Nasionalisasi Cara Venezuela*

Perpustakaan Hibah - Program nasionalisasi perusahaan asing oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez, pelopor gerakan neososialisme Amerika Latin, semakin mendapat angin.

Perasaan berada di atas angin muncul setelah sebuah lembaga arbitrase internasional menetapkan, Venezuela hanya membayar kurang dari 10 persen kompensasi yang dituntut perusahaan minyak raksasa ExxonMobil dari Amerika Serikat dalam sebuah kasus persengketaan.

Lembaga arbitrase, Badan Perdagangan Internasional (ICC) yang bermarkas di Paris, menetapkan Venezuela cukup membayar 908 juta dollar AS. Padahal, Exxon menuntut 10 milliar dollar AS. Sekalipun jauh di bawah tuntutan Exxon, perusahaan minyak nasional Venezuela menegaskan hanya bersedia membayar 225 juta dollar AS atau sekitar sepertiga dari putusan ICC. Angka itu dikeluarkan setelah dipotong utang Exxon dan pembelian kembali surat-surat berharga terkait proyek nasionalisasi.

Namun, pertarungan Exxon dengan pemerintah Venezuela belum berakhir. Masih ditunggu putusan badan arbitrase internasional lain, Tribunal Arbitrase Bank Dunia, yang bisa saja memaksa Venezuela membayar jauh lebih tinggi. Venezuela juga harus berhadapan dengan beberapa perusahaan minyak raksasa, antara lain Conoco-Philips, dalam 20 kasus persengketaan sejak program nasionalisasi dilakukan pada 2007.

Program nasionalisasi Venezuela tergolong tidak kasar karena pengambilalihan perusahaan asing dilakukan dengan memberikan kompensasi berdasarkan kesepakatan bersama atau sesuai dengan nilai aset yang ditafsir badan arbitrase nasional. Kebijakan Chavez didasarkan neososialisme yang mengedepankan kemandirian ekonomi yang memihak kepentingan rakyat banyak, bukan kepentingan kaum kapitalis semata.

Sekalipun masih banyak tantangan, pemerintahan Chavez merayakan putusan ICC sebagai sebuah kemenangan program nasionalisasi melawan dominasi perusahaan multinassional, seperti Exxon. Lebih dari itu, putusan ICC dianggap sebagai kemenangan gerakan neososialisme di Amerika Latin dalam pertarungan kapitalisme AS yang antara lain disimbolisasi pada Exxon.

Gerakan neososialisme di Amerika Latin memang meluas selama satu dasawarsa terakhir, yang secara diametral berhadapan dengan program liberalisasi dan kapitalisme yang dikampanyekan AS. Pertarungan ideologis itu sekaligus menggambarkan hubungan AS dengan para tetangganya di Selatan tidak harmonis.

AS dinilai kurang memperhatikan pembangunan para tetangga yang berada di perkarangan belakangnya, tetapi lebih menjalin kerja sama dan persahabatan dengan negara Eropa dan Asia. Belakangan ini AS berusaha merangkul negara-negara di Amerika Latin, tetapi prasangka ideologis dan penghalang psikologis terlanjur sudah mengeras.

*Artikel ini pernah dimuat di Opini Kompas pada hari Rabu, 4 Januari 2012.

Related Posts:

  • Menjadi Karyawan yang Cepat Naik Pangkat dan Gaji Oleh Tung Desem Waringin* Menjadi karyawan atau pengusaha, selama Anda memberikan nilai tambah maka tentunya pendapatan akan terus mengejar kemanapun Anda berada. Saya pribadi pernah bekerja delapan tahun di … Read More
  • Bertindak Sekarang Juga Oleh Tung Desem Waringin* Banyak orang belajar dan tidak pernah bertindak maka hasilnya Nol Besar. Banyak orang bertindak dan tidak pernah belajar maka hasilnya cuma begitu-begitu saja dan tidak berkembang. Sepe… Read More
  • Motivasi Diri Lautan Tak Berombak Tidak Akan Pernah Melahirkan Pelaut Yang Handal Terkadang kita mengeluh dengan semua cobaan atau rintangan dalam hidup kita, namun itu semua secara tidak sadar akan membentuk diri kita yang lebih kuat… Read More
  • Sudahkah Anda Memiliki Rencana Menjadi Kaya? Oleh Tung Desem Waringin* Jika anda mau membangun rumah maka sebagian orang akan memanggil arsitek dan arsitek itu bersama anda membuat rencana. Tetapi ketika orang yang sama memulai membangun kekayaan mereka at… Read More
  • Untuk Apa Kita Bekerja? Oleh Tung Desem Waringin* Hari ini saya ingin bertanya untuk apa Anda bekerja? Sebagian orang begitu lulus sekolah mereka bekerja dan tidak pernah belajar lagi. Mereka terjebak rutinitas kerja mencari uang dan … Read More

0 comments:

Posting Komentar