Habiskan Malam Di Angkringan

Oleh Dede Supriyatna*

Kata angkringan, merupakan sebuah warung yang menjajakan makanan seperti, nasi kucing, sate kulit, sate ayam, sate usus, sate telur, sate bakso. Dan juga berserta minumannya yang terdiri dari es teh, es jeruk, dan wedangan yang dapat menghangatkan tubuh, yakni susu jahe.

Dan adapun untuk menu nasi kucing ini yang mungkin sedikit aneh, sebuah menu berupa nasi dengan lauknya, dan ditambah sambal berada dalam satu bungkus, bungkusan pun dapat berupa daun pisang, atau pembungkus lain. Lalu kenapa nasi kucing, ada orang yang mengatakan namanya nasi kucing, hal ini disebabkan porsi nasi tersebut, yakni seukuran dengan porsi makanan kucing.

Sebuah makanan yang sederhana, sesederhana tempat untuk menjajakan makanan dan tempat para pembeli, tak perlu sebuah ruangan yang besar, atau hal-hal yang wah, hanya diperlukan sebuah gerobak yang di naungi oleh tenda. Lalu di samping gerebak tersebut terdapat kain yang menutupnya, sedangkan untuk menerangi gerobak tersebuk digunakan senter.

Mereka, para pembeli dapat menikmati makanan tersebut di dalam tenda, atau pun di luar gerobak dengan berduduk beralaskan tikar, atau hal yang lain. Untuk kata angkringan sendiri merupakan kata berasal dari daerah Jawa Tengah, lebih khusunya, yakni daerah Yogyakarta dan sekitarnya, dan di daerah Solo juga terdapat angkringan. Namun kini, untuk menikmati hidangan tersebut tak perlu ke daearah asalnya. Sebab keberadaannya telah merambat di kota-kota besar, seperti halnya yang terletak tak jauh dari pertigaan Gintung. Jika dari arah Lebak Bulus maka akan melewati pertigaan tersebut, dan .... [Baca Selengkapnya]

0 comments:

Posting Komentar