Rabu, 8 Maret 2023 - Pada hari ketiga ini, P2KPTK/P4 Jakarta Timur masih mengadakan pelatihan melalui online (dalam jaringan/daring) Zoom Meeting ID: 510 040 4618 (timur). Diawali dengan materi pertama, yakni Strategi dan Metode Pembelajaran Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) yang dipaparkan langsung oleh Bapak Tonny Santosa sebagai narasumbernya.
Pemaparan diawali oleh Bapak Tonny dengan pertanyaan kepada peserta pelatihan, apa yang diketahui tentang pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, strategi pembelajaran, dan metode pembelajaran.
Pendekatan Pembelajaran ialah ide atau prinsip cara memandang dalam menentukan langkah pembelajaran agar peserta didik belajar sesuai dengan tujuan tertentu.
Model Pembelajaran merupakan suatu rancangan (desain) yang menggambarkan proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran, agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik.
Strategi Pembelajaran adalah perpaduan dari beberapa urutan kegiatan, cara untuk mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, bahan, peralatan, dan waktu yang digunakan untuk proses pembelajaran dalam mencapai tujuan aktifitas pembelajaran yang telah ditentukan.
Metode Pembelajaran adalah cara sistematis dalam bentuk konkret berupa langkah-langkah untuk mengefektifkan pelaksanaan suatu pembelajaran.
Dalam amanat Pasal 7 Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pembelajaran, ini mengatur bagaimana tenaga pendidik dapat membuat skema pembelajaran di dalam kelas. Namun banyak tenaga pendidik yang mengabaikan aturan ini dan masih mengikuti pedoman yang lama.
Peraturan tersebut sudah disebutkan dan ditekankan bahwa prinsip pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik harus ada pengakuan terhadap peserta didik. Tenaga pendidik harus mengetahui juga karakteristik peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
"Sudah pernah dibuat penempatan kelas yang ditetapkan oleh aturan pemerintah, namun orangtua banyak yang protes mengenai penempatan peserta didik yang dibeda-bedakan," tutur Pak Jarot. Tetapi kalo lebih diteliti lagi, seharusnya tenaga pendidik (guru) harus lebih cermat dalam membaca aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Permasalahan dan solusi pembelajaran yang sering dihadapi sebagai berikut:
- Perilaku adaptif lemah, tidak dapat mengurus diri sesuai usianya (kekanak-kanakan).
- Sulit memahami hal yang abstrak.
- Sulit mengingat (daya ingat lemah).
- Sulit mengikuti instruksi yang kompleks atau rumit.
- Sulit mengendalikan emosi.
- Perkembangan bahasa dan bicara terlambat.
- Kurang perhatian terhadap lingkungan (pandangan kosong).
- Koordinasi gerak kurang terkendali.
- Hasil belajar di bawah rata-rata kelas.
PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS AUTISME
Karakteristik PDBK Autis:
- Memiliki aktifitas yang berulang-ulang.
- Terlambat dalam perkembangan komunikasi atau bahasa.
- Rentan terhadap perubahan lingkungan atau perubahan aktifitas rutin.
- Tidak ada kontak mata.
- Menunjukkan respon yang tidak biasa terhadap pengalaman sensorik.
- Mengalami hambatan dalam bahasa dan interaksi sosial.
- Pada beberapa anak, ada yang memiliki kemampuan khusus yang berkembang dengan baik.
- Sebagian anak menunjukkan hiperaktifitas dan rentang perhatian yang rendah.
- Sebagian anak meniru suara, sebagian anak belum dapat berbicara sama sekali.
Jika tenaga pendidik (guru) tidak bisa memahami karakteristik anak yang autis, maka Bapak/Ibu guru tidak akan bisa membimbing, maka daripada itu guru harus membuat asesmen agar bisa mengetahui karakteristik anak yang berkebutuhan khusus tersebut.
Pembelajaran PDBK Autisme:
- Ajarkan rutinitas sedikit demi sedikit dan gunakan simbol-simbol gambar untuk mewakili kegiatan.
- Buatlah jadwal kegiatan dengan waktu sesuai dengan kemampuan konsentrasi anak.
- Ajarkan komunikasi eksperimen.
- Kembangkan dan gunakan clue-clue visual untuk memahami aturan.
- Koreksi langsung dengan instruksi pendek disertai dengan clue visual.
- Gunakan komunikasi gambar.
- Buat kesepakatan dengan aturan yang jelas dan tegas.
Perlu ada pendampingan guru-guru untuk melakukan identifikasi dan asesmen, guna mengetahui karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus. Pada dasarnya Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk disampaikan ke tingkat tenaga pendidik, namun realitanya sampai saat ini masih belum ada sosialisasinya.
STRATEGI, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN BAGI PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS (PDBK) DENGAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK
Karakteristik kesulitan belajar spesifik:
- Sulit dalam mengekspresikan diri.
- Sulit dalam menulis, membaca, dan berhitung.
- Bicara berbelit.
- Tulisan sulit dibaca.
- Saat membaca, menulis, berhitung ada huruf atau angka yang terbalik, tertinggal, atau berlebih.
- IQ rata-rata atau di atas rata-rata, tetapi prestasi akademik rendah.
- Menunjukkan hambatan koordinasi gerak atau kikuk dan ragu dalam bergerak.
- Menunjukkan gangguan orientasi arah ruang (kana-kiri, atas-bawah, depan-belakang).
- Keterlambatan perkembangan konsep (ukuran, bentuk, operasi aritmatika).
- Sulit memahami isi bacaan.
- Di antara mereka dengan kesulitan belajar, diikuti dengan kesulitan konsentrasi.
Masih adakah di salah satu pendidikan yang terdapat peserta didiknya cara membacanya masih terbata-bata?
Jika IQ nya tinggi, tetapi membacanya masih terbata-bata, perlu ditindaklanjuti oleh tim profesional, seperti meminta bantuan terhadap psikolog. Karena peserta didik berkebutuhan khusus ini termasuk memiliki kesulitan belajar secara spesifik.
TUGAS KELOMPOK
Di sekolah Bapak/Ibu terdapat PDBK. Deskripsikan kondisi PDBK tersebut, kemudian buat layanan dalam pembelajaran yang sesuai dengan kapasitasnya agar PDBK tersebut dapat meningkatkan kompetensinya.
Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam layanan pembelajaran:
- Identitas singkat PDBK.
- Uraian kondisi PDBK: deskripsi tentang hambatan yang dimiliki berdasarkan hasil identifikasi;
- Uraian kondisi PDBK: dampak hambatan yang dimiliki PDBK terhadap area belajar PDBK berdasarkan hasil asesmen;
- Uraian kondisi PDBK: uraian tentang hal-hal yang sudah dan belum dikuasai, serta kebutuhan PDBK baik kebutuhan untuk mengurangi dampak dari hambatannya maupun kebutuhan belajarnya.
- Pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran atau model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan kondisi awal dan karakteristik PDBK tersebut.
Pesan: Jangan pernah melupakan materi-materi sebelumnya. Mudah-mudahan materi hari ini dapat dicerna lebih baik lagi.
Sumber: Bapak Tonny Santosa
Editor: Muafi