Bintang yang Redup

Dalam hidupku dan semua tujuan yang berliku. 

Semua masa lalu. 

Sepi sedih rindu luka kini tlah menyatu. 

Terasa di bawah hujan salju yang keras seperti batu. 

Ini memoryku sakitnya hatiku. 

Mata memandang terasa kelabu. 

Dan semua rasa yang membuat aku jatuh beradu bersatu padu aku dan masa lalu. 


Hidupmu bagaikan bintang yang redup. 

Takkan ada lagi kata instimewah untukmu. 

Pergilah memudar di gelap malam. 

Biarkan diriku bersemi dan terbenam. 


Dari sudut kasih sayang kupikir kaulah bintang. 

Memilikimu sungguh buatku tenang " hilang ". 

Saat kau tau diriku ini kurang. 

Kau pergi jauh tanpa melihat ke belakang. 

Aku terluka bagai terhempas batu karang. 

Dinginnya hati memudar dan luka yang menyerang. 


Sungguh kecewa kau hanya bersampul glamour. 

Bukti dan fakta membunuh seperti predator. 

Kau pergi jauh saat hati terasa longsor. 

Baru tersadar motor adalah faktor. 


Aku tak bisa trus memaksa batin yang luka. 

Menemanimu melengkapi sandiwara. 

Hatimu tak pernah mencintai apa adanya. 

Kau si gadis merah muda. 


Hidupmu bagaikan bintang yang redup. 

Takkan ada lagi kata instimewah untukmu. 

Pergilah memudar di gelap malam. 

Biarkan diriku bersemi dan terbenam. 


Aaaahk ... teguhnya pendirian membuatku terus bertahan. 

Setiap hari melawan pahitnya kenyataan. 

Semua cinta teman tinggallah harapan. 

Sang komando tlahpun meninggalkan barisan. 


Engkau berkata ikatan ini kan abadi. 

Dan kini kau yang memutuskannya sendiri. 

Acuh tak acuh aku memendam rasa emosi. 

Hingga timbul kata janji tuk tidak mendekati. 


Tlahku korbankan semuanya demi kau kawan. 

Untuk kau sadar arti dari sebuah ikatan. 

Bukan kumengungkit semua yang kuberikan. 

" tapi " hatiku sakit semua karena teman. 


Abaikan diriku dan semuanya hanya diam. 

Menusuk paling dalam kau duri paling tajam. 

Inilah teman yang tinggal hanya peradaban. 

AKU DEMI KAWAN, KAWAN DEMI KIAN. 


Hidupmu bagaikan bintang yang redup. 

Takkan ada lagi kata instimewah untukmu. 

Pergilah memudar di gelap malam. 

Biarkan diriku bersemi dan terbenam. 


Hidupmu bagaikan bintang yang redup. 

Takkan ada lagi kata instimewah untukmu. 

Pergilah memudar di gelap malam. 

Biarkan diriku bersemi dan terbenam. 

by Dash Uciha.

Related Posts:

  • Kenyataan, Harapan, KenanganBanyak musik yang beredar pada platform-platform di dunia maya, seperti YouTube, SoundCloud, Spotify, dan lainnya. Berbagai genre musik ada semua, mulai dari pop, rock, rap, metal, masih banyak lainnya apalagi yang lagi viral… Read More
  • Senayan Digoyang Musik 36 Jam Nonstop Berita Acara (29/11) - Setelah diadakannya konferensi pers Jakarta Music Festival tahun 2014 di Cafe Rolling Stone, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar acaranya di Lapangan D Gelora Bung Karno Senayan … Read More
  • Gathering Bulanan DEBUFrendz Salam DEBUfrenz, jangan lewatkan kesempatan untuk menghadiri Gathering bulanan DF sambil menikmati performance oleh DEBU, Melati, Kafilah dan teman musisi lainnya.Hari/Tanggal: Rabu, 11 Juni 2014 Waktu: Pukul 19.00 WIB T… Read More
  • RIAK! Pergerakan Mahasiswa dengan Musik Sekitar 13 tahun yang lalu, lebih tepat akhir tahun 1998 ada sebuah pergerakan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (dulu masih IAIN). Ketika pada waktu itu atau saat zamannya mahasiswa secara massive ikut mereforma… Read More
  • Bintang yang RedupDalam hidupku dan semua tujuan yang berliku. Semua masa lalu. Sepi sedih rindu luka kini tlah menyatu. Terasa di bawah hujan salju yang keras seperti batu. Ini memoryku sakitnya hatiku. Mata memandang… Read More

0 comments:

Posting Komentar