Ada empat keunggulan perencanaan strategik yang diperoleh dari penggunaan rerangka balanced scorecard dalam penyusunan rencana strategik, yaitu dihasilkannya sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, terukur, dan seimbang.
Sasaran strategik di ketiga perspektif tersebut, merupakan penyebab sesungguhnya pencapaian dan sasaran keuangan. Untuk menghasilkan kinerja keuangan sesungguhnya (bukan artifisal atau semu), perusahaan harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan value terbaik bagi customer (perspektif customer), harus mengoperasikan proses untuk melayani customer secara cost effective (perspektif proses bisnis/intern), dan harus mempekerjakan personel yang produktif dan berkomitmen (perspektif pertumbuhan dan pembelajaran).
Dengan demikian, perluasan sasaran strategik ke perspektif nonkeuangan mengarahkan perhatian personel ke usaha-usaha yang menjadi pemacu sesungguhnya (the real drivers) diwujudkannya sasaran keuangan.
Kekoherenan sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik menjanjikan pelipatgandaan kinerja keuangan. Penggunaan rerangka balanced scorecard dalam perencanaan strategik dapat menghasilkan sasaran-sasaran strategik yang koheren, yaitu dibangunnya hubungan sebab akibat (kausal) antara sasaran strategik nonkeuangan dan sasaran strategik keuangan, serta hubungan sebab akibat antara sasaran strategik nonkeuangan yang satu dengan nonkeuangan lainnya.
Setiap sasaran strategik yang dipilih dalam perspektif nonkeuangan diarahkan untuk mewujudkan sasaran strategik nonkeuangan yang lain, atau secara langsung diarahkan untuk mewujudkan sasaran strategik di perspektif keuangan.
KETERUKURAN SASARAN STRATEGIK
Keterukuran sasaran strategik menjadikan sasaran tersebut jelas, sehingga menjanjikan ketercapaian (
achievability) sasaran-sasaran strategik yang dihasilkan dan perencanaan strategik dengan rerangka
balanced scorecard. Sasaran strategik yang dihasilkan dengan rerangka
balanced scorecard ditentukan ukuran pencapaiannya melalui dua macam ukuran, yaitu ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja.
Balanced scorecard mengharuskan personel menentukan ukuran pencapaian sasaran strategik yang dipilih, meskipun untuk sasaran-sasaran strategik di perspektif nonkeuangan, penentuan ukurannya seringkali sulit untuk dilakukan.
Balanced scorecard menanamkan keyakinan ke dalam diri personel, bahwa
"if we can measure it, we can manage it, if we can manage it, we can achieve it".
KESEIMBANGAN SASARAN STRATEGIK
Sasaran strategik yang dirumuskan dalam perencanaan strategik perlu diarahkan ke empat perspektif secara seimbang. Keuangan,
customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif
customer diwujudkan untuk menghasilkan
value terbaik bagi
customer. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diwujudkan melalui pembangunan kualitas sumber daya manusia. Keuangan dan proses merupakan perspektif yang berfokus pada proses-proses untuk menghasilkan produk dan jasa bagi
customer, serta proses untuk menghasilkan
financial returns bagi
investors.
Perspektif proses, pembelajaran, dan pertumbuhan berorientasi ke dalam perusahaan, sedangkan perspektif keuangan dan
customer berorientas ke luar perusahaan. Sasaran strategik harus diarahkan ke empat perspektif secara seimbang :
- Seimbang antara fokus ke proses, pembelajaran, dan pertumbuhan, serta
- Seimbang antara fokus ke intern perusahaan dan ke luar perusahaan.
HUBUNGAN ANTARA PERENCANAAN STRATEGIK
DENGAN PENYUSUNAN PROGRAM
Rencana strategik yang komprehensif dan koheren menyediakan kemudahan dan kejelasan untuk penyusunan program. Dengan rerangka balanced scorecard, perencanaan strategik menghasilkan berbagai inisiatif strategik yang dengan jelas menunjukkan :
- Sasaran strategik yang hendak dituju di masa depan.
- Ukuran pencapaian sasaran dan informasi tentang pemacu kinerja (performance driver).
- Target yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu di masa depan.
Ketiga macam informasi tersebut sangat memudahkan pemilihan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam proses penyusunan program. Dalam penyusunan program, inisiatif strategik dijabarkan ke dalam program suatu rencana laba jangka panjang untuk mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan, beserta taksiran sumber daya yang akan diperoleh dari dan/atau yang akan diperlukan untuk pelaksanaan program tersebut. Program-program tersebut, kemudian ditentukan kebutuhan sumber dayanya, sumber daya keuangan, dan sumber daya manusia dalam proses yang disebut
capital budgeting.
Penjabaran Program dalam Anggaran
Rencana strategik yang telah dijabarkan ke dalam program, kemudian dirinci lebih lanjut ke dalam rencana laba jangka pendek tahunan. Anggaran pada dasarnya merupakan irisan tahunan berbagai program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan dalam tahun anggaran tertentu, merupakan rencana kegiatan yang dimasukkan dalam anggaran.