Layanan Poli THT RS. PELNI

14 Maret 2024 - Tenaga Kesehatan

Monev Kinerja PNS Jakarta Timur 2023

Jakarta | Rabu, 20 Desember 2023 - Kepada yang terhormat, seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Timur.

Pembuatan Pesan Izin GDPR

Rabu, 1 November 2023 - Admin berniat ingin membuka google adsense guna mengecek penghasilan dari adsense,...

Asphalt 9: Ares S1 Grand Prix - Greenland Coastal Ice

Senin, 16 Oktober 2023 - Setelah mencoba tes rekam video melalui software Clipchamp, akhirnya gw mencoba kembali merekam video game.

Claim Daily Events Asphalt 9

Senin, 16 Oktober 2023 - Testing record video pake software Clipchamp.

PT. HIJAS LINE TUJUH TUJUH - HIJAS TRANS 77

Awal Berdirinya Pramuka UIN Jakarta

By: Agita Surya Pertiwi*

Gugus Depan (Gudep) Gerakan Pramuka UIN Jakarta resmi berdiri tanggal 30 Oktober 1989 sebagai Gudep lengkap dengan nomor 78.92-78.93 semasa Rektor IAIN Jakarta dijabat Drs. H. Ahmad Sjadali. Pendirian Gudep diawali dengan perintisan pembentukan pengurus Dewan Racana Pandega (DRP) tahun 1985 oleh sekitar 10 mahasiswa Fakultas Tarbiyah. Ketua DRP Putra pertama dijabat Amrullah dan Ketua DRP Putri dijabat Maulida Bustami. Sementara yang bertindak selaku pembina (waktu itu), Drs. Jais Prasodjo, dosen Fakultas Tarbiyah, dan isterinya, Ningrum Jais Prasodjo.

Menginjak tahun 1988, Ketua DRP Putri lalu diganti Yanti Supriyanti dan Ketua DRP Putra tetap pada Musyawarah Racana (Musyra) I. Lalu pada Musyra II tahun 1989, kepengurusan beralih dengan memilih Nanang Syaikhu sebagai ketua DRP Putra dan Muhlisrarini (kini almarhumah) sebagai Ketua DRP Putri.

Sedangkan Pembina Gudep Putra (waktu itu) dijabat Drs. H. Mu'allimi, MA. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah, kini almarhum) dan Pembina Gudep Putri dijabat Dra. Netty Hartati, M.Psi. (Dosen Fakultas Tarbiyah dan mantan Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta).

Peresmian Gudep ditandai dengan pembukaan kain selubung papan nama Gudep di depan gedung Rektorat oleh Rektor Ahmad Sjadali selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan yang disaksikan para pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Selatan. Tahun 1993, nomor Gudep kemudian berganti menjadi 07.081-07.082 hingga sekarang.

Keanggotaan Gudep ini lengkap, selain Penegak dan Pandega bagi mahasiswa di UIN Jakarta, juga Siaga, Penggalang, dan Penegak bagi pelajar di Madrasah Pembangunan.

*Pernah diterbitkan pada Buletin Mahasswa dan Alumni Prestasi Inspiratif dan Inovatif Vol. 03/September-Desember 2014 dengan judul "Berawal Cuma 10 Anggota".

ALMA MATER

By: Ayatrohaedi*

Aku melangkah ke luar gapura dan tertegun di bawahnya: 
Gerbang yang pernah menerima kedatanganku, 
kini hendak kutinggalkan. 
Alangkah kecil diriku, 
memandang keluasan dunia di luar lingkungan kampus.

Sekian tahun yang lalu, 
aku melangkah memasuki gapura ini, 
dan tertegun di bawahnya:
Di dalam, 
telah siap api menyala untuk menggodogku. 
Alangkah bangga hatiku, 
menjadi anak-didiknya.

Dan tahun-tahun berlalu, 
sekian kali telah berlalu.
Kemudian tibalah ketika, 
aku harus melangkahkan kaki ke luar gapura. 
Dengan bekal yang kubawa sedikit pengetahuan, 
sesusun pengalaman, 
dan yang terpenting, seberkas nasihat:
 
"Anakku, kulepas kau pergi, 
adalah dengan keyakinan telah bisa berdiri sendiri. 
Ku relakan kau berjalan, 
dan yang selalu musti kau ingat, 
sekolahmu belum lagi selesai, tapi malah baru mulai.
Karena di luar lingkungan Alma matermu ini,
gerbang sekolah paling besar terbuka:
masyarakat, lingkungan yang harus kau masuki,
dunia yang wajib kau datangi,
di mana kau musti hidup dan menghidupinya.
Ia telah siap menerima kedatanganmu.
Ia menagih janjimu, 
menuntut bakti dari segala yang pernah kau tuntut di sini.
Pergilah kau, berjalanlah dengan tabah, anakku."

*Mengenang 9 tahun lalu, Ayatrohaedi meninggal dunia pada 18 Februari 2006, di usia 66 tahun.

Remaja dan Layanan Kesehatan Reproduksi

By : Iklimah Fadillah*


Remaja adalah individu unik dengan berbagai kebutuhan yang khas, salah satu diantaranya yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri atau mencari jati diri. Dalam mengaktualisasikan diri tersebut remaja cenderung menerima tantangan dan mencoba-coba sesuatu tanpa didasari pemikiran yang matang.

Rasa keingintahuan tanpa didasari pertimbangan matang inilah yang kemudian menyudutkan remaja dalam beberapa persoalan seperti kesehatan reproduksi, yang tidak mudah bagi remaja untuk membicarakannya dengan orang lain termasuk orang tua. 

Masih sering kita melihat berita baik di media massa seperti televisi atau internet,remaja mengalami kekerasan dalam pacaran, remaja melakukan aborsi dan lain-lain. Terimakasih untuk Yayasan Kesehatan Perempuan yang telah mendukung jalannya acara dan teman-teman Looper yang telah bekerjasama.

Semangat Remaja!

*Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Jurusan Kesehatan Masyarakat semester 2 dan mengikuti organisasi Forum Peduli Kesehatan Remaja Indonesia.

Dirgahayu Pramuka UIN Jakarta

By : Agita Surya Pertiwi*

Tepuk Pramuka bergemuruh saat sebuah nasi tumpeng dipotong Pembina Satuan Pandega Putra Nanang Syaikhu di Auditorium Harun Nasution pada 26 Oktober 2014. Potongan tumpeng itu lalu diberikan kepada Amrullah dan Maulida Bustami, dua tokoh mahasiswa perintis pendirian Pramuka di UIN (dahulu IAIN) Jakarta.

Pemotongan tumpeng itu menandai hari jadi pendirian Gugus Depan Gerakan Pramuka UIN Jakarta ke-25 yang diperingati secara meriah. Tak hanya para anggota dan pembina, ulang tahun perak itu juga dihadiri oleh para senioren dan alumni serta tamu undangan lain.

Sejak berdirinya hingga sekarang, Pramuka UIN Jakarta telah banyak melakukan kegiatan, baik yang bersifat partisipatif maupun aksi langsung di masyarakat. Kegiatan partisipatif, misalnya aktif mengikuti Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang digelar Kementerian Agama di berbagai daerah, pengiriman sebagai petugas haji di Arab Saudi, dan menjadi delegasi perkemahan internasional di Dubai serta di Amerika Serikat.

Sedangkan untuk kegiatan di masyarakat, selain membentuk desa binaan, juga bina satuan dan bina anak-anak pemulung. Kegiatan tersebut rutin digelar setiap tahun di sejumlah desa di Jabodetabek dan Tangerang Selatan. Begitu pun saat terjadi bencana, Pramuka UIN Jakarta kerap ikut tampil membantu.

"Kegiatan di masyarakat ini sesuai dengan tugas Pramuka Penegak dan Pandega. Hal itu sejalan dengan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat," kata Pembina Satuan Pandega, Nanang Syaikhu. Dirgahayu ke-25 Pramuka UIN!

*Pernah dimuat di Buletin Mahasiswa dan Alumni PRESTASI Inovatif dan Kreatif - Vol. 03/September-Desember 2014 dengan judul Dari Petugas Haji Hingga Kemah di Amerika.

Motivator Muda Ternama di Asia

By : Melki Amirus Soleh*

Siapa sangka mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, itu kini menjadi motivator muda ternama di Asia. Edvan M Kautsar tak hanya berbakat, tapi juga sangat inspiratif bagi generasi zamannya.

Karirnya sebagai motivator sudah dimulai sejak Edvan berusia 14 tahun. Bermula sebagai motivator dan entrepreneur di sekolahnya, lalu ditekuni hingga sekarang. Berkat ketekunannya itu, ia pun pernah dikukuhkan sebagai The Youngest Motivator of Asia saat acara Entrepreneur Festival atas prestasi sebagai motivator yang membuka kelas seminar dan pelatihan sejak duduk di bangku kelas 2 SMP. "Ini pengalaman yang luar biasa bagi saya," ujar mantan Direktur Golden IDE itu.

Tak hanya sebagai motivator termuda, ia juga kini mulai merambah dengan menulis buku. Buku pertamanya yang sudah terbit berjudul Dream Come True langsung menjadi best seller di pasaran. Buku yang berisi empat kunci mengejar kesuksesan dalm hidup itu, diambil dari pengalaman jatuh bangun dirinya dalam mengejar cita-cita hingga mencapai kesuksesannya sekarang.

"Buku Dream Come True merupakan percikan kisah perjalanan hidup dan karir saya," ungkap sebagai pengisi program Yok Kite Bisnis di salah satu radio di Jakarta itu.

Kini, di usianya yang masih muda, Edvan telah banyak mengisi acara pelatihan di mancanegara, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Singapura, termasuk di Indonesia. "Ini merupakan bagian dari nikmat bersyukur," kata pendiri usaha jajanan kuliner "Dimsum Kautsar" tersebut.

*Pernah dimuat dalam Buletin Mahasiswa dan Alumni PRESTASI Inovatif dan Kreatif - Vol. 03/September-Desember 2014 Hal. 3

Mahasiswi Sastra Inggris Hafal 30 Juz

By : Rahma Sari*

Banyak mahasiswa UIN Jakarta yang memiliki kemampuan menghafal al-Qur'an, salah satunya Satilah Fitrianti (23), mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora semester 7. Konon ia mulai belajar menghafal sejak kelas 1 SMP saat tinggal di Pesantren Al-Amin, Prenduan, Sumenep, Madura.

Menghafal al-Qur'an itu gampang-gampang susah. Selain harus memiliki waktu cukup, kemauan dan niat beribadah yang bulat juga menjadi faktor penentu. Hal itu pula yang dialami Fitri, panggilan akrab Satillah Fir\trianti, saat dirinya berniat ingin menghafal al-Qur'an 30 juz.

"Saya menghafal al-Qur'an dimulai dari ikut lomba tahfidh pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) cabang satu juz," katanya. Kemampuan Fitri menghafal al-Qur'an di antaranya juga karena ikut program takhashshus tahfidh di pesantren tersebut.

Untuk menghafal al-Qur'an, Fitri memang harus pintar-pintar membagi waktu. Biasanya, saat menghafa, ia selalu sempatkan jika ada waktu luang, kapan dan dimana pun.

"Awalnya saya cuma hafal satu juz dan terselesaikan selama 10 hari. Itu pun karenakebetulan ada lomba MTQ. Nah, setelah tinggal di pesantren, saya hafalkan semuanya, yakni 30 juz," ujar dara cantik kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 17 April 1991, ini.

Menurut Fitri, tak semua santri di pesantren itu wajib hafal 30 juz. Semua disesuaikan dengan kemampuan. Jika tak mampu menghafal 30 juz, ia masuk program kelas terbatas dan hanya wajib hafalan 15 juz saja.

Fitri mengatakan, agar dapat menghafal al-Qur'an dengan mudah, syarat lain harus paham bahasa Arab, karena al-Qur'an ditulis dalam bahasa Arab. Selebihnya harus ada mood dan konsisten dengan waktu.

"Jika tidak ada mood, sulit untuk cepat menghafal. Karena itu sangat tidak dianjurkan saat bad mood untuk menghafal, sebab hasilnya pun tak akan maksimal," tuturnya.

Berkat kemampuan menghafal al-Qur'an 30 juz itu pula, Fitri kemudian dianugerahi penghargaan"Student Achievement Award 2014" oleh UIN Jakarta pada 29 November 2014 di Auditorium Harun Nasution.

*Pernah dimuat dalam Buletin Mahasiswa dan Alumni PRESTASI Inspiratif dan Inovatif - Vol. 03/September-Desember 2014.

Sertifikat Halal Gratis untuk UMKM

Produkmu sudah punya Sertifikasi Halal belum? Mulai tanggal 17 Oktober 2024 nanti semua produk UMKM wajib memiliki sertifikasi HALAL loh sob...