Oleh Budi Permana*
SADAR TERTINDAS
Ketertindasan itu hal yang materi kawanku
Bisa di rasa oleh seluruh indra tubuhmu
Rongga dada dan hatimu menjerit merasa
Amarah dan air mata nampak diwajah kita
Kalau takut berkata-kata mengungkap rasa
lalu siapa yang menakuti kita selama ini
Bukankah diam adalah menerima
Pada penindasan itu sendiri.
Bicaralah walau hanya gumam
bergeraklah walau hanya kepalkan tinju kiri
Tapi jangan angkat kedua tanganmu tinggi-tinggi
Menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya seraya berkata ini takdir.
Bisa di rasa oleh seluruh indra tubuhmu
Rongga dada dan hatimu menjerit merasa
Amarah dan air mata nampak diwajah kita
Kalau takut berkata-kata mengungkap rasa
lalu siapa yang menakuti kita selama ini
Bukankah diam adalah menerima
Pada penindasan itu sendiri.
Bicaralah walau hanya gumam
bergeraklah walau hanya kepalkan tinju kiri
Tapi jangan angkat kedua tanganmu tinggi-tinggi
Menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya seraya berkata ini takdir.
*Dia kelahiran 27 September 1992, yang sedang belajar sebagai Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.