Keterampilan Klinis*

Lampiran 3
Daftar Keterampilan Klinis

Keterampilan adalah kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktik dokter, lulusan dokter perlu menguasai keterampilan klinis yang akan digunakan dalam mendiagnosis maupun menyelesaikan suatu masalah kesehatan. Keterampilan klinis ini perlu dilatihkan sejak awal pendidikan dokter secara berkesinambungan hingga akhir pendidikan dokter.

Daftar keterampilan klinis dikelompokkan menurut bagian atau departemen terkait. Pada setiap keterampilan klinik ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller (knows, knows how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di akhir pendidikan.

Berikut ini pembagian tingkat kemampuan menurut Piramid Miller:

Tingkat kemampuan 1 - Mengetahui dan Menjelaskan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien, maupun klien tentang kosep, teori, prinsip, maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya.

Tingkat kemampuan 2 - Pernah Melihat atau Pernah Didemonstrasikan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini.

Tingkat kemampuan 3 - Pernah Melakukan atau Pernah Menerapkan Di Bawah Supervisi
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi.

Tingkat kemampuan 4 - Mampu Melakukan Secara Mandiri
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam konteks praktik dokter secara mandiri.

*Standar Kompetensi Dokter halaman 83.

Related Posts:

  • Indikator Kawasan Tanpa Rokok di Angkutan Umum INDIKATOR INPUT Adanya kebijakan tertulis tentang KTR. Adanya tenaga yang ditugaskan untuk memantau KTR. Adanya media promosi tentang larangan merokok/KTR. INDIKATOR PROSES Terlaksananya sosialisasi kebijakan KTR… Read More
  • Praktikum Kimia Makanan Halal UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2009/2010 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Bagaimanakah prinsip kerja dari analisis (penetapan) Natrium Benzoat dalam produk pangan?… Read More
  • Langkah-Langkah Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok Di Angkutan Umum Petugas kesehatan melaksanakan advokasi kepada pemilik/pengelola angkutan umum dengan menjelaskan perlunya Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan keuntungannya jika dikembangkan di area tersebut. Dari advokasi tersebut, akhir… Read More
  • Keterampilan Klinis* Lampiran 3 Daftar Keterampilan Klinis Keterampilan adalah kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktik … Read More
  • Praktikum Kimia Pangan Halal UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GANJIL 2009/2010 JURUSAN FARMASI (VII/B) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN (FKIK) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA A. ANALISA KADAR AIR DAN ABU Apa perbedaan oven vakum dan oven bia… Read More

0 comments:

Posting Komentar