Berkah Jum'at: RABUL dan BAD-SAM

10 Mei 2024 - Koperasi Kampus

Sertifikat Halal Gratis untuk UMKM

Sabtu, 4 Mei 2024 - UMKM.

Layanan Poli THT RS. PELNI

14 Maret 2024 - Tenaga Kesehatan

Monev Kinerja PNS Jakarta Timur 2023

Jakarta | Rabu, 20 Desember 2023 - Kepada yang terhormat, seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Timur.

Pembuatan Pesan Izin GDPR

Rabu, 1 November 2023 - Admin berniat ingin membuka google adsense guna mengecek penghasilan dari adsense,...

PT. HIJAS LINE TUJUH TUJUH - HIJAS TRANS 77

Tapok Talem

Tapok Kalem adalah permainan pada zaman dahulu yang biasanya dimainkan ketika anak-anak sedang berlibur atau tidak berkegiatan, seperti sekolah. Permainan ini seperti petak umpet, hanya saja permainan ini dilengkapi dengan beberapa alat bantu, seperti kaleng bekas. Kaleng bekas itu nantinya dilempar oleh si penjaga sampai jatuh semua. Jika sudah jatuh maka teman-teman yang lain segera bersembunyi. Bagi yang kalah nantinya akan dihukum yang akan ditentukan oleh teman-teman yang lain.

Kemandirian “Rumah” Ilmu Pengetahuan

Oleh Sulistyowati Irianto*

Sejak putusan Mahkamah Konstitusi tahun 2009 mengakhiri status universitas sebagai badan hukum mandiri, terjadi debat yang tidak berkesudahan tentang apakah universitas harus otonom atau tidak.

Di sinilah awal kekacauan tentang apakah artinya “otonomi” dalam perspektif kepentingan universitas sebagai lembaga produksi dan reproduksi ilmu pengetahuan.

Otonomi sebagai suatu terminologi dalam ilmu pengetahuan dikacaukan dengan pengertian awam sehingga timbul salah pengertian, bahkan konflik, yang tidak menguntungkan bagi kelangsungan pendidikan tinggi Indonesia. Otonomi seperti apa yang dibutuhkan oleh universitas bagi keberlangsungannya? Ada baiknya kita belajar dari Magna Charta Universitatum.

Para rektor universitas di Eropa berkumpul dalam perayaan 800 tahun universitas tertua Bologna, tahun 1988, dan menetapkan Magna Charta Univrsitatum. Mereka mempertimbangkan masa depan umat manusia yang akan sangat bergantung pada perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Penelitian yang dihasilkan universitas dianggap sangat penting. Tanggung jawab universitas adalah menyebarluaskan ilmu pengetahuan di kalangan generasi muda yang akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat dan bangsa.

Dalam konteks ini, universitas wajib mendidik generasi muda dan mengajar mereka untuk menajamkan suara hati serta menhormati prinsip dan nilai dasar tentang kebenaran dan kejujuran. Suara hati adalah kepekaan untuk menimbang baik dan buruk, benar dan salah.

Prinsip Dasar
Pertama, universitas adalah institusi sendi dalam masyarakat yang harus dikelola secara khusus karena menghasilkan dan menguji ilmu pengetahuan berdasarkan riset dan pengajaran. Oleh karena itu, universitas harus otonom secara moral dan intelektual, terbebas dari otoritas politik dan kekuasaan ekonomi.

Kedua, pengajaran dan riset universitas tak dapat dipisahkan dari perkembangan kebutuhan dan panggilan masyarakat serta kemajuan ilmu pengetahuan.

Ketiga, kebebasan dalam riset dan pengajaran adalah prinsip dasar kehidupan universitas yang harus dihormati. Universitas harus menjamin penolakan terhadap intoleransi, selalu terbuka terhadap dialog, tempat ideal bertemunya para pengajar yang mampu mengkomunikasikan ilmu pengetahuan, serta sangat difasilitasi untuk mengembangkannya melalui riset dan inovasi.

Universitas adalah tempat bagi mahasiswa yang berhak, berkemampuan, dan berkeinginan memperkaya pemikirannya dengan ilmu pengetahuan.

Keempat, universitas berada di garis depan dalam pengembangan tradisi memuliakan kemanusiaan. Kepeduliannya secara konstan ditujukan untuk mencapai ilmu pengetahuan universal dan memenuhi panggilannya melampaui batas geografi, politik, dan mendukung kebutuhan vital untuk memahami keberagaman budaya.

Untuk dapat mewujudkan prinsip dasar itu dibutuhkan cara efektif, seperti menyediakan instrumen yang memadai untuk menjamin kebebasan riset dan pengajaran; membuat regulasi dalam mengangkat pengajar dan memperhatikan status kepegawaian mereka serta melindungi hak-hak mahasiswa untuk bertukar informasi, bekerja sama dengan para pengajar dalam kerja akademik.

Kasus UI
Penyelesaian kasus Universitas Indonesia dikhawatirkan akan berakhir dengan menjadikan UI sebagai satuan kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika hal ini terjadi, runtuhlah simbol kejayaan dan prinsip dasar kemandirian universitas. Kaum cerdik pandai universitas hanya akan menjadi kepanjangan tangan kepentingan politik pemerintah, kemungkinan juga partai politik. Lebih buruk lagi, preseden ini bisa diikuti oleh perguruan tinggi negeri terkemuka lain di Indonesia.

Universitas adalah kekuatan moral. Oleh karena itu, otonomi universitas haruslah dipertahankan demi kelangsungan pendidikan tinggi untuk menghasilkan manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter.

Otonomi dalam pengertian ini adalah keseluruhan kemampuan institusi untuk mencapai misinya berdasarkan pilihannya sendiri. Otonomi butuh kesempurnaan dalam bidang akademik, tata kelola, dan manajemen keuangan. Jika hal itu tidak terjadi, otonomi telah disalahgunakan.

Otonomi universitas jangan sekali-kali dikaitkan dengan komersialisasi pendidikan, tak menentunya nasib pegawai, dan tata kelola universitas yang tidak terkontrol. Justeru kemandirian universitas harus menjamin kesejahteraan lahir batin setiap pengajarnya, tata kelola yang baik dan intoleran terhadap korupsi dan penyimpangan.

Otonomi dan akuntabilitas adalah dua sisi dari koin yang sama. Akuntabilitas memampukan institusi untuk meregulasi kebebasan yang ada padanya dengan cara otonom. Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi, perlu perubahan tata kelola yang mendasar dari tingkat universitas, fakultas, sampai program studi secara menyeluruh.

Jika hal ini tak dilakukan, kita berutang kepada generasi muda mahasiswa yang kelak akan menentukan arah bangsa dan peradaban manusia secara global.

*Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia. Dan artikel ini pernah dimuat di Opini Kompas pada hari Rabu, 4 Januari 2012.

“Biar Negara Hangus Terbakar...”

Oleh Ahmad Syafi’i Ma’arif*

Revolusi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949 sungguh kritikal, melelahkan, tetapi syarat dengan harapan untuk menang. Ia menyisakan berjuta pengalaman suka duka, heroisme, dan idealisme dengan kualitas hampir tanpa cacat.

Sebagai anak kampung yang tersuruk di lembah Bukit Barisan dalam usia di bawah 14 tahun, saya tidak menyumbang apa pun untuk kepentingan revolusi itu. Sekiranya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pimpinan Sjafruddin Prawiranegara tidak menjadikan kampung saya, Sumpur Kudus, sebagai salah satu pusat pemerintahan gerilya selama beberapa minggu pada 1949, kampung ini-seperti ribuan desa lain di seluruh Nusantara-tidak akan pernah dicatat dalam peta perjuangan kemerdekaan.

Semboyan Perjuangan
Sebagai anak kampung yang lugu dengan pendidikan Sekolah Rakyat (SR) pada 1942-1947, tidak banyak yang singgah dalam memori saya tentang percikan api revolusi di lingkungan pedesaan yang terisolasi itu. Namun, bait lagu atau semboyan yang rasanya berbunyi: “Biar negara hangus terbakar, asal tidak dijajah lagi”, masih bertahan di otak saya sampai hari ini.

Saya tidak tahu siapa pencipta lagu atau semboyan yang sangat nasionalistis itu, yang getarannya dirasakan jauh sampai ke pelosok yang tak dikenal. Rakyat udik pun telah lama menjatuhkan talak tiga terhadap apa yang bernama penjajahan. Semboyan ini pun bergema pada saat-saat yang menentukan itu: merdeka atau mati!

Maka, tidak mengherankan apabila rakyat desa menyambut para pejuang kemerdekaan dengan semangat pengorbanan yang teramat tulus. Segalanya diberikan: harta dan jiwa tanpa mengharap imbalan apa pun. Inilah pengorbanan yang paling otentik yang dikenal dalam masa revolusi. Pemimpin dan rakyat hidup berdampingan tanpa jarak. Kesederhanaan adalah fenomena keseharian saat itu.

“Biar negara hangus terbakar” melambangkan sebuah tekad yang teramat kuat untuk menjadi bangsa merdeka. Sistem penjajahan pada masa lampau itu asing sifatnya harus segera dihalau, sekali dan untuk selama-lamanya.

Karena bercorak serba asing, apakah penjajah itu berhidung mancung atau bermata sipit, kita dengan sangat mudah mengenalinya. Kelakuannya serupa: zalim, diskriminatif, eksploitatif, opresif, dan represif. Rakyat terjajah tak dianggap manusia penuh. Semua kelakuan buruk dan busuk ini menyatu dengan sistem penjajahan itu.

Namun, setelah merdeka muncul kesulitan karena yang berkuasa telah digantikan oleh anak bangsa sendiri, sekalipun kelakuan buruk bisa saja berlanjut. Penguasa baru itu, yang saya kategorikan sebagai londo ireng, tidak jarang pula meneruskan sifat-sifat penjajahan yang tidak hirau dengan masalah keadilan dan nasib rakyat banyak. Akibatnya, sila kelima Pancasila berupa Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia masih tetap menggantung di awan tinggi, belum membumi untuk dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Zaman Bergerak, Sikap Berubah
Pada era 1950-an, beberapa tahun pascarevolusi, kesederhanaan gaya hidup para elite kita masih sangat terlihat. Bahkan, seorang perdana menteri hanya memakai baju hem lengan pendek saat dilantik Presiden. Kesenjangan sosial-ekonomi belum dirasakan benar. Maklumlah, negara dalam kondisi miskin.

Ada, memang, pertentangan ideologi politik antarpartai yang cukup tajam, tetapi tak pernah berdarah-darah. Jika ada darah yang tertumpah, itu semata-mata untuk melumpuhkan pemberontakan, seperti kasus DI/TII, dan sebelumnya terjadi pula pemberontakan PKI Madiun yang memang harus ditumpas.

Pada akhir 1950-an, dipicu oleh kesenjangan antara daerah dan pusat serta semakin dominannya pengaruh komunisme, pergolakan daerah sulit untuk dihindari dan penyelesaiannya pun berdarah-darah. Sesuatu yang sangat disayangkan.

Akan tetapi, gaya hidup para elite masih dalam batas normal. Kesederhanaan belum lagi meninggalkan panggung politik nasional. Pesta pora perkawinan yang ekstra mewah, seperti yang terlihat belakangan, jarang sekali terjadi. Roh proklamasi dengan pesan kesederhanaan dan egalitariannya masih belum pupus dari kehidupan para elite. APBN dan APBD ketika itu tak dijadikan sapi perahan oleh perselingkuhan penguasa atau politisi dan pengusaha.

Dengan bergeraknya zaman, berlaku pulalah pergeseran kelakuan. Batas-batas moral telah dilanggar semau gue. Sebagian pejabat eksekutif, legislatif, dan yudikatif tanpa rasa malu telah sama berkubang dalam dosa dan dusta. Pernyataan-pernyataan politik dan hukum telah kehilangan otentisitasnya karena pada umumnya adalah untuk melestarikan kekuasaan dan berebut tulang. Dalam kondisi semacam ini, tuan dan puan akan sia-sia berharap perbaikan kehidupan rakyat banyak secara menyeluruh. Kekuasaan telah dijadikan tujuan.

Ironisnya, ia sering dibungkus dalam bahasa lembut, tetapi culas, demi kekuasaan dan uang. Teramat kecil jumlah anak bangsa ini yang masih berpikir tentang masa depan bangsa dan negara. Kepentingan kekinian yang serba pragmatis telah menjadi “agama”, mengalahkan tujuan jangka jauh bagi kelangsungan negara kepulauan yang cantik tetapi merana ini.

To have more and to use more (semakin banyak memiliki dan semakin banyak pula menggunakan), tulis Erich Fromm, adalah sifat masyarakat konsumeristik. Dikatakan bahwa masyarakat ini telah menghasilkan barang-barang tunaguna dan pada tingkat yang sama telah melahirkan pula manusia tak berguna. Namun, sudah demikian burukkah masyarakat Indonesia sekarang? Saya rasa belum, tetapi gejala ke arah itu telah semakin terang benderang. Jika tidak dibendung dengan seksama oleh seluruh kekuatan akal sehat yang sesungguhnya masih hidup dalam jiwa bangsa ini, jalan ke arah itu makin terbuka.

Akhirnya...
Semboyan masa revolusi yang berbunyi “Biar negara hangus terbakar, asal tidak dijajah lagi” telah digeser oleh filosofi pragmatis para elite: “Biar negara jadi sapi perahan dan korupsi merajalela, asal aku tetap berkuasa”. Lagi-lagi, kekuasaan telah dijadikan tujuan tertinggi.

Inilah penguasa londo ireng yang berlagak santun, tetapi hati nuraninya telah lama lumpuh. Dan, kelumpuhan nurani ini pulalah yang menjadi sumber utama dari segala macam ketidakberesan yang sedang menerpa Indonesia sekarang.

*Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan artikel ini pernah dimuat di Opini Kompas pada hari Rabu, 4 Januari 2012.

Beasiswa BCA Finance 2010

Setelah sukses dengan program “Beasiswa BCA Finance 2009” yang telah diberikan kepada 20 mahasiswa berprestasi tahun lalu senilai total Rp 360.000.000 (tiga ratus enam puluh juta rupiah), maka tahun ini, menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-65 dan disertai tekad kuat untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, BCA Finance kembali menggulirkan program “BEASISWA BCA FINANCE 2010”. Beasiswa akan diberikan kepada 35 orang mahasiswa berprestasi yang kurang mampu secara ekonomi.

Total Beasiswa yang akan diberikan oleh BCA Finance adalah senilai Rp 420.000.000,- (empat ratus dua puluh juta rupiah). Beasiswa diberikan dalam bentuk SPP maksimum Rp 1.000.000,- dan uang saku Rp 1.000.000,- per semester, sejak dinyatakan sebagai penerima beasiswa hingga maksimal sampai dengan semester 8.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa pelamar adalah sbb :
  1. Mahasiswa/i Program Strata 1 (S1).
  2. Minimal telah menyelesaikan semester 2.
  3. Mengisi Formulir Beasiswa (download di www.bcafinance.co.id).
  4. Melampirkan Transkrip Nilai semester terakhir  dengan IPK min 3,00.
  5. Melampirkan Surat Keterangan Tidak  Mampu dari Institusi yang berwenang  dari daerah sesuai KTP mahasiswa.
  6. Melampirkan Surat Rekomendasi  dari Pihak Perguruan Tinggi.
  7. Mengajukan surat permohonan beasiswa kepada PT. BCA Finance.
  8. Melampirkan fotokopi Kartu Mahasiswa dan KTP.
  9. Menyertakan 2 (dua) lembar pas foto berwarna ukuran 4 x 6.
  10. Menyertakan surat keterangan dari pihak kampus mengenai besarnya biaya kuliah tiap semester (SPP) dan atau biaya mata kuliah per kredit (SKS).
  11. Mencantumkan Nama Universitas dan Nama Kota di sudut kiri atas amplop.
  12. Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak manapun.
Berkas persyaratan paling lambat kami terima tanggal 24 September 2010 (Cap Pos) yang dikirimkan ke :
                PT BCA Finance
                Up. Corporate Planning
                Wisma BCA Pondok Indah Lt. 8
                Jl. Metro Pondok Indah No. 10
                Jakarta 12310

Daftar nama penerima beasiswa akan kami umumkan pada tanggal 22 Oktober2010 melalui Website BCA Finance :  www.bcafinance.co.id

Penerima beasiswa terpilih akan diundang ke Kantor Pusat BCA Finance di Jakarta selama dua hari untuk mengikuti acara “Meet & Greet” berupa ramah tamah dengan pihak Manajemen BCAF, tour de office, dan konferensi pers. Biaya transportasi dan akomodasi sepenuhnya ditanggung oleh BCA Finance.

Keputusan hasil penerima beasiswa adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Proses penyaringan akhir dilaksanakan oleh tim seleksi BCA Finance.

Akademis Versus Aktivis

Oleh Redaksi Buletin Hakam Peradilan Agama
Edisi November 2009

Mendengar kata “akademis” secara langsung kita sudah tahu bahwa mahasiswa yang mendapat predikat akademis adalah yang rajin kuliah, cerdas, aktif dalam diskusi, suka membaca buku, dan indeks prestasinya cumlaude. Orang tua bila diberi pertanyaan, “Mau gak punya putra putri yang mendapat predikat akademis sebagaimana criteria di atas ?”. Pasti mereka secara kompak akan menjawab, “Mau”. Memang orang tua yang membiayai kuliah pasti berharap putra putrinya akan menjadi manusia yang cerdas, baik cerdas otaknya dan juga hatinya alia shaleh.

Menjadi akademis sejati memang perlu perjuangan yang tidak mudah. Di samping harus rajin kuliah, juga rajin berdiskusi agar dirinya terbiasa mengeluarkan pendapat dan mengasah ide-ide yang ada dalam otaknya. Orang yang biasa berdiskusi akan memiliki mental berani dan cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan. Nah, dalam berdiskusi juga harus punya modal, yakni pengetahuan yang luas. Jangan jadi “tong kosong nyaring bunyinya”, bersuara tapi gak ada isinya. Oleh karena itu, membaca buku itu sangat penting. Apalagi kampus sudah menyediakan fasilitas perpustakaan yang cukup memadai. Selain itu, media pengetahuan bukan hanya buku, ada surat kabar, majalah, internet, televisi, dan lain-lain.

Selain tipe mahasiswa akademis, ada juga tipe mahasiswa aktivis. Mendengar kata “aktivis” pasti kita tahu bahwa mahasiswa yang mendapat predikat ini adalah orang yang aktif di organisasi, baik di kampus maupun di luar kampus. Kesehariannya sibuk dengan organisasi, mulai rapat, membuat acara, mengurus proposal, seminar, diskusi, bahkan melakukan aksi bila dibutuhkan. Menjadi aktivis memang hal yang membanggakan, selain akan memiliki banyak teman, pasti akan banyak pengalaman yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan.

Tidak semua mahsiswa mau menjadi aktivis. Alasannya tidak diizinkan orang tua, takut kuliah terlantar, takut indeks prestasi berantakan, atau bahkan malas karena masih senang jalan-jalan, hura-hura, dan menikmati masa muda untuk senang-senang. Apakah benar pendapat sebagian orang bila menjadi mahasiswa aktivis, kuliah akan terlantar dan indeks prestasi berantakan ? Bisa tidak menjadi aktivis sekaligus menjadi akademis?

Pendapat sebagian orang bahwa mahasiswa aktivis itu kuliahnya terlantar dan indeks prestasinya berantakan, memang benar dan salah. Benar karena ada sebagian aktivis yang jarang masuk kuliah dan indeks prestasinya hancur berantakan. Salah karena ada juga aktivis yang tetap rajin kuliah dan indeks prestasinya baik, bahkan ada yang cumlaude. Jadi benar atau salahnya pendapat tadi tergantung pribadi masing-masing aktivis, apakah ia bisa mengatur kesibukan di organisasi dengan waktu kuliah atau tidak?

Mahasiswa aktivis bisa menjadi akademis sekaligus. Aktivis dan akademis bukanlah kedua hal yang saling bertentangan, justru keduanya bisa saling berjalan beriringan dan saling mengisi kekurangan. Nah yang bahaya adalah mahasiswa no aktivis or akademis, yakni sudah tidak mau aktif di organisasi juga kuliahnya malas, tidak suka diskusi apalagi membaca buku di perpustakaan. Mahasiswa seperti ini yang harus lenyap dari muka bumi. Oleh karena itu, menjadi aktivis yang aktif di organisasi sekaligus menjadi akademis yang cerdas, rajin, dan memiliki indeks prestasi tinggi bukanlah keniscayaan. Kemampuan mengatur waktu adalah kunci suksesnya seorang aktivis akademis. Jadi, menjadi aktivis sekaligus akademis, Why Not ???

Workshop Jurnalistik Untuk Mahasiswa FSH

Oleh Redaksi Buletin Hakam Peradilan Agama
Edisi November 2009

Sebuah susunan kepanitiaan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang terdiri dari beberapa orang dosen, telah mengadakan workshop jurnalistik bagi beberapa orang mahasiswa perwakilan masing-masing prodi. Melalui workshop yang berlangsung selama dua hari itu 20-21 Oktober diharapkan dapat merangsang dan memicu kembali semangat tulis menulis mahasiswa FSH yang belakangan ini mulai luntur dan jarang terdengar.

Pada hari pertama, acara dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MH, MM, dalam sambutannya beliau berpesan agar mahasiswa lebih berkreatifitas lagi dalam dunia tulis menulis.

Acara yang dilaksanakan di ruang teater lantai 6 dan ruang rapat dekan ini, dibagi menjadi beberapa sesi penyampaian materi terkait dunia jurnalistik. Di antara materi itu seputar manajemen jurnal dan bulletin, teknis penulisan artikel ilmiah, teknik wawancara, penulisan berita, dan feature, bahkan pengelolaan website berita. Setiap meteri disampaikan oleh dosen-dosen yang berkompeten dan sudah bergelimang dalam dunia jurnalistik, sebut saja Drs. Nanang Syaikhu, Dr. Syahrul Adam, dan Ilham Aufa S.EI. pada acara penutupan oleh Pudek III FSH, beliau menyampaikan bahwa sebagai follow up dari workshop itu, akan diberikan suntikan dana bagi setiap prodi yang mengajukan proposal untuk membuat sebuah jurnal ataupun bulletin prodi. Oleh karena itu, ditekankan pada semua peserta untuk segera merancang bulletin tersebut dalam waktu dekat ini, sebagaimana Hakam dari konsentrasi Peradilan Agama, dan Mu’amalatuna dari Perbankan Syari’ah.

Nasi Kotak untuk Peserta Propesa Peradilan Agama

Oleh Ridwan Damunthe*

Kepanitiaan dalam sebuah kegiatan adalah amanah yang wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Menjadi panitia bukanlah ajang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya bagi pribadi maupun kelompok. Panitia yang baik adalah yang memberikan pelayanan sebaik mungkin sehingga tujuan sebuah kegiatan tercapai.

Hal ini disadari betul oleh panitia propesa jurusan yang dikomandani Ridwan Damunthe, mahasiswa semester 5. Propesa jurusan Peradilan Agama tahun 2009 harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Walaupun propesa tahun ini tidak bisa dihadiri para pengurus BEM dari semester 7 yang sedang melaksanakan KKS, tidak membuat panitia dari semester 5 dan 3 kerepotan. Dengan motto “Bondo Bahu Pilkir Lek Perlu Sak Nyawane Pisan”, membuat panitia kompak melaksanakan kegiatan dengan mencurahkan tenaga, pikiran, dan waktu dengan semangat keikhlasan demi suksesnya kegiatan ini.

Pada tahun ini jurusan diberikan waktu lebih lama dari tahun sebelumnya. Mahasiswa baru pertama kali diperkenalkan dengan jurusannya pada hari pertama propesa. Panitia jurusan mendapat kesempatan menyelenggarakan kegiatan mulai pukul 10.00-17.00 WIB.

*Mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menulis di Buletin Hakam Peradilan Agama Edisi November 2009.

Festival Tanpa Nama

Muhasabah Ajang Mempererat Silaturahmi di FSH

Oleh Redaksi Buletin Hakam Peradilan Agama
Edisi November 2009

“Acara muhasabah kemarin bagus banget, selain dapat mempererat tali silaturahmi antara dosen dan mahasiswa kita juga bisa tau segala hal yang tidak kita tau sebelumnya, diantaranya cara belajar di kampus dan banyak lagi”, tutur Enni Perwaningsih, mahasiswi semester 1 ketika kami temui di kelasnya.

“Selain itu kita juga bisa saling tukar pikiran untuk mendapatkan kejelasan dalam permasalahan yang belum kita tau”, sambung Ahmad Wira Atmaja, mahasiswa semester 1 Peradilan Agama.

Dan ketika kami menanyakan, apa tahun depan perlu diadakan muhasabah lagi atau tidak, mereka kompak menjawab sangat perlu, tapi harus lebih baik dari sekarang, pesertanya ditertibkan kembali, dan alat yang digunakan harus lebih lengkap lagi. Selain itu juga waktunya harus diperpanjang kalau bisa diadakannya di tempat yang menarik.

Ternyata acara muhasabah kemarin memberikan kesan tersendiri bagi para mahasiswa/i. Acara yang dimulai pada hari Jum’at, 4 September itu sebenarnya merupakan acara lanjutan dari propesa, karena menurut kabar yang beredar bahwasanya pada acara propesa kemarin waktu yang diberikan untuk perkenalan fakultas amat sangat kurang, jadi perlu diadakan acara lanjutan.

Di samping itu acara muhasabah kemarin juga baru pertama kalinya diadakan di FSH, namun begitu acara berjalan dengan lancar dan baik walaupun belum begitu maksimal. Pada acara ini, hadir lebih dari 500 orang mahasiswa baru FSH, angka ini cukup menunjukkan kesuksesan acara yang diadakan di Masjid Jami’ Student Centre tersebut.

Acara yang diselenggarakan atas kerjasama dosen dan mahasiswa yang diketuai oleh Bapak Syahrul ‘Adzam, berlangsung selama setengah hari semalam dimulai dari hari Jum’at pukul 13.30 WIB sampai dengan hari Sabtu pagi. Dengan berbagai susunan acara yang sudah disiapkan, diantaranya acara pembukaan muhasabah yang resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH. MH. MM. dilanjutkan dengan penyampaian materi membahas tentang cara belajar efektif di perguruan tinggi, perkenalan DPMA, buka puasa bersama, tarawih berjama’ah, dan makan sahur bareng. Dalam acara itu tampak hadir alumni Akhwal Asy-Syakhsiyyah Ustadz Yusuf Mansyur sebaga tamu undangan untuk mengisi tausiah. Kedatangan ustadz kondang ini diharapkan bisa memicu semangat belajar dan keoptimisan masa depan para mahasiswa.

Gerhana Bulan Total

Oleh Street Devil*

Bangun sebelum matahari terbit sangat sulit dilakukan, terutama pada akhir pekan. Namun, pada hari Sabtu, 10 Desember 2011, sebuah gerhana bulan total akan terlihat di langit pagi sebelah Barat Amerika Utara. Peristiwa tersebut akan dimulai sekitar pukul 04.45 Waktu Standar Pasifik, ketika bayangan merah bumi yang pertama jatuh di piringan bulan.

Kemudian pada pukul 06.05 am Waktu Pasifik, bulan akan sepenuhnya ditelan cahaya merah. Peristiwa gerhana bulan total ini berlangsung hingga 2014, yang terlihat dari sisi Pasifik Amerika Utara, melintasi Samudera Pasifik ke Asia dan Eropa Timur.

Bagi warga Amerika Serikat bagian Barat, gerhana yang terdalam adalah ketika sebelum fajar lokal. Wajah barat untuk melihat tenggelamnya bulan merah ke cakrawala pada saat matahari terbit di belakang punggung Anda, ini merupakan cara langka untuk memulai hari. Tidak hanya akan menjadi Bulan merah nan indah, akan tetapi juga akan digelembungkan oleh ilusi bulan.

Untuk alasan yang tidak sepenuhnya dipahami oleh para astronom atau psikolog, rendahnya tergantung bulan terlihat wajar balok besar, ketika mereka melalui pohon, bangunan, dan objek latar depan lainnya. Pada kenyataannya, bulan rendah tidak lebih luas daripada bulan lainnya, yang telah dibuktikan oleh kamera, tetapi otak manusia bersikeras sebaliknya.

Bagi pengamat di Amerika Serikat bagian Barat, gerhana akan muncul berukuran super. Ini mungkin tampak membingungkan bahwa bulan berubah menjadi merah ketika memasuki bayangan bumi, tidak seharusnya bayangan gelap. Dalam hal ini, lapisan halus udara berdebu di sekitar planet kita memerah dan meneruskan cahaya matahari, mengisi gelap di belakang Bumi dengan cahaya matahari terbenam berwarna merah.

Rona yang tepat, tergantung pada keadaan tak terduga atmosfer pada saat gerhana. Ketika Jack Horkheimer (1938-2010), dari Planetarium Transit Ruang Miami gemar mengatakan, bahwa "Hanya bayangan yang tahu".

Richard Keen, ilmuwan atmosfer Universitas Colorado mungkin mengetahui akan hal itu juga, bahwasanya selama bertahun-tahun ia telah mempelajari gerhana bulan sebagai sarana pemantauan kondisi di atas atmosfer bumi, dan ia telah menjadi terampil peramalan peristiwa ini. Dan saya berharap gerhana ini menjadi oranye terang, atau bahkan berwarna tembaga, dengan sedikit kemungkinan pirus di tepi, ujarnya.

Dia juga menjelaskan, bahwa Stratosfer Bumi adalah kunci selama gerhana bulan, sebagian besar cahaya bulan menerangi melewati stratosfer, di mana itu memerah oleh hamburan. Jika stratosfer sarat dengan debu dari letusan gunung berapi, gerhana akan gelap, sebuah stratosfer yang jelas dan di sisi lain akan menghasilkan gerhana cerah. Pada saat ini, sebagian besar stratosfer terlihat jelas dengan sedikit masukan dari gunung berapi baru-baru ini.

Hal ini menjelaskan kecerahan gerhana, tapi bagaimana dengan "tanda-tanda pirus"? Menurut Richard, cahaya yang melewati melalui stratosfer atas menembus lapisan ozon, yang menyerap cahaya merah dan benar-benar membuat sinar cahaya menjadi biru. Ini juga dapat dilihat sebagai pinggiran biru lembut di sekitar inti merah bayangan bumi.

Ia juga menyarankan, ketika tepi bayangan bumi adalah menyapu dataran bulan, maka carilah pirus dekat awal gerhana. Suatu merah terang pirus, lembut, sampai berukuran super, gerhana bulan total.

*Seorang penulis pada sebuah artikel di Matainfo.

The Looxperiments

Perpustakaan Hibah - Looxperiments berawal di bulan Desember 2010, dari keisengan para penggila dandan saling pamer hasil make-up mata di twitter. Dan atas pemikiran 'daripada hasil make up' hilang bersama dengan hilang-nya tweet-tweet tersebut, maka dibuatlah sebuah blog untuk mengarsipkan seluruh hasil make up mata. Dari sana berkembang dong; dibuatlah tema dandan mingguan --- yang ternyata terlalu ambisius. Seminggu sekali dandan itu ribet, Jendral! Akhirnya, diputuskanlah untuk membuatnya menjadi tantangan bertema dua mingguan. Siapa pun boleh ikut tantangan ini.

Pada perkembangannya, looxperiments menjadi taman bermain para penggila dandan ini, wadah berbagi dan belajar tentang make up dan hal-hal lain seputar itu, dan satu keinginan lagi, tempat ini bisa juga menjadi taman bermain bagi semua orang yang berkunjung.

Parkour Indonesia

Perpustakaan Hibah - Parkour (kadang-kadang disingkat PK) atau l'art du déplacement (bahasa Inggris: the art of displacement yang artinya seni perpindahan) merupakan kegiatan dengan tujuan untuk bergerak dari satu titik ke titik lain secara efisien dan secepat mungkin, menggunakan prinsip kemampuan badan manusia. Hal ini dimaksudkan untuk membantu seseorang mengatasi hambatan, yang bisa apa saja di lingkungan sekitarnya - dari cabang dan batu untuk rel dan dinding beton - dan dapat dipraktekkan di daerah baik di pedesaan maupun perkotaan. Praktisi parkour laki-laki diakui sebagai traceurs dan perempuan sebagai traceuses.

Parkour sendiri dikembangkan oleh David Belle di Perancis, seni olahraga tersebar di seluruh dunia setelah rilis film Perancis, Yamakasi (2001).

Sebelum 2007, Parkour dipraktekkan oleh individu di beberapa kota di Indonesia. Dan pada pertengahan 2007, orang-orang sepakat untuk membangun sebuah forum dan akhirnya membentuk Parkour Indonesia Forum Online untuk mengumpulkan semua praktisi parkour di Indonesia.

Parkour sekarang berkembang cepat di hampir setiap kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Samarinda, Bali, Palembang, Medan, Makassar, dan lain-lain.

Jadwal
Di Jakarta sendiri, jadwal latihannya pun biasanya dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang yang bertempatkan di Taman Krida Loka Gelora Bung Karno (belakang kolam renang Senayan).

Inspirasi Kaum Muda Tanpa Batas

Perpustakaan Hibah - KRATONPEDIA.com adalah sebuah portal yang dibangun dengan kesadaran mengenai pentingnya membuat kaum muda Indonesia untuk lebih mengenal budaya aslinya, menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Indonesia untuk akhirnya memberikan inspirasi yang menumbuhkan kreatifitas kaum muda Indonesia untuk berkarya dengan mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia serta mendorong keberanian kaum muda untuk tampil mengekspresikan karya cipta bernuansa budaya Indonesia.

Berangkat dari kesadaran ini, KRATONPEDIA.com mencoba mendokumentasikan keragaman budaya Indonesia dari masa ke masa, dan menginformasikannya kepada masyarakat Indonesia terutama generasi muda, baik melalui media digital maupun media komunikasi lainnya. Serta mengajak audiens untuk ikut terlibat aktif berbagi informasi tentang keragaman budaya asli, dan berbagi karya cipta bernuansa budaya.

RIAK! Pergerakan Mahasiswa dengan Musik


Sekitar 13 tahun yang lalu, lebih tepat akhir tahun 1998 ada sebuah pergerakan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (dulu masih IAIN). Ketika pada waktu itu atau saat zamannya mahasiswa secara massive ikut mereformasi tatanan sistem pemerintahan Indonesia, sebagian dari mahasiswa UIN Jakarta justru malah memilih berjuang me-MUSIK-kan kampus secara militan.

Maka pada akhirnya, setelah melewati proses yang begitu pelik lahirlah KMM RIAK (Komunitas Musik Mahasiswa Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan). Pada perjalanannya, satu-satunya UKM Musik di Kampus UIN Jakarta ini tak hanya melulu genjrang-genjreng gitar atau gebak-gebuk drum semata, tapi lebih dari itu anak RIAK juga dibekali dasar-dasar EO, Sound System, Musikologi, Manajemen Organisasi, Jurnalistik hingga Teori Musik. Maka tak heran jika anak RIAK rajin sekali mengelaborasikan sebuah event di Kampus. Diantaranya ialah:

Untuk Apa Kita Bekerja?

Oleh Tung Desem Waringin*

Hari ini saya ingin bertanya untuk apa Anda bekerja?
  • Sebagian orang begitu lulus sekolah mereka bekerja dan tidak pernah belajar lagi. Mereka terjebak rutinitas kerja mencari uang dan tidak pernah berkembang.
  • Sebagian orang bekerja sambil belajar dengan tujuan agar memiliki keterampilan tinggi dan naik gaji. Mereka semakin gaji naik dan pilihannya semakin hilang karena mereka berkompeten disatu bidang.
  • Hanya sebagian kecil orang yang bekerja untuk belajar menjadi kaya dan sukses.
Bila menyangkut soal uang, satu-satunya keterampilan yang paling diketahui oleh banyak orang adalah bekerja keras, sebetulnya menurut Robert Kiyosaki mereka butuh satu keterampilan lagi untuk menjadi kaya yaitu keterampilan menjual. Sedangkan untuk lebih lengkapnya kita harus melengkapi kecerdasan financial kita dengan sinergi dari 4 keterampilan teknis sebagai berikut:
  1. Akuntansi.
  2. Investasi.
  3. Pemasaran.
  4. Hukum.
Dan dikatakan juga oleh Robert T. Kiyosaki keterampilan manajemen utama yang dibutuhkan untuk sukses adalah:
  • Manajemen arus kas.
  • Manajemen sistem (termasuk diri anda dan waktu bersama keluarga).
  • Manajemen sumber daya manusia.
Sedang keterampilan spesial yang paling penting menurut Robert T. Kiyosaki adalah penjualan dan pemasaran. Keterampilan penjualan dan pemasaran itu sulit bagi sebagian orang karena mereka takut ditolak. Semakin baik anda dalam berkomunikasi, bernegosiasi dan menangani ketakutan anda akan penolakan semakin mudah hidup ini dijalani. Sebagai tambahan untuk menjadi pembelajar, penjual dan pemasar yang baik, kita perlu menjadi guru dan sekaligus murid yang baik. Untuk menjadi sungguh-sungguh kaya, kita harus mampu untuk memberi dan sekaligus menerima. Banyak orang yang miskin karena mereka bukan murid yang baik dan juga bukan guru yang baik.

*Seorang motivator dan trainer.

Sudahkah Anda Memiliki Rencana Menjadi Kaya?

Oleh Tung Desem Waringin*

Jika anda mau membangun rumah maka sebagian orang akan memanggil arsitek dan arsitek itu bersama anda membuat rencana. Tetapi ketika orang yang sama memulai membangun kekayaan mereka atau merencanakan masa depan, mereka tidak pernah mendesain rencana finansial untuk hidup mereka. Mereka tidak mempunyai garis besar rencana kerja untuk menjadi kaya. Bahkan banyak orang tidak mempunyai rencana, mereka hanya menjalani hidup saja dan hanya bermimpi sewaktu-waktu mereka akan menjadi kaya. Banyak juga orang yang menggunakan satu-satunya jurus andalan, yaitu merencanakan untuk bekerja keras dan mereka tidak pernah kaya. Karena apa yang mereka kerjakan sekeras apapun memang tidak memungkinkan mereka untuk menjadi kaya. Dan biasanya orang menyebut itu rencana menjadi kaya.

Contoh, menjadi buruh pabrik atau kuli bangunan, walaupun sekeras apapun mereka bekerja akan sulit sekali untuk menjadi kaya. Ada juga orang yang mempunyai rencana yang lambat untuk menjadi kaya, rencana tersebut yaitu bekerja keras dan menabung. Dengan mengikuti rencana tersebut maka jutaan orang akan menghabiskan hidupnya dengan memandang keluar jendela dari kereta mereka yang lambat atau dari mobil mereka yang terjebak dari kemacetan lalu lintas menyaksikan limosin, helikopter, pesawat jet perusahaan, rumah- rumah mewah.

Dan yang paling menyedihkan ada juga orang yang mempunyai rencana untuk menjadi miskin. Begitu banyak orang mengucapkan kata-kata seperti ayah miskin Robert Kiyosaki “Ketika saya pensiun, maka penghasilan saya akan berkurang”. Dengan kata lain mereka merencanakan untuk bekerja keras seumur hidup hanya untuk menjadi miskin. “Saya membutuhkan kecepatan.” Kata Tom Cruise dalam Film TopGun. Ide bekerja seumur hidup, menabung, dan menaruh uang dalam rekening pensiun merupakan rencana yang sangat lambat. Rencana ini bagus dan masuk akal oleh 90% orang tetapi bukan rencana bagi orang yang ingin pensiun muda dan pensiun kaya. Berikut adalah beberapa ide tentang cara untuk membangun rencana 
yang lebih cepat:
  1. Pilih strategi keluar anda terlebih dahulu. Kita harus mulai dari yang akhir, seperti yang dikatakan oleh Steven R. Covey dalam bukunya Seven Habits. Jadi kita harus menentukan dulu umur berapa kita ingin pensiun, berapa banyak uang yang kita miliki saat itu, atau berapa banyak pasif income kita pada waktu kita pensiun. Kemudian dalam logika saya sendiri maka kita harus;
  2. Cari bidang apa yang kita suka atau mungkin kita akan suka yang bisa menghasilkan seperti yang kita tentukan sebelumnya. Apabila apa yang kita kerjakan sekarang tidak memungkinkan kita mencapai impian tersebut, Let It Go!
  3. Kita cari orang yang sudah berhasil mencapai impian kita untuk diajak kerja sama atau belajar kepada orang tersebut.
  4. Gunakan faktor kali atau leverage. Maksudnya kita bisa menggunakan RICE (Resources, Ide, Contact,Expertise) dari orang lain.
Sudahkah anda membuat rencana anda untuk menjadi kaya, dan seberapa cepatkah rencana anda? Semoga bermanfaat. Salam Dahsyat!

*Seorang motivator dan trainer.

Bertindak Sekarang Juga

Oleh Tung Desem Waringin*

Banyak orang belajar dan tidak pernah bertindak maka hasilnya Nol Besar. Banyak orang bertindak dan tidak pernah belajar maka hasilnya cuma begitu-begitu saja dan tidak berkembang. Seperti mangkuk rezeki, kalau kita tidak pernah belajar untuk memperbesar rezeki kita maka rezeki yang berlimpah terus tumpah karena mangkuk rezeki kita tidak bertambah besar. Dan yang paling parah, orang yang tidak belajar dan tidak bertindak. Mereka jadi pengangguran seumur hidup tertekan dan hidup menjadi beban orang lain. Dan sekarang, tibalah saatnya anda untuk bertindak. Bertindak bukan berarti berhenti belajar. Jadi saran saya dan Robert Kiyosaki:
1. Berhentilah melakukan apa yang sedang anda lakukan. 
Dengan kata lain, ambillah istirahat dan nilailah apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. Definisi gila adalah melakukan hal-hal yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda. Berhentilah melakukan apa yang tidak berhasil dan carilah sesuatu yang baru untuk dilakukan.
2. Carilah gagasan atau ide baru.
Untuk gagasan investasi yang baru, saya pergi ke toko buku dan mencari buku-buku tentang topik yang berbeda dan unik. Saya menyebutnya formula. Saya membeli buku-buku praktis tentang formula yang sama sekali tidak saya ketahui.
3. Temukanlah seseorang yang telah melakukan apa yang ingin anda lakukan.
Ajaklah mereka makan siang. Mintalah nasihat atau petunjuk dari mereka, trik-trik kecil perdagangan itu.
4. Ikutlah kursus dan seminar.
Saya melihat koran untuk mencari kursus baru dan menarik. Banyak yang gratis atau dengan biaya yang murah. Saya juga menghadiri dan membayar seminar yang mahal mengenai apa yang ingin saya pelajari. Saya kaya dan bebas dari kebutuhan akan pekerjaan hanya karena kursus-kursus yang saya ambil. Saya mempunyai teman yang tidak mengikuti kursus-kursus itu dan memberitahu saya bahwa saya hanya membuang-buang uang. Dan ternyata mereka masih pada pekerjaan yang sama.

Semoga bermanfaat,...

*Seorang motivator dan trainer.

Menjadi Karyawan yang Cepat Naik Pangkat dan Gaji

Oleh Tung Desem Waringin*

Menjadi karyawan atau pengusaha, selama Anda memberikan nilai tambah maka tentunya pendapatan akan terus mengejar kemanapun Anda berada.

Saya pribadi pernah bekerja delapan tahun di sebuah Bank Swasta Terbesar di Indonesia, dari tahun 1992-2000. Mulai masuk bekerja sebagai MDP (Management Development Program) atau Kader Pemimpin. Belajar terlebih dahulu selama 15 bulan. Setiap minggu ulangan, setiap 3 bulan ujian seperti ujian skripsi. Tidak lulus boleh mengulang sekali. kalau masih belum berhasil, akan dikeluarkan dari MDP.

Ternyata setelah lulus MDP, karir saya termasuk sangat cepat. Hanya dalam waktu 21 bulan setelah lulus MDP, saya diangkat menjadi Wakil Pemimpin Kantor Cabang Utama di Cabang kelas Wilayah (Cabang Besar). Sukses dua tahun sebagai Wakil, kemudian dipromosi menjadi Kepala Cabang Utama. Gaji juga mengalami lonjakan sangat besar, sekitar 1200% atau duabelas kali lipat dalam waktu 6,5 tahun berkarir. Dan pindah ke perusahaan baru dengan posisi Senior Vice President, dengan gaji  3 kali lipat dari yang sudah naik duabelas kali. Ini rahasianya:
  1. Bisa dipercaya.
  2. Punya nilai tambah.
  3. Berperilaku menyenangkan.
  4. Dikenal orang yang tepat dalam jumlah yang banyak.
Mari kita bahas satu persatu Rahasia di atas.
1. Bisa Dipercaya.
Tidak bisa dipercaya tidak ada karir! Selesai. Titik. Hal ini adalah syarat mutlak dalam berkarir. Kadang ujian bisa dipercaya atau tidak sangat tipis. Misal waktu saya menjadi wakil pemimpin, saya tidak tahu bahwa penggunaan telpon pribadi dimonitor oleh atasan saya. Untung saat itu setiap bulan saya minta print penggunaan telpon dengan kode password saya dan penggunaan interlokal pribadi saya keluarkan dan saya bayar pribadi. Saya baru tahu ketika wakil pemimpin yang lain marah-marah karena diminta membayar penggunaan telpon pribadi. Juga anda tidak pernah tahu anda sedang di tes atau tidak oleh atasan anda. Contoh satu hari saya diminta oleh Wakil Presiden Direktur untuk mendatangi sebuah perusahaan, dan oleh pemilik perusahaan tersebut saya diberi amplop ucapan terima kasih dan tentu saja ini adalah hal terlarang di perusahaan saya, maka saya tolak. Eh sore harinya saya di telpon oleh Wapresdir yang merangkap Kepala Divisi HRD (sekaligus anak pemilik perusahaan!), diberi ucapan selamat bahwa saya lolos tes, dan siap untuk dipromosi jadi pemimpin cabang! Bisa terbayang bila saat itu saya tidak lolos tes. Tidak ada promosi. Tidak ada karir lagi. Masuk daftar black list. Tunjukkan anda bisa dipercaya dalam hal besar maupun hal kecil.
2. Punya Nilai Tambah.
Diakui atau tidak, sadar atau tidak, ketika kita berkarir, kita akan dibandingkan dengan rekan kita. Usahakan kita punya nilai tambah lebih dari orang lain. Caranya: Ambil tanggung jawab lebih, kerja ekstra. Dan yang terbaik adalah jadi yang Terbaik di Bidang yang sedang dimonitor, atau kita buat atasan mengetahui bidang yang kita terbaik. Cara jadi yang terbaik; Secara sadar kita menentukan bahwa kita mau jadi yang terbaik. Alasan sangat kuat untuk menjadi yang terbaik, demi orang-orang yang kita cintai. Belajar dari yang Terbaik. Ketika berkarir saya mendapatkan prestasi Hasil Audit Terbaik di Indonesia, Pertumbuhan Pemegang Kartu ATM Terbesar, Pertumbuhan Kartu Kredit Terbesar, Tingkat Mati Mesin ATM Terendah Seluruh Indonesia dan lain-lain. Semua tercapai karena melakukan tiga hal di atas.
3. Berperilaku Menyenangkan.
Berarti kita sopan santun sesuai dengan budaya perusahaan, inisiatif menyelesaikan masalah tanpa disuruh, semangat, antusias, positif. Dan sadar 3 T dalam berbicara. Timing, Teknik, dan Tempatnya.
4. Dikenal Orang yang Tepat dalam Jumlah yang Banyak.
Percuma kalau kita hebat hanya dikenal oleh office boy. Pastikan atasan yang kompeten menaikan gaji, serta mempromosikan kita tahu kelebihan anda. Satu hal lagi, pastikan yang tahu bukan hanya atasan kita langsung, juga atasan kita yang lain, bahkan atasan atau pemilik perusahaan lain. Ikut organisasi, perkumpulan, asosiasi. Berani tampil, jadi pengurus, jadi ketua. Dulu saya aktif di Asosiasi Management Indonesia, bahkan sempat menjadi Ketua Umum hampir satu periode di kota Malang dan satu periode di kota Jakarta. Dengan kita dikenal banyak orang maka selain kita lebih dihargai di dalam perusahaan, kita juga dihargai di luar perusahaan.

Akhir kata, semoga artikel ini memberi strategi serta motivasi sehingga karir anda terjadi revolusi, naik pangkat dan naik gaji dengan cepat! Salam Dahsyat Selalu!

*Seorang motivator dan trainer.

UKA-UKA di DPR

Oleh Kurniawan*

Sebelum berbicara jauh tentang apa yang akan ditanyangkan, ada baiknya ada sesi kata pengantar atau sekadar basi-basi untuk perkenalan perihal UKA-UKA.

UKA-UKA adalah sebuah penampakkan, penampakkan itu bisa hadir hanya berupa suara tanpa tahu siapa pemilik suara tersebut, atau sosok yang muncul begitu dan tak begitu jelas. Bahasa lainnya samar, ada yang mengatakan tak jelas, absurd, dan segala macamnya. Yang sangat jelas adalah penampakkan. UKA-UKA dulu pernah tanyang di TV, dan sekarang muncul lagi.

Bagaimana jalan ceritanya, silahkan dinikmati, ditambahkan juga boleh, atau di lain-lainnya juga boleh. Untuk mempersingkat waktu, acara kami mulai.

Selengkapnya: Selamat Menyaksikan Siaran Langsung dari Gedung DPR (30/3).

*Penulis adalah orang yang masih belajar memindahkan peristiwa menjadi kata-kata. Dan sekarang aktif nongkrong di www.angkringanwarta.com

Internet Download Manager 2012


Jika Anda tertarik dengan Free Download IDM Terbaru 2012 beserta Serial Number Internet Download Manager, Patch, Keygen, ataupun Crack-nya. Silahkan download dan ikuti petunjuk selengkapnya yang telah disediakan di bawah ini:

Vasquez Sound - Rolling In The Deep

There's a fire starting in my heart
Reaching a fever pitch and it's bring me out the dark
Finally I can see you crystal clear
Go ahead and sell me out and I'll lay your ship bare

See how I'll leave, with every piece of you
Don't underestimate the things that I will do
There's a fire starting in my heart
Reaching a fever pitch and it's bring me out the dark

The scars of your love remind me of us
They keep me thinking that we almost had it all
The scars of your love, they leave me breathless
I can't help feeling

We could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside your hand
And you played it to the beat

Baby, I have no story to be told
But I've heard one of you and I'm gonna make your head burn
Think of me in the depths of your despair
Making a home down there as mine sure won't be shared

The scars of your love remind you of us
They keep me thinking that we almost had it all
The scars of your love, they leave me breathless
I can't help feeling

We could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside your hand
And you played it to the beat

Could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside your hand
But you played it with a beating

Throw your soul through every open door
Count your blessings to find what you look for
Turn my sorrow into treasured gold
You pay me back in kind and reap just what you sow

(Now I'm gonna wish you never had met me)
We could have had it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all

(Now I'm gonna wish you never had met me)
It all, it all, it all, it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)

(Now I'm gonna wish you never had met me)
We could have had it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
Rolling in the deep

(Now I'm gonna wish you never had met me)
You had my heart and soul
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
And you played it to the beat

(Now I'm gonna wish you never had met me)
Could have had it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
Rolling in the deep

(Now I'm gonna wish you never had met me)
You had my heart and soul in your hand
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
But you played it, you played it, you played it to the beat

(Ini merupakan sebuah lirik dari lagu Rolling In The Deep)

Nuun Syekh Siti Jenar


Teater Syahid sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Jakarta menghadirkan kembali kisah Syekh Situ jenar dalam bentuk pertunjukan dengan lakon “Syekh Siti Jenar-Babad Geger Pengging” karya Saini K.M. kehadiran pertunjukan ini, akan ditayangkan pada bulan Mei. Sebelum pementasan berlangsung, diperlukan laku untuk mendukung hal tersebut, yakni mengadakan "Diskusi Publik Syekh SIti Jenar dalam Perspektif Kekinian" dengan mengundang para pembicara handal hingga terbahas dan terjawab persoalan-persoalan yang selama ini menjadi perdebatan.

Para pembicara meliputi,
  • Achmad Chodjim, sudah tak asing di mata kaum akademisi dan kaum spiritual, beliau akan memaparkan ajaran dan doktrin Syekh Siti Jenar.
  • Seno Gumira Ajidarma, salah seorang seniman yang intens dalam mengembangkan pemikiran yang inspiratif ini akan memberikan wejangannya tentang Syekh hSiti Jenar ditinjau dari sastra dramawi.
  • Sudirman Tebba, seorang akademisi yang mengajar di sebuah Universitas Islam ini akan melihat sisi Syekh Siti Jenar dalam tinjauan Sosial Politik.
  • Arie Batubara, dulu yang aktif berkesenian di institusinya, hingga belakangan menjadi pengamat budaya dan seni ini, mencoba menolah karya Saini K.M dengan lakon “Syekh Siti Jenar-Babad Geger Pengging” ini menjadi sebuah pertunjukkan dengan Teater Syahid. Maka, dihadirkanlah pada acara diskusi tersebut sebuah cuplikan/ trailer pementasan itu.
Dan tak ketinggalan Wong Dzolim sebagai moderator acara tersebut.

Acara “Diskusi Publik Syekh SIti Jenar dalam Perspektif Kekinian” akan dilaksanakan pada:
Hari      : Rabu, 18 April 2012
Pukul    : 09.00 – 14.00 WIB
Tempat : Di Aula Student Center - UIN Syarif Hhidayatullah Jakarta.
Selamat berpartisipasi, semoga apa yang dilakukan dari acara ini dapat bisa sesuai dengan realita yang kita hadapi. Salam Damai dan Kasih!!!

Gerhana Bulan Ketiga

Hampir 1 tahun yang lalu, tepatnya Kamis, 23 Juni 2011 Pukul 19.30 WIB di Auditorium Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan. Sanggar Nuun Yogyakarta menyelenggarakan Pementasan Produksi Teater XVIII, yang dihadiri oleh Mukhosis Noor (Sutradara) dan Wahyudin (Naskah). Pementasan tersebut, dikenai biaya HTM sebesar Rp 20.000,- yang mana pemesanan tiketnya melalui:
  • Bim-Bim - 085647745412
  • Manahan (Sintesa) - 087882690446
  • Kismayeni (Teater Syahid) - 085692422246

Membongkar Proyek Khilafah Ala Hizbut Tahrir di Indonesia

Untuk warga Daerah Istimewa Yogyakarta ada Bedah buku GRATIS lagi!! "Membongkar Proyek Khilafah HT di Indonesia" menghadirkan:
  • Ainur Rofiq [Penulis Buku]
  • Dr.Zuly Qadir [Peneliti Pusat Studi Keagamaan & Perdamaian UGM]
  • M. Shiddiq Al Jawi [Ketua DPD HTI Yogyakarta]
Moderator: Mam S. Rizal [Ketua PC PMII DIY]
Sabtu, 14 April 2012 jam 8.00 - selesai di Teatrikal ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebenarnya yang menjadi ketakutan dan ancaman akan tegaknya KHILAFAH adalah negara AS sebagai negara adidaya yang mengemban ideologi kapitalisme serta para individu-individu pengemban sekulerisme yang pro dengan Demokrasi, Pluralisme, Nasionalisme, & paham sekuleris lainnya. Mengapa? Karena dengan Khilafahlah sekulerisme dicarabut sampai keakar-akarnya yang mana akarnya tersebut merupakan sumber segala permasalahan kehidupan saat ini. Dan satu hal yang perlu kita ketahui bahwa penegakkan KHILAFAH adalah kewajiban semua kaum muslimin bukan hanya satu kewajiban satu kelompok saja.

Penegakan Khilafah bukanlah paksaan, lihatlah bagaimana syarat-syarat akad Bai'at yang merupakan motede pengangkatan seorang Khalifah (Pemimpin di Negara Khilafah):
  1. Islam.
  2. Baligh.
  3. Berakal.
  4. Kerelaan & pilihan sendiri.
Jika saat ini ada orang/organisasi yang menawarkan solusi ISLAM dalam Naungan Khilafah itu bukan dengan tujuan memaksakan Khilafah tegak saat ini juga (terkesan memaksakan), mereka hanya wasilah saja yang mencoba menunjukkan, bahwa ISLAM memiliki solusi tuntas dari segala permasalahan kehidupan saat ini.

KHILAFAH!!!
mau diambil silahkan, tidakpun silahkan, karna tidak ada paksaan dalam memperjuangkannya serta menegakkannya.

*Pengertian KHILAFAH adalah Institusi yang bertanggungjawab untuk menerapkan hukum-hukum syari'at dan mendakwahkan Islam kepada seluruh umat manusia. [Khilafah adalah Solusi, Khilafah Publication, 2003, hlm. 13]

Program Relawan Guru di Daerah Terpencil


Gerakan "Card to Post"

Perpustakaan Hibah - “Card to Post” – yang terdengar hampir sama dengan “kartu pos” – adalah sebuah gerakan online yang mengajak siapapun untuk menghidupkan kembali budaya berkirim kartu pos. Gerakan ini kami mulai dengan kesadaran akan perkembangan teknologi komunikasi melalui internet yang dapat menciptakan model komunitas yang terbuka, sehingga melahirkan gerakan-gerakan sosial baru. Tak lain, karena internet telah menjadi bagian rutin dari aspek kehidupan sosial sehari-hari, sebagaimana aktivitas virtual dan fisik menunjukkan peningkatan integritas terhadap satu sama lain. Dengan semangat tersebut kami mengajak teman-teman yang senang beromantisme dengan cara di masa lampau sambil tetap bermain-main di dunia jejaring yang khas era sekarang.

Untuk bergabung dengan Card to Post caranya sangat sederhana. Teman-teman hanya harus mendaftarkan diri di website kami. Untuk segera berinteraksi, mulailah membuat kartu pos dan mengirimkannya kepada teman-teman Card to Post lainnya di daftar anggota. Skema berkirim ini akan terus berulang selama teman-teman aktif mengirim dan juga membalas kartu pos yang diterima.

Selain mengajak berkirim kartu pos, kami juga punya sederet kegiatan seputar kartu pos. Salah satunya adalah proyek Kartu Pos Untuk Presiden. Proyek ini sudah berjalan sejak Februari 2012 lalu. Melalui proses kurasi, kartu-kartu pos tersebut nantinya akan kami pamerkan dengan tajuk “1000 Kartu Pos Untuk Presiden” pada 9 September 2012, tepat saat ulang tahun Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Bagi komunitas ataupun individu yang ingin bergabung dalam proyek ini dapat membaca keterangan lengkapnya di cardtopost.com.

Dalam acara “Ngerumpi Days Out 2012”, Jumat-Sabtu (20-21 April 2012), di Plaza FX Senayan nanti kami akan pamer kartu pos yang sudah dibuat dan diterima oleh teman-teman Card to Post di booth yang disediakan oleh panitia. Selain itu akan ada sesi untuk membuat kartu pos bareng sepanjang hari yang akan ditemani bergantian oleh teman-teman Budi dan Badu (budidanbadu.com), Kopi Keliling (kopikeliling.com), Gambar Selaw (gambarselaw.com) dan Pak Raden!! Yap, Pak Raden yang menciptakan tokoh Unyil kesayangan kita di masa kecil.

Jangan lewatkan juga workshop Card to Post pada hari Sabtu (21 April 2012) pukul 13.00-14.00. Di dalamnya teman-teman akan diperkenalkan lebih jauh tentang Card to Post, mendengar sejarah kartu pos dari Bapak Abu Sofyan (pejabat PT. Pos Indonesia), dan tips membuat kartu pos yang intim dari Pak Raden. Jadi, sampai jumpa nanti.

--let’s make a Card to Post the words unsaid—


Writing Competition


Suzuki Nomplok Gen Fm


Brand Launching + Temu Anggota

KOPMA FKM UI's
BRAND LAUNCHING + TEMU ANGGOTA

Tuesday, March 27th, 2012

Pukul 16.00 - 18.00 WIB
Registration will be opened at 15.30 WIB

G402/403 FKM UI Depok

Free: (there are limited)
  • Souvenir.
  • Entertainment.
  • Snack.
  • Doorprizes.

everyone is invited !

Blues Night and Charity Toward Other


FISIP DAYS 2012


Biar Dunia Mendengar


Training Pembebasan


Pak Ogah

Oleh Moh. Hibatul Wafi

Jam sudah menunjukkan kalau hari makin siang menjelang sore, tepatnya jam 2.30 WIB. Di dalam busway yang hampir penuh dengan melihat sekitar dari sebuah jendela yang tertutup rapat, di sepanjang jalan terlihat kendaraan berhenti dan tidak ada celah sedikitpun bagi motor yang ingin menembus jalanan itu.

Sana sini mobil saling sikut untuk mengambil celah demi celah jalanan itu. Dari 4 arah, tidak ada yang mau mengalah untuk memberikan jalan. Ini disebabkan karena banyak kendaraan yang keluar masuk komplek elit daerah Pondok Indah. Belum lagi kendaraan yang melintas di jalan Arteri Pondok Indah menjelang sore, pasti sudah berhamburan di jalan raya.

Sempat terlintas di dalam pikiran, "andai saja ada pak ogah, mungkin tidak begini jadinya". Dari pada ada polisi, percumah gax bisa di manfaatin. Taunya nilang, truz nawarin di pengadilan resmi atau pengadilan jalan raya (maksudnya duit besar). Pak ogah oh pak ogah, kembalilah ke persimpangan jalan.

Nasionalisasi Cara Venezuela*

Perpustakaan Hibah - Program nasionalisasi perusahaan asing oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez, pelopor gerakan neososialisme Amerika Latin, semakin mendapat angin.

Perasaan berada di atas angin muncul setelah sebuah lembaga arbitrase internasional menetapkan, Venezuela hanya membayar kurang dari 10 persen kompensasi yang dituntut perusahaan minyak raksasa ExxonMobil dari Amerika Serikat dalam sebuah kasus persengketaan.

Lembaga arbitrase, Badan Perdagangan Internasional (ICC) yang bermarkas di Paris, menetapkan Venezuela cukup membayar 908 juta dollar AS. Padahal, Exxon menuntut 10 milliar dollar AS. Sekalipun jauh di bawah tuntutan Exxon, perusahaan minyak nasional Venezuela menegaskan hanya bersedia membayar 225 juta dollar AS atau sekitar sepertiga dari putusan ICC. Angka itu dikeluarkan setelah dipotong utang Exxon dan pembelian kembali surat-surat berharga terkait proyek nasionalisasi.

Namun, pertarungan Exxon dengan pemerintah Venezuela belum berakhir. Masih ditunggu putusan badan arbitrase internasional lain, Tribunal Arbitrase Bank Dunia, yang bisa saja memaksa Venezuela membayar jauh lebih tinggi. Venezuela juga harus berhadapan dengan beberapa perusahaan minyak raksasa, antara lain Conoco-Philips, dalam 20 kasus persengketaan sejak program nasionalisasi dilakukan pada 2007.

Program nasionalisasi Venezuela tergolong tidak kasar karena pengambilalihan perusahaan asing dilakukan dengan memberikan kompensasi berdasarkan kesepakatan bersama atau sesuai dengan nilai aset yang ditafsir badan arbitrase nasional. Kebijakan Chavez didasarkan neososialisme yang mengedepankan kemandirian ekonomi yang memihak kepentingan rakyat banyak, bukan kepentingan kaum kapitalis semata.

Sekalipun masih banyak tantangan, pemerintahan Chavez merayakan putusan ICC sebagai sebuah kemenangan program nasionalisasi melawan dominasi perusahaan multinassional, seperti Exxon. Lebih dari itu, putusan ICC dianggap sebagai kemenangan gerakan neososialisme di Amerika Latin dalam pertarungan kapitalisme AS yang antara lain disimbolisasi pada Exxon.

Gerakan neososialisme di Amerika Latin memang meluas selama satu dasawarsa terakhir, yang secara diametral berhadapan dengan program liberalisasi dan kapitalisme yang dikampanyekan AS. Pertarungan ideologis itu sekaligus menggambarkan hubungan AS dengan para tetangganya di Selatan tidak harmonis.

AS dinilai kurang memperhatikan pembangunan para tetangga yang berada di perkarangan belakangnya, tetapi lebih menjalin kerja sama dan persahabatan dengan negara Eropa dan Asia. Belakangan ini AS berusaha merangkul negara-negara di Amerika Latin, tetapi prasangka ideologis dan penghalang psikologis terlanjur sudah mengeras.

*Artikel ini pernah dimuat di Opini Kompas pada hari Rabu, 4 Januari 2012.

Kreasi Otomotif dari Solo*

Perpustakaan Hibah - “Anak-anak ini luar biasa. Mereka ternyata bisa kalau diberi kesempatan.” Itulah komentar Sukiyat, unsur pimpinan Kiat Motor.

Sukiyat adalah pendamping anak muda Solo dalam membuat mobil SUV yang diserahterimakan kepada Wali Kota Solo Joko Widodo, yang langsung menjadikannya sebagai kendaraan dinas. Ada dua hal yang ingin kita garis bawahi. Pertama, prestasi yang dicapai anak muda Solo dengan mobil Kiat Esemka-nya. Kedua, komitmen spontan Wali Kota Solo untuk menggunakan mobil kreasi pemuda di daerahnya sebagai kendaraan dinas.

SUV Kiat Esemka tidak secanggih produk negara otomotif maju, seperti Jepang atau Korea, tetapi produk itu harus kita hargai setinggi-tingginya karena melambangkan satu spirit kebangkitan. Tiga atau empat dasawarsa kita terlena di bidang otomotif. Akibatnya, ketika jalanan di kota Indonesia macet karena melubernya produk otomotif (dan karena minimnya infrastruktur jalan raya kita), Indonesia sudah paripurna sebagai pasar otomotif negara lain yang bisanya hanya menyerap model baru.

Memang adanya pabrik perakitan mobil asing memberi lapangan kerja dan kesempatan memasok komponen atau bagian kendaraan. Namun, dibandingkan harga jual produk jadinya, kontribusi nasional hanya presentase kecil.

Yang selama ini terjadi lalu konsumen Indonesia dengan lahap menelan apa saja produk otomotif asing, hingga kemana pun kita menoleh di jalan raya, merek mobil yang kita lihat, ya, tak bisa lain kecuali itu-itu saja.

Pengamat mengatakan, kalau Indonesia berpenduduk beberapa juta orang, tidak ada faedahnya mengembangkan industri otomotif. Namun, ketika jutaan penduduk negara ini punya kesanggupan membeli mobil, lalu kita tidak punya inisiatif apa pun mengembangkan kemampuan otomotif nasional, ini satu kekeliruan besar.

Sekarang ini kita tidak dalam posisi membuat mobil canggih seperi Honda Accord, Toyota Lexus, atau Mercedes-Benz. Namun, kalau mimpi pun tidak ada untuk bisa membuat Kijang Innova, atau Avanza, ini keterlaluan.

Selain anak muda Solo, sejumlah insinyur mesin ITB juga diketahui punya inisiatif mengembangkan kemampuan otomotif. Disadari, tidak semua pihak sepandangan dengan upaya ini. Namun, demi kemandirian, terciptanya kesempatan berkreasi bagi anak bangsa, dan demi kemajuan perekonomian kita masa datang, upaya seperti dilakukan pemuda Solo harus kita bela, kita lindungi, dan kita dukung. Mereka harus kita beri penghargaan.

Bagi kalangan mapan di bidang otomotif, upaya pemuda Solo hanya dilihat sebagai langkah sia-sia. Upaya yang sudah lebih jelas, seperti Proton di Malaysia, pun oleh kalangan proasing sering dipandang sebelah mata. Harus kita buktikan bahwa kita juga-seperti Malaysia-bisa.

Dalam upaya inilah, kita membutuhkan sosok visioner penuh komitmen, seperti Wali Kota Solo atau-dulu-mendiang Presiden Soeharto yang mencanangkan program mobil nasional, lepas dari gagalnya program tersebut.

*Artikel ini pernah dimuat di Opini Kompas pada hari Rabu, 4 Januari 2012.

Analisis SWOT pada Panitia Pelantikan Kopma UIN Syahid 2012

Acara pelantikan Koperasi Mahasiswa Universitas Syarif Hidayatullah yang diadakan pada tahun 2012 lalu, telah dianalisa mengenai SWOT pada panitia acaranya, antara lain:

A. Strength.
  1. Adanya sumber dana dari dana DKM (Dana Kegiatan Mahasiswa).
  2. Anggota panitia acara pelantikan dengan jumlah yang cukup dan terstruktur. Walaupun panitia yang ikut serta hanya sedikit, tetapi acara tetap berjalan dengan baik dan lancar serta tidak ada hambatan berarti yang dihadapi panitia.
  3. Adanya rapat persiapan yang cukup matang dari panitia sebelum hari berlangsungnya acara secara intensif.
  4. Adanya bimbingan dari para pengurus senior di KOPMA kepada para panitia pelantikan dalam merancang berlangsungnya acara baik berupa teknis maupun non-teknis sehingga panitia tidak merasa terlalu kesulitan.
  5. Peserta yang hadir dalam acara terdiri dari pengurus dan pengawas Koperasi Mahasiswa yang lama maupun yang akan dilantik serta tamu undangan yang terdiri dari undangan IKM dan undangan rektorat.
B. Weakness.
  1. Banyak dari anggota panitia yang mengalami kendala pada waktu rencana rapat.
  2. Ada dari beberapa anggota panitia yang bertugas mengisi acara kemudian mengundurkan diri.
  3. Gladiresik tidak berjalan dengan baik.
  4. Ada dari beberapa calon pengurus dan pengawas koperasi mahasiswa yang terlambat hadir, sehingga menyebabkan waktu pelaksanaan acara yang diundur dari waktu yang telah direncanakan.
  5. Acara berlangsung dengan sangat formal hingga akhir tanpa adanya jeda atau hiburan, sehingga membuat beberapa peserta rapat merasa bosan dalam ruangan.
C. Opportunity.
  1. Tersedianya dana dari DKM.
  2. Tersedianya tempat dan sarana yang cukup untuk dilaksanakannya acara.
  3. Adanya pembicara yang siap untuk mengisi acara.
  4. Adanya dukungan dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) lain.
  5. Adanya dukungan dari seluruh anggota koperasi mahasiswa dan dari para alumni pengurus di KOPMA.
  6. Diadakannya hiburan dari panitia sehingga acaranya akan lebih menarik dan tidak terlalu membosankan.
D. Threat.
  1. Surat keputusan dari rektorat yang terlambat turun.
  2. Para calon pengurus dan pengawas koperasi mahasiswa yang terlambat datang saat berlangsungnya acara.
  3. Acara yang diundur membuat panitia kecewa dan berkurangnya semangat, hal ini tentu berdampak pada persiapan acara kedepannya selain itu jumlah anggaran yang di dapat panitia juga tidak sesuai (lebih sedikit) dengan proposal yang diajukan ke rektorat sehingga panitia harus melakukan penghematan untuk mengalokasikan dana.

Tips Menemukan Masalah Skripsi

Seringkali kita pasti pernah mendengar kata-kata yang terucap dari seorang mahasiswa/i dalam menemukan kesulitan dalam skripsi, seperti “Ah... proposal judul skripsi yang saya ajukan ditolak oleh pembimbing akademik, kata beliau dalam proposal itu tidak terdapat masalah yang jelas untuk diteliti”.

Hal senada mungkin juga pernah dialami oleh teman-teman yang sedang mencoba untuk fokus dalam penulisan tugas akhir alias skripsi. Dalam penulisan skripsi, masalah memang suatu hal yang paling esensial. Karena tidak mungkin adanya penelitian, jika tidak ada masalah yang muncul, dengan kata lain masalah adalah objek penelitian tersebut.

Nah, sekarang bagi para Mahasiswa/i jangan berkecil hati lagi, karena penulis akan memberikan tips-tips untuk mendapatkan masalah yang tepat dari tema skripsi yang akan diteliti dan akhirnya mahasiswa/i dapat menyelesaikan SKRIPSI tersebut.

Apa masalahnya?
Yakinkan bahwa masalah tersebut cukup baik untuk dibahas.
Mengapa memilih masalah tersebut?
Ini akan mempengaruhi strategi teman-teman dalam mengerjakan skripsi. Usahakan memilihnya karena menyenangi bidang masalah tersebut.
Bagaimana masalah tersebut akan dapat diselesaikan?
Ini tentu memperkirakan ilmu-ilmu apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Apakah teman-teman merasa mampu atau tidak untuk menyelesaikan skripsi tersebut, terkait dengan faktor dan biaya.
Apa yang didapatkan ketika masalah tersebut terpecahkan?
Ini bisa mendukung kepercayaan diri jika solusi dari skripsi ini akan berharga. Termasuk menjadi nilai tambah ketika melamar kerja.
Mampu memformulasikan masalah yang dipilih!
Usahakan memformulasikan masalah dalam bentuk tulisan pendek atau abstrak. Manfaatnya, teman-teman sudah berusaha memfokuskan pikiran ke masalah tersebut dengan menuliskannya. Ada tiga tahapan, yaitu:
  1. Intro, yakni mengenalkan masalah, apa, mengapa, dan batasan-batasannya, yang masuk BAB I dan BAB II.
  2. Progress, yakni tentang bagaimana masalah tersebut dicoba dipecahkan, termasuk   juga pembahasannya, masuk BAB III dan BAB IV.
  3. Kesimpulan, yakni tentang bilamana masalah dapat terpecahkan, masuk BAB V.
Evaluasi abstrak bersama dosen!
Bagus atau tidaknya, teman-teman bisa meminta masukan, evaluasi, dan kritikan dengan mendiskusikannya bersama teman-teman lain ataupun dosen yang dirasa bisa memahami masalah tersebut. Jika abstrak sudah OK, maka penulisan skripsi bisa dilanjutkan.

Selamat mencoba ya kawan-kawan semoga “penolakan” itu tidak terdengar lagi di telinga kita semua......!!!!!!!!!! Amien.

Tiga Sifat Menggugah Hati Manusia

Oleh Muhammad Ashsubli*

Documenter - Sebelumnya artikel ini pernah dimuat dalam Buletin Hakam Peradilan Agama Edisi November 2009. Tiga sifat ini sudah tidak asing lagi di pendengaran kita sebagai mahasiswa dan juga pemuda. Yakni malu, takut, dan cinta ternyata ketika penulis selidiki 3 sifat ini menjadi kekuatan yang luar biasa untuk menggerakkan orang. Melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena didorong oleh salah satu dari ketiga sifat itu. Oleh karena, rasa malu tidak akan lulus misalnya, maka seorang mahasiswa terpaksa tidak tidur semalaman, belajar menghadapi ujian. Karena malu selalu ditegur tentang skripsi, atau thesis, dan bahkan disertasinya yang tidak selesai-selesai, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak pernah istirahat menyelesaikan tugasnya itu.

Selain malu, seseorang bergerak atau tidak bergerak karena didorong oleh rasa takut dan cinta. Karena takut dimarahi oleh orang tuanya, maka seorang anak tidak berani pulang ke rumah. Karena rasa takut maka seseorang terpaksa bekerja seharian tidak mengenal lelah menyelesaikan tugasnya. Karena takut sebatas ditegur oleh atasan, maka seorang bawahan tidak berani pulang duluan sebelum pimpinannya pulang. Demikian pula didorong oleh rasa cinta, maka seorang pemuda melakukan apa saja agar wanita yang dicintai berpihak padanya. Seorang tokoh mengorbankan apa saja yang dimiliki, untuk membela pengikut yang dicintainya.

Antara rasa takut dan malu, sekalipun keduanya merupakan kekuatan penggerak, masing-masing memiliki perbedaan. Rasa takut mendorong seseorang melakukan atau justru menghindari dari sesuatu karena keterpaksaan. Yaitu terpaksa dilakukan oleh karena takut datangnya ancaman yang tidak mengenakkan. Berbeda dengan takut adalah rasa cinta. Atas dasar rasa mencintai maka seseorang melakukan sesuatu, dan bahkan dengan perasaan cinta itu pula maka seseorang berani berkorban. Oleh karena maka sering muncul kalimat indah, yakni cinta adalah pengorbanan.

Akhir-akhir ini ketiga sifat itu rasanya semakin kurang mewarnai kehidupan masyarakat, dan bahkan hilang. Dulu, jika seseorang memiliki saudara terlibat kriminal, sekalipun sederhana, misalnya dituduh mencuri maka tidak saja yang bersangkutan, bahkan saudara-saudaranya pun menghindar karena malu. Berbeda dengan itu, pada saat sekarang ini, maka jangankan melakukan kesalahan kecil-kecilan, bahkan berkorupsi bermilyaran rupiah sekalipun, seperti tidak ada seuatu yang dirasakan mengganggu.

Berbagai kejahatan dilakukan atas dasar kalkulatif. Melakukan korupsi milyaran rupiah, lalu dihukum beberapa tahun, dianggap lebih untung daripada bekerja yang tidak akan mendapatkan keuntungan sebesar itu. Keanehan lain, seseorang merasa biasa menjenguk saudaranya ke penjara, karena terlibat kriminal. Melakukan kejahatan hingga dihukum sudah tidak dirasakan sebagai suatu yang nista, bahkan aib.

Orang-orang dahulu, oleh karena rasa malu, maka tidak berani mencalonkan diri sebagai pimpinan masyarakat, takut kalau di kemudian hari akan dipandang tidak mampu. Sekarang ini, yang terjadi justru sebaliknya. Tanpa melihat kemampuan dirinya, prestasi yang pernah dihasilkan, berkampanye agar dipilih sebagai calon pemimpin. Bahkan, sekalipun tidak memenuhi syarat, seseorang berani menempuh jalan yang kurang terpuji, misalnya dengan cara membayar atau membeli suara, menyuap atau menyogok, memalsukan persyaratan, dan lain-lain.

Rupanya ketiga sifat tersebut, malu, takut, dan cinta sudah dibeli atau diganti dengan uang. Budaya masyarakat sudah bersifat transaksional. Apa saja sudah dapat digerakkan dengan uang, bahkan untuk mengejar uang, maka rasa malu, takut, dan cinta sudah ditinggalkan. Pepatah yang mengatakan bahwa, “jika sudah tidak punya rasa malu, maka berbuatlah sekehendak hatimu”. Maka, pepatah itu ternyata sudah menjadi kenyataan di tengah masyarakat luas. Rasa malu, takut, dan cinta sudah semakin sulit ditemukan. Ironinya lagi bahwa hal semacam itu sudah menembus ke semua wilayah kehidupan. Bahkan wilayah yang seharusnya dijaga dari kegiatan transaksional sekalipun, pada saat ini sudah dijalankan seperti halnya di pasar. Semua sudah dijalankan dengan pendekatan transaksional. Bahkan sampai-sampai, seorang tokoh agama, baru bersedia memimpin do’a, asal diberi honorarium.

Bayangkan, memimpin permohonan kepada Tuhan pun memerlukan honor. Kita juga melihat gejala menyedihkan lainnya, bahwa orang tidak lagi merasa malu mengikuti pendidikan dengan pendekatan transaksional. Belajar dan tugas-tugasnya diselesaikan ala kadarnya, asalkan membayar, kemudian lulus dan disandanglah gelar akademik.

Tiga sifat luhur sebagai penyangga peradaban, akhir-akhir ini sudah semakin hilang, dan digantikan dengan uang. Sebagai akibatnya, tatkala orang tidak memiliki rasa malu, takut, dan cinta, maka terjadilah saling berebut apa saja. Sebaliknya, yang muncul adalah saling membangun kekuatan masing-masing untuk mendapatkan kemenangan dan keuntungan. Sebab dirasakan, ternyata siapa yang kuat, maka merekalah yang menang dan menganggapnya akan mendapatkan kebahagiaan. Suasana perebutan semacam itu, pada saat ini sudah tampak sejak dari hulu hingga hilir.

Mengamati dan sekaligus melihat kenyataan itu, seorang teman merasakan keprihatinannya, kemudian mengajak berdiskusi, bagaimana mengatasi persoalan itu. Saya menjawabnya ringan, ialah ajaklah bangsa ini agar memiliki rasa malu, takut, dan cinta, sebagaimana masyarakat dahulu telah memeliharanya. Jika mau merenung secara mendalam, saya yakin akan ditemukan kesimpulan bahwa sesungguhnya bangsa ini bukan miskin sembako, melainkan adalah masih miskin dari sifat-sifat mulia tersebut, termasuk di kalangan sebagian para pemimpinnya. Wallahu a’lam.

*Mahasiswa Peradilan Agama Fakultas Syari'ah & Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua IPEMALIS Jakarta tahun 2009.

Sertifikat Halal Gratis untuk UMKM

Produkmu sudah punya Sertifikasi Halal belum? Mulai tanggal 17 Oktober 2024 nanti semua produk UMKM wajib memiliki sertifikasi HALAL loh sob...