Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan

Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas

LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024

Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi

LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana

Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus

Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas

Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi

Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal

Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif

Survei Lingkungan Belajar

Perpustakaan Hibah (05/10) - Hari ini admin mendapatkan informasi dari Kemdikbudristek bahwasanya kementerian pendidikan dan kebudayaan telah merilis survei lingkungan belajar kepada tenaga pendidik yang sudah terpilih secara random.

Berikut adalah web untuk mengisi Survey Lingkungan Belajar selama semester pandemik COVID-19 yang lalu: http://surveilingkunganbelajar.kemdikbud.go.id/.

Survei Lingkungan Belajar bertujuan memotret berbagai aspek yang terkait dengan lingkungan belajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan, sehingga hasil asesmen nasional secara komprehensif memberikan profil satuan pendidikan dari input-proses-output.

Setiap respon yang bapak/ibu berikan diharapkan dapat mencerminkan kondisi satuan pendidikan sesungguhnya dan menjadi informasi reflektif. Oleh karena itu, kejujuran, keaktifan, serta kelengkapan dalam pengisian survei lingkungan belajar; menjadi kunci kualitas informasi yang akan diterima oleh satuan pendidikan.

Berikut prosedur pengisian Survey Lingkungan Belajar:

  • Survei Lingkungan Belajar wajib diisi oleh seluruh Kepala Satuan Pendidikan dan Guru yang terdaftar pada sistem pendataan Dapodik dan Emis.
  • Kepala Satuan Pendidikan dan Guru dapat login menggunakan data yang tercetak pada kartu Login SLB.
  • Kartu login didapatkan dari proktor/operator pada satuan pendidikan masing-masing yang ditunjuk untuk mengakses dan mencetak kartu login pada halaman dashboard SLB.
  • Halaman dashboard SLB dapat diakses proktor/operator satuan pendidikan di https://dashboardslb.kemdikbud.go.id/.
  • Waktu pengisian akan aktif sesuai jadwal pelaksanaan Asesmen Nasional di setiap jenjang pendidikan.
  • Jika Anda bertugas di lebih dari satu satuan pendidikan, pastikan Anda mengisi survei lingkungan belajar untuk setiap tempat penugasan.
  • Kendala selama proses pengisian dapat disampaikan ke tim helpdesk Asesmen Nasional melalui proktor/operator satuan pendidikan.

Setelah memasuki web tersebut, tenaga pendidik akan mengisi:

  • NPSN (sekolah masing-masing).
  • TOKEN (yang didapat dari undangan akun tenaga pendidik).
  • NIK (nomor kependudukan tenaga pendidik).
  • Tanggal Lahir (yang dimiliki tenaga pendidik).
  • LOGIN.

Setelah terdaftar yang sesuai dengan undangan dari Kemendikbudristek, tenaga pendidik akan melanjutkan pengisian Survei Lingkungan Belajar sebanyak 62 isian kuesioner. Berikut isian angket yang terekam oleh admin:

Latar Belakang

  1. Apakah Anda perempuan atau laki-laki?
  2. Apa agama Anda?
  3. Status pernikahan:
  4. Berapa jumlah tanggungan Anda?
  5. Dari jumlah tanggungan tersebut, berapa orang yang saat ini berada di bangku sekolah?
  6. Apakah Anda memiliki kontrak kerja di luar lingkup sekolah? (misal: mengajar di tempat bimbel; guru les privat; dan sebagainya).
  7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pergi dari rumah Anda ke sekolah?
  8. Akses internet mana saja yang Anda miliki di rumah Anda?
  9. Organisasi profesi apa saja yang Anda ikuti?
  10. Apa peran Anda di organisasi tersebut? (Jika Anda mengikuti lebih dari satu organisasi, pilih peran yang paling tinggi).
  11. Pada akhir tahun ajaran ini, sudah berapa tahun Anda menjadi guru (sejak pertama kali mengajar)?
  12. Pada akhir tahun ajaran ini, sudah berapa tahun Anda menjadi guru di sekolah ini?
  13. Anda mengajar kelas berapa saja di sekolah ini?
  14. Sejak pandemi covid di bulan Maret 2020, apakah Anda sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka?
  15. Apa pendidikan tertinggi Anda?
  16. Apa program studi Anda ketika menempuh sarjana (S1)?
  17. Apakah Anda merupakan guru untuk berkebutuhan khusus?
  18. Apakah Anda mempunyai latar belakang pendidikan formal di bidang pendidikan khusus?
  19. Apakah Anda mempunyai latar belakang pendidikan non formal di bidang pendidikan khusus?
  20. Manakah jenis disabilitas yang dimiliki siswa berkebutuhan khusus di sekolah Anda?
  21. Manakah jenis kecerdasan/bakat istimewa yang dimiliki siswa di sekolah Anda?
  22. Apakah Anda pernah mengelola program pendidikan anak cerdas istimewa? (akselerasi, kelas pengayaan khusus cerdas istimewa).
  23. Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan tentang pendidikan siswa cerdas/bakat istimewa?

24. Pernyataan selama semester kemarin, seberapa sering Anda melakukan hal berikut di kelas (berbagai pelajaran)? (Tidak pernah atau sangat jarang / Di beberapa pelajaran / Di sebagian besar pelajaran / Di semua pelajaran / Tidak berkenan menjawab)

  • Siswa tidak memahami tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
  • Siswa mudah berkonseentrasi pada kegiatan belajar dan mengajar.
  • Siswa bisa mengerjakan tugas dengan mudah karena instruksinya jelas.
  • Saya memulai dan mengakhiri kelas dengan tepat waktu.
  • Siswa tidak mendengarkan instruksi yang saya berikan.

25. Pernyataan selama semester kemarin, seberapa sering Anda melakukan hal berikut di kelas (berbagai pelajaran)? (Tidak pernah atau sangat jarang / Di beberapa pelajaran / Di sebagian besar pelajaran / Di semua pelajaran / Tidak berkenan menjawab)

  • Saya memberikan tugas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan siswa (misalnya tugas yang berbeda atau waktu pengerjaan yang lebih lama untuk siswa tertentu).
  • Siswa mengeluh bahwa saya mengajar terlalu cepat.
  • Saya memberikan soal atau tugas tambahan yang dapat dipilih oleh siswa.
  • Saya mengubah urutan pengajaran demi memudahkan siswa memahami materi yang sulit.
  • Saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkonsultasi secara pribadi ketika mengerjakan tugas.
  • Saya tetap mengajarkan materi sesuai buku paket meski kurang menarik bagi siswa.

26. Pernyataan selama semester kemarin, seberapa sering Anda melakukan hal berikut di kelas (berbagai pelajaran)? (Tidak pernah atau sangat jarang / Di beberapa pelajaran / Di sebagian besar pelajaran / Di semua pelajaran / Tidak berkenan menjawab)

  • Saya konsisten menegakkan aturan di kelas.
  • Saya menegur siswa di depan kelas agar merasa jera dan tidak mengulang kesalahan.
  • Saya menerapkan aturan kelas secara adil.
  • Saya memberikan pujian pada siswa yang menyelesaikan tugas.
  • Saya melakukan sendiri penyusunan aturan kelas.

27. Pernyataan selama semester kemarin, seberapa sering Anda melakukan hal berikut di kelas (berbagai pelajaran)? (Tidak pernah atau sangat jarang / Di beberapa pelajaran / Di sebagian besar pelajaran / Di semua pelajaran / Tidak berkenan menjawab)

  • Saya meluangkan waktu untuk menjelaskan kembali jika ada siswa yang belum mengerti.
  • Saya mengabaikan masalah yang dihadapi siswa di sekolah.
  • Saya merespon keluhan yang disampaikan oleh siswa.
  • Saya menunjukkan kepedulian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa.
  • Siswa kesulitan menemui saya untuk membicarakan masalah yang dihadapinya.

28. Pernyataan selama semester kemarin, seberapa sering Anda melakukan hal berikut di kelas (berbagai pelajaran)? (Tidak pernah atau sangat jarang / Di beberapa pelajaran / Di sebagian besar pelajaran / Di semua pelajaran / Tidak berkenan menjawab)

  • Saya terus mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan.
  • Saya membantu siswa yang ingin menyerah ketika mengerjakan tugas sulit.
  • Saya percaya bahwa siswa mampu mengatasi tantangan.
  • Saya menganggap beberapa siswa memang memiliki kemampuan yang kurang.

29. Pernyataan selama semester kemarin, seberapa sering Anda melakukan hal berikut di kelas (berbagai pelajaran)? (Tidak pernah atau sangat jarang / Di beberapa pelajaran / Di sebagian besar pelajaran / Di semua pelajaran / Tidak berkenan menjawab)

  • Saya meminta siswa menjelaskan caranya menemukan jawaban soal.
  • Saya memandu diskusi yang memberikan kesempatan bagi siswa menjelaskan pemikiran dan pendapatnya.
  • Saya meminta siswa menceritakan pemahamannya tentang materi pelajaran kepada siswa lain.
  • Saya meminta siswa berdiskusi dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan materi pelajaran yang belum dipahami.
  • Saya meminta siswa memberi komentar atau tanggapan terhadap pendapat siswa lain.
  • Saya melarang siswa melihat dan mempelajari pengerjaan tugas siswa yang lain.

30. Pernyataan selama semester kemarin, seberapa sering Anda melakukan hal berikut di kelas (berbagai pelajaran)? (Tidak pernah atau sangat jarang / Di beberapa pelajaran / Di sebagian besar pelajaran / Di semua pelajaran / Tidak berkenan menjawab)

  • Saya meyakinkan siswa tentang peran ilmu pengetahuan dalam perubahan-perubahan penting di masyarakat.
  • Saya mengajukan pertanyaan terbuka yang menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran.
  • Saya menjelaskan materi pelajaran dengan membaca penjelasan yang tertulis di buku guru.
  • Saya menjelaskan pada siswa bahwa ilmu pengetahuan yang saya ajarkan sebenarnya masih terus berkembang.
  • Saya menggunakan lebih dari satu contoh dan cara penjelasan agar siswa lebih mudah memahami pelajaran.
  • Saya menjelaskan materi dengan cara memperagakan agar siswa lebih mudah memahaminya.
  • Saya menggunakan peta konsep untuk menguraikan konsep kompleks menjadi sejumlah konsep sederhana.

31. Pernyataan selama semester kemarin, seberapa sering Anda melakukan hal berikut di kelas (berbagai pelajaran)? (Tidak pernah atau sangat jarang / Di beberapa pelajaran / Di sebagian besar pelajaran / Di semua pelajaran / Tidak berkenan menjawab)

  • Komentar atau masukan yang saya berikan di kelas membantu siswa untuk menjadi lebih mengerti atau menguasai pelajaran.
  • Saya marah jika siswa salah menjawab pertanyaan.
  • Saya dengan ramah memberitahu siswa tentang apa yang perlu mereka tingkatkan.
  • Saya memberi komentar atau masukan yang membuat siswa merasa lebih percaya diri.
  • Saya membuat siswa tidak takut untuk salah ketika menjawab atau mengerjakan tugas.

32. Pernyataan seberapa sering Anda melakukan hal-hal berikut dalam 1 semester terakhir? (Belum pernah / Jarang (satu atau dua kali) / Cukup sering tapi tidak rutin (ketika diperlukan) / Rutin minimal sebulan sekali / Rutin minimal seminggu sekali / Tidak berkenan menjawab)

  • Meminta guru lain untuk ikut melihat atau mengamati ketika guru lain mengajar.
  • Meminta guru lain untuk menilai atau memberi masukan terkait cara guru lain mengajar.
  • Menunggu perintah atasan untuk menggunakan metode mengajar tertentu.
  • Menghindari diskusi dengan guru yang lain karena itu hanya buang-buang waktu.
  • Mencari informasi dan menjadi peserta seminar atau acara-acara lain untuk mendapatkan ide baru dalam mengajar.
  • Bekerjasama dengan guru-guru lain untuk memastikan adanya standar penilaian yang adil atau sama.
  • Berdiskusi dengan guru-guru lain tentang mutu pengajaran di sekolah.
  • Mengamati proses belajar-mengajar di kelas yang diampu guru lain.
  • Mencari informasi untuk mengembangkan kemampuan mendiferensiasi kurikulum sesuai kebutuhan belajar siswa cerdas istimewa.

33. Pernyataan seberapa sering guru-guru di sekolah Anda melakukan hal-hal berikut dalam 1 semester terakhir? (Belum pernah / Jarang (satu atau dua kali) / Cukup sering tapi tidak rutin (ketika diperlukan) / Rutin minimal sebulan sekali / Rutin minimal seminggu sekali / Tidak berkenan menjawab)

  • Tidak perlu mendengar pendapat siswa karena mereka hanya anak-anak yang tidak tahu apa-apa.
  • Berdiskusi dengan siswa untuk mengetahui respon mereka terhadap cara penilaian yang diterapkan oleh guru di kelas.
  • Mengajak ngobrol dengan beberapa siswa untuk mengecek dampak dari model penilaian yang diterapkan oleh guru di kelas.
  • Merasa siswa adalah penyebab utama masalah-masalah pembelajaran yang terjadi.
  • Meminta siswa melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dibawakan oleh guru.
  • Mengamati respon siswa membuat guru menyadari bahwa ia perlu mengubah cara memberi tugas.
  • Merenung dan mencoba memahami apakah cara guru melakukan penilaian sudah tepat.
  • Mengamati respon siswa di kelas dan menyimpulkan bahwa ada yang "kurang pas" dalam pembelajaran yang guru terapkan di kelas.

34. Pernyataan seberapa sering Anda melakukan hal-hal berikut dalam 1 semester terakhir? (Belum pernah / Jarang (satu atau dua kali) / Cukup sering tapi tidak rutin (ketika diperlukan) / Rutin minimal sebulan sekali / Rutin minimal seminggu sekali / Tidak berkenan menjawab)

  • Mencari cara yang berbeda untuk membuka pelajaran agar siswa tertarik pada sebuah materi pelajaran.
  • Mempertahankan praktik yang sudah guru lakukan selama ini daripada mencoba hal-hal baru yang belum tentu efektif.
  • Mencoba cara baru untuk mengajarkan siswa berbagai keterampilan belajar mandiri.
  • Mencari cara pengajaran baru yang meningkatkan pemanfaatan berpikir tingkat tinggi pada siswa.
  • Secara aktif melakukan evaluasi terkait media yang belum dan akan digunakan dalam mengajar.
  • Mengujicobakan teknologi yang ingin digunakan di kelas.
  • Merancang tugas yang menantang bagi siswa cerdas istimewa.
  • Mencoba hal-hal baru itu merepotkan dan belum tentu benar.

35. Apakah pernyataan berikut sesuai dengan kondisi dan pengalaman Anda di sekolah? (Sangat tidak sesuai / Tidak sesuai / Cenderung tidak sesuai / Cenderung sesuai / Sesuai / Sangat sesuai / Tidak berkenan menjawab)

  • Program-program sekolah secara jelas konsisten dengan visi-misi sekolah.
  • Kepala sekolah memberi penjelasan tentang bagaimana aturan-aturan sekolah mencerminkan visi-misi sekolah.
  • Kepala sekolah membuat program yang membantu guru menerjemahkan visi-misi sekolah ke dalam praktik pembelajaran.
  • Visi dan misi sekolah sifatnya ideal sehingga tidak bisa dikomunikasikan.
  • Visi-misi sekolah sulit diterjemahkan oleh guru untuk menjadi praktik pembelajaran.
  • Penjelasan kepala sekolah mengenai visi dan misi sekolah sulit dipahami.
  • Kepala sekolah memfasilitasi proses monitoring dan evaluasi pencapaian visi-misi sekolah.
  • Visi dan misi sekolah dirumuskan bersama seluruh guru.
  • Kepala sekolah menjadi teladan dalam menerapkan visi-misi sekolah.
  • Kepala sekolah mengecek pemahaman guru tentang tujuan, materi, dan penilaian hasil belajar.
  • Pernyataan visi-misi sekolah dapat diakses dengan mudah oleh semua warga sekolah.
  • Sekolah mengundang orangtua siswa untuk menunjukkan bagaimana visi-misi sekolah dipraktikkan.
  • Kepala sekolah menggunakan data tentang hasil belajar siswa untuk memantau pencapaian target-target sekolah.
  • Kepala sekolah meminta umpan balik dari siswa untuk memonitor penerapan visi-misi sekolah dalam pembelajaran.
  • Visi-misi sekolah sulit digunakan sebagai panduan pembuatan program di sekolah.
  • Visi-misi sekolah tidak digunakan sebagai panduan pembuatan program di sekolah.
  • Visi-misi sekolah hanya penting sebagai kelengkapan administratif.

36. Apakah pernyataan berikut sesuai dengan kondisi dan pengalaman Anda di sekolah? (Sangat tidak sesuai / Tidak sesuai / Cenderung tidak sesuai / Cenderung sesuai / Sesuai / Sangat sesuai / Tidak berkenan menjawab)

  • Kepala sekolah memastikan praktik asesmen pembelajaran yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  • Kepala sekolah menyediakan dan mendorong guru untuk memanfaatkan data kemajuan siswa per kelas, jenjang, pelajaran, dan keseluruhan sekolah.
  • Kepala sekolah memberi peringatan pada guru yang menyusun perencanaan pembelajaran yang menggunakan format yang tidak lazim.
  • Kepala sekolah mendorong guru untuk sesegera mungkin menuntaskan penyampaian seluruh materi pelajaran sesuai acuan pada kurikulum.
  • Kepala sekolah mengembangkan mekanisme untuk mengumpulkan dan menganalisis data kemajuan siswa per kelas, jenjang, pelajaran, dan keseluruhan sekolah.
  • Kepala sekolah memfasilitasi guru melakukan asesmen yang beragam, komprehensif, dan kontekstual untuk mendapatkan pemahaman yang utuh tentang kemajuan siswa.
  • Kepala sekolah terlibat dalam analisis data kemajuan siswa sehingga mempunyai pemahaman tentang beragam upaya perbaikan pembelajaran yang mungkin dilakukan.
  • Kepala sekolah menunjukkan kepada guru contoh-contoh praktik baik pembelajaran yang sudah dilakukan di sekolah, maupun dari luar sekolah.
  • Kepala sekolah mendiskusikan pilihan dan arahan strategi pembelajaran bersama guru yang mengarah pada pencapaian sasaran sekolah.
  • Kepala sekolah memotivasi guru melakukan proyek pembelajaran bersama yang memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran dari guru atau kelas yang berbeda.
  • Kepala sekolah memimpin diskusi antar guru yang mendorong guru melihat dan mempelejari perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru lain.
  • Kepala sekolah mendorong guru untuk melakukan praktik pembelajaran yang fokus pada pencapaian nilai siswa setinggi-tingginya.
  • Kepala sekolah fokus pada pencapaian nilai siswa hanya dari asesmen terstandar sebagai sasaran yag harus dicapai oleh guru dalam melakukan pembelajaran.

37. Apakah pernyataan berikut sesuai dengan kondisi dan pengalaman Anda di sekolah? (Sangat tidak sesuai / Tidak sesuai / Cenderung tidak sesuai / Cenderung sesuai / Sesuai / Sangat sesuai / Tidak berkenan menjawab)

  • Kepala sekolah memberikan apreasiasi pada guru yang menggunakan beragam cara untuk memotivasi siswa.
  • Kepala sekolah memberikan apresiasi pada guru yang menggunakan cara-cara baru untuk merencanakan pembelajaran.
  • Sekolah mengapresiasi siswa yang memiliki prestasi yang baik dengan memberikan penghargaan.
  • Kepala sekolah memprioritaskan waktunya untuk memenuhi tuntutan dinas pendidikan sehingga jarang berinteraksi dengan warga sekolah.
  • Kepala sekolah memberikan apresiasi pada guru yang mendorong siswa menunjukkan potensinya lewat karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • Kepala sekolah memberikan apresiasi kepada guru yang menggunakan cara baru untuk menyampaikan materi pada siswa.
  • Sekolah memberikan informasi kepada orang tua tentang prestasi dan capaian belajar anak mereka.
  • Kepala sekolah memfasilitasi proses peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi untuk guru.
  • Sekolah mengalokasikan waktu khusus bagi guru untuk merefleksikan cara meningkatkan mutu pembelajarannya.
  • Sekolah membuat media bagi siswa untuk memberi apresiasi pada perilaku positif dari siswa-siswa lain.
  • Kepala sekolah mengapresiasi guru yang menerapkan kurikulum yang berbeda bagi siswa yang berkebutuhan khusus (siswa disabilitas atau cerdas istimewa).
  • Sekolah memberi waktu khusus bagi guru untuk menyusun perencanaan pembelajaran/RPP.
  • Kepala sekolah memberikan apresiasi kepada saya jika saya bekerja dengan baik.
  • Pencarian informasi mengenai peluang pengembangan profesi bagi guru menjadi tanggung jawab guru.
  • Kemudahan akses bagi guru untuk mengembangkan profesi hanya bagi guru yang berprestasi.
  • Kepala sekolah terlalu sibuk untuk berdiskusi tentang pembelajaran.

38. Sejak bulan Januari 2021, berapa banyak orangtua/wali terlibat kegiatan berikut di sekolah Anda? (Tidak ada / < 25% / 25-50% / 51-75% / > 75% / Tidak berkenan menjawab)

  • Sekolah mengomunikasikan kepada orang tua tentang tujuan belajar siswa.
  • Sekolah mengundang orang tua dalam pertemuan untuk merencanakan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler siswa.
  • Sekolah memberikan kesempatan pada orang tua untuk menjadi panitia dalam kegiatan-kegiatan sekolah.

39. Sejak bulan Januari 2021, bagaimana usaha sekolah Anda untuk melibatkan orang tua? (Tidak pernah / Sesekali / Secara berkala / Tidak berkenan menjawab)

  • Sekolah mendorong orang tua menjadi narasumber untuk menceritakan pekerjaan atau profesinya.
  • Orang tua berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler untuk pengembangan diri anak.
  • Orang tua mengikuti pelatihan orang tua yang diselenggarakan oleh sekolah untuk mendukung pembelajaran anaknya di rumah.
  • Orang tua hadir sebagai narasumber untuk menceritakan pekerjaan atau profesinya.

40. Sejak bulan Januari 2021, seberapa sering hal-hal berikut terjadi di sekolah Anda? (Tidak pernah / Sesekali / Secara berkala / Tidak berkenan menjawab)

  • Sekolah mengomunikasikan visi, misi, program, dan aturan sekolah kepada siswa.
  • Sekolah mengomunikasikan program-program ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh siswa.
  • Sekolah mengomunikasikan hasil pemetaan potensi ke setiap siswa untuk pengembangan dirinya.
  • Sekolah menawarkan kesempatan pada siswa untuk menjadi panitia dalam kegiatan sekolah.
  • Sekolah menawarkan kesempatan pada siswa untuk menjadi pengurus perpustakaan, laboratorium, koperasi, atau fasilitas pembelajaran yang lain.
  • Sekolah meminta umpan balik dari siswa tentang kualitas pembelajaran.

41. Seberapa sering Anda melakukan atau menerapkan aktivitas berikut ketika mengajar? (Belum pernah / Jarang (satu atau dua kali) / Cukup sering (ketika diperlukan) / Sering (hampir setiap kali mengajar) / Selalu (setiap kali mengajar) / Tidak berkenan menjawab)

  • Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan orang yang berbeda pandangan tentang berbagai hal.
  • Guru mengarahkan siswa agar menghindari perbedaan pendapat.
  • Guru mendorong siswa untuk mengungkapkan pandangan pribadi mereka di kelas.
  • Guru menghindari topik diskusi yang bisa menimbulkan perbedaan pendapat.
  • Guru meminta siswa mengikuti kebiasaan atau tradisi tanpa mempertanyakan alasannya.

42. Jawablah sesuai dengan keyakinan dan pendapat pribadi Anda. Tidak ada jawaban yang mutlak benar.

Seorang siswa tidak menganggap perlu untuk menghafalkan Pancasila. Ia juga terlihat bermain-main dan tidak serius pada saat mengikuti upacara. Sikap saya sebagai guru…

  • Melaporkan kejadian tersebut pada pihak yang berwenang (pembina OSIS) di sekolah.
  • Menegurnya dan mengajaknya bercakap-cakap untuk membicarakan mengenai identitas serta lambang negara.
  • Menganggap bahwa siswa tersebut sudah cukup dewasa untuk dapat mencari jati dirinya, termasuk perannya sebagai warganegara.
  • Tidak berkenan menjawab.

Dalam sebuah kegiatan belajar di kelas, diadakan kegiatan menonton film bersama. Terdapat sebuah adegan di film tersebut yang memperlihatkan seseorang yang menginjak-injak bendera merah putih ketika sedang melakukan demonstrasi. Saya memberikan penjelasan kepada siswa-siswa di kelas bahwa…

  • Demonstrasi merupakan hal yang perlu untuk dilakukan agar pemerintah mengetahui bahwa masyarakat memantau kinerja mereka.
  • Tidak seharusnya bendera kebangsaan diperlakukan seperti itu karena simbol negara harus selalu kita jaga.
  • Merupakan sebuah kewajaran pelaku demonstrasi melakukan hal tersebut karena itu merupakan salah satu bentuk ekspresi kekecewaan terhadap negara.
  • Tidak berkenan menjawab.

Pada suatu hari sekolah mengadakan upacara bendera. Ketika berjalan menuju lapangan, Saya melihat ada seorang murid yang asyik bermain HP di depan kelas. Ketika ditanya mengapa tidak mengikuti upacara bendera, ia beralasan bahwa bendera tidak layak dihormati. Tindakan saya…

  • Melaporkan anak tersebut kepada orang tuanya, sehingga orang tuanya dapat menentukan hukuman yang tepat untuk sang anak.
  • Membiarkan, karena beberapa agama/kepercayaan memang mengajarkan tidak boleh menghormati benda mati sehingga wajar.
  • Menjelaskan kepada murid tersebut bawah bendera negara merupakan simbol kenegaraan sehingga layak untuk dihormati.
  • Tidak berkenan menjawab.

Seorang murid di kelas saya ketahuan mengubah kalimat dalam Pancasila menjadi lelucon. Ketika ditegur, murid tersebut menjawab bahwa kalimat tersebut bertolak belakang dengan agama/kepercayaannya. Tindakan saya…

  • Memberikan hukuman berat kepada murid tersebut.
  • Menjelaskan pentingnya ideologi negara sebagai identitas bangsa.
  • Memahami tindakan murid tersebut sebagai haknya dalam beragama/kepercayaan.
  • Tidak berkenan menjawab.

Dalam suatu acara terdapat rekan kerja guru yang menolak untuk melakukan sumpah jabatan karena di dalamnya terkandung pernyataan untuk setia kepada Pancasila dan UUD 45. Terhadap perilaku rekan kerja tersebut, saya…

  • Menyesalkan peristiwa tersebut karena yang bersangkutan tidak memahami nilai-nilai Pancasila dan UUD 45.
  • Tidak mempedulikan hal itu karena merupakan haknya dalam menentukan sikapnya kepada negara.
  • Mengajaknya untuk memahami makna yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 45.
  • Tidak berkenan menjawab.

43. Jawablah sesuai dengan keyakinan dan pendapat pribadi Anda. Tidak ada jawaban yang mutlak benar.

Sewaktu istirahat sekolah, Anda melihat salah seorang siswa membawa makanan yang biasa dimakan oleh suku/etnis-nya. Aroma makanan tersebut menyengat. Selain itu, penampakan bentuk makanan tersebut mengurangi selera makan. Apa yang akan Anda lakukan?

  • Membiarkannya saja dan mencari tahu lebih banyak tentang makanan itu ke siswa tersebut.
  • Meminta siswa itu untuk makan di ruang yang jauh dari pandangan Anda.
  • Meminta siswa tersebut untuk tidak membawa makanan seperti itu lagi ke sekolah.
  • Tidak berkenan menjawab.

Anda adalah seorang wali kelas. Pada awal semester, biasanya akan dilakukan pemilihan ketua kelas. Salah satu siswa mengajukan diri menjadi ketua kelas. Namun ternyata siswa ini bukanlah siswa asli dari daerah sekolah Anda berada. Ia adalah siswa pindahan dari luar daerah. Suku siswa tersebut juga berbeda dengan mayoritas siswa di sekolah Anda. Apa reaksi Anda?

  • Kelas akan kesulitan jika diketuai oleh orang yang baru saja pindah sekolah dari luar daerah. Mungkin lebih baik jika siswa lain saja yang dipilih.
  • Memberikan kesempatan bagi siswa ini karena itu adalah haknya sebagai individu.
  • Menanyakan terlebih dahulu pada otoritas sekolah apakah boleh siswa ini menjadi ketua kelas, karena siswa ini perlu beradaptasi dulu di sekolah.
  • Tidak berkenan menjawab.

Suatu hari, terjadi keributan antar dua kelompok siswa. Setelah ditelusuri, ternyata keributan itu dimulai dari salah satu siswa yang menjelekkan suku dari orangtua siswa lain. Ini memicu kemarahan siswa itu sehingga ia memukul siswa yang menjelek-jelekkan suku orangtuanya. Apa tanggapan Anda?

  • Perlu ada sanksi keras bagi tindakan kekerasan fisik yang dilakukan. Siswa itu tidak boleh emosi sampai memukul. Seharusnya laporkan saja pada guru.
  • Mendengarkan pendapat teman-teman guru dan pihak penanggungjawab di sekolah mengenai tindakan apa yang seharusnya dilakukan.
  • Perlu ada diskusi serta pembelajaran tentang multikulturalisme dan keanekaragaman budaya di sekolah.
  • Tidak berkenan menjawab.

Dalam acara pentas seni sekolah, kepala sekolah berencana mengundang seorang seniman yang sudah dikenal di tanah kelahiran Anda. Kebetulan, seniman itu memiliki suku yang sama dengan Anda dan kebanyakan siswa di sekolah. Namun, salah seorang guru mengusulkan agar siswa mengenal seni-seni dari luar daerah Anda. Ia menyebutkan nama seorang seniman yang ternyata berasal dari suku minoritas di Indonesia. Seniman luar itu juga tidak memahami apapun tentang kebudayaan dan suku Anda. Apa tanggapan Anda?

  • Ikut saja dengan pendapat mayoritas guru dan keputusan kepala sekolah.
  • Mungkin ada baiknya siswa mengenal keanekaragaman budaya dan seni di luar daerahnya.
  • Menganggap guru itu kurang menghargai warisan seni dari suku atau daerah tanah kelahiran Anda.
  • Tidak berkenan menjawab.

Anda dan beberapa rekan sesama guru akan mengikuti lomba senam antar sekolah. Aturan lomba ini mengharuskan peserta menggunakan beberapa atribut atau pakaian yang memiliki ciri khas dari suatu daerah. Salah satu rekan guru meminta menggunakan tema atau atribut sesuai asal daerahnya, namun beberapa rekan guru keberatan menggunakan tema asal daerah tersebut karena bahannya yang susah ditemukan dan menyarankan tema suku lain yang belum banyak dikenal orang awam. Dalam situasi tersebut, apa yang Anda lakukan?

  • Tidak melakukan apa-apa dan menyerahkan segala putusan ke rekan-rekan lainnya.
  • Menghargai masukan rekan-rekan guru tersebut dan bersama-sama memutuskan yang terbaik.
  • Rasanya tidak ingin menggunakan atribut tema dari suku apapun karena persiapannya yang susah.
  • Tidak berkenan menjawab.


Jebakan Paku Daun Jeruk

Perpustakaan Hibah (02/10) - Hati-hati mengemudi mobil di jalan tol atau jalan umum lainnya, jika Anda melihat buah jeruk dan dedaunan tergelatak di jalan. Buah jeruk dan dedaunan tersebut ternyata ditanam sejumlah paku tajam oleh perampok, sehingga membuat ban mobil pecah dan Anda akan mengalami kecelakaan fatal (mobil terguling, menabrak pagar pembatas).

Pada kesempatan itu pelaku perampokan yang sudah merencanakan atau mengintai akan menyergap anda. Biasanya pengemudi berpikir bahwa buah jeruk dan dedaunan tidak berbahaya jika dilindas oleh ban mobil.

Dengan mengetahui informasi ini maka Anda harus menghindar untuk tidak melindas buah jeruk atau dedaunan yang tergeletak di jalan tol atau jalan umum, Karena tidak saja anda dapat kehilangan harta benda tapi juga dapat kehilangan nyawa. (Share ke family, teman / rekan kerja / tetangga).

Sumber: Ali

Atorvastatin Calcium

KOMPOSISI

Tiap tablet salut selaput mengandung :

  • Atorvastatin calcium setara dengan atorvastatin 10 mg.
  • Atorvastatin calcium setara dengan atorvastatin 20 mg.

FARMAKOLOGI

Farmakodinamik

Atorvastatin calcium adalah obat penurun lipid sintetik, yang merupakan penghambat dari enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A-(HMG-CoA) reductase. Enzim ini mengkatalisis konversi HMG-CoA ke mevalonate, sebuah langkah awal dan langkah rate-limiting dalam biosintesis kolesterol. Rumus empirik atorvastatin calcium adalah (C₃₃H₃₄FN₂O₅)₂Ca-3H₂O dan berat molekul adalah 1.209,42.

Atorvastatin calcium adalah bubuk kritasl putih - hingga putih yang lebih pucat, praktis tidak larut dalam larutan air dari pH 4 hingga pH dibawahnya. Obat ini memiliki kelarutan sangat rendah dalam air suling, phosphate buffer pH 7,4 dan acetonitrile, kelarutannya rendah dengan ethanol dan sangat larut dalam methanol.

Mekanisme kerja:

Atorvastatin merupakan penghambat HMG-CoA reductase yang selektif dan kompetitif, yaitu enzim yang mengkonversi perubahan 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-coenzyme A menjadi mevalonate, yang merupakan prekursor sterol, termasuk kolesterol.

Pada pasien dengan hiperkolesterolemia familial homozigot, bentuk non-familial dari hiperkolesterolemia dan dislipidemia campuran, atorvastatin menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL (LDL-C atau low-density lipoprotein cholesterol), dan apo-B (apolipoprotein-B).

Atorvastatin menurunkan kolesterol dalam plasma dan menurunkan kadar lipoprotein dengan cara menghambat HMG-CoA reductase dan menghambat sintesis kolesterol di hati, serta meningkatkan reseptor LDL-C pada permukaan sel hati, sehingga terjadi peningkatan ambilan dan katabolisme LDL-C. Atorvastatin mengurangi produksi LDL-C dan jumlah partikel LDL-C.

Atorvastatin meningkatkan aktivitas reseptor kolesterol LDL secara nyata dan berkelanjutan, bersamaan dengan perubahan kualitas partikel kolesterol LDL yang bersirkulasi. Atorvastatin efektif dalam mengurangi kadar LDL pada pasien dengan hiperkolesterolemia familial homozigot, populasi yang tidak berespons secara normal terhadap terapi obat penurun lipid.

Atorvastatin dan beberapa metabolitnya secara farmakologi aktif pada manusia. Aksi farmakologik atorvastatin terutama adalah di hati, yang merupakan tempat utama dari pembentukan kolesterol bersihan LDL. Penurunan kolesterol LDL berkorelasi lebih erat dengan dosis obat daripada dengan konsentrasi obat dalam sistemik. Pemberian dosis obat harus diberikan berdasarkan pada respons terapi.

Pada pasien dengan hipertrigliseridemia yang terisolasi, atorvastatin mengurangi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol VLDL, apo-B, trigliserida, dan kolesterol non-HDL-C, serta meningkatkan kolesterol HDL. Pada pasien dengan disbetalipoproteinemia, atorvastatin mengurangi kadar kolesterol IDL (intermediate density lipoprotein cholesterol).

Farmakokinetik

Absorpsi :

Atorvastatin diabsorpsi dengan cepat setelah pemberian per oral. Konsentrasi maksimum atorvastatin 40 mg dalam plasma rata-rata tercapai dalam 0,64 jam. Walaupun makanan dapat menurunkan angka dan tingkat penyerapan atorvastatin, penurunan LDL-C tidak berbeda antara pemberian atorvastatin dengan atau tanpa makanan. Konsentrasi atorvastatin dalam plasma lebih rendah apabila diberikan pada malam hari, namun penurunan LDL-C tidak tergantung kapan obat diberikan.

Distribusi :

Atorvastatin terikat > 98% pada protein plasma.

Metabolisme :

Atorvastatin secara ekstensif dimetabolisme menjadi turunan ortoparahidroksilat, dan berbagai produk beta-oksidasi lainnya. Penghambatan HMG-CoA reductase in vitro oleh metabolit orto dan parahidroksilat-nya sebanding dengan penghambatan yang terjadi pada atorvastatin. Kurang lebih 70% aktivitas penghambatan HMG-CoA reductase disebabkan oleh metabolit aktif.

Penelitian in vitro menunjukkan pentingnya metabolisme atorvastatin oleh sitokrom P450 3A4, konsisten dengan peningkatan konsentrasi plasma atorvastatin pada manusia setelah pemberian bersama erythromycin, penghambat yang dikenal untuk isozim ini. Pada hewan, metabolit hidroksi-orto ini akan mengalami glukoronidasi lanjut.

Ekskresi :

Atorvastatin dan metabolitnya terutama dieliminasi melalui empedu, menyusul metabolisme hepatik dan ekstrahepatik. Walaupun demikian, obat ini tampaknya tidak melalui sirkulasi enterohepatik.

Populasi Khusus

Pasien usia lanjut :

Pada pasien usia lanjut (65 tahun dan lebih), konsentrasi atorvastatin di dalam plasma lebih tinggi. Tidak ada perbedaan dalam hal efikasi, keamanan, dan target penurunan kadar lipid dengan populasi yang lebih muda.

Anak-anak :

Penelitian farmakologik belum dilakukan pada populasi anak.

Jenis kelamin :

Konsentrasi plasma atorvastatin pada wanita berbeda dengan pria, namun penurunan LDL kolesterol antara pria dan wanita tidak berbeda bermakna.

Gangguan ginjal :

Penyakit ginjal tidak berpengaruh pada konsentrasi maupun efektivitas penurunan lipid atorvastatin. Oleh karena itu, pada pasien dengan kelainan ginjal tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis.

Hemodialisis :

Sementara belum dilakukannya penelitian melibatkan pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir, hemodialisis diperkirakan tidak meningkatkan bersihan atorvastatin secara bermakna, karena obat ini berikatan secara ekstensif pada protein plasma.

Gangguan fungsi hati :

Konsentrasi plasma atorvastatin meningkat secara nyata pada pasien dengan penyakit hati alkoholik kronik (Childs-Pugh B) dan pada pasien dengan penyakit Childs-Pugh A.

INDIKASI

Atorvastatin diindikasikan sebagai terapi tambahan disamping diet, untuk menurunkan kolesterol total, LDL-C, apolipoprotein-B, dan kadar trigliserida pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran), serta hiperkolesterolemia famillial heterozigot dan homozigot, bila diet dan penatalaksanaan non-farmakologik lainnya kurang berhasil.

Pencegahan Komplikasi Kardiovaskuler

Pasien hipertensi dan dislipidemia :

Pada pasien hipertensi (umur 40 tahun atau lebih) dan dislipidemia dengan paling sedikit 3 faktor risiko penyakit seperti :

  • Hipertrofi ventrikel kiri;
  • Abnormalitas EKG (Elektrokardiografi);
  • NIDDM;
  • Penyakit arteri perifer;
  • Riwayat penyakit serebrovaskuler terutama TIA > 3 bulan sebelumnya;
  • Mikroalbuminuria / proteinuria;
  • Perokok (perokok aktif dalam tahun terakhir dengan 20 batang rokok atau cerutu tiap minggu);
  • Rasio kolesterol total / kolesterol HDL > 6;
  • dan riwayat penyakit arteri koroner tingkat pertama relatif sebelum usia 55 tahun (pria) dan 60 tahun (wanita).
Atorvastatin diindikasikan untuk :

  • Mengurangi risiko penyakit jantung koroner berat dan infark miokardium non-fatal.
  • Mengurangi risiko stroke.
  • Mengurangi risiko prosedur revaskularisasi atau angina pektoris.

Pasien anak (10-17 tahun) :

Atorvastatin diindikasikan sebagai terapi tambahan disamping diet untuk mengurangi kadar total-C, LDL-C, dan apo-B pada anak laki-laki dan perempuan postmenarche, umur 10 sampai 17 tahun, dan dengan hiperkolesterolemia famillial heterozigot, jika terapi diet yang dilakukan tidak adekuat dengan tanda :

  • Kadar LDL-C tetap > 190 mg/dL atau
  • Kadar LDL-C tetap > 160 mg/dL.

Kadar LDL-C tetap > 160 mg/dL disertai dengan :

  • Adanya riwayat penyakit kardiovaskuler prematur dalam keluarga, atau
  • Pada pasien anak tersebut ditemukan dua atau lebih risiko penyakit kardiovaskuler.

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

Umum

Sebelum melakukan terapi dengan atorvastatin, harus dilakukan usaha untuk mengontrol hiperkolesterolemia dengan diet yang sesuai, latihan fisik, dan penurunan berat badan pada pasien dengan obesitas, serta mengobati masalah medis yang mendasari.

Pasien harus melanjutkan diet penurun kolesterol standar selama terapi dengan atorvastatin. Dosis awal umumnya 10 mg sekali sehari, kisaran dosis 10 hingga 80 mg sekali sehari. Dosis dapat diberikan setiap waktu sepanjang hari, dengan atau tanpa makanan.

Dosis awal dan pemeliharaan harus diindividualisasi menurut kadar LDL-C, tujuan terapi, dan respon pasien. Setelah terapi awal dan saat titrasi atorvastatin, kadar lemak harus dianalisis dalam 2 hingga 4 minggu, dan dosis disesuaikan dengan hasil pemeriksaan.

Hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia kombinasi (campuran) :

Umumnya pasien terkontrol dengan atorvastatin 10 mg sekali sehari. Respon terapeutik tampak nyata dalam dua minggu, dan respons maksimum biasanya tercapai dalam empat minggu. Respon tersebut bertahan selama terapi jangka panjang.

Hiperkolesterolemia famillial homozigot :

Dalam suatu studi pada pasien dengan hiperkolesterolemia famillial homozigot, umumnya pasien berespon terhadap atorvastatin 80 mg.

Hiperkolesterolemia famillial heterozigot pada pasien anak (usia 10-17 tahun) :

Dosis awal atorvastatin yang direkomendasikan adalah 10 mg/hari dan dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 20 mg/hari (dosis lebih besar dari 20 mg belum diteliti pada populasi pasien ini). Dosis harus diindividualisasi menurut tujuan terapi yang direkomendasikan. Penyesuaian harus dibuat dengan interval 4 minggu atau lebih.

Penggunaan pada pasien dengan insufisiensi hati :

Lihat bagian KONTRAINDIKASI dan PERINGATAN & PERHATIAN.

Penggunaan pada pasien dengan insufisiensi ginjal :

Penyakit ginjal tidak berpengaruh pada konsentrasi plasma atau pada penurunan LDL-C dari atorvastatin. Oleh karena itu, tidak diperlukan penyesuaian dosis.

Penggunaan pada anak :

Pengalaman terapi pada populasi anak terbatas pada dosis atorvastatin hingga 80 mg/hari selama satu tahun pada 8 pasien dengan hiperkolesterolemia familliah homozigot. Tidak dilaporkan kelainan klinis dan biokimia pada pasien tersebut.

Penggunaan pada orang usia lanjut :

Tidak ditemukan perbedaan pada keamanan, efikasi, atau pencapaian tujuan terapi lemak antara pasien usia lanjut dengan populasi secara keseluruhan.

Penggunaan dalam kombinasi dengan senyawa obat lain :

Pada kasus dimana diperlukan pemberian bersama atorvastatin dengan cyclosporine, dosis atorvastatin tidak boleh melebihi 10 mg.

KONTRAINDIKASI

Atorvastatin dikontraindikasikan pada :

  • Pasien dengan hipersensitivitas terhadap komponen obat ini.
  • Pasien dengan penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum lebih dari tiga kali batas atas normal yang menetap dan tidak dapat dijelaskan.
  • Kehamilan, menyusui, atau berpotensi hamil yang tidak menggunakan kontrasepsi yang adekuat. Atorvastatin harus diberikan pada wanita usia subur hanya jika sangat tidak mungkin hamil dan telah diinformasikan potensi bahayanya pada janin.

PERINGATAN DAN PERHATIAN

Efek pada Hati

Seperti obat penurun lemak lainnya dari golongan yang sama, peningkatan sedang > 3 x batas atas normal (ULN) dari transaminase serum telah dilaporkan setelah terapi dengan atorvastatin. Uji fungsi hati harus dilakukan sebelum permulaan terapi, dan pada 12 minggu setelah mulai terapi dan setiap evaluasi dosis, serta secara periodik (setiap setengah tahun) setelahnya.

Pada pasien yang mengalami tanda dan gejala yang menunjukkan injuri hati harus dilakukan uji fungsi hati. Pada pasien yang mengalami peningkatan kadar transaminase harus dipantau hingga kelainan tersebut pulih. Jika peningkatan ALT atau AST lebih besar dari tiga kali batas atas normal menetap, direkomendasikan penurunan dosis atau penghentian atorvastatinAtorvastatin dapat menyebabkan peningkatan transaminase.

Atorvastatin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak dan/atau mempunyai riwayat penyakit hati. Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase yang menetap dan tidak dapat dijelaskan merupakan kontraindikasi penggunaan atorvastatin.

Efek pada Otot Rangka

Mialgia telah dilaporkan pada pasien yang diterapi atorvastatin. Miopati, yang didefinisikan sebagai nyeri otot atau kelemahan otot disertai dengan peningkatan kadar creatine phosphokinase (CPK) > 10 kali ULN, harus dipertimbangkan pada pasien dengan mialgia difusa, nyeri atau kelemahan otot, dan/atau peningkatan CPK yang nyata.

Pasien harus disarankan untuk melaporkan dengan segera, baik nyeri, nyeri tekan, atau kelemahan otot, khususnya jika disertai dengan malaise atau demam. Terapi atorvastatin harus dihentikan jika terjadi peningkatan kadar CPK secara nyata atau didiagnosis atau disangka miopati.

Risiko miopati selama terapi dengan obat dalam golongan ini meningkat dengan pemberian bersamaan dengan cyclosporine, derivat fibric acid, erythromycin, atau anti jamur azole. Banyak dari obat ini menghambat metabolisme sitokrom P450 3A4 dan/atau transpor obat.

Atorvastatin dibiotransformasi oleh CYP 3A4. Dokter yang mempertimbangkan untuk mengkombinasi terapi dengan atorvastatin dan derivat fibric acid, erythromycin, obat imunosupresif, anti jamur azole, atau dosis penurun lemak dari niacin, harus dengan hati-hati memperhitungkan potensi manfaat dan risiko serta secara hati-hati memantau pasien untuk tanda dan gejala nyeri, nyeri tekan, atau kelemahan otot, khususnya selama bulan-bulan awal terapi dan selama setiap periode titrasi peningkatan dosis masing-masing obat.

Oleh karena itu, dosis awal dan pemeliharaan atorvastatin yang lebih rendah harus dipertimbangkan jika diminum secara bersamaan dengan obat yang disebutkan. Penghentian sementara atorvastatin mungkin tepat dilakukan selama terapi dengan fusidic acid.

Penentuan creatine phosphokinase (CPK) periodik dapat dipertimbangkan pada situasi seperti itu, tetapi tidak ada jaminan bahwa pemantauan seperti itu akan mencegah kejadian miopati berat. Atorvastatin dapat menyebabkan peningkatan creatine phosphokinase.

Seperti obat lainnya dalam golongan ini, telah dilaporkan kasus yang jarang dari rabdomiolisis dengan gagal ginjal akut, sekunder terhadap mioglobinuria. Suatu riwayat kelainan ginjal dapat menjadi suatu faktor risiko terjadinya rabdomiolisis. Pada pasien seperti ini layak dilakukan pemantauan lebih ketat untuk efek pada otot rangka.

Terapi atorvastatin harus ditunda atau dihentikan pada pasien dengan kondisi akut dan serius yang menunjukkan suatu miopati atau mempunyai faktor risiko terjadinya gagal ginjal sekunder terhadap rabdomiolisis, (misalnya infeksi akut berat, hipotensi, pembedahan mayor, trauma, gangguan metabolik, endoktrin, dan elektrolit berat, serta kejang yang tidak terkontrol).

Stroke Hemoragik

Pasien dengan stroke hemoragik mempunyai peningkatan risiko untuk terjadinya stroke hemoragik berulang.

Kehamilan dan Menyusui

Atorvastatin diindikasikan pada kehamilan. Wanita yang berpotensi hamil harus menggunakan kontrasepsi yang adekuat. Atorvastatin harus diberikan pada wanita usia subur hanya jika sangat tidak mungkin hamil dan telah diinformasikan potensi bahayanya terhadap janin. Jika pasien menjadi hamil selagi minum obat ini, terapi harus dihentikan dan pada pasien dilakukan pemeriksaan potensi bahayanya terhadap janin.

Aterosklerosis merupakan suatu proses kronik dan penghentian obat penurun lemak selama kehamilan mempunyai sedikit dampak pada hasil terapi jangka panjang hiperkolesterolemia primer. Kolesterol dan produk lain dari sintesis kolesterol merupakan merupakan komponen yang esensial untuk perkembangan janin (termasuk sintesis steroid dan membrane sel).

Karena penghambat HMG-CoA reductase menurunkan sintesis kolesterol dan kemungkinan sintesis substansi yang aktif secara biologi lainnya yang diturunkan dari kolesterol, maka dapat menyebabkan bahaya pada janin jika diberikan kepada wanita hamil. Oleh karena itu, penghambat HMG-CoA reductase dikontraindikasikan selama kehamilan dan pada ibu menyusui.

Atorvastatin dikontraindikasikan selama menyusui. Tidak diketahui apakah obat ini diekskresi ke dalam air susu ibu. Karena potensi efek samping pada bayi yang menyusui, maka wanita yang minum atorvastatin tidak boleh menyusui.

Efek pada Kemampuan untuk Mengendarai dan Menggunakan Mesin

Tidak diketahui.

INTERAKSI OBAT

Risiko miopati selama terapi dengan penghambat HMG-CoA reductase meningkat dengan pemberian bersamaan dengan cyclosporine, derivat fibric acid, niacin, atau penghambat sitokrom P450 3A4 (misalnya erythromycin dan anti jamur azole).

Penghambat sitokrom P450 3A4 :

Atorvastatin dimetabolisme dengan sitokrom P450 3A4. Pemberian bersamaan atorvastatin dengan penghambat sitokrom P450 3A4 dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma atorvastatin. Besarnya interaksi dan potensiasi efek tergantung para variabilitas efek terhadap sitokrom P450 3A4.

Penghambat transporter :

Atorvastatin dan metabolit atorvastatin merupakan substrat dari transporter OATP1B1. Penghambat OATP1B1 (misalnya cyclosporine) dapat meningkatkan bioavailabilitas atorvastatin. Pemberian bersamaan dengan atorvastatin 10 mg dan cyclosporine 5,2 mg/kg/hari mengakibatkan peningkatan paparan terhadap atorvastatin.

Erythromycin/Clarithromycin :

Pemberian bersamaan atorvastatin dan erythromycin (500 mg empat kali sehari), atau clarithromycin (500 mg dua kali sehari) yang dikenal sebagai penghambat sitokrom P450 3A4, dikaitkan dengan konsentrasi plasma atorvastatin yang lebih tinggi.

Penghambat protease :

Pemberian bersamaan atorvastatin dan penghambat protease, yang dikenal sebagai penghambat sitokrom P450 3A4, dikaitkan dengan konsentrasi plasma atorvastatin yang lebih tinggi.

Diltiazem hydrocloride :

Pemberian bersamaan atorvastatin (40 mg) dengan diltiazem (240 mg) dikaitkan dengan konsentrasi plasma atorvastatin yang lebih tinggi.

Cimetidine :

Telah dilakukan suatu studi interaksi atorvastatin dengan cimetidine, dan tidak tampak interaksi yang bermakna secara klinis.

Itraconazole :

Pemberian bersamaan atorvastatin (20 hingga 40 mg) dan itraconazole (200 mg) dikaitkan dengan peningkatan AUC atorvastatin.

Jus jeruk Bali :

Mengandung satu atau lebih komponen yang dapat menghambat CYP 3A4 dan dapat meningkatkan konsentrasi plasma atorvastatin, khususnya dengan konsumsi jus jeruk Bali yang berlebihan (> 1,2 liter per hari).

Penginduksi sitokrom P450 3A4 :

Pemberian bersamaan atorvastatin dengan penginduksi sitokrom P450 3A4 (misalnya efavirenz dan rifampin) dapat menyebabkan penurunan konsentrasi plasma atorvastatin yang bervariasi. Disebabkan karena mekanisme interaksi ganda dari rifampin (induksi sitokrom P450 3A4 dan penghambatan ambilan hepatosit transporter OATP1B1).

Direkomendasikan pemberian simultan atorvastatin dengan rifampin, karena penundaan pemberian atorvastatin dengan setelah pemberian rifampin telah dikaitkan dengan penurunan konsentrasi plasma atorvastatin yang bermakna.

Antacid :

Pemberian bersamaan atorvastatin dengan suspensi antacid oral yang mengandung magnesium dan aluminum hydroxide, menurunkan konsentrasi plasma atorvastatin, namun penurunan LDL-C tidak berubah.

Antipyrine :

Karena atorvastatin tidak mempengaruhi farmakokinetik antipyrine, maka tidak diharapkan adanya interaksi dengan obat lain yang dimetabolisme melalui isozim sitokrom yang sama.

Colestipol :

Konsentrasi plasma atorvastatin lebih rendah jika colestipol diberikan dengan atorvastatin. Namun, efek lemak lebih besar jika atorvastatin dan colestipol diberikan bersama dibanding jika obat tersebut diberikan sendiri.

Digoxin :

Jika dosis multiple digoxin dan atorvastatin 10 mg diberikan bersama, konsentrasi digoxin plasma dalam kondisi mantap tidak terpengaruh. Namun, konsentrasi digoxin meningkat setelah pemberian digoxin dengan atorvastatin 80 mg setiap hari. Pasien yang minum digoxin harus dipantau dengan tepat.

Azithromycin :

Pemberian bersamaan atorvastatin (10 mg sekali sehari) dan azithromycin (500 mg sekali sehari) tidak mengubah konsentrasi plasma atorvastatin.

Kontrasepsi oral :

Pemberian bersamaan dengan kontrasepsi oral yang mengandung norethindrone dan ethinyl estradiol meningkatkan nilai AUC untuk norethindrone dan ethinyl estradiol. Peningkatan ini harus dipertimbangkan jika memilih kontrasepsi oral untuk seorang wanita yang minum atorvastatin.

Warfarin :

Telah dilakukan suatu studi interaksi atorvastatin dengan warfarin, dan tidak tampak interaksi yang bermakna secara klinis.

Amlodipine :

Dalam suatu studi interaksi obat-obat pada subyek sehat, pemberian bersamaan atorvastatin 80 mg dan amlodipine 10 mg mengakibatkan peningkatan paparan terhadap atorvastatin yang tidak berarti secara klinis.

Fusidic acid :

Meskipun studi interaksi dengan atorvastatin dan fusidic acid belum dilakukan, beberapa masalah otot seperti rabdomiolisis telah dilaporkan dalam pengalaman pasca-pemasaran dengan kombinasi ini. Pasien harus dipantau secara ketat dan penghentian sementara pengobatan atorvastatin mungkin tepat untuk dilakukan.

Terapi penyerta lain :

Atorvastatin digunakan secara bersamaan dengan obat antihipertensi dan terapi sulih estrogen tanpa bukti interaksi yang merugikan dan bermakna secara klinis. Studi interaksi dengan obat spesifik belum dilakukan.

EFEK SAMPING

Atorvastatin secara umum ditoleransi dengan baik. Efek samping biasanya ringan dan sementara. Efek samping yang paling sering dikaitkan dengan terapi atorvastatin :

  • Gangguan psikiatri : insomnia.
  • Gangguan sistem saraf : sakit kepala.
  • Gangguan gastrointestinal : mual, diare, nyeri abdomen, dispepsia, konstipasi, flatulence.
  • Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat : mialgia dan artralgia.
  • Gangguan umum dan kondisi lokasi pemberian : astenia.

Efek samping tambahan berikut ini telah dilaporkan dalam terapi atorvastatin :

  • Gangguan metabolisme dan nutrisi : hipoglikemia, hiperglikemia, dan anoreksia.
  • Gangguan sistem saraf : neuropati perifer dan parestesia.
  • Gangguan telinga dan labirin : tinitus.
  • Gangguan gastrointestinal : pankreatitis dan muntah.
  • Gangguan hepatobilier : hepatitis dan cholestatic jaundice.
  • Gangguan kulit dan jaringan subkutan : alopesia, pruritus, ruam, dan urtikaria.
  • Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat : miopati, miositis, dan kram otot.
  • Gangguan sistem reproduksi dan payudara : impotensi.
  • Gangguan umum dan kondisi lokasi pemberian : edema angioneurotik dan malaise.
  • Kardiovaskuler : angina.

Tidak semua efek yang terdaftar di atas telah dikaitkan secara kausal dengan terapi atorvastatin.

Pasien anak (usia 10-17 tahun) yang diterapi dengan atorvastatin mempunyai profil pengalaman yang tidak diharapkan, secara umum sama dengan pasien yang diterapi dengan plasebo. Pengalaman yang tidak diharapkan yang ditemukan pada dua kelompok, terlepas dari penilaian kausalitas, adalah infeksi.

Dalam pengalaman pasca-pemasaran, efek samping yang tidak diharapkan tambahan berikut ini telah dilaporkan :

  • Gangguan darah dan sistem limfe : trombositopenia.
  • Gangguan sistem imun : reaksi alergi (termasuk anafilaksis).
  • Injuri, keracunan, dan komplikasi prosedur : ruptur tendon.
  • Gangguan metabolisme dan nutrisi : penambahan berat badan.
  • Gangguan sistem saraf : hipoestesia, amnesia, pusing, dysgeusia.
  • Gangguan telinga dan labirin : tinitus.
  • Gangguan kulit dan jaringan subkutan : sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, eritema multiforme, dan ruam bulosa.
  • Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat : rabdomiolisis, artralgia, dan nyeri punggung.
  • Gangguan umum dan kondisi lokasi pemberian : nyeri dada, edema perifer, malaise, dan kelelahan.

OVERDOSIS

Tidak ada terapi spesifik untuk overdosis atorvastatin. Jika terjadi overdosis, pasien harus diterapi dengan simtomatik, dan tindakan suportif dilakukan sesuai yang diperlukan. Disebabkan karena ikatan obat yang ekstensif pada protein plasma, maka hemodialisis tidak dapat meningkatkan bersihan atorvastatin secara bermakna.

PENYIMPANAN

Simpan di bawah 25⁰C, lindungi dari panas dan kelembaban.

KEMASAN

Atorvastatin 10 mg

Dus : 3 blister x 10 tablet salut selaput (Reg. No. GKL1408517817A1).

Atorvastatin 20 mg

Dus : 3 blister x 10 tablet salut selaput (Reg. No. GKL1408517817B1).

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Atorvastatin Calcium diproduksi oleh PT. Kalbe Farma, Tbk., Bekasi - Indonesia untuk Hexparm Jaya (HJ) - A Kalbe Company, Bekasi - Indonesia.

ATORVASTATIN CALCIUM

TERSEDIA DI :

APOTEK ISMA FARMA


Wa'alaikumsalam

Kaligrafi bertuliskan Wa'alaikumsalam Warahmatullaahi Wabarakaatuh dengan beragam warna. 

Kaligrafi bertuliskan Wa'alaikumsalam Warahmatullaahi Wabarakaatuh dengan warna biru pada ayat, dan harakatnya berwarna hitam. 

Tulisan latin Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, dengan perpaduan warna gradasi putih, abu-abu, dan hitam. 

Sourced.