Berawal dari teguran kebijakan dari platform YouTube yang mengarahkan untuk mengikuti pelatihan agar lebih memahami kebijakan-kebijakan seperti apa yang harus ditaati dan dipatuhi ketika ingin meng-upload suatu konten di kanal YouTube. Pada dasarnya platform tersebut menginginkan para kreator konten dapat membuat dan membagikan konten dengan percaya diri.
Dalam pelatihan ini terdapat 7 pertanyaan dan estimasi durasi pelatihan selama 15 menit, yang mana para kreator akan melihat skenario terkait kebijakan yang dilanggarnya dan dapat mencoba memperbaiki pelanggaran tersebut berkali-kali tanpa batas.
Keselamatan Anak - Tindakan mencelakakan dan berbahaya yang melibatkan anak di bawah umur. Meskipun ada berbagai masalah terkait keselamatan anak, dalam pelatihan ini platform terutama berfokus pada tindakan merugikan dan berbahaya yang melibatkan anak di bawah umur.
YouTube tidak mengizinkan konten yang membahayakan kesehatan emosional dan fisik anak di bawah umur. Anak di bawah umur didefinisikan sebagai seseorang yang berusia di bawah usia cakap hukum. Di sebagian besar negara dan wilayah, mereka biasanya adalah orang yang berusia kurang dari 18 tahun.
Pihak platform tidak menoleransi perilaku predator di YouTube. Jika merasa ada anak yang berada dalam bahaya berdasarkan konten yang dilaporkan, pihak platform akan membantu penegak hukum untuk menyelidiki konten tersebut.
Jangan memposting konten di YouTube jika memenuhi salah satu deskripsi berikut: seksualisasi anak di bawah umur, tindakan merugikan atau berbahaya yang melibatkan anak di bawah umur, penganiayaan fisik atau emosional terhadap anak di bawah umur, atau konten keluarga yang tidak sesuai usia atau menyesatkan.
Tujuannya adalah untuk melindungi uploader dan penonton. Sebelum memposting konten tentang diri sendiri, keluarga, atau teman-teman Anda, pikirkan baik-baik risiko negatif atau bahaya yang mungkin muncul atau ditimbulkan dari konten tersebut.
Pelatihan ini mencakup skenario tentang masalah keselamatan anak, yang dapat membuat sebagian orang merasa terganggu atau tidak nyaman.
Pertanyaan 1:
Dalam sebuah video, Kamal bereaksi terhadap klip yang menampilkan seorang anak di bawah umur melempar pisau sungguhan ke sebuah sasaran. Setelah menonton klip tersebut, Kamal berkata, “Wow, gila!”, lalu beralih ke klip lain.
Contoh ini melanggar kebijakan kami, meskipun Kamal hanya bereaksi terhadap klip insiden itu. Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang melakukan aktivitas berbahaya tidak diizinkan di YouTube, kecuali jika ada konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik tambahan, seperti penjelasan terkait alasan konten tersebut diposting atau pengantar video yang menjelaskan isi konten, di bagian judul atau deskripsi dan di dalam video.
Tindakan Mencelakakan & Berbahaya yang Melibatkan Anak di Bawah Umur.
Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas merugikan atau berbahaya tidak diizinkan di YouTube. Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang berkelahi atau menindas orang lain secara fisik juga tidak diizinkan.
Kami dapat mengizinkan konten yang menayangkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas merugikan atau berbahaya jika konten tersebut memiliki konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik. Namun, pengecualian ini bukan berarti Anda boleh mendukung perilaku tersebut.
Pertanyaan 2:
Dalam sebuah video, seorang anak di bawah umur mengendarai sebuah sepeda motor. Ia menunjukkan aksinya mengangkat roda depannya di jalan raya. Ia tidak kehilangan kendali atas sepeda motornya, tetapi aksi itu dilakukan dengan kecepatan tinggi dan ada kendaraan lain di dekatnya.
Video ini melanggar kebijakan karena menampilkan anak di bawah umur melakukan aksi sepeda motor, yang merupakan tindakan berbahaya jika dilakukan di luar konteks olahraga. Selain itu, konten video tersebut tidak memiliki konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik yang memadai. Konteks tersebut dapat diberikan di judul atau deskripsi dan berupa pengantar video yang menjelaskan isi kontennya dan alasan upload video tersebut.
Pelecehan dan Keselamatan Anak.
Konten yang membahayakan kondisi emosional dan fisik anak di bawah umur tidak diizinkan di YouTube. Hal ini mencakup konten yang menampilkan:
- Tindakan berbahaya atau merugikan yang melibatkan anak di bawah umur.
- Penganiayaan fisik, seksual, atau emosional, atau penelantaran anak di bawah umur.
- Eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur.
- Anak di bawah umur yang melakukan tindakan provokatif atau menjurus ke arah seksual.
- Konten keluarga yang menyesatkan dan tidak sesuai usia.
Pertanyaan 3:
Sebuah kantor berita memposting video tentang penindasan (bullying) di sekolah. Segmennya adalah tentang insiden tertentu yang terjadi di sekolah setempat. Video dan deskripsinya memberikan informasi tentang di mana dan kapan insiden itu terjadi, apa yang dilakukan pengurus sekolah untuk menanggapinya, dan statistik tentang tingkat insiden penindasan di negara yang bersangkutan. Video tersebut menunjukkan awal insiden penindasan, tetapi wajah orang-orang di rekaman video itu diburamkan.
Video ini diizinkan di YouTube karena ada informasi yang menjelaskan kejadian dalam video tersebut. Deskripsinya juga sudah memberikan konteks yang cukup untuk dianggap layak diberitakan. Selain itu, kantor berita tersebut mengaburkan kejadian penindasan, sehingga membantu melindungi penonton dari konten vulgar.
Tindakan Mencelakakan & Berbahaya yang Melibatkan Anak di Bawah Umur.
Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas merugikan atau berbahaya tidak diizinkan di YouTube. Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang berkelahi atau menindas orang lain secara fisik juga tidak diizinkan.
Kami dapat mengizinkan konten yang menayangkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas merugikan atau berbahaya jika konten tersebut memiliki konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik. Namun, pengecualian ini bukan berarti Anda boleh mendukung perilaku tersebut.
Pertanyaan 4:
Dalam sebuah video, seorang remaja bernama Karlina mengonsumsi vape di luar sekolahnya. Ia mencoba berbagai rasa cairan vape dan menunjukkan reaksinya. Dalam satu klip, Karlina mengisap vape dalam-dalam, lalu batuk berkali-kali. Ia berkata, “Rasanya nggak enak banget. Aku kasih bintang 1.”
Video ini melanggar kebijakan karena menampilkan anak di bawah umur yang menggunakan produk vape, yang dapat membahayakan kesehatannya. Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas berbahaya tidak diizinkan di YouTube kecuali jika konten yang dimaksud disertai konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik yang memadai, seperti penjelasan dalam judul atau deskripsi serta dalam video tentang hal yang terjadi dalam konten tersebut dan alasan penyebarluasannya.
Tindakan Mencelakakan & Berbahaya yang Melibatkan Anak di Bawah Umur.
Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas merugikan atau berbahaya tidak diizinkan di YouTube. Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang berkelahi atau menindas orang lain secara fisik juga tidak diizinkan.
Kami dapat mengizinkan konten yang menayangkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas merugikan atau berbahaya jika konten tersebut memiliki konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik. Namun, pengecualian ini bukan berarti Anda boleh mendukung perilaku tersebut.
Pertanyaan 5:
Andara dan Ria memiliki channel YouTube yang berisi postingan video tantangan seru dan konten interaktif lainnya. Meskipun baru berusia 15 tahun, mereka memiliki beragam penggemar yang mendorong mereka untuk memposting lebih banyak video. Seorang penggemar menawarkan uang, pemberian suka, dan subscription kepada Andara dan Ria jika mereka mengenakan baju renang bersama teman-teman sekolah mereka. Menurut Andara dan Ria, ide ini bagus, lalu mereka memposting video berjudul ‘Borong Bikini!’
Video ini melanggar kebijakan karena dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan terhadap anak di bawah umur yang terlibat. Menyuruh anak-anak menjadi model bikini dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas.
Perilaku yang Tidak Sesuai Usia.
Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang melakukan tindakan provokatif, seksual, atau menjurus ke arah seksual tidak diizinkan di YouTube. Perilaku ini mencakup diskusi, tantangan, uji nyali, dan aktivitas yang dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan ke anak di bawah umur.
Pertanyaan 6:
Rian menemukan rekaman video di media sosial tentang insiden penindasan di sekolahnya. Ia memposting rekaman video tersebut di YouTube. Di dalamnya, ada empat siswa yang melakukan pelecehan fisik terhadap siswa lain yang lebih muda sampai ia menangis dan tampak sangat tertekan. Satu-satunya informasi yang diberikan Rian dalam deskripsi dan judul videonya adalah 'Lihat apa yang terjadi di SMA Karya!'
- Contoh ini bukan pelanggaran kebijakan. Penindasan di sekolah adalah masalah besar, dan Rian memposting video tersebut dengan niat baik.
- Contoh ini merupakan pelanggaran kebijakan. Rian tidak memberikan konteks edukasional atau dokumenter yang cukup dalam video tersebut.
- Contoh ini bukan pelanggaran kebijakan. Hal ini adalah bagian yang nromal dari budaya sekolah.
- Contoh ini melanggar kebijakan karena penindasan dan pelecehan terhadap anak di bawah umur terlihat jelas. Agar tetap diizinkan di YouTube, insiden itu harus diburamkan.
Jawaban 2 benar.
Contoh ini adalah pelanggaran. Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang berkelahi atau menindas orang lain secara fisik tidak diizinkan di YouTube tanpa pemburaman dan konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik, seperti penjelasan alasan Rian memposting konten yang dimaksud atau pengantar video yang menjelaskan isi konten tersebut. Video Rian tidak memiliki konteks ini.
Jawaban 4 benar.
Contoh ini adalah pelanggaran. Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang berkelahi atau menindas orang lain secara fisik tidak diizinkan di YouTube tanpa pemburaman dan konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik, seperti penjelasan alasan Rian memposting konten yang dimaksud atau pengantar video yang menjelaskan isi konten tersebut. Video Rian tidak memiliki konteks ini.
Tindakan Mencelakakan & Berbahaya yang Melibatkan Anak di Bawah Umur.
Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas merugikan atau berbahaya tidak diizinkan di YouTube. Konten yang menampilkan anak di bawah umur yang berkelahi atau menindas orang lain secara fisik juga tidak diizinkan.
Kami dapat mengizinkan konten yang menayangkan anak di bawah umur yang terlibat dalam aktivitas merugikan atau berbahaya jika konten tersebut memiliki konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik. Namun, pengecualian ini bukan berarti Anda boleh mendukung perilaku tersebut.
Pertanyaan 7:
Dinda adalah seorang pembuat film dokumenter amatir yang ingin membuat film dokumenter pendek tentang kartun dewasa dan parodi yang sedang naik daun. Dalam video ini, ia menggunakan klip dari beberapa kartun dewasa yang menampilkan karakter kartun berkelahi sampai mati dan kata-kata tidak sopan yang disensor. Sebelum mengupload video, Dinda menulis penjelasan terperinci tentang isi videonya serta alasan upload video tersebut. Dinda memberi judul video dokumenternya “Apakah Semua Film Kartun Itu untuk Anak-Anak?: Sebuah Studi”.
- Contoh ini melanggar kebijakan karena klip kartun tersebut berisi kekerasan dan kata-kata tidak sopan.
- Contoh ini bukan pelanggaran kebijakan. Meskipun klip tersebut berisi tema dewasa seperti kekerasan dan kata-kata tidak sopan, kontennya disensor dan tidak perlu dianggap untuk dewasa.
- Contoh ini bukan pelanggaran kebijakan. Meskipun klip tersebut berisi tema dewasa seperti kekerasan dan kata-kata tidak sopan, tidak ada indikasi bahwa kontennya cocok untuk audiens yang lebih muda.
Jawaban 3 benar, karena YouTube tidak mengizinkan konten yang dapat mengejutkan penonton di bawah umur dengan tema yang tidak sesuai usia. Judul, deskripsi, tag, atau pemilihan audiens video Dinda tidak menunjukkannya sebagai konten yang cocok untuk anak-anak.
Tema Dewasa yang Menjadikan Anak di Bawah Umur Sebagai Target.
YouTube tidak mengizinkan konten keluarga yang menyesatkan, termasuk video yang menargetkan anak di bawah umur dan keluarga dengan tema yang tidak sesuai usia. Konten ini mencakup video yang menargetkan anak di bawah umur dan keluarga tetapi berisi:
- Tema seksual.
- Kekerasan.
- Unsur cabul.
- Prosedur medis.
- Tindakan menyakiti diri sendiri.
- Penggunaan karakter horor dewasa.
- Tema tidak sesuai lain yang dimaksudkan untuk membuat audiens di bawah umur tercengang/tersentak.
Kreator perlu memastikan judul, deskripsi, dan tag sesuai dengan audiens yang ditargetkan. Selain itu, kreator harus memastikan pemilihan audiens merepresentasikan secara akurat audiens yang cocok dengan kontennya. Kreator juga dapat menerapkan pembatasan usia pada konten yang ditujukan untuk audiens dewasa.
Konten yang menargetkan anak di bawah umur dan keluarga dengan tema yang tidak sesuai usia dalam konteks edukasional, dokumenter, ilmiah, atau artistik dapat menerima pengecualian. Namun, jangan menyalahgunakan peluang pengecualian ini untuk menargetkan anak di bawah umur dan keluarga dengan tema dewasa yang ditujukan untuk membuat audiens di bawah umur tercengang/tersentak.
Kesimpulannya adalah apabila terekam pelanggaran kebijakan oleh platform YouTube, maka konten video kreator tersebut akan tidak ditayangkan, bahkan akan dihapus permanen.
Sumber: ALBOZ.