Paket Al-Qur'an Yang Terseret

Rabu, 26 November 2025 - Berita Fakta

Terima Kasih

Minggu, 23 November 2025 - Sticker

Pengajian Bulanan MT. Al-Khairat Kebayoran Lama

Minggu, 23 November 2025 - Dakwah

SULINGJAR 2025

Senin, 6 Oktober 2025 - Pendidikan

Akibat RUU TNI Disahkan

Minggu, 23 Maret 2025 - Pendidikan Politik

Psikologi Guru Tak Layak Jadi Pemimpin

Minggu, 23 Maret 2025 - Hukum Pidana Pendidikan

Free E-Course Arabic Quantum

Sabtu, 4 Januari 2025 - Lembaga Privat

Jum'at Bersih dan Indah

Jum'at, 3 Januari 2025 - Komunitas

Gedung Rektorat UIN Jakarta Terbakar

Senin, 30 Desember 2024 - Kampus

Rental Mobil - Hijas Trans 77 - 081319091084

Innova Reborn Manual/Matic (Solar/Pertalite), Suzuki Ertiga Manual/Matic, Toyota Avanza Manual, Daihatsu Terrios Manual, Toyota Kijang Innova Manual

Hagakure

Oleh Yamamoto Tsunetomo*

Buku Hagakure merupakan buku yang menceritakan The Wisdom of Samurai yang artinya "Kebijaksanaan Samurai". Inti dari buku ini adalah pintu masuk untuk memahami pemikiran dan filsafat hidup kaum samurai, yang mengandung banyak kebijaksanaan dan pengetahuan yang dapat direnungkan, sekaligus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

*Beliau adalah penulis buku HAGAKURE. 

Diterbitkan oleh onCor (semesta ilmu)
Jl. Merdeka Timur, Perum Griya Kencana, Blok AC/14, Depok 16417
Telp. Redaksi: 085658929767
Telp. Marketing: 085717718526
Email: oncorsemesta@gmail.com

LTMNU Mengadakan Mudik Gratis

Oleh Abdullah*

Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) untuk pertama kalinya mengadakan program mudik gratis. Ini merupakan upaya NU supaya lebih dekat dengan warganya melalui program-program yang langsung dirasakan. Sosialisasi pun dilakukan melalui internet, spanduk, dan dari mulut ke mulut. Yang jadi sasaran khusus adalah pesantren-pesantren NU yang ada di Jakarta, seperti di Ciganjur, Assafiiyah dan banom-banom NU. Hingga Senin, (22/08) jumlahnya sekira 1200 orang.

Menurut KH. Abdul Manan, ketua LTMNU, tujuan mudik gratis LTMNU ini adalah untuk meringankan pemudik yang rata-rata warga nahdliyin dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1432 H di kampung masing-masing.

Dan ongkos bus yang biasa digunakan untuk membeli tiket, dapat digunakan untuk membelikan oleh-oleh untuk keluarga yang telah menunggu kampung,” tambah Manan saat ditemui di Gedung PBNU lantai 4, (23/08) pukul 15.00 Wib.

Pihak LTMNU sendiri telah bekerjasama dengan berbagai pihak sehingga dapat menyiapkan 25 bus. Masing-masing bus bisa menampung 50 orang. Rencananya bus akan berangkat serentak tanggal 25 Agustus. [Baca Selengkapnya]

Merdeka 100%

Oleh Dede Supriyatna*

Berapa hari yang lalu seorang teman berkata pada saya, ia mengungkapkan tentang kemerdekaan 100% yang digagas oleh Tan Malaka. Atas apa yang diungkapkannya, akhirnya kami tanpa sadar berdialog perihal tersebut.

Secara pribadi, saya kurang mengetahui pemikiran Tan Malaka, jadi wajar jika saya menanyakan perihal kemerdekaan 100% tersebut. Dari mempertanyakan maksud dari kemerdekaan 100%? Lalu secepat kilat teman saya menjawabnya, ia mengatakan bahwa dalam kemerdekaan 100% tak ada yang menginterpensi atau pun diinterpensi. Lalu kembali saya bertanya padanya, apakah sekarang kita sudah merdeka 100%? Secara tegas, ia menjawab belum. Sebab kita masih diinterpensi.

Selintas Panjang lebar ia menjabarkan tentang Indonesia, kita masih dijajah oleh pihak asing, dan kita masih dijajah oleh orang Indonesia sendiri, begitu banyak penjabaran darinya. Tapi,satu hal yang hendak saya simpulkan dari obrolan, yakni bagaimana ia berbicara tentang pengusaha asing yang berkerjasama dengan orang-orang Indonesia.

“Lantas solusinya bagaimana, agar kita terlepas dari penjajahan dan kita dapat merdeka 100%?” Sepertinya teman saya kaget dengan pertanyaan saya, lalu ia merenung untuk menjawabnya. Belum sempat ia menjawab, saya telah berkomentar kembali, mungkin Indonesia suka untuk dijajah dan tak mau merdeka.

Jika Indonesia suka untuk dijajah, lalu bagaimana mungkin kita dapat merdeka 100%. Kita lihat saja dari hal-hal yang terkecil, yakni makanan, dan minuman. Coba tengok saja beberapa orang yang secara sengaja datang ke KFC, atau sejenisnya, dan begitu juga dengan minumannya berapa orang yang datang untuk nongkrong di Seven Eleven, atau sejinisnya. Bukankah kita telah diinterfensi oleh makanan dan minuman tersebut. [Baca Selengkapnya]

Tentang Angkringanwarta.com

Oleh Angkringanwarta*
Bermula dari celetukan seorang sahabat saat kami menikmati kopi di Taman Ismail Marzuki (TIM). Ia bercerita kenapa enggak membuat sebuah yang mungkin tak pantas atau pantas untuk disebut media dengan nama angkringan. Kenapa angkringan. Tak lain, disebabkan, warung angkringan menjual makanan, minuman dengan cara yang sederhana dan murah dan di warung itu, kita bisa ngopi sambil ngobrol bebas.

Maka dari sana ide itu berkembang menjadi "angkringanwarta", yakni tempat nokrong untuk berbagi informasi, pengetahuan, dan hal-hal yang lainya. Dan informasi itu yang pada akhir tertuang dalam bentuk tulisan untuk saat ini, mungkin untuk lain kali bisa melalui kamera.

Adapun bentuk atau jenis tulisan kami persilahkan terserah kepada anda yang mengirimkan tulisan, tapi untuk saat ini kami hanya menyediakan kolom yang tertera di angkringanwarta. Namun, meskipun demikian kami membebasakan tulisan tersebut, diharapkan tulisan tersebut masih bisa dipertanggungjawabkan.

Maka untuk itu, siapa pun boleh ikut bergabung baik di www.angkringanwarta.com, atau melalui Facebook. Dan jika anda berminat mengirimkan tulisan, atau ingin agar tongkrongan (komunitas) yang anda geluti untuk kami muat di angkringanwarta, atau kita bisa bertukar tempat nongkrong, kami persilahkan untuk saling berhubungan. [Baca Selengkapnya]

Kopi Kring-Kring...

Oleh Dede Supriyatna*

Bagaimana rasanya jika saat mengobrol tanpa adanya secangkir kopi? Mungkin ada yang menganggap keberadaan kopi tidak terlalu penting, tapi akan berbeda pula bagi para penikmat kopi. Bagi mereka yang menganggap kopi sudah menjadi bagian dari tongkrongan, tentunya akan merasakan bagaimana rasanya jika tidak terdapat secangkir kopi.

Apa yang mereka lakuakan, mungkin mereka akan berlari untuk mencari tempat ngopi lalu melanjutkan obrolannya. Dengan adanya secangkir kopi dapat memberikan sebuah pencerahan yang dapat suasana hangat antarnya terjalin. Warung kopi biasanya disebut dengan warkop, mereka berdiam dalam satu ruang dan menunggu pembeli. Para pembeli memesan kopi lalu mengobrol dengan santai... [Baca Selengkapnya]