Paket Al-Qur'an Yang Terseret

Rabu, 26 November 2025 - Berita Fakta

Terima Kasih

Minggu, 23 November 2025 - Sticker

Pengajian Bulanan MT. Al-Khairat Kebayoran Lama

Minggu, 23 November 2025 - Dakwah

SULINGJAR 2025

Senin, 6 Oktober 2025 - Pendidikan

Akibat RUU TNI Disahkan

Minggu, 23 Maret 2025 - Pendidikan Politik

Psikologi Guru Tak Layak Jadi Pemimpin

Minggu, 23 Maret 2025 - Hukum Pidana Pendidikan

Free E-Course Arabic Quantum

Sabtu, 4 Januari 2025 - Lembaga Privat

Jum'at Bersih dan Indah

Jum'at, 3 Januari 2025 - Komunitas

Gedung Rektorat UIN Jakarta Terbakar

Senin, 30 Desember 2024 - Kampus

Rental Mobil - Hijas Trans 77 - 081319091084

Innova Reborn Manual/Matic (Solar/Pertalite), Suzuki Ertiga Manual/Matic, Toyota Avanza Manual, Daihatsu Terrios Manual, Toyota Kijang Innova Manual

Aksi Satu Jam untuk Bumi

Pemprov DKI Jakarta akan menggelar kegiatan "Aksi Satu Jam untuk Bumi". Jakarta padamkan listrik serentak selama satu jam pada 26 April 2025 dalam rangka peringatan Hari Bumi. 

Foto: ANTARA / Idlan Dziqri Mahmudi. 

Sumber: @jktinfo.

Cinta Itu Butuh Ruang

Setiap hubungan antar pasangan yang sudah halal memang tidak selalu sempurna, ada saja kekurangan dari masing-masing pasangan. Salah satunya persoalan yang biasa terjadi dalam rumah tangga, yaitu adanya kesalahpahaman antar pasangan. 

Ini bukan termasuk persoalan biasa, namun persoalan yang bisa memainkan suatu perasaan psikologi mental. Solusinya adalah harus saling mengerti dan memaafkan dengan pasangan itu sendiri. 

Seperti halnya postingan artikel pada akun @pikology yang mengutip dari akun @balasajr, dalam kisah seorang suami yang berjudul "Suami Waras Paham Kenapa Istrinya Pernah Dingin Ketika Jadi Ibu: Padahal Cuman Mau Pelukan Tapi Ditolak." 

Kami sama-sama kerja. Pagi sampai sore sibuk kerjaan, ketemu orang, bales chat. Sore sampai malam: urus anak, mandiin, nyiapin makan, nenenin, gendong, nidurin anak yang cuma mau sama ibunya. Waktu rumah udah mulai tenang, saya cuma pengen satu hal: peluk istri. Tapi dia bilang, "Nanti ya, aku gak sanggup disentuh lagi." Dan saya? diam, bingung, nyesek juga sih. 

Ada perasaan ditolak. Tapi ternyata, itu yang disebut overstimulation. Badan dan otaknya kebanjiran rangsangan: disentuh terus, dipanggil terus, dan ditempelin terus. Anak nempel selama satu hari selama seminggu (24/7). Kerjaan kantor juga nempel lewat notifikasi. Gak ada ruang buat dia napas sebagai dirinya sendiri. 

Istri cuma kelebihan beban sensorik. Jangankan pelukan, suara kipas angin aja bisa bikin pusing. Akhirnya saya belajar. Kalau saya pengen pelukan, saya juga harus bantu dia ngelepas beban yang bikin dia gak sanggup dipeluk. Bukan pakai rayuan, tetapi pakai tindakan: 

  • Menyesuaikan waktu kerjanya. 
  • Urusan makan anak bisa diambil alih. 
  • Usahakan dia bisa mandi dengan tenang dan makan tanpa distraksi. 

Dan ketika dia punya ruang untuk sendiri, untuk tumbuh, pelukan itu datang sendiri. Hangat, bukan karena diminta, tapi karena dia memang punya energi untuk memberi. Overstimulation itu nyata. Terutama buat istri yang kerja dan harus jadi tempat nempel anak nonstop. Kalau suami yang merasa dijauhi: bisa jadi bukan ditolak, tetapi istri sedang butuh ruang. 

Dan kalau kamu istri yang pengen sendiri dulu, nggak apa-apa, nggak egois, nggak jahat. Kamu hanya kelelahan jadi pusat dunia terus menerus. Karena sebelum jadi ibu dan ayah, kita hanyalah insan dua orang yang saling jatuh cinta. Dan cinta itu butuh ruang. Bukan jarak, tapi jeda. Boleh istirahat sebentar kaan..?? 

Semoga bisa saling menghargai, saling mengerti, saling mendukung satu sama lain, dan maafkan jika keadaan sedang tidak ideal... 

Sumber: Pikology.

Warga Cemas Gunung Gede

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh... Mohon maaf 🙏🙏ingin menambahkan informasi terkini dan semoga ini menjadi kewaspadaan untuk kita. Telah terjadi meletusnya Gunung Gede Pangrango, "kejadiannya tanggal 2 April kemarin," ungkap Ilyas. 

Warga Bogor, Tetap Tenang Namun Waspada! 

Pemerintah kota Bogor menghimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menyusul adanya peningkatan aktivitas Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango. Walaupun sudah lama tenang, kedua gunung tersebut adalah gunung api aktif yang secara alami bisa mengalami reaktivasi. 

Apa yang perlu kita lakukan? 

  1. Tetap tenang dan ikuti info resmi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) & BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). 
  2. Aktifkan kembali Kelurahan Tangguh Bencana (KELTANA) di wilayah masing-masing. 
  3. Siapkan Tas Siaga di rumah yang berisi dokumen penting, obat-obatan, makanan ringan, air mineral, senter, dan kebutuhan darurat lainnya. 
  4. Hindari menyebarkan hoaks dan pastikan informasi berasal dari sumber terpercaya. 
  5. Dihimbau untuk mengunduh aplikasi Inarisk Personal. 

"Gunung Gede Pangrango lebih dekat dengan Cianjur dan Sukabumi, Bogor agak jauh, tapi tetap waspada," ucap Andre. Kita tidak bisa menghindari bencana, tapi kita bisa siap menghadapinya bersama. Kesiapsiagaan adalah bentuk cinta pada keluarga dan kota kita tercinta. 

Siap untuk selamat 💪🏻Salam Tangguh! BPBD Kota Bogor. #HKB2025 #BPBDKotaBogor #SiapUntukSelamat #MitigasiLokal #KeluargaTangguhBencana. 

Baca Juga: 

Sumber: Andre.

Parah

Wanita Asia geleng-geleng kepala sambil mengatakan Parah. (20250326 at 01.34.31). 

Sourced.

Akibat RUU TNI Disahkan

Kembali lagi instansi pendidikan dijadikan sebagai kambing hitam oleh para oknum demi kepentingan politik, oleh salah satu media televisi terkemuka di Indonesia, yakni Metro TV. Diberitakan jika Universitas Negeri Jakarta mendukung atau pro terhadap RUU TNI (Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia). 

Padahal waktu itu sedang ada diskusi yang notabenenya itu kontra. Tapi digoreng sebaliknya, karena ada dua orang dosen dan mahasiswa yang diduga pro terhadap aturan ini. Jadi, yang disorot, diwawancarai yang satu mahasiswa ini, yang padahal dia itu mahasiswa non aktif, jadi gak bisa mewakili suara UNJ. Jadi tolong Metro TV itu klarifikasi. 

Lagian juga ngapain sih maksain citra, kalau ada yang ngedukung peraturan itu. Kemarin Tempo dikirimin kepala pemerintah... eh kepala piggy, kalau Tempo itu tukang tipu mah nggak apa-apa. Tapi kan apa yang diliput itu sesuai dengan fakta, diyakini valid. 

Artinya apa? Artinya pelakunya pun itu jijik ketika mendengar dan melihat perbuatannya sendiri. Dari sini akhirnya kita bertanya, yang kita hadapi adalah mereka yang sebenarnya nggak tahu atau mereka yang penjahat? 

Belum lagi kawan-kawan kita yang berada di Bandung pun sekarang tengah dibantai, ditangkap, diseret oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, dengan memakai sajam (senjata tajam) dan balok. Di Jakarta kemarin, kawan kita semua mendapati luka bocor kepala, patah tulang, pingsan, dan memar karena disiksa oleh aparat penegak hukum. 

Hari telah berubah sejak RUU TNI disahkan, pembantaian dimana-mana. Maka kami tak beralasan untuk diam! Harap laporkan sudut kota mana lagi yang dijadikan perang kota oleh aparat hukum, yang seharusnya mengayomi malah sebaliknya sebagai pembantai. 

Sumber: Adrian Fandra.