Khalifah Umar dan Gadis Jujur

Perpustakaan Hibah - Khalifah Umar bin Khattab sering melakukan ronda malam, sendirian. Sepanjang malam ia memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Ketika melewati sebuah gubuk, Khalifah Umar merasa curiga melihat lampu yang masih menyala, di dalamnya terdengar orang bisik-bisik. Khalifah Umar menghentikan langkahnya, ia penasaran ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan dari bilik-bilik. Khalifah Umar mengintipnya tampak seorang ibu dan anak perempuannya sedang ribut dari hari ke hari. "Rasanya semakin berat saja, aku khawatir jika akan kelaparan", kata ibunya.

Anak perempuan itu terdiam, tangannya sibuk membereskan kaleng-kaleng yang telah berisi susu. "Nak, kita campur saja susu itu dengan air supaya penghasilan kita cepat bertambah", bisik ibunya secara mendekat.

Anak perempuan itu tercengang ditatapnya wajah ibu yang keriput. Ah wajah itu begitu lelah dan letih menghadapi tekanan hidup yang amat berat. Ada rasa sayang yang begitu besar di hatinya, namun ia segera menolak keinginan ibunya.

"Sudah sepantasnya ia mendapatkan hadiah!" gumam Khalifah Umar.

Khalifah Umar beranjak meninggalkan gubuk itu, kemudian beliau cepat-cepat pulang ke rumahnya. Dan keesokan paginya, Khalifah Umar memanggil putranya yaitu Asmih bin Umar dan diceritakannya tentang seorang gadis jujur penjual susu tersebut.

Kisah ini ditulis pada Jum'at, 29 Januari 2016 guna memenuhi tugas kelompok 1 mata pelajaran Agama Islam kelas VII-4 SMP Negeri 61 Slipi Jakarta.

Disusun oleh:
Dwi Nova (Penulis)
Dhea Mutia (Ketua)
Reyhan Alfansyah (Juru Bicara)
Dwi Murti (Anggota)
Salwa Zetira (Anggota)
Naufal Prayoga (Anggota)
Saifullah (Anggota)

0 comments:

Posting Komentar