Setiap hubungan antar pasangan yang sudah halal memang tidak selalu sempurna, ada saja kekurangan dari masing-masing pasangan. Salah satunya persoalan yang biasa terjadi dalam rumah tangga, yaitu adanya kesalahpahaman antar pasangan.
Ini bukan termasuk persoalan biasa, namun persoalan yang bisa memainkan suatu perasaan psikologi mental. Solusinya adalah harus saling mengerti dan memaafkan dengan pasangan itu sendiri.
Seperti halnya postingan artikel pada akun @pikology yang mengutip dari akun @balasajr, dalam kisah seorang suami yang berjudul "Suami Waras Paham Kenapa Istrinya Pernah Dingin Ketika Jadi Ibu: Padahal Cuman Mau Pelukan Tapi Ditolak."
Kami sama-sama kerja. Pagi sampai sore sibuk kerjaan, ketemu orang, bales chat. Sore sampai malam: urus anak, mandiin, nyiapin makan, nenenin, gendong, nidurin anak yang cuma mau sama ibunya. Waktu rumah udah mulai tenang, saya cuma pengen satu hal: peluk istri. Tapi dia bilang, "Nanti ya, aku gak sanggup disentuh lagi." Dan saya? diam, bingung, nyesek juga sih.
Ada perasaan ditolak. Tapi ternyata, itu yang disebut overstimulation. Badan dan otaknya kebanjiran rangsangan: disentuh terus, dipanggil terus, dan ditempelin terus. Anak nempel selama satu hari selama seminggu (24/7). Kerjaan kantor juga nempel lewat notifikasi. Gak ada ruang buat dia napas sebagai dirinya sendiri.
Istri cuma kelebihan beban sensorik. Jangankan pelukan, suara kipas angin aja bisa bikin pusing. Akhirnya saya belajar. Kalau saya pengen pelukan, saya juga harus bantu dia ngelepas beban yang bikin dia gak sanggup dipeluk. Bukan pakai rayuan, tetapi pakai tindakan:
- Menyesuaikan waktu kerjanya.
- Urusan makan anak bisa diambil alih.
- Usahakan dia bisa mandi dengan tenang dan makan tanpa distraksi.
Dan ketika dia punya ruang untuk sendiri, untuk tumbuh, pelukan itu datang sendiri. Hangat, bukan karena diminta, tapi karena dia memang punya energi untuk memberi. Overstimulation itu nyata. Terutama buat istri yang kerja dan harus jadi tempat nempel anak nonstop. Kalau suami yang merasa dijauhi: bisa jadi bukan ditolak, tetapi istri sedang butuh ruang.
Dan kalau kamu istri yang pengen sendiri dulu, nggak apa-apa, nggak egois, nggak jahat. Kamu hanya kelelahan jadi pusat dunia terus menerus. Karena sebelum jadi ibu dan ayah, kita hanyalah insan dua orang yang saling jatuh cinta. Dan cinta itu butuh ruang. Bukan jarak, tapi jeda. Boleh istirahat sebentar kaan..??
Semoga bisa saling menghargai, saling mengerti, saling mendukung satu sama lain, dan maafkan jika keadaan sedang tidak ideal...
Sumber: Pikology.
0 comments:
Posting Komentar