Software Quran In Word Ind V.1.3 adalah salah satu perangkat lunak yang bisa mengambil ayat-ayat tafsir Al-Qur'an. Software ini bisa langsung diunggah atau didownload di link ini:
Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan
Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas
LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024
Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi
LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana
Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus
Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas
Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi
Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal
Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif
Cyberlink YouCam 5 (Patch+Crack)
Juni 13, 2012
Software
Cyberlink YouCam 5 adalah software (perangkat lunak yang dapat membantu Anda mengeluarkan ekspresi melalui Web Cam. Anda dapat mendesain avatar sendiri, atau mengubah wajah Anda dengan avatar yang sudah disediakan oleh Cyberlink YouCam 5. Anda juga dapat memberikan efek animasi di dalam video Anda.
Cyberlink YouCam 5 juga merupakan fasilitas perangkat lunak yang didesain untuk memberikan ekspresi gambar atau video dengan berbagai macam efek yang diinginkan. Misalnya, bagi pengguna (user) yang menyukai Video Chat, ini memungkinkan satu dari berbagai aplikasi yang paling mudah dijalankan dan dipakai chatting sepuasnya.
Perangkat lunak ini dapat diunduh secara gratis (cuma-cuma) yang dikembangkan oleh DIrectorZOne. Program ini dikembangkan menjadi empat tipe, diantaranya efek video yang dapat menajamkan efek emosional, penyaringan, frame (bingkai), dan distorsi. YouCam ini dapat membantu beberapa perangkat lunak lainnya. Yang mana perangkat lunak yang sering dikenal orang, seperti Windows Live Messenger, Yahoo Messenger, SKype, AOL, dan Instant Messenger.
NB: Sebelum di instal ke dalam PC Anda, sebaiknya Anda harus melihat keterangan spesifikasinya terlebih dahulu di bawah ini:
Minimum Requirements:
- XP/Vista/7 of Operating System.
- Intel Pentium D 3.0 GHz or AMD Athlon.
- Web Camera.
- 512 MB of RAM.
- 1 GB Free HDD Space.
Enggak Jadi Lebaran
Juni 02, 2012
Opini
Oleh Dede Supriyatna*
Semenjak adzan magrib gema taqbir mulai terdengar berkumandang, langit hitam terlihat indah dengan pancaran kembang api, anak-anak yang asik memukul beduk, mereka ada juga yang berlari-lari, dan para ibu-ibu semenjak sore sibuk mengayam janur menjadi sebuah ketupat. Semua bersuka ria menyambut hari kemenangan, hari kemenangan setelah selama satu bulan umat Islam menjalankan ibadah puasa.
Namun, seketika suara-suara itu perlahan mulai melenyap, anak-anak yang menyalakan kembang api atau berlari-lari mulai mulai berdiam kembali, mereka kembali ke kediamannya masing-masing. Dari beberapa orang mulai mengobrol seputar kapan lebaran?
Dari obrolan tersebut, seorang ibu berteriak, enggak jadi Lebaran dengan perasaan kecewanya. Obrolan tersebut terlontar setelah keputusan Kementerian Agama (Kemenag) yang memutuskan bahwa Idul Fitri jatuh pada hari Rabu (31/6), dan tak hanya itu, para warga ikut-ikutan memberikan komentar terhadap sidang Istbat digelar di Kementrian Agama, Jl Lapangan Banteng, Senin, (29/8). [Read More]
*Sumber: Warta Angkringanwarta.
”Celana yang Tergantung Itu…!”
Juni 02, 2012
Essay
Oleh Abdullah Alawi*
”Astaga….,” pekikku dalam hati ketika melihat benda yang tergantung di cantelan daun pintu toilet ini. Aku mengusap muka beberapa kali. Aku menarik nafas panjang; antara percaya dan tidak akan pandangan mataku: Celana itu mengingatkanku pada peristiwa naas beberapa puluh tahun silam ketika aku masih muda belia.
Waktu itu aku menumpangi bus. Sesampai di terminal, aku langsung berlari seperti dikejar syetan. Tujuanku: toilet di pojok terminal. Seumur hidup baru merasakan: kebelet BAB itu menyiksa. Beruntung toilet sepi. Aku langsung masuk ruangan pertama. Membuka celana tergesa. Kemudian ambil posisi yang dahsyat.
Tapi kurang ajar, syetan alas! Entah sebab apa, sontak kebelet itu hilang. Mungkin “mereka” mengurungkan niatnya melongok dunia baru. Masih betah di perut. Sialan! Beberapa saat aku hanya melamun tak jelas juntrungnya. Pada waktu itulah sudut mataku melirik celana tergantung di cantelan. Entah kenapa, aku memperhatikan dengan seksama sambil menunggu “mereka” keluar.
Setelah dipastikan “mereka” benar-benar mengurungkan niatnya, aku pergi. Dan tetap bayar sesuai tarif. Sialan!
***
*Sumber: Fiksi Angkringanwarta.
Pasar Tradisional, Nasibmu
Juni 02, 2012
Opini
Oleh Dede Supriyatna*
Malam itu, entah apa penyebabnya yang membuat saya putuskan pergi ke kost teman. Sesampainya, saya dapatkan sedang asik bermain game, sambil mengisap sebatang rokok. Langsung saja saya berujar “Rokok mana?” “Di atas monitor,” jawabnya, masih asik dengan permainan gamenya. Tanpa basa-basi lagi, kuambil sebatang rokok, dan langsung saya nyalakan.
Makian terkadang terdengar darinya, sambil asik tangan menggerakan sedikit mouse agar bola yang keluar dari mulut si katak tepat pada sasarannya, nama permainan adalah Zuma, jadi bagi orang yang pernah memainkannya, tentu mengetahui jenis permainan tersebut.
Di sampingnya telah terdapat secangkir kopi hitam yang cukup kental, dan kusambar kopi tersebut untuk kuseruput cairan hitam, sambil menggoda konsentrasinya, “Ke depannyu, natap langit.” “Tawaran yang menarik,” jawabnya. “Ayu.” “Entar dulu.” Sambil tetap asik dengan permainannya.
Setelah beberapa lama akhirnya, ia pun menyelesaikan permainana tersebut. Lalu menyusul saya yang lebih dahulu ke luar kost berukuran kurang lebih 3x4M. “Di sini, jangan keras-keras, engga enak ama tetangga.” “Aku pun memelankan kata-kataku.” “Jalan ajayu, siapa tahu dapat memberikan pencerahan, atas kepusingan yang sedang dihadapi. “Ke mana?” tanyaku. “Terserah.” [Read More]
*Sumber: Celoteh Angkringanwarta