Kita pasti mengenal dengan istilah "Gen Z". Yups... Gen Z yang dimaksud adalah generasi dengan rentang usia kelahiran tahun 1997 sampai dengan 2012. Sebagian besar Gen Z memiliki karakter seperti pada umumnya, namun yang menjadi perbedaan secara umum adalah lemahnya iman dan taqwa. Berikut karakter yang dimiliki oleh Gen Z:
- Visual.
- Negotiable.
- Simple dan praktis.
- Orang yang rentang memorinya pendek: 8 detik sampai 15 menit.
- Suka option (pilihan). Butuh perbedaan dari jaman yang dulu.
- Digitalnative: ahli dalam bidang IT.
- Chalanging (suka tantangan).
- Lemah adab, lemah moral, lemah etika, dan lemah sopan santun.
Banyak guru yang belum mengenal muridnya, banyak orangtua yang belum mengenal anaknya, banyak anak yang belum mengenal dirinya.
Kalau ditanya pilih opsi yang mana dalam menghadapi anak, saya pribadi lebih memilih opsi yang kedua yakni "Negotiable", dikarenakan semua hal anak jaman sekarang tidak bisa langsung menjaga adab. Konsep saya pribadi ketika menegoisasikan terhadap mereka apa yang akan terjadi di masa mendatang merupakan hal yang akan berefek sebuah penyesalan.
Karena apa? Karena pada dasarnya pola pikir mereka saja sudah selalu instan, kecuali gen z petarung (fighter), mereka paham akan proses. Namun berbeda dengan anak gen z yang sifat ekonominya sudah terpenuhi oleh orang tuanya, kebanyakan dari mereka bersikap lemah adab terhadap orang tuanya dan dipastikan juga maunya serba instan.
Tetapi kembali lagi pada masing-masing individu anak. Ada yang bisa dinasehati, ada juga yang tidak bisa dinasehati. Artinya mereka kerap masih mengedepankan ego, mungkin karena masih berada di fase puberitas.
Sebenarnya ketika orang yang berdomisili di Timur Tengah ingin menuju kota Makkah juga perlu biaya, seperti biaya transportasi, biaya akomodasi, dan biaya hal tak terduga lainnya. Semuanya gak ada yang gratis bung, semua butuh proses dan tidak ada yang instan bagaikan memutarbalikkan telapak tangan.... HIDUP ADALAH PILIHAN. Semua pilihan hidup pasti ada risikonya.
Saya berharap kepada Allah SWT, agar mereka selalu dapat memilah mana yang baik, dan mana yang buruk. Jika mereka memilih ambil sikap yang buruk, saya pastikan akan ada risiko dan penyesalan di kemudian hari. Tetap selalu berusaha untuk berbuat baik terhadap apapun, siapapun, dan dimanapun kalian berada.
Sumber: Mohammad Hibatul Wafi Al Badruzzaman.






0 comments:
Posting Komentar