Sampurasun Aki Lengser dalam Pernikahan Adat Sunda

Sabtu, 21 Desember 2024 - Budaya

Hydro Jet System

Sabtu, 14 Desember 2024 - Teknologi

Giat Kerja Bakti Warga Rw. 16 Cililitan

Minggu, 8 Desember 2024 - Komunitas

LPJ Triwulan 3 Kopma UIN Jakarta 2024

Jum'at, 6 Desember 2024 - Koperasi

LMS UNJ Error, Menyulitkan Pejuang Sarjana

Rabu, 4 Desember 2024 - Teknologi Kampus

Keberanian Itu Rasa Takut dalam Doa

By : Moh. Hibatul Wafi

Muncul kembali perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, yang mana perusahaan ini sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 1994. Perusahaan ini berbasis bisnis Multi Level Marketing (MLM). Bisnis MLM yang tak kalah hebatnya dengan bisnis-bisnis MLM lainnya, yakni Amway. Walaupun sudah lama sekali perusahaan ini tidak terdengar di telinga, namun ternyata bisnis ini masih mampu beradaptasi dan stabil di Indonesia.

Lalu muncul pertanyaan yang pernah saya dengar, "adakah yang terlewat dalam hidup kita?" Jawabannya pasti banyak dan pasti ada solusinya, yaitu mari memulainya kembali. Masih di awal tahun yang baru, mari memulai sebuah perjalanan yang berujung pada keberhasilan.

Apakah Anda termasuk orang yang bermimpi untuk :
  • Memiliki kebebasan waktu dan uang?
  • Mampu mengelola waktu?
  • Mahir berkomunikasi dan berinteraksi?
  • Mampu memimpin?
  • Ingin berubah?
  • Menjadi percaya diri?
  • Mengembangkan diri sendiri?
  • atau Punya cara mengatasi kegagalan?
Jangan khawatir kini hadir kembali Seminar Leadership dengan tema "Keberanian adalah rasa takut yang dibawa dalam doa." Sebuah seminar akbar tentang kepemimpinan. Leadership Seminar siap mewujudkan salah satu, atau lebih, bahkan semuanya dalam diri Anda! Anda hanya perlu berani memutuskan untuk hadir dan mempelajarinya lebih lanjut di seminar ini. Sebuah organisasi yang teruji, dengan banyak orang berpengalaman sukses di dalamnya, mengajak Anda untuk mengambil bagian. Para pemimpin dan pelaku yang berhasil dari organisasi Network TwentyOne, berafiliasi dengan perusahaan raksasa Amway, akan mendampingi perjalanan hidup Anda ke depan!

Seminar Leadership akan diselenggarakan pada 7 s/d 8 Maret 2015
Bertempat di Tennis Indoor Senayan Jakarta

GENERAL SESSION

Sabtu, 7 Maret 2015
Pukul 14.00 - 17.30 WIB
Pukul 19.00 - 21.30 WIB
Minggu, 8 Maret 2015
Pukul 13.00 - 17.00 WIB
ADDITIONAL LEADERS MEETING
(Pertemuan khusus bagi mereka yang sudah mencapai kualifikasi tertentu)

Pertemuan 20+/ELC
Jum'at, 6 Maret 2015 Pukul 16.00 - 18.00 WIB

Pertemuan 10+/LC
Jum'at, 6 Maret 2015 Pukul 19.30 - 22.00 WIB

Untuk hadir di Additional Leaders Meeting ini diperlukan undangan khusus

Adapun testimoni bagi yang sudah pernah merasakan tingkatan Diamond pada bisnis perusahaan Amway adalah sebagai berikut :
  • ALI GHANNADAN, Philippines
Ali Ghannadan, lahir di Iran, pindah dan sekolah di Amerika dua puluh tahun yang lalu. Mempunyai dua gelar insinyur dan bekerja di perusahaan kedirgantaraan.

Ali mempunyai karir yang panjang dalam jenjang korporasi dari seorang Insinyur Desain ke Insinyur Proyek, Manager Operasional, Direktur, dan terakhir menjabat sebagai Direktur Pemasaran. Walau Ali sangat sukses di karirnya, beliau menemukan bahwa dia tidak menyukai politik perusahaan yang melibatkan rekan kerja dan atasannya. Beliau menginginkan lebih banyak kebebasan, tidak terlalu stress, dan kontrol terhadap masa depannya, tapi itu semua tidak bisa ia dapatkan dari pekerjaannya.

Kemudian Ali menemukan peluang bisnis ini, mulai belajar dan membangun bisnis global ini di Amerika, Asia, dan Eropa. Sekarang beliau tinggal di Filipina, dimana memimpin dan mengatur bisnis internasionalnya.
  • HERMANSYAH BP & DWI HARTI 
Hermansyah berlatar belakang Teknik Manajemen Industri di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Sedangkan Dwi Harti berlatar belakang Sarjana Hukum Perdata di Universitas Widya Mataram Yogyakarta. Mereka sudah mencoba berbagai macam profesi dari pegawai sampai pengusaha, bahkan mereka sudah mencoba berbagai macam bisnis sebelum memutuskan pilihan bisnis inilah yang terbaik. Mereka adalah Diamond Network 21 pertama di Pulau Jawa.
HTM Seminar : Rp 450.000,-
(Tidak termasuk biaya akomodasi, makan siang, atau makan malam)

Anugerah untuk Mahasiswa Berprestasi

By : Nanang Syaikhu (ns)*

UIN Jakarta menganugerahkan penghargaan kepada 103 mahasiswa berprestasi di bidang non akademik. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi UIN Jakarta terhadap mahasiswa yang telah berkontribusi dalam pengembangan mutu pendidikan.

Hampir 3 bulan lamanya penghargaan mahasiswa berprestasi disampaikan dalam acara "Student Achievement Award 2014" yang digelar di Auditorium Harun Nasution, tepatnya pada 29 November 2014 silam. Mereka yang menerima penghargaan meliputi berbagai keahlian, seperti di bidang seni, olahraga, karya ilmiah, karya inovatif, dan sains. Ada juga prestasi di bidang lain, seperti penghafal al-Qur'an 30 juz, motivator, pemakalah, penulis buku, dan novel, serta relawan sosial. Sedangkan prestasi yang diberi anugerah meliputi kategori tingkat nasional dan internasional, baik perorangan maupun kelompok.

Acara pemberian penghargaan berlangsung meriah. Selain dihadiri Rektor Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, juga Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Sudarnoto Abdul Hakim dan beberapa dekan fakultas. Acara juga diisi dengan penampilan kesenian dan sejumlah unit kegiatan mahasiswa (UKM). Antara lain dari Himpunan Qari/Qariah Mahasiswa (Hiqma), Paduan Suara Mahasiswa (PSM), dan Pojok Seni Tarbiyah (Postar).

Dalam kesempatan tersebut, Rektor secara simbolis memberikan penghargaan berupa sertifikat dan uang pembinaan dengan nilai total Rp 375 juta. Angka sebesar itu dibagi kepada sedikitnya 103 mahasiswa berprestasi, dengan jumlah masing-masing penerima bervariasi.

"Saya sangat mengapresiasi kepada para mahasiswa yang telah berprestasi di bidang non akademik ini. Saya juga berterima kasih atas kontribusi mahasiswa yang telah membawa nama baik UIN Jakarta di tingkat nasional dan internasional," tambahnya seraya berharap ke depan akan semakin banyak lagi mahasiswa yang berprestasi.

"Semua prestasi tersebut diukir selama tahun 2014," jelas Sudarnoto.

Mahasiswa yang mengukir prestasi berasal dari berbagai jurusan dan fakultas di UIN Jakarta. Bahkan ada juga di antaranya yang sudah menjadi sarjana. Bidang-bidang yang digeluti oleh mereka yang mengukir prestasi itu antara lain :
  1. Di bidang olahraga, prestasi di antaranya berupa seni silat Perisai Diri dan futsal.
  2. Di bidang seni dan bahasa, meliputi kaligrafi, baca puisi bahasa Arab, debat berbahasa Arab, baca kitab kuning, penulisan buku, penulisan novel, hafalan al-Qur'an 30 juz, seni pertunjukan, musik, dan film.
  3. Prestasi lainnya adalah berupa konsultan, motivator, pemakalah, master of ceremony (MC), serta sejumlah relawan yang mengabdi di masyarakat sesuai dengan keahlian masing-masing.
Penghargaan mahasiswa berprestasi di bidang non akademik ini merupakan kali ketiga dibagikan. Sedangkan penghargaan di bidang akademik diberikan setiap acara wisuda sarjana.

*Tulisan ini ditulis kembali sebagai kepustakaan Perpustakaan Hibah, dan pernah dimuat dalam Buletin Mahasiswa dan Alumni PRESTASI Inspiratif dan Inovatif Vol. 03/September-Desember 2014.

Awal Berdirinya Pramuka UIN Jakarta

By: Agita Surya Pertiwi*

Gugus Depan (Gudep) Gerakan Pramuka UIN Jakarta resmi berdiri tanggal 30 Oktober 1989 sebagai Gudep lengkap dengan nomor 78.92-78.93 semasa Rektor IAIN Jakarta dijabat Drs. H. Ahmad Sjadali. Pendirian Gudep diawali dengan perintisan pembentukan pengurus Dewan Racana Pandega (DRP) tahun 1985 oleh sekitar 10 mahasiswa Fakultas Tarbiyah. Ketua DRP Putra pertama dijabat Amrullah dan Ketua DRP Putri dijabat Maulida Bustami. Sementara yang bertindak selaku pembina (waktu itu), Drs. Jais Prasodjo, dosen Fakultas Tarbiyah, dan isterinya, Ningrum Jais Prasodjo.

Menginjak tahun 1988, Ketua DRP Putri lalu diganti Yanti Supriyanti dan Ketua DRP Putra tetap pada Musyawarah Racana (Musyra) I. Lalu pada Musyra II tahun 1989, kepengurusan beralih dengan memilih Nanang Syaikhu sebagai ketua DRP Putra dan Muhlisrarini (kini almarhumah) sebagai Ketua DRP Putri.

Sedangkan Pembina Gudep Putra (waktu itu) dijabat Drs. H. Mu'allimi, MA. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah, kini almarhum) dan Pembina Gudep Putri dijabat Dra. Netty Hartati, M.Psi. (Dosen Fakultas Tarbiyah dan mantan Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta).

Peresmian Gudep ditandai dengan pembukaan kain selubung papan nama Gudep di depan gedung Rektorat oleh Rektor Ahmad Sjadali selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan yang disaksikan para pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Selatan. Tahun 1993, nomor Gudep kemudian berganti menjadi 07.081-07.082 hingga sekarang.

Keanggotaan Gudep ini lengkap, selain Penegak dan Pandega bagi mahasiswa di UIN Jakarta, juga Siaga, Penggalang, dan Penegak bagi pelajar di Madrasah Pembangunan.

*Pernah diterbitkan pada Buletin Mahasswa dan Alumni Prestasi Inspiratif dan Inovatif Vol. 03/September-Desember 2014 dengan judul "Berawal Cuma 10 Anggota".

ALMA MATER

By: Ayatrohaedi*

Aku melangkah ke luar gapura dan tertegun di bawahnya: 
Gerbang yang pernah menerima kedatanganku, 
kini hendak kutinggalkan. 
Alangkah kecil diriku, 
memandang keluasan dunia di luar lingkungan kampus.

Sekian tahun yang lalu, 
aku melangkah memasuki gapura ini, 
dan tertegun di bawahnya:
Di dalam, 
telah siap api menyala untuk menggodogku. 
Alangkah bangga hatiku, 
menjadi anak-didiknya.

Dan tahun-tahun berlalu, 
sekian kali telah berlalu.
Kemudian tibalah ketika, 
aku harus melangkahkan kaki ke luar gapura. 
Dengan bekal yang kubawa sedikit pengetahuan, 
sesusun pengalaman, 
dan yang terpenting, seberkas nasihat:
 
"Anakku, kulepas kau pergi, 
adalah dengan keyakinan telah bisa berdiri sendiri. 
Ku relakan kau berjalan, 
dan yang selalu musti kau ingat, 
sekolahmu belum lagi selesai, tapi malah baru mulai.
Karena di luar lingkungan Alma matermu ini,
gerbang sekolah paling besar terbuka:
masyarakat, lingkungan yang harus kau masuki,
dunia yang wajib kau datangi,
di mana kau musti hidup dan menghidupinya.
Ia telah siap menerima kedatanganmu.
Ia menagih janjimu, 
menuntut bakti dari segala yang pernah kau tuntut di sini.
Pergilah kau, berjalanlah dengan tabah, anakku."

*Mengenang 9 tahun lalu, Ayatrohaedi meninggal dunia pada 18 Februari 2006, di usia 66 tahun.