Oleh Dr. Bahrullah Akbar, MBA.
Tujuan bernegara dicetuskan oleh para Founding Fathers dalam Pembukaan UUD 1945, diantaranya:
- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
- Memajukan kesejahteraan umum.
- Mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sedangkan kesejahteraan rakyat terdapat dua hal, yakni:
- Terwujudnya Welfare Economics.
- Terdapat dua kondisi, yaitu tersedia penghasilan yang memadai dan tersedia pilihan barang dan jasa.
Menurut data statistik, presentase tingkat kemiskinan di Indonesia pada Februari 2004 sebesar 36,1%, kemudian pada tahun berikutnya Februari 2005 sebesar 35,1%, dalam kurun waktu 1 tahun sudah menurun 1%. Namun pada Maret 2006, tingkat kemiskinan di Indonesia naik menjadi 39,3%, akan tetapi kenaikan tersebut tidak berlanjut lama, dikarenakan pemerintah Indonesia sudah berupaya sedemikian mungkin untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang dialami oleh penduduk Indonesia. Dan sejak tahun 2006 sampai September 2012, tingkat kemiskinan sudah berangsur menurun sampai di titik 28,59%. Data tersebut bersumber dari Berita Resmi Statistik (BPS) Nomor 06/01/Th.XVI tanggal 2 Januari 2013.
Mengenai masalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia dikarenakan adanya faktor pemerintah Indonesia yang sudah merasa berjasa untuk negeri, padahal pada kenyataannya pemerintah masih belum dianggap sukses dalam menghadapi persoalan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI kelima tanggal 17 Agustus 1950, pernah menyatakan bahwasanya: "Janganlah sudah cukup merasa berjasa untuk negeri, dengan turunnya Si Tigawarna (Belanda). Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pelosok negeri, belumlah pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat."
Dan pidato serupa pernah dilansirkan oleh Presiden Brazil Luis Inazio "Lula" Da Silva pada Konferensi World Social Forum 2003, bahwasanya: "Saya berharap pada suatu hari nanti semua rakyat akan mempunyai tanah, bahwa tidak ada lagi anak yang bangun pagi dengan ketakutan karena tidak mendapat sarapan pagi, bahwa di Brazil tidak ada lagi anak-anak yang kekurangan gizi, rakyat bisa mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan dengan mudah dan murah, dan suatu hari nanti akan terbangun masyarakat yang penuh solidaritas, ketulusan, setara, dan adil."
Peran pemerintah dalam ekonomi, antara lain:
Peran pemerintah dalam ekonomi, antara lain:
- Alokasi, maksudnya adanya keterbatasan sumber daya harus dialokasikan kepada publik dan swasta dalam memproduksinya.
- Distribusi, maksudnya kebijakan agar alokasi dapat terdistribusi dengan baik, misalnya kebijakan pajak dan subsidi.
- Stabilisasi, maksudnya terkendalinya indikator-indikator ekonomi makro, seperti inflasi dan suku bunga.
- Zaman Soekarno: ORI, Program Pinjaman Nasional, Badan Perancang Ekonomi, Kasimo Plan, Senering, Program Benteng, Nasionalis De Javasche Bank.
- Zaman Soeharto: Trilogi pembangunan yang terdiri dari stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan.
- Zaman Habiebie: nilai kurs yang stabil berada pada tingkat Rp7.000/USD.
- Zaman Gusdur: pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
- Zaman Megawati: meminta Paris Club menunda pembayaran utang sebesar USD 5,8 Milyar dan melakukan privatisasi BUMN.
- Zaman SBY: adanya pembentukan KEK (Koridor Ekonomi).
- Negara yang menjalankan sistem perekonomian oleh swasta dan pemerintah.
- Ternyata dilakukan juga oleh Amerika Serikat (AS) dan Perancis.
- Merchantilism, peran pemerintah dalam proses produksi di Perancis.
- John Maynard: The great depression, full employment act, akibat perang dunia.
- War on Proverty, dilakukan oleh Presiden Lyndon B. Johnson.
Greenspan backs bank natinalisation:
Looking back at that belief during hearings this fall on Capitol Hill, Alan Greenspan said out loud, "I have found a flaw." Congressman Henry Waxman pushed him, responding, "In other words, you found that your view of the world, your ideology, was not right; it was not working." Absolutely, precisely," Greenspan said.
Jadi, kesimpulannya adalah peran BPK meliputi auditif dan menangani pengawasan keuangan negara. Atau kalau dalam rumusnya:
GDP = C+I+G+( X - I )