Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas

Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi

Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal

Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif

Hadirilah Maulid di Masjid Jami Al-Ikhlas Kayu Manis

Jum'at, 29 November 2024 - Dakwah

Rindu Kian Mendera

Minggu, 24 November 2024 - Sajak

Pentingnya Melatih Manusia Memiliki Martabat Tinggi

Minggu, 24 November 2024 - Kampus Pendidikan Pancasila

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Pancasila. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Pancasila. Tampilkan semua postingan

Civic Engagement

Sudah masuk tugas akhir aja nih dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila. Tugas akhir diberikan kepada mahasiswa dan mahasiswi tingkat pertama di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dalam berupa project. 

Mahasiswa/i membuat video blog (vlog) secara berkelompok dengan tema "Civic Engagement" atau partisipasi pada masyarakat. 

Civic engagement adalah keterlibatan warga negara dalam berbagai kegiatan masyarakat dan pembuatan kebijakan pemerintah. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi orang lain dan membantu membentuk masa depan masyarakat. 

Beberapa contoh civic engagement, antara lain mengikuti kegiatan kelompok masyarakat, mengikuti program pembersihan, mengikuti kelompok di lingkungan sekitar, mengikuti kelompok pendidikan, mengikuti kelompok advokasi, dan mengikuti organisasi pemerintah. 

Adapun beberapa indikator civic engagement, antara lain pemecahan masalah masyarakat; menjadi relawan untuk organisasi non pemilu; aktif dalam keanggotaan organisasi; berpartisipasi dalam pengumpulan dana; memilih dalam pemilu; membujuk orang lain; menampilkan stiker, gambar, atau simbol; berkontribusi terhadap kampanye; menjadi relawan untuk kandidat atau organisasi politik; serta menghubungi pejabat. 

Civic engagement dapat menjadi konsep yang kompleks dan memiliki banyak istilah. 

Secara umum kriteria tugas projeknya sebagai berikut: 

  1. Tugas dilakukan secara berkelompok dengan jumlah 5 orang. 
  2. Mahasiswa/i bertindak secara langsung sebagai pemeran dalam video tersebut. 
  3. Topik partisipasi yang dapat dilakukan adalah datang ke sekolah atau anak-anak di lingkungan masyarakat sekitar Anda untuk memberikan atau menyampaikan materi tentang Implementasi Nilai-Nilai Pancasila. 
  4. Projek dilaksanakan selama 14 hari dan dikumpulkan pada pertemuan ke 16. 
  5. Video diupload ke YouTube dan link-nya diupload ke LMS. 

Sumber: Muhamad Fadholi.

Pentingnya Melatih Manusia Memiliki Martabat Tinggi

Pembahasan kali ini akan menampilkan video tentang bagaimana strategi dalam membangun martabat pada kehidupan sehari-hari. So, check it out... 

Pendekatan Konsep. 

Dalam kehidupan sehari-hari melatih martabat bukan hanya tentang menjaga hak-hak orang lain, tetapi juga memberdayakan diri sendiri dan orang lain dengan menunjukkan rasa hormat, kebaikan, dan integritas. Tentunya, ada banyak strategi untuk meningkatkan martabat individu. 

Menghargai Perbedaan. 

Menghargai perbedaan bukan hanya soal menerima keberagaman, tetapi juga merayakannya. Ketika kita menghargai perbedaan orang lain, kita meningkatkan martabat mereka sekaligus diri kita sendiri. 

Komunikasi yang Hormat. 

Setiap kata yang kita ucapkan memiliki kekuatan. Pilihlah kata-kata yang memuliakan, bukan yang merendahkan. Dalam setiap percakapan, martabat dapat diperkuat atau dihancurkan. 

Mengakui Usaha Orang Lain. 

Setiap orang memiliki peran, ketika kita menghargai dan mengakui usaha orang lain. Kita bukan hanya membangun martabat mereka, tetapi juga memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan. 

Pengendalian Diri. 

Kekuatan sejati datang dari kendali diri. Ketika kita mampu menjaga sikap hormat meskipun dalam perbedaan. Kita memelihara martabat diri kita sendiri dan orang lain. 

Memberikan Dukungan Emosional. 

Martabat juga muncul ketika kita hadir bagi orang lain di saat-saat sulit mereka. Tindakan sederhana seperti mendengarkan dengan penuh perhatian dapat memberikan dampak yang besar. 

Kesimpulannya adalah mengilhami dan mengedukasi mengenai pentingnya melatih manusia yang memiliki martabat tinggi dalam kehidupan sehari-hari. 

Sumber: Kelompok 8 Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila - Fiska Aulia, Riawan Salman Aldigan, Dyah Auriel Rianasari, Muhammad Haryobimo Wibowo, Tyara Pentalyta, Tahlia Izwah.