Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan

Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas

LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024

Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi

LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana

Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus

Munas Dekopin Menuju Indonesia Emas

Minggu, 1 Desember 2024 - Koperasi

Beli Isuzu Sekarang Juga! Sebelum Menyesal

Jum'at, 29 November 2024 - Otomotif

Soal Mandiri PKn Kelas 7 - Norma-Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat

1. Perhatikan beberapa perilaku berikut:

  1. Menyeberang jalan melalui zebra cross.
  2. Mengikuti proses pemilu dengan baik.
  3. Menghormati orang lain.
  4. Memberi bantuan kepada panti asuhan.
  5. Menggunakan helm saat berkendaraan bermotor.

Perilaku patuh terhadap hukum ditunjukkan pada nomor .....

  • (1), (2), dan (3).
  • (1), (2), dan (5).
  • (2), (3), dan (4).
  • (3), (4), dan (5).

2. Bentuk konkret dari sanksi positif adalah .....

  • Penghargaan.
  • Pengucilan.
  • Sindiran.
  • Ejekan.

3. Norma yang dibuat dan dikeluarkan oleh pemerintah adalah norma .....

  • Agama.
  • Hukum.
  • Kesusilaan.
  • Kesopanan.

4. Norma yang bertujuan mengatur manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat adalah norma .....

  • Agama.
  • Hukum.
  • Kesusilaan.
  • Kesopanan.

5. Dalam kelompok masyarakat A, makan dengan tangan kiri tidak sopan, tetapi bagi kelompok masyarakat B, makan dengan tangan kiri tidak apa-apa. Kasus tersebut menunjukkan .....

    • Norma kesopanan bersifat khusus dan setempat.
    • Norma kesopanan cenderung kaku.
    • Tidak bisa memaksakan norma kesopanan.
    • Tiap orang memiliki norma kesopanan yang berbeda-beda.

    6. Di Bali, terdapat upacara kremasi atau pembakaran jenazah. Hal tersebut adalah salah satu contoh adat istiadat yang disebut .....

    • Rambu Solo.
    • Ngaben.
    • Saur Matua.
    • Brobosan.

    7. Tari adalah siswi yang baik hati. Setiap kali bertemu guru, dia menyapa. Setiap akan keluar kelas, dia meminta izin terlebih dahulu. Jika diberi sesuatu, dia mengucapkan terima kasih. Sikap Tari mencerminkan penerapan norma .....

    • Agama.
    • Hukum.
    • Kesusilaan.
    • Kesopanan.

    8. Pengakuan terhadap norma agama di Indonesia terdapat pada .....

    • Pasal 29 Ayat (1) UUD 1945.
    • Pasal 30 Ayat (1) UUD 1945.
    • Pasal 31 Ayat (1) UUD 1945.
    • Pasal 32 Ayat (1) UUD 1945.

    9. Norma yang jika dilanggar dapat menimbulkan gunjingan masyarakat serta menimbulkan rasa bersalah dari si pelanggar adalah norma .....

    • Kesopanan.
    • Kesusilaan.
    • Hukum.
    • Agama.

    10. Sanksi dari norma agama tidak didapatkan secara langsung karena sanksi tersebut berasal dari .....

    • Jaksa.
    • Polisi.
    • Hakim.
    • Tuhan.

    11. Perhatikan pernyataan berikut:

    1. Meriana merasa berdosa jika tidak ke Gereja pada hari Minggu.
    2. Budi dipenjara karena merusak fasilitas umum.
    3. Nina malu karena meludah di sembarang tempat.
    4. Yanti menolak untuk memakai pakaian yang minim.

    Pernyataan di atas yang merupakan penerapan norma hukum ditunjukkan pada nomor .....

    • 1.
    • 2.
    • 3.
    • 4.

    12. Bu Rini adalah salah satu guru di SMP Suka Cita. Ia dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan tidak cepat marah. Sikap yang ditunjukkan oleh Bu Rini sesuai dengan norma .....

    • Adat istiadat.
    • Kesusilaan.
    • Kebiasaan.
    • Hukum.

    13. Perbedaan utama antara norma hukum, norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan adalah .....

    • Rumusan sanksi.
    • Rumusan aturan.
    • Tuntutan moral.
    • Sumber aturan.

    14. Kedudukan antara norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum adalah .....

    • Norma agama lebih penting daripada ketiga norma lainnya.
    • Semua norma sama-sama penting dan saling melengkapi.
    • Norma kesusilaan lebih penting daripada ketiga norma lainnya.
    • Norma kesopanan lebih penting daripada ketiga norma lainnya.

    15. Tindakan manusia yang mengikuti kelaziman dan umumnya dilakukan tanpa pikir panjang karena tindakan tersebut dianggap patut, sopan, serta sesuai dengan tata krama disebut .....

    • Keharusan.
    • Kebiasaan.
    • Kesusilaan.
    • Solidaritas.

    16. Melina selalu berusaha sabar menghadapi adiknya yang nakal. Ia selalu menasihati dengan lemah lembut supaya adiknya semakin mandiri. Perilaku Melina adalah pelaksanaan norma .....

    • Kesopanan.
    • Kesusilaan.
    • Hukum.
    • Agama.

    17. Suatu hari, Dewi hendak pergi ke pasar dengan sarana transportasi bus umum. Pada awalnya, Dewi masih mendapat tempat duduk. Sampai setengah perjalanan naiklah seorang nenek. Dewi segera mempersilahkan nenek tersebut duduk di tempat duduknya. Sikap Dewi merupakan penerapan norma .....

    • Kebiasaan.
    • Kesusilaan.
    • Kesopanan.
    • Hukum.

    18. Setiap ulangan tiba, Santi selalu berusaha menyontek. Kelihaiannya menyontek sudah menjadi rahasia umum di kelasnya. Jika dilihat berdasarkan materi pembelajaran bab ini, tindakan Santi menunjukkan ia .....

    • Melanggar norma agama dan kesusilaan.
    • Malas belajar dan membaca.
    • Tidak dapat menghilangkan kebiasaan menyontek.
    • Tidak sadar dampak buruk dari tindakannya.

    19. Melaksanakan norma agama dapat diwujudkan dengan selalu melakukan tindakan yang positif. Contoh pelaksanaan norma agama dalam hidup di masyarakat adalah .....

    • Mempelajari semua ajaran agama.
    • Merayakan hari besar agama dengan pesta yang besar.
    • Memeluk agama yang dianjurkan oleh orang lain.
    • Rajin berdo'a dan selalu bersyukur.

    20. Norma agama bersifat .....

    • Universal dan abadi.
    • Fleksibel.
    • Memaksa.
    • Relatif.

    21. Hal yang tidak termasuk karakteristik norma hukum adalah .....

    • Bersifat memaksa.
    • Sanksinya tegas dan nyata.
    • Berasal dari diri manusia.
    • Melindungi hal yang dijaga norma lain.

    22. Di suatu sekolah, ada peraturan yang melarang siswa membawa telepon genggam ke sekolah. Suatu hari, para guru melakukan pemeriksaan terhadap tas para siswa. Beberapa telepon genggam ditemukan dan disita. Tindakan tersebut bertujuan .....

    • Menegakkan peraturan.
    • Mengetahui barang milik siswa.
    • Menjebak siswa yang melanggar peraturan.
    • Menunjukkan wewenang guru.

    23. Hukum yang adil akan melindungi hak-hak warga negara dan mencegah berkembangnya negara kekuasaan. Dalam negara kekuasaan, pemerintah menjalankan tugasnya dengan cara .....

    • Mengabdi pada masyarakat.
    • Mengadakan pembagian kekuasaan.
    • Sekehendak hati sendiri.
    • Demokrasi.

    24. Salah satu ciri Indonesia sebagai negara hukum adalah .....

    • Pembagian kekuasaan diatur pemerintah.
    • Adanya batasan-batasan hukum terhadap pemerintah.
    • Kekuasaan kehakiman yang dikontrol pemerintah.
    • Adanya supremasi hukum dalam kehidupan bernegara.

    25. Setiap warga negara wajib mematuhi konstitusi karena konstitusi adalah .....

    • Pelengkap negara.
    • Hukum dasar dan hukum tertinggi.
    • Lambang kenegaraan.
    • Cita-cita negara.

    26. Pembayaran pajak wajib bagi para wajib pajak. Jika tidak membayar, akan dikenai sanksi. Hal tersebut sesuai dengan norma .....

    • Adat istiadat.
    • Kesopanan.
    • Kesusilaan.
    • Hukum.

    27. Perhatikan gambar berikut:

    Gambar tersebut termasuk peraturan .....

    • Dilarang masuk.
    • Larangan Parkir.
    • Tempat Parkir.
    • Dilarang Memutar Balik.


    Coaching Clinic OSN DKI Jakarta


    Untuk mempersiapkan peserta didik kita dalam menghadapi lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Provinsi DKI Jakarta melalui bidang Peserta Didik dan Pembangunan Karakter telah mengadakan Coaching Clinic untuk para calon peserta OSN pada Sabtu, 25 Juni 2022 pukul 08.00 s/d 12.00 WIB tadi siang secara daring. Satu sekolah mengikutsertakan 1 (satu) orang peserta didik untuk masing-masing mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS.

    Sumber: Sutarno (Pengurus MKKS SMP Provinsi DKI Jakarta).

    Tugas Penerapan Nilai-Nilai Pancasila

    "Penerapan Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup" dalam kehidupan sehari-hari...!!

    1. Buatlah di kertas selembar, nama kelompok beserta anggotanya !
    2. Buatlah kesimpulan dari materi tersebut ! (minimal ¹/₂ halaman)
    3. Buatlah 2 soal dari materi tersebut di lembar kertas terpisah !

    "Selamat Mengerjakan"

    Kurikulum Merdeka by Tim KP Pendidikan Agama & Budi Pekerti JT1

    Selasa, 19 April 2022 - Materi diseminasi implementasi kurikulum merdeka telah disebar oleh MGMP Pendidikan Agama & Budi Pekerti Jakarta Timur 1. Kurikulum Merdeka ini sebenarnya hampir sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, hanya saja yang berbeda adalah istilahnya. CP, TP, ATP, Asesmen Diagnostik, dan Modul Ajar yang merupakan pembaharuan dan pengembangan pada Kurikulum Merdeka.

    Keunggulan Kurikulum Merdeka saat ini adalah lebih sederhana dan mendalam; lebih merdeka, maksudnya tidak ada lagi yang namanya penjurusan atau penghapusan penjurusan; serta lebih relevan dan interaktif. Serta tiap sekolah bebas memilih alokasi waktu.

    Materi diseminasi kurikulum merdeka disampaikan oleh Sekolah Guru Penggerak yang berada di wilayah Jakarta Timur 1, diantaranya Bapak Kurdi (SMP Negeri 168), Bapak Ade (SMP Negeri 25), Bapak Dedi (SMP Labschool), Bapak Imam (SMP Negeri 284), dan Bapak Irwan (SMP Negeri 193).

    Perencanaan pembelajaran intrakurikuler harus dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:

    • Membuat asesmen diagnostik.
    • Melakukan analisis capaian pembelajaran (CP).
    • Membuat tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP).
    • Melakukan asesmen diagnostik awal materi.
    • Menyusun modul ajar.
    1. ASESMEN DIAGNOSTIK.

    Berdasarkan psikologis atau tumbuh kembang anak, Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada posisi level D. Oleh karenanya, tenaga pendidik wajib melakukan asesmen diagnostik berupa kognitif dan nonkognitif.

    Tujuan asesmen diagnostik kognitif agar mengetahui kesiapan belajar peserta didik yang terbagi menjadi 3 kelompok, yakni kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah. Asesmen diagnostik kognitif dilakukan oleh guru mata pelajaran di awal tahun pelajaran, awal lingkup materi, dan sebelum menyusun modul ajar.

    Sedangkan asesmen diagnostik nonkognitif bertujuan untuk menentukan gaya belajar (secara visual, audiovisual, audio), mengetahui latar belakang, minat, dan motivasi peserta didik yang dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling (BK) di awal tahun pelajaran.

    Pembuatan tes diagnostik ketika di awal tahun, wajib hukumnya untuk dibuat, setelah itu waktunya berkala. Untuk tes diagnostik kognitif sebanyak 10 soal, komposisinya adalah 2 soal dari kelas 5 SD; 6 soal dari kelas 6 SD; dan 2 soal dari kelas 7 SMP. Penilaian kognitif harus berupa angka, karena mengacu pada Capaian Pembelajaran Minimum (CPM).

    Dalam penilaian banyak perubahan dalam penyebutan istilah. Yang biasanya dalam penginputan nilai PH (Penilaian Harian) berubah menjadi Tes Afirmatif.

    2. CAPAIAN PEMBELAJARAN.

    Capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah dengan dibagi dalam fase merupakan sekumpulan kompetensi dan lingkup materi. Rumus Capaian Pembelajaran Minimum (CPM) adalah Skor Rata-Rata dikurangi Skor Deviasi.

    Analisis Capaian Pembelajaran (CP) dalam mata pelajaran Fiqh: Peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah shalat, memahami konsep mu'amalah, riba, rukhshah, serta mengenal beberapa madzhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Mari, kita identifikasi kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada elemen Fiqh fase D:

    1. Peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah shalat.

    3. MENENTUKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.

    Untuk menentukan suatu tujuan pembelajaran, harus terdapat komponen-komponennya. Komponen-komponen tujuan pembelajaran tersebut, diantaranya adalah kompetensi, konten, dan variasi.

    Kompetensi merupakan kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menggunakan KKO. Contoh: Peserta didik memahami informasi mengenai Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah, serta menilai benar atau salahnya gerakan Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah yang dilakukan oleh temannya.

    Konten merupakan ilmu pengetahuan inti atau konsep utama di akhir satu unit pembelajaran. Contoh: Peserta didik memahami informasi mengenai Sujud Syukur, Sujuh Sahwi, dan Sujud Tilawah, serta menilai benar atau salahnya gerakan Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah yang dilakukan temannya.

    Variasi merupakan keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai peserta didik untuk mendapat tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan lain sebagainya. Contoh: Peserta didik memahami informasi mengenai Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah, serta menilai benar atau salahnya gerakan Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah yang dilakukan temannya.

    Membuat tujuan pembelajaran dalam mata pelajaran Fiqh: Peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah shalat, memahami konsep mu'amalah, riba, rukhshah, serta mengenal beberapa madzhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Mari, kita membuat tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran tersebut:

    7.1. Peserta didik memahami informasi mengenai Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah, serta benar atau salahnya gerakan Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah yang dilakukan temannya.

    7.2. dan seterusnya...

    7.3. dan seterusnya...

    Alur Tujuan Pembelajaran dibuat dengan tahapan pembelajaran yang linear dari awal sampai akhir fase.

    4. MODUL AJAR.

    Ketentuan menyusun modul ajar dibuat setelah melakukan asesmen. Pendidik memliki kemerdekaan untuk memilih dan memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah atau menyusun sendiri modul ajar yang sesuai karakteristik peserta didik. Selain itu juga, bunyikan pembelajaran berdiferensiasi dalam modul ajar.

    Dalam komponen modul ajar terdiri dari informasi umum, komponen inti, dan lampiran yang mendukung modul ajar tersebut.

    Bagian Informasi Umum:

    1. Identitas Sekolah.
    2. Kompetensi Awal.
    3. Profil Pelajar Pancasila.
    4. Sarana dan Prasarana.
    5. Target Peserta Didik.
    6. Model Pembelajaran yang Digunakan.

    Bagian Komponen Inti:

    1. Tujuan Pembelajaran.
    2. Pemahaman Bermakna.
    3. Pertanyaan Pemantik.
    4. Persiapan Pembelajaran.
    5. Kegiatan Pembelajaran.
    6. Asesmen.
    7. Pengayaan dan Remedial.
    8. Refleksi Peserta Didik dan Guru.

    Bagian Lampiran:

    1. Lembar Kerja Peserta Didik.
    2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik.
    3. Glosarium.
    4. Daftar Pustaka.

    Catatan: Selain komponen inti, Guru dapat menentukan komponen sesuai kebutuhan.

    Sumber: Tim Kelompok Penggerak Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Jakarta Timur 1, yang dibuat pada 16 April 2022 pukul 11.57 WIB.