"Pembisnis tidak bercerita, tapi pusing 24 jam!" kutipan dari akun @jadiinbisnis. Kalau cerita sekaligus promosi, menurut ente gimana?
Menurut saya pebisnis boleh bercerita, asalkan ketika dia sudah sukses dan sebagai motivator. Pebisnis juga boleh bercerita jika niatnya untuk promosi, agar orang lain dapat termotivasi untuk bisa berkembang lagi dengan caranya sendiri. Memang agak sombong sih, tapi tergantung niatnya masing-masing.
Sama halnya orang yang memasang iklan dan status di media sosial, itu juga termasuk dari salah satu bercerita kalau pebisnis itu memiliki usaha yang sedang dijalankan dengan sebuah keyakinan.
Banyak pebisnis pemula merasa bingung atau tidak tahu bagaimana caranya untuk memulai. Bagi saya yang mana sebagai pebisnis pemula, awalnya juga seperti itu. Tapi dengan niat dan peduli apa dengan omongan orang lain, menjadikan sebuah tekad untuk tercapainya kesuksesan.
Kegagalan pun sering terjadi dalam menjalankan suatu usaha. Seperti dikhianati teman, terjadinya kenaikan harga yang melonjak, bahkan permintaan yang digagalkan oleh konsumen. Itu semua adalah resiko dalam menjalani usaha.
Jadi, mulai dari sekarang semua orang bisa bercerita pengalaman pada usahanya masing-masing. Yang penting selalu tekadkan dalam memulai usaha atau bisnis. Istiqomahkan artinya selalu berjalan secara terus menerus dan jangan sampai putus di tengah jalan. Halang rintang pasti akan ada di depan, namun jangan menyerah dan harus dihadapi dengan penuh keyakinan serta perhitungan yang matang dalam mengambil keputusan tepat.
Yang punya pendapat atau pengalaman lainnya, boleh sharing di kolom komentar yaa gans...
Sumber: Wafi.