Dibuka lapak "DIMSUM", Open PO (Purchase Order) dengan harga terjangkau. Harga Dimsum Rp3.000,- per pcs, jika ingin memesan per box juga bisa isi 7 pcs Dimsum seharga Rp20.000,-
Bagi yang berminat dapat menghubungi Ustadz Azis - 0857-7151-3079 (WA).
PERPUSTAKAAN HIBAH
Rabu, 26 November 2025 - Berita Fakta
Minggu, 23 November 2025 - Sticker
Minggu, 23 November 2025 - Dakwah
Senin, 6 Oktober 2025 - Pendidikan
Minggu, 23 Maret 2025 - Pendidikan Politik
Minggu, 23 Maret 2025 - Hukum Pidana Pendidikan
Sabtu, 4 Januari 2025 - Lembaga Privat
Jum'at, 3 Januari 2025 - Komunitas
Senin, 30 Desember 2024 - Kampus
Innova Reborn Manual/Matic (Solar/Pertalite), Suzuki Ertiga Manual/Matic, Toyota Avanza Manual, Daihatsu Terrios Manual, Toyota Kijang Innova Manual
Dibuka lapak "DIMSUM", Open PO (Purchase Order) dengan harga terjangkau. Harga Dimsum Rp3.000,- per pcs, jika ingin memesan per box juga bisa isi 7 pcs Dimsum seharga Rp20.000,-
Bagi yang berminat dapat menghubungi Ustadz Azis - 0857-7151-3079 (WA).
Bismillaah... Umm Ali, salah satu sajian Khas Timur Tengah yang patut dicicipi, teksturnya lembut dan rasanya yang manis. Umm Ali adalah puding roti ala Mesir.
Kisah di balik Umm Ali : Hikayat Umm Ali berawal dari Malik Izz Al Din Aybak, penguasa Mesir pada tahun 1254 - 1257. Saat sang sultan berburu di delta Sungai Nil, dia kelaparan dan minta makan di sebuah desa.
Umm Ali alias Ibu Ali, warga setempat, kelabakan dan menggodok hidangan dari bahan seadanya, sisa-sisa roti, serpihan kacang, dan susu. Ternyata, rombongan sultan menyukainya dan sajian itu bertahan sampai sekarang.
Bahan-bahan:
Cara membuatnya kurang lebih 30 menit:
Kali ini admin akan mempublikasikan daftar kuliner cafe, siapa tau bisa menjadi referensi pecinta travelholic. Berikut daftar cafe yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Bogor:
Sumber: ALBOZ.
Cafe Leviticus 11 merupakan sebuah restaurant dan cafe yang tempatnya sangat nyaman, apalagi bagian outdoor-nya dikelilingi tanaman hijau nan asri. Semua sangat ramah, mulai dari penjaga keamanannya, manajer cafe, bahkan sampai pramusajinya.
Niat datang kesini hanya santai ngopi sambil menunggu bos besar yang sedang menghadiri acara di Venue lantai 3. Setelah melihat menu, terlihat varian menu dengan hampir rata-rata masakan bernuansa Jawa. Kuputuskan hanya pesan menu yang belum pernah dicoba.
Menu kopi Hot Butterscotch Latte dilengkapi dengan 2 cookies. Selanjutnya 1 porsi Pisang Bakar Amigos, pisangnya sangat lembut ditaburi keju dan cokelat yang cukup mengundang selera. Di penghujung jelang pulang, pesan take away 1 cup Ice Cream Platter Homemade.
Cukup puas dengan menu terakhir, walau sudah dibilang sama kokinya akan cepat cair. Menurut kesan saya, masih dingin dan lembut di lidah es krimnya. Harga sangat terjangkaulah bagi yang memiliki kantong cukup, kisaran Rp30.000,- s/d Rp300.000,- per orangnya. Hanya satu kurangnya, mungkin mereka lupa memberikan tisu.
Lokasi berada di Jl. Penyelesaian Tomang II No. 1 Blok 11, Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11620. Waktu buka pukul 08.00 s/d 22.00 WIB (Pagi sampai Malam).
Sumber: ALBOZ.
Hampir setiap bulan selalu mampir ke lapak ini, dimana tusukan-tusukan daging dibakar pakai arang hingga kepulan asap putih mengenai orang yang melewatinya. Setiap gibasan kipas diperjuangkan dan dipertahankan agar bara api yang menyala tidak padam begitu saja.
Daging sate disini lokasi sangat terjangkau bagi pecinta kuliner tusukan. Di lapak Sate Madura yang berlokasi di dekat pintu masuk Imperial Tower RS. Pelni Petamburan terdapat dua waktu shift bergantian setiap harinya. Waktu siang gerobak Cak Ghofur yang mangkal di tempat. Sedangkan kalau malam sejak jam setengah enam sore, gerobak Cak Jaenal yang menempati lapak ini.
Semua daging sate yang disajikan oleh mereka sangatlah fresh dan cukup untuk melayani hampir ratusan porsi setiap harinya. Bisa dikatakan lapak Sate Madura disini tuh sangat laris dan setiap harinya selalu habis terjual. Dengan daging yang sangat renyah di lidah dan mudah digigit di dalam mulut.
Harga sate yang ditawarkan pun sangat pas di kantong dengan kualitas restoran bintang empat. Daging sate Madura yang dihidangkan oleh mereka adalah sate daging ayam dan sate daging kambing. Sate ayam hanya merogoh kocek seharga Rp18.000,- per porsinya. Sedangkan sate kambing seharga Rp28.000,- per porsi.
Uniknya daging sate kambing disini ada yang berbeda dibanding dengan lapak sate Madura lainnya. Mereka menyelipkan gajih di antara setiap tusukan satenya. Ini yang membuat saya terhipnotis dengan lapak sate yang dijual oleh mereka.
Sepengetahuan saya pribadi, tidak gampang mengolah dan membakar gajih kambing di atas bara api. Biasanya langsung hancur atau lumer dilalap api menjadi minyak lemak. Dagingnya pun sangat empuk, udah seperti makan daging steak yang ada di restoran.
Namun ketika lemak gajih kambing dimasukkan ke dalam mulut, rasanya langsung krenyes dan lumer di dalam. Tapi harap berhati-hati yaa bagi yang memiliki penyakit kolesterol, saya sarankan tidak mengkonsumsi sate secara berlebihan.
Yaa begitulah testimoni yang bisa saya bagikan kepada pecinta kuliner daging sate ayam maupun kambing. Bagi yang kepo, silahkan grebek aja langsung ke gerobak Sate Madura Bang Ghofur dan Bang Jaenal yang berada di pinggir jalan raya depan Imperial Tower RS. Pelni (persis dekat parkiran motor yang baru).
Sumber: Wafi.
Entah bagaimana ini ceritanya, sing penting minuman ini bener-bener melepas dahaga, walaupun masih pagi tenggak aja langsung, sebelum hunting foto di wilayah Epicentrum, Jakarta Selatan.
Foto: Wifi.
Malam ini kita keliling kuliner, sekarang kita berada di Veteran, Jakarta Selatan. Dapat undangan dari salah satu kawan Brotherhood bernama Daffa Bolang, kalau ada Opening Sate Taichan di tempat kakaknya dia. Berlokasi di depan Ruko Kantor TSF - Jalan Bintaro Permai II No. 2, Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12330.
Dalam rangka opening, diberlakukan pelayanan gratis (free). Hanya 10 orang saja yang mendapatkan sate taichan gratis tersebut. Cukup ramai malam ini, dari berbagai kalangan dari pertemanan, persahabatan, hingga keluarga, bahkan pembeli umum pun turut hadir dalam rangka opening tersebut.
Sesampainya di lokasi segera disambut oleh salah satu kawan yang juga merupakan pernah jadi murid dulu. Dan adiknya ternyata masih sempat mengenal saya, yaa karena dulunya juga pernah sempat dididik oleh saya.
Kemudian dihidangkan seporsi Sate Taichan berikut dengan lontongnya. Alhasil ketika sate taichan tersebut masuk ke dalam mulut, sudah mulai terasa aroma dari bumbu taichannya. Hhhmmmm... cukup gurih dan nikmat di lidah, serta tekstur lontongnya pun sebagai pelengkap turut lembut juga.
Begitulah hasil penilaian saya pribadi dari kuliner Sate Taichan yang berada di wilayah Veteran. Semoga usahanya selalu lancar dan terus berlanjut sampai saya bisa kesini lagi.
Foto: Mohammad Hibatul Wafi Al Badruzzaman.
Nasi Bebek pasti Anda kerap kali terdengar di telinga. Kuliner ini termasuk masih banyak peminatnya, dari pedagang kaki lima hingga restoran dapat dijangkau oleh para pembelinya.
Namun jika di restoran pembeli mungkin akan merogoh harga lebih tinggi dibanding yang dijual di kaki lima atau gerobak dorongan.
Pernah saya beli melalui online nasi bebek ternama dengan porsi setengah ekor, harganya mencapai Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah). Memang enak sih sesuai dengan harganya.
Berbeda dengan nasi bebek yang dijual oleh pedagang gerobak kaki lima, harganya pun pasti sudah di bawah standar harga restoran, dan sangat terjangkau pula.
Tetapi perlu diingat, kalau pecinta kuliner nasi bebek bukan soal harga, melainkan yang dinilai itu adalah rasa gurihnya, tekstur bebeknya, keempukan daging bebek, bahkan sambal yang digunakan seimbang atau tidak.
Banyak nasi bebek yang dijual di kaki lima juga harus dipertimbangkan dan pintar dalam memilih lapak mana yang harus dikunjungi. Karena ada beberapa penjual nasi bebek yang main asal jual, yang penting dapat cuan. Mereka tidak pernah mempertimbangkan soal cita rasa, bahkan ada yang tidak peduli dengan pembelinya.
Pernah juga saya mencicipi hidangan nasi bebek di lapak kaki lima, seringkali mendapatkan daging yang keras dan kecil pula, tetapi harganya lumayan agak mahal, setengah harga restoran.
Nah, disini saya akan membagikan pengalaman dalam kuliner nasi bebek. Keunggulan hidangan disini berbeda dengan tempat lain. Harga kaki lima, tapi kualitas restoran.
Daging bebek yang cukup empuk, rasa yang gurih tidak pahit, bumbu hitamnya pun juga sangat nikmat di lidah. Untuk porsi dagingnya juga lumayan besar, perkiraan saya daging bebeknya besar dengan potongan delapan. Yang menariknya dengan kualitas tersebut, harga yang sangat fantastis. Pecinta kuliner hanya cukup merogoh kocek nominal Rp23.000,- (dua puluh tiga ribu rupiah) saja.
Setiap datang kesana pasti antriannya selalu ramai. Bahkan pernah kehabisan, padahal masih jam 10 malam. Lokasinya berada di Jalan Kedoya Raya, patokannya dekat Lapangan Pilar Kedoya.
Mesti dicoba ini mah bagi pecinta kuliner nasi bebek, dijamin terpuaskan di lidah. Begitulah pengalaman saya dalam kuliner tersebut. Bahkan teman saya di Jatinegara ada yang ingin mencicipinya, usai diceritakan tentang nasi bebek terenak dan termurah yang pernah saya kunjungi.
Foto: Mohammad Hibatul Wafi Al Badruzzaman.
Terasa panas menjelang sholat Jum'at hari ini, menyusuri sepanjang jalan Pegangsaan Timur dari Kantor Golkar sampai ke ujung akhir Pegangsaan pas jelang pertigaan kalau ke kiri arah RSCM dan kalau lurus menuju Pramuka.
Terlihat hampir di sudut jalan, terlihat kedai kopi kecil mungil nyempil, dan rasanya ingin mencoba dan merasakan sensasi kopi yang terpampang dengan nama "Kopi Bewok". Pasti para reader sudah mengira kalau penjualnya dengan paras tampang bewok, yaa memang betul sekali.
Akhirnya kusambangi kedai tersebut, lalu memesan ice mochachito. Baru sekitar empat seruput dengan sedotannya, sudah habis saja. Namun adzan Jum'at sudah berkumandang, dan tanpa basa basi lagi, segera kutanyakan lokasi masjid terdekat. Dan ditunjuklah masjidnya arah ke sekolah menengah pertama atau biasa kita sebut SMP. Di sekolah tersebutlah saya melaksanakan sholat Jum'at berjama'ah.
Sumber: Wafi.
Bagaimana rasanya jika saat mengobrol tanpa adanya secangkir kopi? Mungkin ada yang menganggap keberadaan kopi tidak terlalu penting, tapi akan berbeda pula bagi para penikmat kopi. Bagi mereka yang menganggap kopi sudah menjadi bagian dari tongkrongan, tentunya akan merasakan bagaimana rasanya jika tidak terdapat secangkir kopi.