Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan
Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas
LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024
Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi
LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana
Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus
Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas
Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi
Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal
Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif
Ambroxol HCl
Komposisi:
Tiap tablet mengandung Ambroxol HCl 30 mg. Tiap 5 ml (sendok takar) sirup mengandung Ambroxol HCl 15 mg.
Cara Kerja Obat:
Ambroxol mempunyai sifat sekretolitik dapat mempermudah pengeluaran secret yang kental dan lengket di dalam saluran pernafasan.
Indikasi:
Sebagai sekretolitik pada gangguan saluran nafas akut dan kronis, khususnya pada eksaserbasi bronchitis kronis.
Dosis:
Tablet:
- Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1 tablet, 2-3 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: ¹/₂ tablet, 2-3 kali sehari.
Sirup:
- Anak usia 6-12 tahun: 5 ml (1 sendok takar), 2-3 kali sehari.
- Anak usia 2-6 tahun: 2,5 ml (¹/₂ sendok takar), 3 kali sehari.
- Anak usia di bawah 2 tahun (¹/₂ sendok takar), 2 kali sehari.
Efek Samping:
- Rekasi intoleran setelah pemberian Ambroxol pernah dilaporkan tetapi jarang.
- Efek samping yang ringan pada saluran cerna pernah dilaporkan pada beberapa pasien.
- Reaksi alergi dapat terjadi dalam keadaan yang jarang dan beberapa pasien yang terkena alergi juga menunjukkan reaksi alergi terhadap obat-obat lain. Reaksi yang ditemukan: pada kulit, pembengkakan wajah, dyspnoea, demam.
- Tidak diketahui efeknya terhadap kemampuan mengendarai atau menjalankan mesin.
- Gangguan sistem imun.¹
- Gangguan kulit dan jaringan sub kutan.²
¹ Gangguan sistem imun:
- Jarang: reaksi hipersensitif.
- Frekuensi tidak diketahui: reaksi anafilaksi meliputi anaphylactic shock, angioderma, dan pruritus.
² Gangguan kulit dan jaringan sub kutan:
- Jarang: ruam dan urtikaria.
- Frekuensi tidak diketahui: efek samping penyakit kulit berat (meliputi erythema multiforme, Steven-Johnson Syndrome/Toxic Epidermal Necrolysis, dan acute generalized exanthematous pustulosis).
Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap ambroxol.
Peringatan dan Perhatian:
Ambroxol hanya dapat digunakan selama kehamilan (terutama trimester awal) dan menyusui jika memang benar-benar diperlukan. Pemakaian selama kehamilan dan menyusui masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Ambroxol tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama tanpa konsultasi dokter. Dalam beberapa kasus insufisiensi ginjal, akumulasi dari metabolit Ambroxol terbentuk di hati.
Pernah dilaporkan terjadi reaksi alergi berat seperti erythema multiforme, Steven-Johnson Syndrome (SJS) / Toxic Epidermal Necrolysis (TEN), dan Acute Generalized Exanthematous Pustulosis (AGEP) dengan pemberian Ambroxol HCl.
Jika gejala atau tanda-tanda ruam kulit yang progresif (seperti lepuh atau lesi mukosa), pengobatan dengan Ambroxol HCl harus segera dihentikan dan hubungi dokter.
Interaksi Obat:
Pemberian bersamaan dengan antibiotik (amoxicillin, cefuroxime, eritromisin, doksisiklin) menyebabkan peningkatan penerimaan antibiotik ke dalam jaringan paru-paru.
Over Dosis:
Belum pernah dilaporkan, seandainya terjadi berikan terapi simpatomatik.
Kemasan:
Dus isi 10 strip @ 10 tablet - No. Registrasi: GKL 1234009410 A1.
Botol 60 ml - No. Registrasi: GKL 1134009137 A1.
Simpan pada suhu di bawah 30⁰C.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Ambroxol HCl diproduksi NOVAPHARIN - Pharmaceutical Industries, Gresik - Indonesia.