Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan

Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas

LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024

Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi

LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana

Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus

Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas

Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi

Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal

Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif

Kemendikbud Pastikan Program Sertifikasi dan TPG Tetap Berjalan

Jakarta, Berita Acara - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, kebijakan positif terkait guru dan tenaga pendidikan akan terus berlanjut, termasuk Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan program sertifikasi profesi guru. Hal tersebut ditegaskannya terkait isu yang beredar, bahwa Kemendikbud akan menghapus program sertifikasi guru yang di dalamnya termasuk kegiatan pelatihan guru.

"Untuk kegiatan guru yang sudah berjalan masih dapat terus dijalankan," ujar Mendikbud Muhadjir, Jum'at (29/7/2016), di Jakarta.

Tunjangan profesi guru merupakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Mendikbud mengatakan, kedua peraturan tersebut mengamanatkan tunjangan profesi guru diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan dan telah tersertifikasi.

"Sudah jelas diamanatkan dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut. Amanat ini harus kita laksanakan," katanya.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Sumarna Surapranata mengatakan, untuk tahun 2016, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk tunjangan profesi guru, baik guru PNS maupun bukan PNS.

Tahun ini, kata Dirjen GTK, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar 71 triliun untuk guru PNS Daerah, dan hampir 8 triliun untuk guru bukan PNS yang memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan administrasi, antara lain telah mengajar 24 jam. "Pemilik sertifikat pendidik yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan berhak memperoleh tunjangan profesi setara dengan gaji pokok," tutur pria yang akrab disapa Pranata itu.

Sumber: Siaran Pers, tertanggal 02 Agustus 2016 oleh Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berjumpa Sejenak, Berusaudara Selamanya

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Koperatif...!!!

Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan mengadakan Halal Bihalal bersama alumni dengan tema "Berjumpa Sejenak Bersaudara Selamanya dalam Silaturrahim Lintas Generasi Kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta."

Acara ini akan dilaksanakan pada 24 Juli 2016 pukul 09.00 WIB s/d selesai, bertempat di Perumahan Griya Jakarta Blok J2 No. 33 Pamulang, Tangerang Selatan.

Dimohon kehadirannya, khususnya bagi para Alumni untuk mempererat silaturrahim antar generasi koperasi mahasiswa.

Bagi yang berminat untuk menghadiri acara tersebut, silahkan daftar melalui SMS/WA dengan format Nama_Angkatan Kopma. Pendaftaran ditunggu sampai tanggal 22 Juli 2016.

Informasi lebih lanjut dpaat menghubungi:
Yulis (085719372276) dan Shalahuddin Al-Qadr (085695456921)

Dapat Beasiswa, Minimal 2 Juz

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Yth. Bapak/Ibu bagi yang memiliki Pondok Pesantren atau ada anak/saudara yang berminat kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2016/2017 untuk Program Studi Perbandingan Madzhab. Kami menyediakan beasiswa pendidikan untuk 40 orang, beasiswa ini akan ditanggung secara full hingga lulus sebagai sarjana.

Syarat lulus tes:
  1. Baik dan bagus berbahasa Arab.
  2. Tahfidz (dapat menghafal Al-Qur'an) minimal 2 juz.
Batas pendaftaran paling lambat tanggal 5 Agustus 2016.

Pendaftaran dapat diakses di web uinjkt.ac.id atau langsung datang ke Fakultas Syari'ah dan Hukum.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi contact person di bawah ini:
  • Pak Fahmi Ahmadi, M.Si. (082122813493)
  • Pak Adeb Davega Prasna (089605080537)
  • Ibu Siti Hanna (08174866946)

Menyesal Karena Masuk ISIS

Oleh Sarli Amri

Fulan: Abah, akhirnya kita ketemu lagi. Aku kangen sama abah.

Abah: Kamu siapa ya?

Fulan: Aku Fulan anakmu bah, masa abah lupa?

Abah: Fulan, kamu kok gosong begini nduk, mana tangan sama kaki kamu berpisah dari badan lagi.

Fulan: Aku habis melakukan bom syahid bah.

Abah: Maksudnya? Bom bunuh diri?

Fulan: Bom syahid bah, bukan bom bunuh diri.

Abah: Syahid ndasmu! Yang kamu lakukan itu bunuh diri nduk, dan mencelakakan orang lain.


Fulan: Oh jadi abah lebih berpihak pada para kafir dan thoghut itu daripada mujahidin seperti fulan?


Abah: Bentar, sejak kapan kamu jadi gampang kofar kafir begitu? Perasaan pas dulu abah mati kamu masih anggota geng motor?

Fulan: Bah, sejak abah mati, fulan taubat, fulan ngaji dan jadi mujahidin, sampai fulan melakukan bom syahid.

Abah: Emang siapa guru ngaji kamu?

Fulan: Itu bah, ustadz nganu bin ngono, terkenal dengan sebutan ustadz abu gosok.

Abah: Nganu bin ngono, kok sepertinya abah gak asing ya sama nama itu. Loh sejak kapan dia jadi ustadz?

Fulan: Emang kenapa bah?

Abah: Dia kan intel, dulu pas abah jadi tukang demo sering ketemu.

Fulan: Waduh, sebenarnya ustadz abu gosok itu intel ya bah, berarti fulan ketipu donk?

Abah: Lah iya, makanya jadi orang jangan lugu banget. Disuruh bom bunuh diri kok mau. Haha.

Fulan: Aduh sialan, liat aja kalau fulan bisa hidup lagi, mau fulan tonjok muka si abu gosok itu.

Abah: Emang dia ngajarin apa aja ke fulan?

Fulan: Dia ngajarin fulan supaya bai'at ke daulah islamiyah, dan selain daulah islamiyah kafir dan halal darahnya.

Abah: Maksud kamu ISIS?

Fulan: Iya bah.

Abah: Aduh kamu ini, kan masih ada NU, Muhammadiyah, Tarbiyah, Salafi, Hizbut Tahrir, Jama'ah Tabligh, dan lain-lain. Kenapa kamu malah ngaji sama ISIS?

Fulan: Fulan kan dulu anak geng motor bah, jadi ISIS sesuai sama passion fulan. Haha. Yang lain gak seru gak ada doktrin jihadnya.

Abah: Nduk, jihad itu bukan bom bunuh diri gini caranya, kamu belajar yang sungguh-sungguh, kamu bekerja dengan sungguh-sungguh itu jihad.

Fulan: Abah menyimpangkan nama jihad, itu konspirasi orang kafir melemahkan Islam bah.

Abah: Ok gini, emang kamu fikir dengan teror gini peradaban Islam akan jaya? Coba baca sejarah, peradaban Islam maju karena sains dan ekonominya maju.

Fulan: Tapi kan, dulu Nabi juga perang bah?

Abah: Ya, tapi perang Nabi gak kayak ISIS sekarang, perang Nabi dalam rangka membela diri bukan menginvasi, itupun ada etikanya. Lah kalian ngebom dalam suasana damai bukan perang, emang Nabi pernah contohkan?

Fulan: Iya bah, fulan menyesal, fulan salah.

Abah: Lan, tau gak, dulu tempat tinggal kita itu sekelilingnya tukang mabuk dan pelacuran. Lalu abah bangun musholla, dan perlahan-lahan mereka pada taubat. Abah ingin kamu melanjutkan dakwah abah, bukan kayak sekarang gini.

Fulan: Maafin fulan  bah, fulan ingin gentayangan, dan memberitahu bahaya ISIS ke temen-temen fulan yang masih hidup. Fulan gak mau mereka jadi seperti fulan nasibnya.

Abah: Wkwkwkwk... gentayangan, emang suster valak bisa gentayangan? Kita dah beda dunia nduk.

Fulan: Loh kok abah tau valak? Emang di akhirat ada film conjuring bah?

Abah: Wis gak usah dibahas. Intinya hari ini kita butuh yang berani hidup daripada berani mati. Kata KH. AHMAD DAHLAN, jangan kamu bilang siap mengorbankan jiwamu untuk Islam, karena suatu saat pasti kamu mati juga. Namun yang penting siapkah kamu mengorbankan hartamu untuk Islam?