Monev Kinerja PNS Jakarta Timur 2023

Jakarta | Rabu, 20 Desember 2023 - Kepada yang terhormat, seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Timur.

Pembuatan Pesan Izin GDPR

Rabu, 1 November 2023 - Admin berniat ingin membuka google adsense guna mengecek penghasilan dari adsense,...

Asphalt 9: Ares S1 Grand Prix - Greenland Coastal Ice

Senin, 16 Oktober 2023 - Setelah mencoba tes rekam video melalui software Clipchamp, akhirnya gw mencoba kembali merekam video game.

Claim Daily Events Asphalt 9

Senin, 16 Oktober 2023 - Testing record video pake software Clipchamp.

Penginputan EKIN Bulan Juli 2023

Selasa, 1 Agustus 2023 - Info PTK memberitahukan kepada seluruh PNS dan CPNS di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

PT. HIJAS LINE TUJUH TUJUH - HIJAS TRANS 77
Tampilkan postingan dengan label Kampus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kampus. Tampilkan semua postingan

Agenda Acara RAT XXIII KOPMA UIN SYAHID Jakarta

AGENDA KEGIATAN ACARA
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) XXIII
Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ciputat, 16-17 Februari 2013

Pukul 07.00 - 07.30 WIB
Berkumpul di KOPMA untuk Registrasi
Penanggung Jawab : Hadi

Pukul 07.30 - 09.30 WIB
Goes to Depok
Penanggung Jawab : Noviyansyah

Pukul 09.30 - 10.00 WIB
Tiba di Depok dan Istirahat
Penanggung Jawab : Fiqih

Pukul 10.00 - 10.30 WIB
Registrasi RAT
Penanggung Jawab : Anik dan Ira

Pukul 10.30 - 11.00 WIB
Opening Ceremony :
  1. Pembacaan Kalam Ilahi dan Saritilawah.
  2. Sambutan Ketua Panitia.
  3. Sambutan Ketua KOPMA.
  4. Sambutan Ketua IKA KOPMA.
  5. Sambutan Penasehat.
Penanggung Jawab :
  • MC : Faisal Fauzi.
  • Qori'ah : Agung Nugroho.
  • Saritilawah : Anif Farihah.
Pukul 11.00 - 12.00 WIB
Sidang Pendahuluan :
  1. Pembahasan agenda acara.
  2. Pembahasan tata tertib rapat anggota.
  3. Pemilihan presidium tetap.
Penanggung Jawab : Isna, Wahyu, dan Fitria Wardani.

Pukul 12.00 - 13.00 WIB
ISHOMA.
Penanggung Jawab : Dewi Rika.

Pukul 13.00 - 14.00 WIB
Pembacaan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus KOPMA periode 2012-2013.
Penanggung Jawab : Noviyansyah.

Pukul 14.00 - 16.00 WIB
Pandangan umum LPJ Pengurus KOPMA dan Pengesahan.
Penanggung Jawab : Isna.

Pukul 16.00 - 16.30 WIB
Shalat Ashar
Penanggung Jawab : Luthfi.

Pukul 16.30 - 18.30 WIB
Pembacaan Konsideran.
Penanggung Jawab : Presidium Tetap.

Pukul 18.30 - 20.00 WIB
ISHOMA.
Penanggung Jawab : Dwika.

Pukul 20.00 - 22.00 WIB
Sidang Komisi :
  1. RAPBK.
  2. Rekomendasi.
  3. Pengembangan Usaha.
Penanggung Jawab : Masing-Masing Bidang.

Pukul 22.00 - 01.00 WIB
Sidang Paripurna.
Penanggung Jawab : Presidium Tetap.

Pukul 01.00 - 06.00 WIB
Istirahat dan Shalat Shubuh.
Penanggung Jawab : Isna.

Pukul 06.00 - 07.00 WIB
Sarapan.
Penanggung Jawab : Ilfi.

Pukul 07.00 - 08.00 WIB
Pemilihan Ketua Formatur dan Pengawas.
  1. Pengajuan Kandidat.
  2. Penetapan Ketua.
Penanggung Jawab : Fiqih.

Pukul 08.00 - 08.30 WIB
Sambutan Ketua dan Pengawas KOPMA periode 2013-2014.
Penanggung Jawab : Noviyansyah.

Pukul 08.30 - 09.00 WIB
Penutup :
  • Do'a.
  • Photo Session.
Penanggung Jawab : Irfan dan Nazmudin.

Pukul 09.00 - 10.00 WIB
Ekspektasi.
Penanggung Jawab : Isna.

Pukul 10.00 - 10.30 WIB
Persiapan kembali ke UIN.
Penanggung Jawab : Fiqih.

Pukul 10.30 - 12.00 WIB
Kembali ke UIN.
Penanggung Jawab : Noviyansyah.

*NB : Alamat Villa d'Kampoeng, Jl. Caringin, Gang Jagal, Kampung Kekupu RT. 06 Kelurahan Tangkepan Jaya, Pancoran Mas - Depok.

Tata Tertib Study Visit Malaysia - Singapore

Acara
  1. Wajib mengikuti rangkaian acara kegiatan dengan tepat waktu, keterlambatan dari masing-masing individu/kelompok bukan merupakan tanggung jawab panitia.
  2. Setiap acara kunjungan studi, wajib menggunakan busana FKIK rapih. (Baju lengan panjang, jas almamater hijau, rok panjang, sepatu, bukan sandal sepatu apalagi sandal, kerudung minimal menutupi dada).
  3. Setiap kelompok wajib memiliki satu nomor kontak Malaysia, dan mengonfirmkan nomornya pada dosen yang telah dipertanggungjawabkan di tiap-tiap kelompok.
  4. Setiap ketua kelompok bertanggung jawab atas kelompoknya ketika acara bebas. Ketua kelompok wajib menginfokan kepada dosen penanggung jawab kelompoknya ketika kelompoknya pergi atau hal-hal terkait kelompoknya.
  5. Dilarang memisahkan diri dari rombongan atau kelompok tanpa seizin dosen pembimbing.
  6. Setelah acara bebas, maksimal kembali ke hotel pada pukul 23.00 waktu Malaysia.
  7. Wajib menjaga nama baik diri sendiri, fakultas, dan almamater.
Perlengkapan
  1. Membawa dokumen-dokumen penting terkait penerbangan. Ketidaklengkapan dokumen yang menghambat penerbangan perindividu bukan tanggung jawab panitia.
  2. Menyediakan satu tas kecil khusus untuk menyimpan keseluruhan dokumen penting.
  3. Membawa dan menjaga perlengkapan atau barang-barang pribadi. Kehilangan atasnya bukan merupakan tanggung jawab panitia.
  4. Tidak merusak, mengotori, atau menghilangkan barang-barang fasilitas hotel, universitas, dan sebagainya.
  5. Membawa name tag dan menggunakannya di setiap rangkaian kegiatan.
  6. Ketua kelompok harus selalu membawa alat komunikasi dan mengaktifkannya kemana pun kelompoknya pergi.
  7. Membawa alat tukar dengan mata uang MYR, SGD, dan IDR yang sudah disiapkan sebelum keberangkatan.
Transportasi
  1. Wajib hadir di airport 2 jam sebelum penerbangan, keterlambatan yang menyebabkan pembatalan penerbangan perindividu bukan merupakan tanggung jawab panitia.
  2. Setiap ketua kelompok mengkoordinir anggotanya terkait keberangkatan ke bandara atau kepulangan dari bandara.
  3. Wajib menyediakan biaya transportasi pribadi mengacu pada yang telah dijelaskan.
  4. Tidak diperkenankan untuk menggunakan fasilitas transportasi umum di Malaysia dan Singapore yang belum diketahui tanpa sepengetahuan dosen yang bersangkutan.
NB: Peraturan bisa saja berubah atau bertambah sesuai kondisi yang ada.

Lomba Essay For Muslimah

SPECIAL FOR MUSLIMAH
Lomba Essay dengan Tema "INSPIRING MUSLIMAH"

Syarat dan Ketentuan:
  • Original dan belum pernah dipublikasikan.
  • Menceritakan tentang sosok muslimah yang menginspirasi.
  • Font: Times New Roman, Size 12, Spasi: 1,5, Kertas A4, Margin (atas & kanan 4 cm, bawah & kiri 3 cm).
  • Minimal 500 kata.
  • Cantumkan identitas (Nama, Fakultas, Jurusan, Semester, dan NIM) di bagian bawah kanan.
Kemudian print out dan diserahkan langsung ke panitia atau kirim soft copy melalui email ke fm.karyamuslimah@gmail.com.

RAIH HADIAH PAKET CANTIK MUSLIMAH + UANG TUNAI
Serta Undangan Istimewa Talkshow pada Acara
FESTIVAL MUSLIMAH
Hanya dengan registrasi sebesar Rp 5.000,-

Registrasi dan pengumpulan essay paling lambat tanggal 25 Oktober 2012. Info lebih lanjut hubungi contact person ini: 081911166404

Selamat Berkarya...!!!

Sejarah Singkat KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 1986 dengan tekad untuk memenuhi keperluan mahasiswa dalam proses belajar mahasiswa, tetapi kondisi KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat itu belumlah stabil dan legal. Kemudian beberapa orang mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap kondisi perekonomian nasional pada umumnya dan kesejahteraan mahasiswa khususnya, berkumpul dan bermusyawarahlah.

Kemudian beberapa aktivis KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menindak lanjuti tentang ide tersebut. Baru kemudian diadakan rapat pembentukan KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 19 Oktober 1990, yang dihadiri oleh para perintis, pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pejabat Departemen Koperasi. Rapat ini mengesahkan AD/ART dan sekaligus memilih dan melantik para pengurus KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1990-1992, kemudian pada tanggal ditetapkan  sebagai tanggal berdirinya KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
   
KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi ber-Badan Hukum dengan Nomor: 2731/BH/1/91 dan terdaftar di KANDEKOP Jakarta Selatan dengan Nomor Pencatatan: 485/Sel/X/90. Pada tanggal 2 Mei 1996 KOPMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH Jakarta mengadakan perubahan Anggaran Dasar sebagai anjuran DEPKOP untuk menyesuaikan dengan UU Perkoperasian Nomor: 25/1992. Dengan perubahan itu, maka badan hukum KOPMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH Jakarta berubah menjadi Nomor: 138/BH/PAD/KWK.9/ VI/1996.

Pada RAT XII KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melakukan revisi ulang terhadap materi AD/ART karena untuk AD/ART yang sebelumnya dirasa kurang sesuai dengan dinamika keorganisasian. Sekaligus sebagai masa konversi nama Insitut Agama Islam Negeri menjadi sebuah Universitas Islam Negeri yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi secara institusi kepada nama KOPMA. Ini sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31 Tahun 2002 yang dikeluarkan pada tanggal 20 Mei 2002.

Adapun visi, misi, dan tujuan dalam menciptakan sebuah organisasi ini, diantaranya sebagai berikut : 

A. Visi. 
KOPMA UIN Syarif Hidayatullah sebagai wahana pengembangan SDM melalui aktivitas ekonomi berbasis koperasi guna menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang berbasis IPTEK yang bernaluri Sosial. 
B. Misi.
  • Student’s Basic Need. 
Melayani kebutuhan dasar mahasiswa dengan menitikberatkan pada kualitas, harga dan pelayanan dalam porsi yang ideal. Mengembangkan kemampuan manajerial yang professional dalam aktivitas usaha dengan tetap mengembangkan kerjasama intern dan antar organisasi.
  • Profession Study Need. 
Mengembangkan keprofesian mahasiswa sejalan dengan tuntutan profesionalitas. Mendukung pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dengan berorientasikan kewirausahaan.
  • Idealism and Leadership. 
Membina dan mengembangkan sikap, wawasan dan keterampilan SDM melalui proses dan mekanisme baik intra maupun ekstra organisasi. Mengembangkan idealisme dan  jiwa kooperatif dan kewirausahaan dalam lingkungan kemahasiswaan baik melalui aktivitas formal maupun unsur-unsurnya secara mandiri. Turut mendukung dan memberikan kontribusi terhadap gerakan perkoperasian nasional serta berbagai upaya sosisal yang mendukung ke arah pemberdayaan masyarakat.
C. Tujuan.
  1. Wadah pengembangan potensi dan kemampuan ekonomi yang memajukan kesejahteraan anggota (Mahasiswa) pada khususnya dan Masyarakat pada umumnya.
  2. Membina dan mengembangakan gerakan koperasi di kalangan mahasiswa dan pemuda dalam rangka membangun tatanan perekonomian nasional.
  3. Menciptakan kader koperasi yang memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi dalam bidang Perekonomian.
  4. Perwujudan Tridharma perguruan tinggi.
  5. Sebagai Laboratorium di bidang Perkoperasian dan Kewirausahaan.

Pengumuman Kompetisi Esai Mahasiswa 2012 “Menjadi Indonesia”


“MENJADI INDONESIA adalah menjadi manusia yang bersiap memperbaiki keadaan, tetapi bersiap pula untuk melihat bahwa perbaikan itu tidak akan pernah sempurna dan ikhtiar itu tidak pernah selesai.(Goenawan Mohamad — Surat dari & untuk Pemimpin)

Menjadi Indonesia = (men)dingan (ja)ngan (di)am untuk Indonesia; Sebuah gerakan moral, ajakan berbuat nyata, memberi makna pada Indonesia. Lebih baik menyalakan lilin ketimbang sekadar mengutuk kegelapan.

Pada tahun keempat ini, TEMPO Institute kembali menantang mahasiswa Indonesia untuk menetaskan buah pikiran melalui kompetisi esai. Tuliskan esaimu. Jangan berangkat dari teori yang muluk-muluk. Mulailah dengan mengamati, observasi, kondisi di sekitarmu. Gambarkan permasalahan paling menarik atau paling penting di sekelilingmu, di wilayahmu, di “area kekuasaanmu”.

Ini bukan kompetisi membuat makalah dengan basis teori yang rigid, tapi tentang pendapat subyektif. Tulisan bisa berupa refleksi, observasi mendalam, atau gagasan konkret atas sebuah persoalan nyata di sekitarmu.

Nah, kompetisi ini sudah dilaksanakan dan pengumuman pemenang beserta hadiahnya dapat dilihat pada link Pemenang dan Hadiah

MUAHIQ (Musyawarah Umum Anggota Himpunan Qari Mahasiswa)

By : Moh. Hibatul Wafi

HIQMA (Himpunan Qari’ Qari’ah Mahasiswa) merupakan suatu unit kegiatan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, yang bergerak dalam bidang Tilawah, Marawis, Hadroh, Qasidah, Shalawat, dan Syahril Qur’an.

Kemarin, UKM HIQMA telah mengadakan musyawarah umum anggota periode 2011-2012 di Gedung Hijau, Telaga Kahuripan Desa Jampang pada tanggal 30 Juni s/d 1 Juli lalu. Pembukaan acara ini disahkan oleh Arif Amaruddin, S.Sos.I. selaku Dewan Pertimbangan Organisasi HIQMA.

Dalam kegiatan acara tersebut, diisi dengan acara penyerahan sertifikat pendidikan, pembacaan laporan pertanggungjawaban kepengurusan, dan pemilihan ketua baru periode 2012-2013.

Kesimpulan dari MUAHIQ ini, bahwa laporan pertanggungjawaban kepengurusan periode 2011-2012 diterima dengan syarat harus merevisi LPJ tersebut. Selain itu juga, HIQMA telah menetapkan ketua kepengurusan yang baru ditetapkan kepada Fajar Mahbub, mahasiswa fakultas Tarbiyah jurusan PAI semester 6.

Dangdut Idol Punya UKM

Oleh Moh. Hibatul Wafi*

Perpustakaan Hibah - Forum UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) UIN Syarif Hidayatullah menyelenggarakan liga antar UKM. Forum ini mengadakan banyak kegiatan yang bersifat tongkrongan bagi mahasiswa UIN. Diantaranya Kontes Dangdut Idol, Lomba Masak, Futsal, dan Liga PS 2012.

Kegiatan ini diikuti oleh 15 UKM, yang meliputi KOPMA, RIAK, MENWA, KSR, Teater, Arkadia, Ranita, Pramuka, LDK, Hiqma, PSM, Forsa, Kalacitra, LPM, dan Flat Bahasa. Mereka sangat berantusias dalam kegiatan yang diadakan oleh Forum UKM.

Pembukaan liga ini diawali dengan kontes "Dangdut Idol", yang diselenggarakan di pelataran SC (Pusat Kegiatan Mahasiswa) pada Kamis (31/5) malam.

Selain kontes dangdut yang sangat meriah, warga UKM merasa senang karena musik yang digunakan tidak memakai alat elektronik saja, melainkan mereka memakai kecrekan, gendang, dan sebagainya. Lagu yang dinyanyikan pun enak dinikmati, apalagi ditemani rokok dan secangkir kopi.

“Mari bergoyang”, begitu yang diteriakkan oleh kontestan dari UKM Pramuka. Dengan sangat antusias para penonton pun langsung berteriak menyemangati dan ikut bergoyang ria. Dengan lekukan goyangan tubuhnya, dia terus berdendang dan mengajak kawan-kawan yang ada di sana ikut merasakan nikmatnya bergoyang dangdut.

Penilaian kontes ini dilakukan oleh dewan juri dari UKM PSM yang sangat kompetitif dalam memberikan nilai. Dewan juri juga menilai semua kontestan yang ikut dangdut idol sangat spektakuler. Begitulah keadaan malam itu yang sangat meriah di pelataran SC.

*Mahasiswa yang masih belajar menulis dari apa yang telah dialami.

Open Recruitment Anggota KOPMA UIN Syarif Hidayatullah


Sekilas tentang KOPMA:
UKM KOPMA adalah suatu Unit Kegiatan Mahasiswa bidang Koperasi. Dan kini telah dibuka pendaftaran baru Anggota KOPMA untuk Triwulan II periode 2012/2013.

OPEN RECRUITMENT
ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
COOPERATIVE-ENTREPRENEURSHIP MOVEMENT AND EDUCATION

2% Adalah Jumlah Minimal ENTREPRENEURSHIP yang Dibutuhkan Sebuah Negara untuk Mencapai Kemakmuran – David Mc. Clelland

Persyaratan:
  1. Semua mahasiswa aktif dari seluruh Fakultas dan Jurusan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  2. Memiliki keinginan untuk mengenal, belajar, dan ikut dalam Gerakan KOPERASI dan KEWIRAUSAHAAN.
  3. Telah memiliki bisnis atau memiliki hasrat dan minat dalam kewirausahaan serta siap dikelompokkan dalam Kelompok Bisnis Bentukan KOPMA UIN SYAHID JAKARTA.
  4. Melengkapi berkas dan kepentingan administratif lainnya dan mengikuti segala rangkaian Open Recruitment Anggota KOPMA UIN SYAHID JAKARTA.
Alur Penerimaan Anggota:
  1. Pendaftaran Calon Anggota.
  2. Wawancara Calon Anggota.
Agenda:
  • 14 s/d 30 May 2012 : Sesi Pendaftaran
  • 24 s/d 08 Juni 2012 : Wawancara
  • 09 Juni 2012 : Pembentukan dan Mentoring Kelompok Bisnis
  • Coming Soon : KOPMA EXPO.
Keterangan:
  1. Uang Simpanan Anggota Rp 20.000,- (dapat diangsur).
  2. Seluruh rangkaian kegiatan wajib diikuti oleh Calon Anggota.
  3. Pendaftaran dilakukan @ Sekretariat KOPMA UIN SYAHID JAKARTA, Student Centre Lt. 1 Depan Parkiran SC.
Contact:
  • Yordan : 089661211062
  • Rima : 083893865684

Kemandirian “Rumah” Ilmu Pengetahuan

Oleh Sulistyowati Irianto*

Sejak putusan Mahkamah Konstitusi tahun 2009 mengakhiri status universitas sebagai badan hukum mandiri, terjadi debat yang tidak berkesudahan tentang apakah universitas harus otonom atau tidak.

Di sinilah awal kekacauan tentang apakah artinya “otonomi” dalam perspektif kepentingan universitas sebagai lembaga produksi dan reproduksi ilmu pengetahuan.

Otonomi sebagai suatu terminologi dalam ilmu pengetahuan dikacaukan dengan pengertian awam sehingga timbul salah pengertian, bahkan konflik, yang tidak menguntungkan bagi kelangsungan pendidikan tinggi Indonesia. Otonomi seperti apa yang dibutuhkan oleh universitas bagi keberlangsungannya? Ada baiknya kita belajar dari Magna Charta Universitatum.

Para rektor universitas di Eropa berkumpul dalam perayaan 800 tahun universitas tertua Bologna, tahun 1988, dan menetapkan Magna Charta Univrsitatum. Mereka mempertimbangkan masa depan umat manusia yang akan sangat bergantung pada perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Penelitian yang dihasilkan universitas dianggap sangat penting. Tanggung jawab universitas adalah menyebarluaskan ilmu pengetahuan di kalangan generasi muda yang akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat dan bangsa.

Dalam konteks ini, universitas wajib mendidik generasi muda dan mengajar mereka untuk menajamkan suara hati serta menhormati prinsip dan nilai dasar tentang kebenaran dan kejujuran. Suara hati adalah kepekaan untuk menimbang baik dan buruk, benar dan salah.

Prinsip Dasar
Pertama, universitas adalah institusi sendi dalam masyarakat yang harus dikelola secara khusus karena menghasilkan dan menguji ilmu pengetahuan berdasarkan riset dan pengajaran. Oleh karena itu, universitas harus otonom secara moral dan intelektual, terbebas dari otoritas politik dan kekuasaan ekonomi.

Kedua, pengajaran dan riset universitas tak dapat dipisahkan dari perkembangan kebutuhan dan panggilan masyarakat serta kemajuan ilmu pengetahuan.

Ketiga, kebebasan dalam riset dan pengajaran adalah prinsip dasar kehidupan universitas yang harus dihormati. Universitas harus menjamin penolakan terhadap intoleransi, selalu terbuka terhadap dialog, tempat ideal bertemunya para pengajar yang mampu mengkomunikasikan ilmu pengetahuan, serta sangat difasilitasi untuk mengembangkannya melalui riset dan inovasi.

Universitas adalah tempat bagi mahasiswa yang berhak, berkemampuan, dan berkeinginan memperkaya pemikirannya dengan ilmu pengetahuan.

Keempat, universitas berada di garis depan dalam pengembangan tradisi memuliakan kemanusiaan. Kepeduliannya secara konstan ditujukan untuk mencapai ilmu pengetahuan universal dan memenuhi panggilannya melampaui batas geografi, politik, dan mendukung kebutuhan vital untuk memahami keberagaman budaya.

Untuk dapat mewujudkan prinsip dasar itu dibutuhkan cara efektif, seperti menyediakan instrumen yang memadai untuk menjamin kebebasan riset dan pengajaran; membuat regulasi dalam mengangkat pengajar dan memperhatikan status kepegawaian mereka serta melindungi hak-hak mahasiswa untuk bertukar informasi, bekerja sama dengan para pengajar dalam kerja akademik.

Kasus UI
Penyelesaian kasus Universitas Indonesia dikhawatirkan akan berakhir dengan menjadikan UI sebagai satuan kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika hal ini terjadi, runtuhlah simbol kejayaan dan prinsip dasar kemandirian universitas. Kaum cerdik pandai universitas hanya akan menjadi kepanjangan tangan kepentingan politik pemerintah, kemungkinan juga partai politik. Lebih buruk lagi, preseden ini bisa diikuti oleh perguruan tinggi negeri terkemuka lain di Indonesia.

Universitas adalah kekuatan moral. Oleh karena itu, otonomi universitas haruslah dipertahankan demi kelangsungan pendidikan tinggi untuk menghasilkan manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter.

Otonomi dalam pengertian ini adalah keseluruhan kemampuan institusi untuk mencapai misinya berdasarkan pilihannya sendiri. Otonomi butuh kesempurnaan dalam bidang akademik, tata kelola, dan manajemen keuangan. Jika hal itu tidak terjadi, otonomi telah disalahgunakan.

Otonomi universitas jangan sekali-kali dikaitkan dengan komersialisasi pendidikan, tak menentunya nasib pegawai, dan tata kelola universitas yang tidak terkontrol. Justeru kemandirian universitas harus menjamin kesejahteraan lahir batin setiap pengajarnya, tata kelola yang baik dan intoleran terhadap korupsi dan penyimpangan.

Otonomi dan akuntabilitas adalah dua sisi dari koin yang sama. Akuntabilitas memampukan institusi untuk meregulasi kebebasan yang ada padanya dengan cara otonom. Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi, perlu perubahan tata kelola yang mendasar dari tingkat universitas, fakultas, sampai program studi secara menyeluruh.

Jika hal ini tak dilakukan, kita berutang kepada generasi muda mahasiswa yang kelak akan menentukan arah bangsa dan peradaban manusia secara global.

*Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia. Dan artikel ini pernah dimuat di Opini Kompas pada hari Rabu, 4 Januari 2012.

Akademis Versus Aktivis

Oleh Redaksi Buletin Hakam Peradilan Agama
Edisi November 2009

Mendengar kata “akademis” secara langsung kita sudah tahu bahwa mahasiswa yang mendapat predikat akademis adalah yang rajin kuliah, cerdas, aktif dalam diskusi, suka membaca buku, dan indeks prestasinya cumlaude. Orang tua bila diberi pertanyaan, “Mau gak punya putra putri yang mendapat predikat akademis sebagaimana criteria di atas ?”. Pasti mereka secara kompak akan menjawab, “Mau”. Memang orang tua yang membiayai kuliah pasti berharap putra putrinya akan menjadi manusia yang cerdas, baik cerdas otaknya dan juga hatinya alia shaleh.

Menjadi akademis sejati memang perlu perjuangan yang tidak mudah. Di samping harus rajin kuliah, juga rajin berdiskusi agar dirinya terbiasa mengeluarkan pendapat dan mengasah ide-ide yang ada dalam otaknya. Orang yang biasa berdiskusi akan memiliki mental berani dan cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan. Nah, dalam berdiskusi juga harus punya modal, yakni pengetahuan yang luas. Jangan jadi “tong kosong nyaring bunyinya”, bersuara tapi gak ada isinya. Oleh karena itu, membaca buku itu sangat penting. Apalagi kampus sudah menyediakan fasilitas perpustakaan yang cukup memadai. Selain itu, media pengetahuan bukan hanya buku, ada surat kabar, majalah, internet, televisi, dan lain-lain.

Selain tipe mahasiswa akademis, ada juga tipe mahasiswa aktivis. Mendengar kata “aktivis” pasti kita tahu bahwa mahasiswa yang mendapat predikat ini adalah orang yang aktif di organisasi, baik di kampus maupun di luar kampus. Kesehariannya sibuk dengan organisasi, mulai rapat, membuat acara, mengurus proposal, seminar, diskusi, bahkan melakukan aksi bila dibutuhkan. Menjadi aktivis memang hal yang membanggakan, selain akan memiliki banyak teman, pasti akan banyak pengalaman yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan.

Tidak semua mahsiswa mau menjadi aktivis. Alasannya tidak diizinkan orang tua, takut kuliah terlantar, takut indeks prestasi berantakan, atau bahkan malas karena masih senang jalan-jalan, hura-hura, dan menikmati masa muda untuk senang-senang. Apakah benar pendapat sebagian orang bila menjadi mahasiswa aktivis, kuliah akan terlantar dan indeks prestasi berantakan ? Bisa tidak menjadi aktivis sekaligus menjadi akademis?

Pendapat sebagian orang bahwa mahasiswa aktivis itu kuliahnya terlantar dan indeks prestasinya berantakan, memang benar dan salah. Benar karena ada sebagian aktivis yang jarang masuk kuliah dan indeks prestasinya hancur berantakan. Salah karena ada juga aktivis yang tetap rajin kuliah dan indeks prestasinya baik, bahkan ada yang cumlaude. Jadi benar atau salahnya pendapat tadi tergantung pribadi masing-masing aktivis, apakah ia bisa mengatur kesibukan di organisasi dengan waktu kuliah atau tidak?

Mahasiswa aktivis bisa menjadi akademis sekaligus. Aktivis dan akademis bukanlah kedua hal yang saling bertentangan, justru keduanya bisa saling berjalan beriringan dan saling mengisi kekurangan. Nah yang bahaya adalah mahasiswa no aktivis or akademis, yakni sudah tidak mau aktif di organisasi juga kuliahnya malas, tidak suka diskusi apalagi membaca buku di perpustakaan. Mahasiswa seperti ini yang harus lenyap dari muka bumi. Oleh karena itu, menjadi aktivis yang aktif di organisasi sekaligus menjadi akademis yang cerdas, rajin, dan memiliki indeks prestasi tinggi bukanlah keniscayaan. Kemampuan mengatur waktu adalah kunci suksesnya seorang aktivis akademis. Jadi, menjadi aktivis sekaligus akademis, Why Not ???

Workshop Jurnalistik Untuk Mahasiswa FSH

Oleh Redaksi Buletin Hakam Peradilan Agama
Edisi November 2009

Sebuah susunan kepanitiaan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang terdiri dari beberapa orang dosen, telah mengadakan workshop jurnalistik bagi beberapa orang mahasiswa perwakilan masing-masing prodi. Melalui workshop yang berlangsung selama dua hari itu 20-21 Oktober diharapkan dapat merangsang dan memicu kembali semangat tulis menulis mahasiswa FSH yang belakangan ini mulai luntur dan jarang terdengar.

Pada hari pertama, acara dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MH, MM, dalam sambutannya beliau berpesan agar mahasiswa lebih berkreatifitas lagi dalam dunia tulis menulis.

Acara yang dilaksanakan di ruang teater lantai 6 dan ruang rapat dekan ini, dibagi menjadi beberapa sesi penyampaian materi terkait dunia jurnalistik. Di antara materi itu seputar manajemen jurnal dan bulletin, teknis penulisan artikel ilmiah, teknik wawancara, penulisan berita, dan feature, bahkan pengelolaan website berita. Setiap meteri disampaikan oleh dosen-dosen yang berkompeten dan sudah bergelimang dalam dunia jurnalistik, sebut saja Drs. Nanang Syaikhu, Dr. Syahrul Adam, dan Ilham Aufa S.EI. pada acara penutupan oleh Pudek III FSH, beliau menyampaikan bahwa sebagai follow up dari workshop itu, akan diberikan suntikan dana bagi setiap prodi yang mengajukan proposal untuk membuat sebuah jurnal ataupun bulletin prodi. Oleh karena itu, ditekankan pada semua peserta untuk segera merancang bulletin tersebut dalam waktu dekat ini, sebagaimana Hakam dari konsentrasi Peradilan Agama, dan Mu’amalatuna dari Perbankan Syari’ah.

Nasi Kotak untuk Peserta Propesa Peradilan Agama

Oleh Ridwan Damunthe*

Kepanitiaan dalam sebuah kegiatan adalah amanah yang wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Menjadi panitia bukanlah ajang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya bagi pribadi maupun kelompok. Panitia yang baik adalah yang memberikan pelayanan sebaik mungkin sehingga tujuan sebuah kegiatan tercapai.

Hal ini disadari betul oleh panitia propesa jurusan yang dikomandani Ridwan Damunthe, mahasiswa semester 5. Propesa jurusan Peradilan Agama tahun 2009 harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Walaupun propesa tahun ini tidak bisa dihadiri para pengurus BEM dari semester 7 yang sedang melaksanakan KKS, tidak membuat panitia dari semester 5 dan 3 kerepotan. Dengan motto “Bondo Bahu Pilkir Lek Perlu Sak Nyawane Pisan”, membuat panitia kompak melaksanakan kegiatan dengan mencurahkan tenaga, pikiran, dan waktu dengan semangat keikhlasan demi suksesnya kegiatan ini.

Pada tahun ini jurusan diberikan waktu lebih lama dari tahun sebelumnya. Mahasiswa baru pertama kali diperkenalkan dengan jurusannya pada hari pertama propesa. Panitia jurusan mendapat kesempatan menyelenggarakan kegiatan mulai pukul 10.00-17.00 WIB.

*Mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menulis di Buletin Hakam Peradilan Agama Edisi November 2009.

Muhasabah Ajang Mempererat Silaturahmi di FSH

Oleh Redaksi Buletin Hakam Peradilan Agama
Edisi November 2009

“Acara muhasabah kemarin bagus banget, selain dapat mempererat tali silaturahmi antara dosen dan mahasiswa kita juga bisa tau segala hal yang tidak kita tau sebelumnya, diantaranya cara belajar di kampus dan banyak lagi”, tutur Enni Perwaningsih, mahasiswi semester 1 ketika kami temui di kelasnya.

“Selain itu kita juga bisa saling tukar pikiran untuk mendapatkan kejelasan dalam permasalahan yang belum kita tau”, sambung Ahmad Wira Atmaja, mahasiswa semester 1 Peradilan Agama.

Dan ketika kami menanyakan, apa tahun depan perlu diadakan muhasabah lagi atau tidak, mereka kompak menjawab sangat perlu, tapi harus lebih baik dari sekarang, pesertanya ditertibkan kembali, dan alat yang digunakan harus lebih lengkap lagi. Selain itu juga waktunya harus diperpanjang kalau bisa diadakannya di tempat yang menarik.

Ternyata acara muhasabah kemarin memberikan kesan tersendiri bagi para mahasiswa/i. Acara yang dimulai pada hari Jum’at, 4 September itu sebenarnya merupakan acara lanjutan dari propesa, karena menurut kabar yang beredar bahwasanya pada acara propesa kemarin waktu yang diberikan untuk perkenalan fakultas amat sangat kurang, jadi perlu diadakan acara lanjutan.

Di samping itu acara muhasabah kemarin juga baru pertama kalinya diadakan di FSH, namun begitu acara berjalan dengan lancar dan baik walaupun belum begitu maksimal. Pada acara ini, hadir lebih dari 500 orang mahasiswa baru FSH, angka ini cukup menunjukkan kesuksesan acara yang diadakan di Masjid Jami’ Student Centre tersebut.

Acara yang diselenggarakan atas kerjasama dosen dan mahasiswa yang diketuai oleh Bapak Syahrul ‘Adzam, berlangsung selama setengah hari semalam dimulai dari hari Jum’at pukul 13.30 WIB sampai dengan hari Sabtu pagi. Dengan berbagai susunan acara yang sudah disiapkan, diantaranya acara pembukaan muhasabah yang resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH. MH. MM. dilanjutkan dengan penyampaian materi membahas tentang cara belajar efektif di perguruan tinggi, perkenalan DPMA, buka puasa bersama, tarawih berjama’ah, dan makan sahur bareng. Dalam acara itu tampak hadir alumni Akhwal Asy-Syakhsiyyah Ustadz Yusuf Mansyur sebaga tamu undangan untuk mengisi tausiah. Kedatangan ustadz kondang ini diharapkan bisa memicu semangat belajar dan keoptimisan masa depan para mahasiswa.

RIAK! Pergerakan Mahasiswa dengan Musik


Sekitar 13 tahun yang lalu, lebih tepat akhir tahun 1998 ada sebuah pergerakan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (dulu masih IAIN). Ketika pada waktu itu atau saat zamannya mahasiswa secara massive ikut mereformasi tatanan sistem pemerintahan Indonesia, sebagian dari mahasiswa UIN Jakarta justru malah memilih berjuang me-MUSIK-kan kampus secara militan.

Maka pada akhirnya, setelah melewati proses yang begitu pelik lahirlah KMM RIAK (Komunitas Musik Mahasiswa Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan). Pada perjalanannya, satu-satunya UKM Musik di Kampus UIN Jakarta ini tak hanya melulu genjrang-genjreng gitar atau gebak-gebuk drum semata, tapi lebih dari itu anak RIAK juga dibekali dasar-dasar EO, Sound System, Musikologi, Manajemen Organisasi, Jurnalistik hingga Teori Musik. Maka tak heran jika anak RIAK rajin sekali mengelaborasikan sebuah event di Kampus. Diantaranya ialah:

Brand Launching + Temu Anggota

KOPMA FKM UI's
BRAND LAUNCHING + TEMU ANGGOTA

Tuesday, March 27th, 2012

Pukul 16.00 - 18.00 WIB
Registration will be opened at 15.30 WIB

G402/403 FKM UI Depok

Free: (there are limited)
  • Souvenir.
  • Entertainment.
  • Snack.
  • Doorprizes.

everyone is invited !

FISIP DAYS 2012


Training Pembebasan


Analisis SWOT pada Panitia Pelantikan Kopma UIN Syahid 2012

Acara pelantikan Koperasi Mahasiswa Universitas Syarif Hidayatullah yang diadakan pada tahun 2012 lalu, telah dianalisa mengenai SWOT pada panitia acaranya, antara lain:

A. Strength.
  1. Adanya sumber dana dari dana DKM (Dana Kegiatan Mahasiswa).
  2. Anggota panitia acara pelantikan dengan jumlah yang cukup dan terstruktur. Walaupun panitia yang ikut serta hanya sedikit, tetapi acara tetap berjalan dengan baik dan lancar serta tidak ada hambatan berarti yang dihadapi panitia.
  3. Adanya rapat persiapan yang cukup matang dari panitia sebelum hari berlangsungnya acara secara intensif.
  4. Adanya bimbingan dari para pengurus senior di KOPMA kepada para panitia pelantikan dalam merancang berlangsungnya acara baik berupa teknis maupun non-teknis sehingga panitia tidak merasa terlalu kesulitan.
  5. Peserta yang hadir dalam acara terdiri dari pengurus dan pengawas Koperasi Mahasiswa yang lama maupun yang akan dilantik serta tamu undangan yang terdiri dari undangan IKM dan undangan rektorat.
B. Weakness.
  1. Banyak dari anggota panitia yang mengalami kendala pada waktu rencana rapat.
  2. Ada dari beberapa anggota panitia yang bertugas mengisi acara kemudian mengundurkan diri.
  3. Gladiresik tidak berjalan dengan baik.
  4. Ada dari beberapa calon pengurus dan pengawas koperasi mahasiswa yang terlambat hadir, sehingga menyebabkan waktu pelaksanaan acara yang diundur dari waktu yang telah direncanakan.
  5. Acara berlangsung dengan sangat formal hingga akhir tanpa adanya jeda atau hiburan, sehingga membuat beberapa peserta rapat merasa bosan dalam ruangan.
C. Opportunity.
  1. Tersedianya dana dari DKM.
  2. Tersedianya tempat dan sarana yang cukup untuk dilaksanakannya acara.
  3. Adanya pembicara yang siap untuk mengisi acara.
  4. Adanya dukungan dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) lain.
  5. Adanya dukungan dari seluruh anggota koperasi mahasiswa dan dari para alumni pengurus di KOPMA.
  6. Diadakannya hiburan dari panitia sehingga acaranya akan lebih menarik dan tidak terlalu membosankan.
D. Threat.
  1. Surat keputusan dari rektorat yang terlambat turun.
  2. Para calon pengurus dan pengawas koperasi mahasiswa yang terlambat datang saat berlangsungnya acara.
  3. Acara yang diundur membuat panitia kecewa dan berkurangnya semangat, hal ini tentu berdampak pada persiapan acara kedepannya selain itu jumlah anggaran yang di dapat panitia juga tidak sesuai (lebih sedikit) dengan proposal yang diajukan ke rektorat sehingga panitia harus melakukan penghematan untuk mengalokasikan dana.

Tips Menemukan Masalah Skripsi

Seringkali kita pasti pernah mendengar kata-kata yang terucap dari seorang mahasiswa/i dalam menemukan kesulitan dalam skripsi, seperti “Ah... proposal judul skripsi yang saya ajukan ditolak oleh pembimbing akademik, kata beliau dalam proposal itu tidak terdapat masalah yang jelas untuk diteliti”.

Hal senada mungkin juga pernah dialami oleh teman-teman yang sedang mencoba untuk fokus dalam penulisan tugas akhir alias skripsi. Dalam penulisan skripsi, masalah memang suatu hal yang paling esensial. Karena tidak mungkin adanya penelitian, jika tidak ada masalah yang muncul, dengan kata lain masalah adalah objek penelitian tersebut.

Nah, sekarang bagi para Mahasiswa/i jangan berkecil hati lagi, karena penulis akan memberikan tips-tips untuk mendapatkan masalah yang tepat dari tema skripsi yang akan diteliti dan akhirnya mahasiswa/i dapat menyelesaikan SKRIPSI tersebut.

Apa masalahnya?
Yakinkan bahwa masalah tersebut cukup baik untuk dibahas.
Mengapa memilih masalah tersebut?
Ini akan mempengaruhi strategi teman-teman dalam mengerjakan skripsi. Usahakan memilihnya karena menyenangi bidang masalah tersebut.
Bagaimana masalah tersebut akan dapat diselesaikan?
Ini tentu memperkirakan ilmu-ilmu apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Apakah teman-teman merasa mampu atau tidak untuk menyelesaikan skripsi tersebut, terkait dengan faktor dan biaya.
Apa yang didapatkan ketika masalah tersebut terpecahkan?
Ini bisa mendukung kepercayaan diri jika solusi dari skripsi ini akan berharga. Termasuk menjadi nilai tambah ketika melamar kerja.
Mampu memformulasikan masalah yang dipilih!
Usahakan memformulasikan masalah dalam bentuk tulisan pendek atau abstrak. Manfaatnya, teman-teman sudah berusaha memfokuskan pikiran ke masalah tersebut dengan menuliskannya. Ada tiga tahapan, yaitu:
  1. Intro, yakni mengenalkan masalah, apa, mengapa, dan batasan-batasannya, yang masuk BAB I dan BAB II.
  2. Progress, yakni tentang bagaimana masalah tersebut dicoba dipecahkan, termasuk   juga pembahasannya, masuk BAB III dan BAB IV.
  3. Kesimpulan, yakni tentang bilamana masalah dapat terpecahkan, masuk BAB V.
Evaluasi abstrak bersama dosen!
Bagus atau tidaknya, teman-teman bisa meminta masukan, evaluasi, dan kritikan dengan mendiskusikannya bersama teman-teman lain ataupun dosen yang dirasa bisa memahami masalah tersebut. Jika abstrak sudah OK, maka penulisan skripsi bisa dilanjutkan.

Selamat mencoba ya kawan-kawan semoga “penolakan” itu tidak terdengar lagi di telinga kita semua......!!!!!!!!!! Amien.

Tiga Sifat Menggugah Hati Manusia

Oleh Muhammad Ashsubli*

Documenter - Sebelumnya artikel ini pernah dimuat dalam Buletin Hakam Peradilan Agama Edisi November 2009. Tiga sifat ini sudah tidak asing lagi di pendengaran kita sebagai mahasiswa dan juga pemuda. Yakni malu, takut, dan cinta ternyata ketika penulis selidiki 3 sifat ini menjadi kekuatan yang luar biasa untuk menggerakkan orang. Melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena didorong oleh salah satu dari ketiga sifat itu. Oleh karena, rasa malu tidak akan lulus misalnya, maka seorang mahasiswa terpaksa tidak tidur semalaman, belajar menghadapi ujian. Karena malu selalu ditegur tentang skripsi, atau thesis, dan bahkan disertasinya yang tidak selesai-selesai, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak pernah istirahat menyelesaikan tugasnya itu.

Selain malu, seseorang bergerak atau tidak bergerak karena didorong oleh rasa takut dan cinta. Karena takut dimarahi oleh orang tuanya, maka seorang anak tidak berani pulang ke rumah. Karena rasa takut maka seseorang terpaksa bekerja seharian tidak mengenal lelah menyelesaikan tugasnya. Karena takut sebatas ditegur oleh atasan, maka seorang bawahan tidak berani pulang duluan sebelum pimpinannya pulang. Demikian pula didorong oleh rasa cinta, maka seorang pemuda melakukan apa saja agar wanita yang dicintai berpihak padanya. Seorang tokoh mengorbankan apa saja yang dimiliki, untuk membela pengikut yang dicintainya.

Antara rasa takut dan malu, sekalipun keduanya merupakan kekuatan penggerak, masing-masing memiliki perbedaan. Rasa takut mendorong seseorang melakukan atau justru menghindari dari sesuatu karena keterpaksaan. Yaitu terpaksa dilakukan oleh karena takut datangnya ancaman yang tidak mengenakkan. Berbeda dengan takut adalah rasa cinta. Atas dasar rasa mencintai maka seseorang melakukan sesuatu, dan bahkan dengan perasaan cinta itu pula maka seseorang berani berkorban. Oleh karena maka sering muncul kalimat indah, yakni cinta adalah pengorbanan.

Akhir-akhir ini ketiga sifat itu rasanya semakin kurang mewarnai kehidupan masyarakat, dan bahkan hilang. Dulu, jika seseorang memiliki saudara terlibat kriminal, sekalipun sederhana, misalnya dituduh mencuri maka tidak saja yang bersangkutan, bahkan saudara-saudaranya pun menghindar karena malu. Berbeda dengan itu, pada saat sekarang ini, maka jangankan melakukan kesalahan kecil-kecilan, bahkan berkorupsi bermilyaran rupiah sekalipun, seperti tidak ada seuatu yang dirasakan mengganggu.

Berbagai kejahatan dilakukan atas dasar kalkulatif. Melakukan korupsi milyaran rupiah, lalu dihukum beberapa tahun, dianggap lebih untung daripada bekerja yang tidak akan mendapatkan keuntungan sebesar itu. Keanehan lain, seseorang merasa biasa menjenguk saudaranya ke penjara, karena terlibat kriminal. Melakukan kejahatan hingga dihukum sudah tidak dirasakan sebagai suatu yang nista, bahkan aib.

Orang-orang dahulu, oleh karena rasa malu, maka tidak berani mencalonkan diri sebagai pimpinan masyarakat, takut kalau di kemudian hari akan dipandang tidak mampu. Sekarang ini, yang terjadi justru sebaliknya. Tanpa melihat kemampuan dirinya, prestasi yang pernah dihasilkan, berkampanye agar dipilih sebagai calon pemimpin. Bahkan, sekalipun tidak memenuhi syarat, seseorang berani menempuh jalan yang kurang terpuji, misalnya dengan cara membayar atau membeli suara, menyuap atau menyogok, memalsukan persyaratan, dan lain-lain.

Rupanya ketiga sifat tersebut, malu, takut, dan cinta sudah dibeli atau diganti dengan uang. Budaya masyarakat sudah bersifat transaksional. Apa saja sudah dapat digerakkan dengan uang, bahkan untuk mengejar uang, maka rasa malu, takut, dan cinta sudah ditinggalkan. Pepatah yang mengatakan bahwa, “jika sudah tidak punya rasa malu, maka berbuatlah sekehendak hatimu”. Maka, pepatah itu ternyata sudah menjadi kenyataan di tengah masyarakat luas. Rasa malu, takut, dan cinta sudah semakin sulit ditemukan. Ironinya lagi bahwa hal semacam itu sudah menembus ke semua wilayah kehidupan. Bahkan wilayah yang seharusnya dijaga dari kegiatan transaksional sekalipun, pada saat ini sudah dijalankan seperti halnya di pasar. Semua sudah dijalankan dengan pendekatan transaksional. Bahkan sampai-sampai, seorang tokoh agama, baru bersedia memimpin do’a, asal diberi honorarium.

Bayangkan, memimpin permohonan kepada Tuhan pun memerlukan honor. Kita juga melihat gejala menyedihkan lainnya, bahwa orang tidak lagi merasa malu mengikuti pendidikan dengan pendekatan transaksional. Belajar dan tugas-tugasnya diselesaikan ala kadarnya, asalkan membayar, kemudian lulus dan disandanglah gelar akademik.

Tiga sifat luhur sebagai penyangga peradaban, akhir-akhir ini sudah semakin hilang, dan digantikan dengan uang. Sebagai akibatnya, tatkala orang tidak memiliki rasa malu, takut, dan cinta, maka terjadilah saling berebut apa saja. Sebaliknya, yang muncul adalah saling membangun kekuatan masing-masing untuk mendapatkan kemenangan dan keuntungan. Sebab dirasakan, ternyata siapa yang kuat, maka merekalah yang menang dan menganggapnya akan mendapatkan kebahagiaan. Suasana perebutan semacam itu, pada saat ini sudah tampak sejak dari hulu hingga hilir.

Mengamati dan sekaligus melihat kenyataan itu, seorang teman merasakan keprihatinannya, kemudian mengajak berdiskusi, bagaimana mengatasi persoalan itu. Saya menjawabnya ringan, ialah ajaklah bangsa ini agar memiliki rasa malu, takut, dan cinta, sebagaimana masyarakat dahulu telah memeliharanya. Jika mau merenung secara mendalam, saya yakin akan ditemukan kesimpulan bahwa sesungguhnya bangsa ini bukan miskin sembako, melainkan adalah masih miskin dari sifat-sifat mulia tersebut, termasuk di kalangan sebagian para pemimpinnya. Wallahu a’lam.

*Mahasiswa Peradilan Agama Fakultas Syari'ah & Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua IPEMALIS Jakarta tahun 2009.