658 OF. Mobil sedan Toyota berwarna hitam juga terlihat rusak parah bagian belakang. Suzuki Karimun putih rusak pada bagian as roda belakang patah. 

Sejumlah warung di sekitar kejadian perkara juga terkena imbasnya, akibat terkena pentalan bumper depan mobil Honda Jazz. Korban langsung ditangani pertolongan pertama oleh warga sekitar sambil menunggu datangnya mobil ambulance dari rumah sakit terdekat. Lokasi kejadian berada di dekat Terminal Sukaraja ke bawah. 

Sebelumnya, selepas Ashar juga terjadi kecelakaan serupa di jalur yang mau ke arah terminal, terdapat bus yang tergelincir dan berakhir terguling di tengah jalan raya Sukabumi. Bagi pengendara bermotor roda empat maupun roda dua harap berhati-hati lagi dalam berkendara, apalagi dalam situasi cuaca hujan yang tidak mendukung perjalanan Anda. 

Sumber: Ilyas.

Blok Soto Rawabunga Berduka

Pagi tadi sekitar jam sepuluh telah terjadi kebakaran di wilayah Blok Soto Rt. 05 Rw. 01 Kelurahan Rawabunga, yang berdampingan dengan Blok Masjid. Tim pemadam kebakaran wilayah Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan api. 

Banyak warga yang telah kehilangan materi, bahkan nyawa hampir terenggut. Terdapat korban luka bakar juga, namun sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Semoga semuanya selalu terlindungi oleh Allah SWT, serta selalu diberi keselamatan, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Aamiinnn yaa robbal'aalamiinnn... 


Sumber: Nani & Eman.

Hidup Bukan Tempat Pelarian

Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun.. Belum lama kita mendapat kabar duka cita dari SMK Lingga Kencana Depok yang sedang melakukan karya wisata. Rombongan karya wisata tersebut menaiki bus tour pariwisata "Putera Fajar" yang mengalami kecelakaan maut beruntun di Ciater, Subang. 

Bus tersebut mengalami rem blong sampai menabrak motor dan mini bus hingga terguling. Tragisnya banyak korban yang tergeletak di jalan, hingga sebelas orang dinyatakan meninggal dunia. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bus rombongan SMK tersebut tak berizin dan status uji berkala sudah kadaluwarsa. 

Banyak teriakan yang terdengar dari video live streaming salah satu rombongan karya wisata. Bukan itu saja, bahkan ada yang sudah merasakan sebelumnya sampai membuat postingan dari Adenabilla sebelum meninggal dunia. Wallaahu a'lam bish showwaab... 

Berikut postingan terakhirnya: 

Hidup ini adalah tanggung jawab, bukan pelarian. 

Berlari sekencang apapun, menghindar sejauh apapun, yang namanya hidup tetaplah hidup. Dan ia akan selalu penuh dengan tanggung jawab (bagi yang menyadari, dan kuharap kita semua menjadi sadar akan esensi hidup itu). 

Dalam berjuang menggaungkan kebenaran, rasanya jalan itu panjang sekali, bukan? Namun aku pernah membaca serangkaian wacana yang cukup menyentil hatiku. 

"Tanggung jawab berjuang dalam jalan kebenaran itu sebenarnya singkat. Kamu hanya perlu berjuang sampai mati. Jika kamu mati besok, maka tanggung jawab mu selesai sampai besok saja. Sudah sesingkat itu." 

Kita tak pernah tau kapan atma ini akan diambil oleh Si Pencipta sekaligus Si Pemberi tanggung jawab. Kehidupan ini penuh ketidakpastian. Kamu bisa saja mati saat tertidur, kamu bisa saja mati saat sedang makan makanan favoritmu, kamu juga bisa mati saat sedang tidak melakukan apa-apa. 

Hidup begitu singkat, tidak ada yang bisa menjamin kamu akan tetap hidup satu menit ke depan. Selagi diberi masa, maka berjuanglah sekuat tenaga dalam jalan yang benar. Tidak ada waktu untuk berlari meninggalkan apa yang sudah diamanahi. 

*** 

Begitulah yang disampaikan dalam postingan terakhir tersebut. Kesimpulannya, kita sebagai manusia tidak bisa mengatur Tuhan, kapan kita mati atau bisa hidup selamanya di dunia ini. Tetapkan dalam hati selalu teguh dalam pendirian, khususnya tanggung jawab dalam beribadah. 

Marilah kita panjatkan do'a terhadap para korban, dan yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. AL-FAATIHAH... 

Editor: ALBOZ.

Tulus Menjalani Hubungan Selama 7 Tahun

Selasa, 19 September 2023 - Nyesek sekali ya ampunnn 🥺😭 Pria tulus menjalani hubungan dengan wanita selama 7 tahun. Bahkan diberi kepercayaan pegang ATM. Tapi ternyata ditinggal nikah! 

🎥Tiktok : Arifin Lubis 

Himbauan MUI DKI Jakarta Tentang Sholat Gerhana Matahari

Berdasarkan informasi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Ula 1437H, di wilayah Indonesia akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) yang diprediksi terjadi di 10 provinsi dan sejumlah daerah lain terjadi Gerhana Matahari Sebagian (parsial), di antaranya Ibu Kota Jakarta, dimana gerhana di wilayah DKI Jakarta ini mulai pukul 06.19 dan akan berakhir pada pukul 09.43.41.

Terkait Gerhana Matahari tersebut, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta K.H. A. Syarifuddin A. Gani, M.A. (Ketua Umum) dan K.H. Zulfa Mustofa MY. (Sekretaris Umum) menyampaikan tausiyah (himbauan) kepada seluruh umat Islam di DKI Jakarta pada tanggal 3 Maret 2016 M / 23 Jumadil Ula 1437H, sebagai berikut:

Pertama, umat Islam di DKI Jakarta agar melaksanakan shalat sunnah Gerhana Matahari (Shalat Kusuf) dan disunnahkan mandi terlebih dulu sebelum shalat. Para wanita dianjurkan untuk ikut Shalat Gerhana, karena Aisyah dan Asma` ikut Shalat Gerhana pada waktu Rasulullah SAW melakukan Shalat Gerhana.

Kedua, Shalat Gerhana sunnah dilaksanakan berjama`ah di masjid atau mushalla, tanpa Adzan dan Iqomah sebelumnya, tetapi jama`ah hanya diseru dengan, “Asholatu Jaamiah“.

Ketiga, waktu pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari dimulai saat terjadinya gerhana sampai gerhana berakhir. Apabila telah melaksanakan shalat dan khutbah gerhana, sementara gerhana masih berlangsung, umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak dzikir dan meminta ampun kepada Allah sampai berakhirnya gerhana.

Keempat, Shalat Gerhana dilakukan dengan tuntunan sebagai berikut:
Berniat saat takbirat al-ihram. Misalnya, niat melakukan Shalat Gerhana Matahari (kusufisy-syams), menjadi Imam atau Ma`mum.
Takbirat al-ihram, yaitu bertakbir untuk pertama kali guna mengawali shalat dan dilanjutkan membaca do`a iftitah, membaca surat Al-Fatihah, dan surat Al-Qur`an.
Kemudian ruku`, bangkit dari ruku` (i’tidal), setelah i’tidal kembali membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Qur`an, lalu ruku` untuk yang kedua, kemudian bangkit dari ruku` (i`tidal). Kemudian mengerjakan dua sujud sebagaimana shalat Fardlu.
Selanjutnya bangkit dari sujud untuk mengerjakan raka`at kedua. Raka`at dikerjakan seperti halnya raka`at pertama, namun durasi bacaan suratnya lebih singkat dari raka`at pertama.
Selesai mengerjakan raka`at kedua dilanjutkan dengan duduk tasyahud dan salam.
Kelima, hendaknya Shalat Gerhana diikuti dengan baik setelah Shalat Gerhana, jama`ah tetap duduk tenang untuk mendengarkan Khutbah Gerhana sampai selesai.

Demikian himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta, agar Shalat Gerhana tahun 2016 ini dapat dilaksanakan umat Islam di DKI Jakarta dengan khidmat dan khusyu`, dan menjadi ibadah yang diridlai Allah SWT.

Kebakaran di Meruya Selatan

Berita Acara Rabu (06/08) - Telah terjadi kebakaran di Jl. Raya Meruya Selatan dekat Universitas Mercu Buana pada pukul 03.00 WIB dini hari. Menurut keterangan saksi dari tim Damkar Kembangan, dugaan saat ini disebabkan oleh adanya korsleting listrik. Sebanyak 3 unit rumah berbentuk jenis usaha hangus dan ludes terbakar. Kejadian ini sudah dijinakkan oleh tim Damkar Kembangan dengan mengerahkan mobil pemadam kebakaran sebanyak 17 unit termasuk kendaraan pendukung.

Pantauan ini didapat pada siang hari ketika sedang melewati wilayah itu. (Wafi)

Gerhana Bulan Total

Oleh Street Devil*

Bangun sebelum matahari terbit sangat sulit dilakukan, terutama pada akhir pekan. Namun, pada hari Sabtu, 10 Desember 2011, sebuah gerhana bulan total akan terlihat di langit pagi sebelah Barat Amerika Utara. Peristiwa tersebut akan dimulai sekitar pukul 04.45 Waktu Standar Pasifik, ketika bayangan merah bumi yang pertama jatuh di piringan bulan.

Kemudian pada pukul 06.05 am Waktu Pasifik, bulan akan sepenuhnya ditelan cahaya merah. Peristiwa gerhana bulan total ini berlangsung hingga 2014, yang terlihat dari sisi Pasifik Amerika Utara, melintasi Samudera Pasifik ke Asia dan Eropa Timur.

Bagi warga Amerika Serikat bagian Barat, gerhana yang terdalam adalah ketika sebelum fajar lokal. Wajah barat untuk melihat tenggelamnya bulan merah ke cakrawala pada saat matahari terbit di belakang punggung Anda, ini merupakan cara langka untuk memulai hari. Tidak hanya akan menjadi Bulan merah nan indah, akan tetapi juga akan digelembungkan oleh ilusi bulan.

Untuk alasan yang tidak sepenuhnya dipahami oleh para astronom atau psikolog, rendahnya tergantung bulan terlihat wajar balok besar, ketika mereka melalui pohon, bangunan, dan objek latar depan lainnya. Pada kenyataannya, bulan rendah tidak lebih luas daripada bulan lainnya, yang telah dibuktikan oleh kamera, tetapi otak manusia bersikeras sebaliknya.

Bagi pengamat di Amerika Serikat bagian Barat, gerhana akan muncul berukuran super. Ini mungkin tampak membingungkan bahwa bulan berubah menjadi merah ketika memasuki bayangan bumi, tidak seharusnya bayangan gelap. Dalam hal ini, lapisan halus udara berdebu di sekitar planet kita memerah dan meneruskan cahaya matahari, mengisi gelap di belakang Bumi dengan cahaya matahari terbenam berwarna merah.

Rona yang tepat, tergantung pada keadaan tak terduga atmosfer pada saat gerhana. Ketika Jack Horkheimer (1938-2010), dari Planetarium Transit Ruang Miami gemar mengatakan, bahwa "Hanya bayangan yang tahu".

Richard Keen, ilmuwan atmosfer Universitas Colorado mungkin mengetahui akan hal itu juga, bahwasanya selama bertahun-tahun ia telah mempelajari gerhana bulan sebagai sarana pemantauan kondisi di atas atmosfer bumi, dan ia telah menjadi terampil peramalan peristiwa ini. Dan saya berharap gerhana ini menjadi oranye terang, atau bahkan berwarna tembaga, dengan sedikit kemungkinan pirus di tepi, ujarnya.

Dia juga menjelaskan, bahwa Stratosfer Bumi adalah kunci selama gerhana bulan, sebagian besar cahaya bulan menerangi melewati stratosfer, di mana itu memerah oleh hamburan. Jika stratosfer sarat dengan debu dari letusan gunung berapi, gerhana akan gelap, sebuah stratosfer yang jelas dan di sisi lain akan menghasilkan gerhana cerah. Pada saat ini, sebagian besar stratosfer terlihat jelas dengan sedikit masukan dari gunung berapi baru-baru ini.

Hal ini menjelaskan kecerahan gerhana, tapi bagaimana dengan "tanda-tanda pirus"? Menurut Richard, cahaya yang melewati melalui stratosfer atas menembus lapisan ozon, yang menyerap cahaya merah dan benar-benar membuat sinar cahaya menjadi biru. Ini juga dapat dilihat sebagai pinggiran biru lembut di sekitar inti merah bayangan bumi.

Ia juga menyarankan, ketika tepi bayangan bumi adalah menyapu dataran bulan, maka carilah pirus dekat awal gerhana. Suatu merah terang pirus, lembut, sampai berukuran super, gerhana bulan total.

*Seorang penulis pada sebuah artikel di Matainfo.