Kamis, 20 Juni 2019 - Agar menambah semangat peserta didik SD Negeri 15 Pondok Bambu, semua guru mengajak anak didiknya dengan Tepuk Tunggal dan Tepuk Ganda.
Dok. Wafi - Redmi Note 5
PERPUSTAKAAN HIBAH
Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas
Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi
Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus
Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi
Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif
Kamis, 20 Juni 2019 - Agar menambah semangat peserta didik SD Negeri 15 Pondok Bambu, semua guru mengajak anak didiknya dengan Tepuk Tunggal dan Tepuk Ganda.
Dok. Wafi - Redmi Note 5
Jika Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf tidak terpilih, mereka akan kembali menjadi Pejabat / Pengusaha dan Ulama / Kyai. Jokowi kembali ke Solo dengan bisnisnya yang bisa membuatnya hidup sangat layak, bercengkrama dengan keluarganya Ibu Ariana, Gibran, Ayang, Kesang, Selvi, dan Bobi. Bermain gobagsodor dengan Ethes dan Sedah, tetap indah dan bahagia.
Kyai Ma'ruf kembali menjadi penasihat para ulama, bahagia menjaga akhlak negeri ini dengan pengajian-pengajiannya. Bahagia bersama keluarganya istri, anak, dan cucu-cucunya. Serta murid ngajinya tetap berjuta di seluruh nusantara, dihormati, dan dikhidmati.
Jika Pak Prabowo dan Mas Sandi tak terpilih, mereka pun memiliki kehidupan yang indah dan bahagia.
Pak Prabowo tetap kaya raya dan tetap menjadi Ketua Umum Gerindra. Melanjutkan hobi berkuda dan bertani dengan orang-orang sekitar rumahnya.
Mas Sandi juga tetap dengan kehidupannya yang bahagia, bersama istri cantiknya, anak-anaknya, meneruskan bisnisnya dan dia tetap menjadi Pengusaha Muslim yang membawa manfaat banyak untuk negeri ini.
Lha... kalo aku, kamu, mereka..?
Kadang sahabatmu dari kecilmu pun sudah kamu blocked, kamu ajak berantem hanya karena pilihannya berbeda.
Jangan-jangan kamu sudah malu datang ke reuni karena setiap reuni sebelumnya, kamu rajin mendalilkan ayat-ayatmu hanya untuk mendukung satu paslon (pasangan calon) dukunganmu dan sudah kamu kafirkan temanmu.
Jangan-jangan kamu tak berani lagi menyapa sahabatmu karena sudah terbiasa memanggilnya cebong, kampret, atau panggilan cacian, dan lain-lain.
Jangan-jangan saat kamu butuh pekerjaan, butuh bantuan, temanmu tak lagi ingat padamu karena saling olok pasukan nasi bungkus, dan sebagainya.
Jangan-jangan perseteruan kalian tak pernah usai hingga salah satu dari kalian meninggal karena perbedaan pilihan 5 tahun lalu menjadi dendam 5 tahun ke depan dan ke depannya terus.
Jangan-jangan hidupmu yang penuh dendam karena bukan kefanatikan pilihan yang entah dalilnya kamu ambil dari ayat mana sesukamu hanya untuk memenuhi nafsumu sendiri.
Jangan-jangan mulutmu, tanganmu sudah terbiasa menghujat dan mencela hingga memanggil manusia lain dungu pun kamu anggap ibadahmu.
Jangan-jangan kamu akan membesarkan anak-anakmu menjadi generasi hoax, generasi pencela, generasi pengumpat, karena dari kecil sering mendengarmu berapi-api menyebut orang lain kampret, cebong, dungu, penipu, bodoh, dan lain-lain.
Pak Jokowi, Kyai Ma'ruf Amin, Pak Prabowo, dan Mas Sandi melanjutkan hidupnya dengan bakti mereka, hidup bahagia.
Aku, kamu, mereka...?
Hidup merugi setelah sekian lama hanya sering mencari kekurangan para bapak yang hebat-hebat itu, menghinakan mereka, padahal mengenal mereka pun tidak. Semua berdasarkan asumsimu, katanya-katanya yang dipercayai sebagai kitab suci.
Astaghfirullah... Masih mau melanjutkan semua kekonyolan yang kamu yakini itu kebenaran versimu?
Jika mereka tak terpilih, mereka tetap bahagia.
Aku... Kalian.....?
Tetap berjuang untuk melanjutkan kehidupan masing-masing...
Pesta demokrasi jangan dinodai dengan merusak NKRI dan permusuhan antara anak bangsa.
#Salam Indonesia Damai dan Sejahtera.
Sumber: Al-Haq
ASA AKSARA membutuhkan tenaga di bidang:
Wilayah penempatan di Jakarta Selatan:
Syarat dan Ketentuan sebagai berikut:
Kirimkan lamaran via email: ihaimah@gmail.com
☎ Telp.: 081282458174
Pengumpulan berkas paling akhir 20 Februari 2019
Pelamar yang lolos seleksi administrasi akan dihubungi via Telp./WhatsApp untuk Fit & Proper Test.
Sepeninggal khalifah Ali bin Abi Thalib (656-661 M), sebagian masyarakat Islam di Arab, Irak, dan Iran memilih dan mengangkat Hasan bin Ali, beliau memerintah kurang lebih 3 bulan.
Setelah itu jabatannya dialihkan kepada Muawiyah bin Abi Sufyan, karena beliau menyadari kelemahan dan kekurangan dalam kepemimpinannya, dia berfikir Muawiyah lebih cocok untuk memimpin ummat Islam.
Pada tahun 661 M, terjadilah perpindahan kekuasaan dari Hasan kepada Muawiyah. Serah terima jabatan itu berlangsung di kota Kuffah, kemudian dikenal dalam sejarah Islam dengan istilah "Amul Jama'ah". [1]
Perpindahan kekuasaan kepada Muawiyah Ibn Sufyan telah mengakhiri bentuk pemerintahan yang demokratis. Kekhalifahan ini menjadi semacam monarki absolut.
Dan kekhalifahan ini bertahan kurang lebih sampai 90 tahun, dimulai dari tahun 661-750 M. Selama masa pemerintahan Bani Umayyah telah berkuasa sebanyak 14 khalifah dan diantara khalifah yang berhasil dalam menjalankan roda pemerintahan adalah:
Muawiyah dilahirkan kurang lebih 15 tahun sebelum hijriyah dan masuk Islam pada hari penaklukan kota Makkah. Beliau diangkat langsung oleh Rasulullah SAW (shollallaahu 'alaihi wasallam) sebagai anggota sidang penulis wahyu yang bertujuan agar Muawiyah lebih akrab dan Islam ini benar-benar tertanam dalam hatinya.
Dalam perjalanan sejarah hidupnya, kemudian dia diangkat sebagai Gubernur Damaskus, dari sini karir politiknya dilakukan secara perlahan, yang kemudian mengantarkannya ke puncak kekuasaan. Diantara yang dilakukan adalah perluasan wilayah dan berusaha menaklukkan beberapa daerah kekuasaan Byzantium dan Persia.
Beliau terkenal karena banyak jasanya dalam menciptakan keamanan di semua wilayah Islam. Setelah keamanan menjadi stabil, maka ia berusaha melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat, antara lain:
Pada masa pemerintahan beliau adalah masa-masa keamanan daulat Bani Umayyah, karena di samping wilayah Islam luas, kemajuan dalam bidang sosial dan budaya.
Beliau dikenal dengan keadilannya menjalankan pemerintahannya. Ia lebih mementingkan agama daripada politik, lebih mementingkan persatuan ummat.
Beliau dalam menyebarkan Islam dilakukan dengan cara mengirimkan para muballigh ke India, Turki, dan Barbar (Afrika).
Beliau adalah termasuk orang yang cakap, sehingga masa pemerintahannya mengalami kemajuan yang amat pesat.
Adapun wilayah kekuasaan Islam pada masa kejayaan Bani Umayyah adalah memperluas wilayah kekuasaan Islam ke Afrika Utara, ke barat sampai ke Maroko, dan ke utara menyebrangi laut tengah.
Kemudian pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik ini berusaha memperluas wilayah ke daerah timur, ke Benua Afrika dan Spanyol.