Rezeki yang tidak disadari, dulu saya mengira bahwa shalat Dhuha, shalat Tahajud, membaca Al-Qur'an, dan membaca dzikir itu dapat menjadi penyebab terbukanya pintu rezeki atau harta kita. Hingga saya memahami bahwa justru ibadah-ibadah itulah sendiri adalah sebuah rezeki yang besar dan berharga bagi kehidupan kita.
Karena jauh sebelum ini yang saya pahami adalah bahwa rezeki merupakan sesuatu yang berwujud uang, gaji yang besar, orderan yang banyak, job (pekerjaan) yang banyak, urusan pekerjaan yang lancar, banyaknya tabungan uang di bank, banyaknya aset yang kita miliki seperti kendaraan, properti, dan berbagai hal lainnya.
Intinya selama ini saya berpikir bahwa rezeki itu adalah harta. Namun setelah saya mencari tahu, menggali lebih banyak lagi tentang apa itu rezeki sesungguhnya di dalam Islam, ternyata kita salah besar sobat hebat semua. Ternyata langkah kaki yang dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu, itulah rezeki.
Langkah kaki yang dimudahkan untuk shalat berjama'ah di masjid, itupun rezeki. Bahkan kesempatanmu membaca artikel ini, itupun adalah sebuah rezeki dari Allah SWT. Hati yang Allah SWT jaga jauh dari sifat iri, dengki, dan kebencian, itupun rezeki. Memiliki banyak teman yang shaleh dan saling mengingatkan, itu juga rezeki.
Saat keadaan sulit bahkan penuh keterbatasan, itupun juga rezeki. Karena mungkin dengan keadaan seperti itulah kita mencari dan lebih dekat dengan Allah SWT. Bahkan bisa jadi jika keadaan sebaliknya, justru akan membuat kita lebih condong bersikap kufur, sombong, angkuh, dan justru lupa diri.
Punya orang tua yang sakit-sakitan, itupun ternyata adalah rezeki. Karena itu merupakan ladang amal pembuka pintu surga bila kita tulus ikhlas mengurus mereka. Tubuh yang sehat adalah rezeki, bahkan saat diuji dengan sakit itupun bentuk lain dari rezeki. Karena sakit adalah penggugur dosa-dosa kita.
Dan mungkin akan ada jutaan list lainnya bentuk-bentuk rezeki yang tidak pernah kita sadari, apalagi kita syukuri selama ini. Suami, isteri, dan anak-anak sehat itupun adalah rezeki. Anak-anak bisa bersekolah dengan lancar, itu juga rezeki. Hidup rukun dengan tetangga pun rezeki.
Bahkan bila kita mendapatkan WhatsApp, Instagram, Facebook, atau bahkan YouTube tentang kajian tausiah keagamaan yang mengajak dan mengingatkan tentang kebajikan dan kebaikan itupun juga adalah rezeki. Karena dengan hal itu kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Sobat hebat semuanya, justru yang harus kita waspadai adalah ketika hidup kita serba berkecukupan, penuh dengan kemudahan, dan kesenangan. Padahal begitu banyak hak Allah SWT yang belum mampu dan tidak bisa kita tunaikkan. Astaghfirullaahal'azhiimmm...
Seperti yang Allah SWT sampaikan, di dalam Al-Qur'an Surah Al-Hadid ayat 20, Allah SWT menyampaikan: "Dan sesungguhnya kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu, maka mari bersyukur dengan segala jenis rezeki yang pernah Allah SWT berikan kepada kita. Terus dekatkan diri kepada Dia Yang Maha Kaya, pencipta alam semesta raya. Hingga kelak rezeki terbesar kita adalah ketika kita mampu berjumpa dengan Dia yang menciptakan kita dan juga berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW."
Do'a saya buat sobat hebat semuanya adalah semoga saiapapun yang membaca artikel motivasi dakwah selama ini, Allah SWT berikan kelapangan rezeki, kebahagiaan tiada tara di dunia dan kelak di surga bersama dengan orang-orang yang kita cintai. Aamiinnn yaa robbal'aalamiinnn...
Sumber: Zainal Abidin.
0 comments:
Posting Komentar