Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan

Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas

LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024

Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi

LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana

Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus

Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas

Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi

Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal

Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif

Petunjuk Pengisian Penilaian Instrumen

Format penilaian ini terdiri atas:

  • Instrumen Pengamatan Kemampuan Mahasiswa dalam Mengembangkan Perangkat Pembelajaran (N1).
  • Instrumen Pengamatan Latihan Praktik Pembelajaran (N2).
  • Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial (N3).
  • Instrumen Penilaian Laporan Akhir (N4).

Pengisian format N1, N2, dan N3 dilakukan dengan cara membubuhkan tanda cek (✓) pada rentangan skor.

Menghitung skor sesuai rumus yang sudah ditentukan.

Penilaian Kepribadian dan Sosial (N3) minimal dilakukan sebanyak 2 kali oleh dosen pembimbing dan guru pamong.

Amlodipine Besilate Tablet - Kalbe

KOMPOSISI

Tiap tablet AMLODIPINE 5 mengandung: Amlodipine Besilate 6,93 mg setara dengan Amlodipine 5 mg.

Tiap tablet AMLODIPINE 10 mengandung: Amlodipine Besilate 13,9 mg setara dengan Amlodipine 10 mg.

DESKRIPSI

Struktur amlodipine adalah 3-ethyl-5-methyl-2-(2-aminoethoxymethyl)-4-(2-chlorophenyl)-1,4-dihydro-6-methyl-3,5 pyridinedicarboxylate benzenesulphonate.

FARMAKOLOGI

Amlodipine merupakan antagonis calcium golongan dihydropirydine (antagonis ion kalsium) yang menghambat influks ion calcium melalui membran ke dalam otot polos vaskular dan otot jantung sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos vaskular dan otot jantung. Amlodipine menghambat influks ion calcium secara selektif, di mana sebagian besar mempunyai efek pada sel otot polos vaskular dibandingkan sel otot jantung.

Efek antihipertensi amlodipine adalah dengan bekerja langsung sebagai vasodilator arteri perifer dan dapat menyebabkan penurunan resistensi vaskular serta penurunan tekanan darah. Dosis satu kali sehari akan menghasilkan penurunan tekanan darah yang berlangsung selama 24 jam. Onset kerja amlodipine adalah perlahan-lahan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya hipotensi akut.

Efek antiangina amlodipine adalah melalui dilatasi arteriol perifer sehingga dapat menurunkan resistensi perifer total (afterload). Karena amlodipine tidak mempengaruhi frekuensi denyut jantung, pengurangan beban jantung akan menyebabkan penurunan kebutuhan oksigen miokardial serta kebutuhan energi.

Amlodipine menyebabkan dilatasi arteri dan arteriol koroner, baik pada keadaan oksigenisasi normal maupun keadaan iskemia. Pada pasien angina, dosis amlodipine satu kali sehari dapat meningkatkan waktu latihan, waktu timbulnya angina, waktu timbulnya depresi segmen ST, dan menurunkan frekuensi serangan angina, serta penggunaan tablet nitrogliceryne.

Amlodipine tidak menimbulkan perubahan kadar lemak plasma dan dapat digunakan pada pasien asma, diabetes, dan gout.

FARMAKOKINETIK

Amlodipine diabsorpsi secara bertahap pada pemberian per oral. Konsentrasi puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 6-12 jam. Bioavailabilitas amlodipine sekitar 64-90% dan tidak dipengaruhi makanan. Ikatan dengan protein plasma sekitar 93%. Waktu paruh amlodipine sekitar 30-50 jam dan kadar mantap dalam plasma dicapai setelah 7-8 hari.

Amlodipine dimetabolisme di hati secara luas (sekitar 90%) dan diubah menjadi metabolit inaktif, dengan 10% bentuk awal serta 60% metabolit diekskresi melalui urin.

Pola farmakokinetik amlodipine tidak berubah secara bermakna pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, sehingga tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis. Pasien usia lanjut dan pasien dengan gangguan fungsi hati didapatkan peningkatan AUC sekitar 40-60%, sehingga diperlukan pengurangan dosis pada awal terapi. Demikian juga pada pasien dengan gagal jantung sedang sampai berat.

INDIKASI

Amlodipine digunakan untuk pengobatan hipertensi, angina stabil kronik, angina vasospastik (angina prinzmetal atau variant angina). Amlodipine dapat diberikan sebagai terapi tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat antihipertensi dan antiangina lain.

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

Penggunaan dosis diberikan secara individual, bergantung pada toleransi dan respon pasien.

Dosis awal yang dianjurkan adalah 5 mg satu kali sehari, dengan dosis maksimum 10 mg satu kali sehari. Untuk melakukan titrasi dosis, diperlukan waktu 7-14 hari. Pada pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati, dosis yang dianjurkan pada awal terapi 2,5 mg satu kali sehari. Bila amlodipine diberikan dalam kombinasi dengan antihipertensi lain, dosis awal yang digunakan adalah 2,5 mg.

Dosis yang direkomendasikan untuk angina stabil kronik ataupun angina vasospastik adalah 5-10 mg, dengan penyesuaian dosis pada pasien usia lanjut dan kelainan fungsi hati.

Amlodipine dapat diberikan dalam pemberian bersama obat-obat golongan thiazide, ACE inhibitor, beta-blocker, nitrate, dan nitroglycerine sublingual.

KONTRAINDIKASI

Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap amlodipine dan golongan dihydropirydine lainnya.

PERINGATAN DAN PERHATIAN

Pasien dengan gangguan fungsi hati: Waktu paruh amlodipine menjadi lebih panjang, sehingga perlu pengawasan.

Pasien gagal ginjal: Perubahan dalam konsentrasi plasma, amlodipine tidak berhubungan dengan derajat kerusakan ginjal, sehingga amlodipine dapat diberikan dengan dosis biasa.

Pasien gagal jantung kongestif: Secara umum, obat golongan antagonis calcium harus diberikan secara hati-hati pada pasien gagal jantung.

Pasien usia lanjut: Waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar puncak dalam plasma serupa pada pasien muda maupun usia lanjut. Amlodipine, dalam penggunaan dosis yang serupa baik pada pasien muda maupun tua, dapat ditoleransi dengan baik. Amlodipine dapat diberikan pada pasien usia lanjut dengan dosis yang umum digunakan.

EFEK SAMPING

Secara umum amlodipine dapat ditoleransi dengan baik, dengan derajat efek samping yang timbul bervariasi dari ringan sampai sedang. Efek samping yang sering timbul dalam uji klinik, antara lain:

  • Edema.
  • Sakit kepala.
  • Kardiovaskular: aritmia, bradikardi, nyeri dada, hipotensi, takikardi.
  • Neurologi: hipestesia, neuropati perifer, parestesia, tremor, vertigo.
  • Gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, dispepsia, muntah, diare.
  • Muskuloskeletal: artralgia, mialgia, kram otot.
  • Psikiatrik: insomnia, ansietas, depresi.
  • Respirasi: dyspnea, epistaksis.
  • Kulit: angioedema, rash.
  • Saluran kemih: nokturia.
  • Metabolik: hiperglikemia, rasa haus.
  • Hemopoietik: leukopenia, trombositopenia, purpura.
  • Secara umum: fatigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan.

KEHAMILAN DAN MENYUSUI

Belum ada penelitian pemakaian amlodipine pada wanita hamil, sehingga penggunaannya selama kehamilan hanya bila keuntungannya lebih besar dibandingkan risikonya pada ibu dan janin.

Belum diketahui apakah amlodipine diekskresikan ke dalam air susu ibu. Karena keamanan amlodipine pada bayi baru lahir belum jelas benar, maka sebaiknya amlodipine tidak diberikan pada ibu menyusui.

PASIEN ANAK

Efektivitas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum jelas benar.

INTERAKSI OBAT

Amlodipine dapat diberikan bersama dengan penggunaan diuretik golongan thiazide, alpha blockers, beta blockers, ACE inhibitor, nitrate, nitroglycerine sublingual, antiinflamasi non steroid, antibiotik, serta obat hipoglikemik oral.

Pemberian bersama digoxin tidak mengubah kadar digoxin serum ataupun bersihan ginjal digoxin pada pasien normal.

Amlodipine tidak mempunyai efek terhadap ikatan protein dari obat-obat: digoxin, phenytoin, warfarin, dan indomethacin.

Pemberian bersama cimetidine atau antacid tidak mengubah farmakokinetik amlodipine.

OVERDOSIS

Pada manusia, pengalaman keadaan overdosis sangat terbatas. Dosis amlodipine yang berlebihan dapat menyebabkan vasodilatasi perifer yang luas dan hipotensi sistemik yang nyata, sehingga dibutuhkan monitoring teratur dari fungsi jantung dan respirasi, dapat dilakukan elevasi ekstremitas, serta pengawasan volume sirkulasi tubuh dan keluaran urin.

Bila tidak ada kontraindikasi, obat-obatan vasokonstriktor dapat digunakan untuk mempertahankan tonus vaskular dan tekanan darah. Pemberian calcium gluconate mungkin menguntungkan. Bilas lambung mungkin dibutuhkan pada beberapa kasus.

PENYIMPANAN

Simpan pada suhu 30 derajat Celcius dan terlindung dari cahaya.

KEMASAN

AMLODIPINE 5 mg tablet: Dos isi 10 strip x 10 tablet - No. Registrasi GKL0708513910A1.

AMLODIPINE 10 mg tablet: Dos isi 10 strip x 10 tablet - No. Registrasi GKL0708513910B1.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

HEXPARM JAYA

A Kalbe Company
BEKASI - INDONESIA

 AMLODIPINE BESILATE TABLET 

 TERSEDIA DI APOTEK ISMA FARMA 

KLIK INFO LEBIH LANJUT

Ondansetron HCI - Tablet Salut Selaput

Komposisi:

Tiap tablet salut selaput mengandung:

  • Ondansetron HCI Tablet salut selaput 4 mg: Ondansetron hydrocloride 4,99 mg setara dengan Ondansetron 4 mg.
  • Ondansetron HCI Tablet salut selaput 8 mg: Ondansetron hydrocloride 9,98 mg setara dengan Ondansetron 8 mg.

Cara Kerja:

Ondansetron suatu antagonis reseptor 5HT, yang bekerja secara selektif dan kompetitif dalam mencegah maupun mengatasi mual dan muntah akibat pengobatan dengan sitostatika dan radioterapi.

Indikasi:

Penanggulangan mual dan muntah karena kemoterapi dan radioterapi serta operasi.

Kontraindikasi:

Penderita yang hipersensitif Ondansetron.

Dosis:

  • Pencegahan mual dan muntah pasca bedah.
  • Pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi.

Dosis pencegahan mual dan muntah pasca bedah sebagai berikut:

  • Dosis pertama: 8 mg, diberikan 1 jam sebelum pembiusan.
  • Dilanjutkan pemberian 2 dosis berikutnya 8 mg tablet dengan interval waktu masing-masing 8 jam.

Dosis pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi:

  1. Dewasa.*)
  2. Anak-anak > 4 tahun: 5 mg/mL secara i.v. selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan memberikan 4 mg peroral tiap 12 jam selama kurang dari 5 hari.
  3. Usia Lanjut: Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita usia di atas 65 tahun tanpa mengubah dosis, frekuensi ataupun cara pemakaian.
  4. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal: Tidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.
  5. Penderita dengan gangguan fungsi hati: Dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.

*) Dewasa:

  • Kemoterapi yang sangat emetogenik, misalnya cisplatin. Mula-mula diberikan injeksi 8 mg ondansetron i.v. secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg ondansetron per jam selama terus menerus, selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg i.v. secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selang waktu 4 jam. Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8 mg peroral 2 kali selama kurang dari 5 hari.
  • Kemoterapi yang kurang emetogenik, misalnya siklopospamid. Injeksi i.v. 8 mg ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan 8 mg peroral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
  • Mual dan muntah karena radioterapi: Tablet 8 mg, 3 kali/hari dimulai 1-2 jam sebelum radioterapi. Lama pengobatan tergantung panjangnya radioterapi.

Efek Samping:

  • Sakit kepala;
  • Konstipasi;
  • Rasa panas pada kepala dan epigastrium;
  • Sedasi;
  • dan Diare.

Peringatan dan Perhatian:

Sebaiknya tidak digunakan pada wanita hamil terutama pada semester pertama dan wanita menyusui, kecuali bila manfaat lebih besar dari resiko yang mungkin terjadi.

Overdosis:

  • Pada dosis 84 mg - 145 mg i.v. terjadi efek samping yang ringan.
  • Antidotum yang khusus tidak ada.

Cara Penyimpanan:

Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius dan terlindungi dari cahaya.

Kemasan:

  • Ondansetron HCI Tablet salut selaput 4 mg: Dus, 3 strip @ 10 tablet salut selaput, No. Registrasi GKL1819619217B1.
  • Ondansetron HCI Tablet salut selaput 8 mg: Dus, 3 strip @ 10 tablet salut selaput, No. Registrasi GKL1819619217A1.

Untuk pemakaian oral HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

Diproduksi oleh:

L a n d s o n
PT. PERTIWI AGUNG
Bekasi - Indonesia

 ONDANSETRON HCI 

 TERSEDIA DI APOTIK ISMA FARMA 

 KLIK INFO LEBIH LANJUT 

Absensi PJJ Mapel PAI Kelas 8 Semester Genap

 Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Semangat Pagi semua...!!

Semoga kalian masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT.

Sebelum mulai BDR kita hari ini marilah kita awali dengan membaca surah Al-Faatihah dan dilanjutkan dengan berdo'a sebelum belajar. Dan tidak lupa berdo'a untuk kesehatan dan keselamatan diri beserta keluarga kalian demi terhindarnya suatu bencana. Aamiin yaa robbal'aalamiin...

Postingan ini merupakan Absensi Online Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 14 Jakarta Kelas 8

PILIH & KLIK KELAS MASING-MASING SESUAI JADWAL MAPEL PAI

Jadwal Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Hari Selasa

Jadwal Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Hari Rabu

Jadwal Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Hari Jum'at

Pantauan Rekap Absensi Online Mapel Pendidikan Agama Islam:

Sumber: Moh. Hibatul Wafi ALBDZ, S.Sy., S.Pd.