Keributan Kecil Pada Propesa Peradilan Agama

Documenter - Sebelumnya artikel ini pernah ditulis oleh Buletin Hakam Peradilan Agama Edisi November 2009. Propesa yang rutin diadakan setiap tahun, merupakan acara wajib yang diadakan untuk menyambut mahasiswa/i baru. Acara itu ditujukan khususnya bagi mahasiswa baru sebagai masa perkenalan baik antara sesama mahasiswa, mahasiswa dengan kampus UIN, mahasiswa dengan Fakultas, dan juga mahasiswa dengan Prodi yang mereka pilih.

Namun khususnya bagi propesa di Fakultas Syari'ah & Hukum tahun ini, terdapat sedikit keganjalan yang mengundang perhatian. Hal ini merupakan kesalahpahaman antara personil BEM FSH dengan BEMJ Peradilan Agama, dimana ketika sedang berlangsungnya perkenalan jurusan yang diselenggarakan oleh BEMJ masing-masing, termasuk BEMJ Peradilan Agama untuk mahasiswa barunya di salah satu ruangan di FSH, tiba-tiba salah seorang personil BEM FSH yang memasuki ruangan tersebut spontan dengan nada sedikit tinggi berteriak menyuruh mahasiswa baru untuk melepaskan atribut jurusan yang sedang mereka pakai. Tentunya teriakan itu memicu keributan kecil antara pihak BEMJ PA dengan BEM FSH. Namun untungnya kesalahpahaman ini segera dapat diluruskan, sehingga suasana kembali tenang.

Sewaktu Hakam meminta penjelasan dari ketua Propesa BEMJ PA seputar peristiwa tersebut, dia menjelaskan bahwa sebenarnya dalam rapat gabungan antara PANPROP Pusat dan PANPROP Fakultas sudah dibahas bahwa dibolehkan memakai atribut yang disediakan Jurusan dengan catatan bahwa atribut itu hanya boleh dipakai ketika acara jurusan saja, dan harus dilepas ketika acara gabungan di Fakultas. Jadi tidak ada salahnya panitia propesa jurusan menyuruh peserta untuk memakai atribut khusus jurusan disaat acara jurusan.

Tapi ketika Hakam menanyakan akan kelancaran secara umum acara propesa kemarin, mahasiswa semester 5 selaku Ketua Panitia itu mengatakan: “Alhamdulillah walau ada sedikit keributan tapi itu tidak mengganggu acara, justeru yang saya sayangkan acara propesa kemarin terlihat kurang persiapan sehingga banyak acara yang berbentrokkan”. Dia menyarankan agar acara propesa tahun depan lebih matang lagi persiapannya, terutama segi manajemen waktu kegiatan, agar tujuan dari propesa sebagai ajang perkenalan bagi mahasiswa baru dengan kampusnya benar-benar dapat tercapai. Di ujung pemaparannya ketua propesa yang akrab dipanggil dengan Muntee itu mengatakan bahwa propesa yang rencananya akan diadakan pada tanggal 20-an Agustus, harus dimajukan pada tanggal 18-19 Agustus karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, dampaknya persiapan acara menjadi kurang mantap.

0 comments:

Posting Komentar